Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ekonomi Islam merupakan cabang ilmu pengetahuan yang membantu mewujudkan kesejahteraan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang langka, tanpa mengekang kebebasan individu secara berlebihan yang menimbulkan ketidakseimbangan mikro ekonomi dan ekologi. Segala aturan yang Allah SWT turunkan dalam sistem Islam mengarah pada tercapainya kebaikan, kesejahteraan, keutamaan serta menghapuskan kejahatan, kesengsaraan, dan kerugian pada seluruh ciptaannya. Demikian pula dalam hal ekonomi, tujuannya adalah membantu manusia mencapai kemenangan di dunia dan akhirat. 1 Kehidupan dan kegiatan manusia, pada hakikatnya mengandung berbagai hal yang menunjukkan sifat hakiki “tidak kekal” yang selalu menyertai kehidupan dan kegiatan manusia pada umumnya. Keadaan tidak kekal yang merupakan sifat alamiah mengakibatkan adanya suatu keadaan yang tidak dapat diramalkan lebih dahulu, sehingga dengan demikian tidak adanya suatu kepastian. Keadaan tidak pasti tersebut, dapat berwujud dalam bentuk dan peristiwa yang biasanya selalu dihindari. 1 Murasa Sarkani Putara. Adil dan Ihsan Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Jakarta: P3EI, 2004, Cet.1 Upaya untuk mengatasi dilakukan oleh manusia dengan cara menghindari, atau melimpahkannya kepada pihak-pihak lain diluar dirinya sendiri. Usaha dan upaya manusia untuk menghindari risiko dengan melimpahkan risiko tersebut kepada lembaga asuransi. Kebutuhan akan jasa perasuransian makin dirasakan, baik perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana financial dalam tata kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi risiko kematian, ataupun menghadapi risiko atas harta benda yang dimiliki. 2 Demikian pula pada keselamatan hidup seseorang dalam aktivitas dan kegiatannya dihadapkan oleh berbagai risiko yang mungkin dapat mengganggu jiwa kesehatan tertanggung. Oleh karena itu, untuk dapat menanggung risiko yang lebih besar diperlukan sistem saling tolong menolong dan melindungi, namun tetap berpedoman pada ketentuan syariat Islam, konsep tersebut tertuang dalam asuransi syari’ah. Sebagai asuransi yang bertumpu pada konsep tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan serta perlindungan, menjadikan semua peserta sebagai keluarga besar yang saling menanggung satu sama lain. Saat ini perkembangan ekonomi syari’ah di Indonesia kian meningkat dari waktu ke waktu. Peningkatan tersebut ditandai dengan semakin banyaknya lembaga keuangan syari’ah mulai dari Bank Syari’ah, Asuransi Syari’ah, dan Pasar Modal 2 Sri Rezeki Hartono. Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi, Jakarta: Sinar Grafika, 2004,Cet.4. h.3 Syari’ah. 3 Salah satunya dengan hadirnya Asuransi Syari’ah memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, khususnya kepada masyarakat yang menginginkan yang bertransaksi secara halal, bebas dari unsur riba, qimar dan gharar yang cenderung merugikan salah satu pihak. Berdirinya PT. Asuransi Takaful Keluarga di Indonesia dengan keunggulan sistem mudharabahnya jelas akan meningkatkan kesadaran berasuransi masyarakat muslim Indonesia yang selama ini masih meragukan kehalalan usaha ini. Sehingga di samping untuk membangun sumber daya keuangan dalam negeri, juga akan memberikan dampak yang positif untuk menahan laju inflasi perekonomian. Oleh karena itu diperlukan urgensi bisnis yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebab bisnis selalu memegang peranan vital di dalam kehidupan sosial dan ekonomi manusia sepanjang masa. Hal ini pun masih berlaku di era kehidupan kita. Karena kekuatan ekonomi mempunyai kesamaan makna dengan kekuatan politik, sehingga urgensi bisnis mempengaruhi semua tingkat individu, sosial, regional, nasional, dan internasional. Tidaklah mengherankan, apabila jutaan Muslim dewasa ini terlibat dalam berbagai kegiatan bisnis atau yang lainnya. 4 Dengan keadaan ekonomi yang cenderung merosot akibat krisis ekonomi, memberikan dampak buruk bagi kemajuan lembaga keuangan di Indonesia. Pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha asuransi merupakan salah satu bidang usaha yang sangat potensial untuk dikembangkan di masa yang akan datang. 3 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Life dan General Konsep dan Sistem Asuransi Syariah, Gema Insani Jakarta: Gema Insani Press, 2004 4 Mustaq Ahmad, Etika Bisnis dalam Islam, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006, cet.ke.4, h.1 Selama inipun bidang usaha jasa ini sudah cukup berkembang, seiring dengan kebutuhan masyarakat akan jaminan risiko terhadap kegiatan mereka yang semakin kompleks. Persoalan yang dihadapi oleh Industri asuransi di tanah air, salah satunya adalah pengadaan SDM yang belum memadai dan rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya arti asuransi bagi kehidupan masyarakat. Keterbatasan SDM yang terjadi pada gilirannya berujung pada kekecewaan konsumen. Untuk menghindari kekecewaan, salah satu faktor yang mempengaruhi antara perusahaan jasa dengan konsumen adalah pelayanan yang dilakukan oleh agen selaku bagian dari SDM yang menawarkan produk secara langsung kepada masyarakat atau konsumen. Meskipun kemajuan ekonomi dan teknologi yang semakin canggih, tanpa adanya bagian keagenan sulit kiranya tercapainya tujuan. Dengan bertambahnya jumlah masyarakat muslim yang ingin berasuransi tentu juga akan memicu perkembangan usaha perasuransian di Indonesia. Dapat kita lihat sekarang ini banyak perusahaan asuransi konvensional yang mulai membuka divisi syari’ah pada perusahaan mereka. Langkah ini ditempuh oleh perusahaan asuransi, baik perusahaan asuransi milik pribumi maupun milik asing, untuk dapat bisa terus bertahan dan memenangkan persaingan di era globalisasi sekarang ini. Pada dasarnya, perusahaan asuransi syariah secara terbuka mengadakan penawaran dan proteksi di masa yang akan datang kepada individu atau kelompok dalam masyarakat atau institusi-institusi lain, atas kemungkinan adanya kerugian lebih lanjut karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak tertentu atau belum pasti. Salah satu hubungan yang paling dekat dengan calon nasabah adalah agen asuransi. Karena naik tidaknya pendapatan perusahaan asuransi, tergantung pada peranan agen dalam menjual asuransi. Agen asuransi diharapkan dapat memahami apa sebenarnya fungsi, kedudukan, tugas dan tanggung jawabnya dalam mengembangkan bisnis asuransi. Seorang agen juga harus proaktif dan dapat menciptakan peluang dalam pengembangan bisnis asuransi syariah di perusahaannya. Tentunya bukan merupakan hal yang mudah untuk dilakukan para agen dalam mengembangkan bisnis asuransi syariah. Oleh karena itu perlu adanya pembinaan-pembinaan dalam mengasah pengetahuan dan mentalitas untuk memperluas jaringannya, yang semua itu bertujuan meningkatkan kinerja perusahaan asuransi syariah. Dari uraian di atas penulis bermaksud utuk meninjau lebih dalam tentang agen dalam perusahaan asuransi syari’ah, khususnya mengenai PERANAN AGEN DALAM PENGEMBANGAN BISNIS ASURANSI SYARI’AH Studi Kasus PT. Asuransi Takaful Keluarga

