Kerangka Pemikiran Hipotesis TINJAUAN PUSTAKA

40

4. Pendapat Tidak Wajar adverse opinion.

Pendapat ini menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Auditor harus menjelaskan alasan pendukung pendapat tidak wajar, dan dampak utama dari hal yang menyebabkan pendapat diberikan terhadap laporan keuangan. Penjelasan tersebut harus dinyatakan dalam paragraf terpisah sebelum paragraf pendapat.

5. Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat Disclaimer

Pernyataan auditor tidak memberikan pendapat ini layak diberikan apabila: a Ada pembatasan lingkup audit yang sangat material baik oleh klien maupun karena kondisi tertentu. b Auditor tidak independen terhadap klien.

D. Kerangka Pemikiran

Setiap auditor harus tetap mempertahankan independensinya dalam menghadapi konflik-konflik audit agar bisa memberikan opini yang benar- benar mencerminkan keadaan perusahaan. Opini audit merupakan final report atas audit yang dilakukan dan merupakan kemampuan professional dan keberanian diri auditor untuk mengumpulkan secara benar. Dengan pemberian opini oleh auditor sesuai kode etik yang berlaku, tentu ini akan membawa citra positif bagi masyarakat dan dunia usaha. Baik atau buruknya opini yang 41 diberikan oleh auditor tersebut tentu ditunjang dengan pembuktian-pembuktian atas audit yang dilakukan. Yang bertanggung jawab terhadap laporan keuangan perusahaan adalah pihak manajemen, auditor selaku pihak eksternal hanya bertanggung jawab atas opini yang diberikan. Opini yang berkualitas bisa mencerminkan kinerja dan profitabilitas perusahaan yang sebenarnya. Dari paparan kerangka pemikiran tersebut dapat digambarkan model penelitiannya sebagai berikut: Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 2. 3 Model Penelitian

E. Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1= Terdapat pengaruh yang signifikan antara konflik audit terhadap opini audit. H2= Terdapat pengaruh yang signifikan antara independensi auditor terhadap opini audit. H3= Terdapat pengaruh yang signifikan antara konflik audit dan independensi auditor terhadap opini audit. Konflik Audit Independensi Auditor Opini Audit 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja di kantor akuntan publik. Responden auditor dikelompokan menjadi auditor ahli dan auditor non ahli dengan berdasarkan masa kerjanya, pelatihan, jabatan akuntan. Auditor ahli adalah auditor yang telah memiliki pengalaman bekerja minimal 3 tahun, mendapat pelatihan minimal 3x, dan berjabatan minimal auditor senior. Auditor non ahli adalah auditor yang telah memiliki pengalaman bekerja kurang dari 3 tahun, mendapat pelatihan minimal 1x, dan berjabatan minimal auditor junior. Adapun analisisnya adalah konflik audit dikaitkan dengan independensi auditor dalam menentukan opini auditor. B. Metode Penentuan Sampel Metode penentuan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah cluster sampling. Dikarenakan penyebaran kuisoner dibatasi hanya berada di wilayah Jakarta. Sehingga hasil yang didapat hanya mencerminkan yang terjadi di Jakarta, tapi tidak mewakili seluruh KAP yang ada di Jakarta. C. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan dengan cara menyebar kuisoner dengan metode survey dilapangan dengan objek atau responden para auditor yang bekerja dikantor akuntan publik.