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Komunikasi Persuasif Agen Asuransi Dalam Merekrut Calon Agen Asuransi (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Persuasif Agen Asuransi dalam Merekrut Calon Agen Asuransi di PT Asuransi Life Allianz Indonesia Cabang Kota Medan)

10 90 167

Komunikasi Persuasif Agen Asuransi Dalam Merekrut Calon Agen Asuransi(Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Persuasif Agen Asuransi dalam Merekrut Calon Agen Asuransi di PT Asuransi Life Allianz Indonesia Cabang Kota Medan)

0 46 162

Peranan Perpustakaan Sebagai Agen Perubahan Sosial

16 117 21

Peranan Agen Sosialisasi Keluarga Terhadap Hasil Belajar Ips Siswa Di Smp Islamiyah Ciputat

0 4 200

Pembinaan keagamaan bagi agen asuransi jiwa studi kasus di AJB bumi putera 1912 rayon madya ciputat

0 4 147

Peranan Agen dalam Meningkatkan Nasabah Asuransi Syariah Di PT. Bumiputera Syariah Cabang Ciputat

7 24 71

Peranan Iklan, Humas dan Personal Selling Dalam Meningkatkan Penjualan Produk Asuransi Syariah (Studi Kasus PT. Asuransi Tafakul Keluarga)

0 10 103

Komunikasi Persuasif Agen Asuransi Dalam Merekrut Calon Agen Asuransi (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Persuasif Agen Asuransi dalam Merekrut Calon Agen Asuransi di PT Asuransi Life Allianz Indonesia Cabang Kota Medan)

0 0 50

Komunikasi Persuasif Agen Asuransi Dalam Merekrut Calon Agen Asuransi (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Persuasif Agen Asuransi dalam Merekrut Calon Agen Asuransi di PT Asuransi Life Allianz Indonesia Cabang Kota Medan)

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Komunikasi Persuasif Agen Asuransi Dalam Merekrut Calon Agen Asuransi (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Persuasif Agen Asuransi dalam Merekrut Calon Agen Asuransi di PT Asuransi Life Allianz Indonesia Cabang K

0 0 7