Layanan ini merupakan salah satu wujud dari visi dan misi Bank BTPN untuk menjadi penyedia jasa keuangan retail yang terpilih dan penuh kepedulian. Bentuk
layanannya berupa kemudahan dalam pembayaran uang pensiun maupun gaji para pegawai yang masih aktif di lingkungan Badan Usaha Milik Negara BUMN, TNI,
Polri dan Perusahaan Swasta. 16
KLIRING 17
INKASO 18
TRANSFER
C. Struktur Organisasi Perusahaan
Setiap bank btpn Indonesia masing- masing memiliki stuktur organisasi yang berbeda-beda. Demikian juga dengan bank btpn Indonesia cabang
medan yang memiliki struktur yang melibatkan seluruh sumber daya yang ada dan bertangung jawab terhadap maju mundurnya organisasi. Hal ini dimaksudkan agar
tujuan yang diharapkan dalam organisasi tercapai dan sebagai mana mestinya. Dibawah ini beberapa tanggung jawab bagian dapat dijelaskan:
a Direktur utama membawahi:
I. Direktur kepatuhan, direktur operasional, direktur umum,
direktur kredit, direktur keuangan dan direktur pemasaran II.
Membawahi langsung divisi satuan kerja audit intern SKAI divisi sekertariat perusahandengan corporate planning
b Direktur kepatuhan membawahi:
I. Divisi kepatuhan
II. Divisimanajemen resiko
III. Divisi sumberdaya manusia
c direktur bisnis membawahi:
Universitas Sumatera Utara
I. divisi kredit pension
II. divisi business planning dan deployment, divisi special asset
management III.
divisi kredit pension d
direktur keuangan I.
divisi financial instution public sector II.
divisi treasury III.
divisi keuangan
Universitas Sumatera Utara
STRUKTUR ORGANISASI BANK BTPN MEDAN Derektur
Utama
Audit Internal
Sekertaris Perusahan
Derektur Kepatuhan Dan
Manajemen ik
Derektur Operasional
Director Busines
Manajemen Resiko
Kepatuhan Sdm
Hukum Operasi
Teknologi Informasi
Keuangan Umum
Treasuri Perencanaan
Perusahan Kredit
Pensiunan
Kredit Individual
Hubungan Kelembaga
Perencanaan dan
Pengembangan Binis
Institusi Keuangan dan
Sektor Publik
Proses kredit dan
Administrasi
Manajemen Asset
Syariah Kepala kantor
wilayah Kepala penjualan
Pimpinan cabang
Komite kredit
Komite manajemen resiko
ALCO Komite
personalia Komite audit
Komite pemantau resiko
Komite remonulasi
Dan nominasi
Dewan pengawas
syariah
Universitas Sumatera Utara
D. Tugas-tugas dari struktur organisasi sebagai berikut: a.
Derektur utama
1 Direksi bertanggung jawab untuk menjamin berlangsungnya
operasional Bank. 2
Menciptakan pengawasan internal yang efektif dan efisien, 3
memantau serta mengelola risiko yang dihadapi Bank, 4
. memelihara iklim yang mendukung terciptanya produktivitas,
5 mengelola sumber daya manusia, menjaga profesionalisme,
6 menyampaikan laporan tentang kinerja Bank secara menyeluruh
kepada para Pemegang Saham di dalam RUPS.
b. komite Audit
1 Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan Satuan
Kerja Audit Internal SKAI dalam melaksanakan fungsi pemantauan serta pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil
temuan SKAI, KAP, dan hasil pengawasan Bank Indonesia. 2
Penunjukan Akuntan Publik dan KAP untuk disampaikan kepada RUPS.
3 .Melakukan penilaian dan memberi masukan atas rencana kerja
tahunan yang dipersiapkan oleh SKAI 4
Melakukan koordinasi dan pertemuan atau rapat dengan Kepala SKAI
Universitas Sumatera Utara
c. Komite Pemantau Risiko
1 melakukan evaluasi dan pemantauan kesesuaian antara kebijakan dan
pelaksanaan Kebijakan Manajemen Risiko, 2
pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
3 melakukan review dan memberikan masukan atas rencana kerja
tahunan yang disiapkan oleh Direktorat Kepatuhan, serta secara berkala melakukan rapat dan
d. Divisi
kepatuhan
1 Melakukan pengujianpenilaian atas Rancangan Kebijakan
2 Melakukan pemantauan pelaksanaan prinsip kehati-hatian
3 Melakukan koordinasi dengan SKAI terkait denganpelaksanaan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank SPFAIB.
e. Eatuan Kerja Audit internal skai
1 Bertanggung jawab melakukan pemeriksaan secara independent
terhadap segenap unit operasional di Bank BTPN. 2
SKAI memiliki tanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
f. Komite Alco
1 menetapkan dan mengkaji ulang kebijakan pengelolaan likuiditas
dan suku bunga, 2
.mengkaji ulanglimit-limit transaksi maupun limit money market line dan rincian tugas lainnya dalam buku pedoman pengelolaan
aktiva pasiva ALMA di Bank BTPN.
g. Komite Kredit
Universitas Sumatera Utara
1 meningkatkan kualitas tata kelola perusahaan, khususnya terkait
dengan proses pemberian fasilitas kredit 2
mengevaluasi dan memutus kredit atas permohonan pemberian fasilitas kredit individual sesuai dengan Batas Wewenang
Memutus Kredit BWMK
h. Manajemen Risiko
1. Komisaris, 1
memberikan persetujuan danmengevaluasi kebijakan manajemen risiko yang diusulkan oleh Direksi
2 .mengevaluasi Pertanggungjawaban Direksi dalam pelaksanaan
kebijakan manajemen risiko. 2. Direktur Utama ,
1 bertanggungjawab untuk melaksanakan manajemen risiko
di Bank secara keseluruhan.
3. Direktur Bidang, 1 menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko dalam
bidang tugasnya secara tertulis dan komprehensif, 2
bertanggungjawab atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan
3 eksposur risiko yang diambil oleh Bank dalam bidang tugasnya.
4. Komite Manajemen Risiko, 1
menyusun kebijakan manajemen risiko serta perubahannya termasuk strategi manajemen risiko dan contingency plan serta
menyempurnakan penerapan manajemen risiko secara berkala
Universitas Sumatera Utara
5. Komite Pemantau Risiko pada tingkat Komisaris 1 memahami secara mendalam proses yang digunakan oleh
manajemen untuk mengidentifikasi risiko, 2 pengendalian internal yang digunakan manajemen dalam
memitigasi risiko. 3 memahami profil risiko Bank BTPN secara menyeluruh dan
4 memfokuskan perhatian pada risiko tinggi, menjalin kerjasama dengan Komite Auditl kinerja dan trend portofolio,
5 melakukan pemantauan atas penerapan manajemen risiko. 6. Divisi Manajemen Risiko,
1 menyusun kerangka manajemen risiko, 2 menerima laporan rutin dari unit bisnis
3 memastikan bahwa Bank memiliki ketrampilan manajemen risiko dan kemampuan penyerapan risiko untuk mendukung strategi
bisnis serta membentuk budaya risiko bank. 7. Satuan Kerja Operasional SKO
1 melakukan pengendalian exposure risiko di unit kerja masingmasing
I . komite personalia
1 melakukan rekrutmen,
2 melakukan rotasi dan mutasi karyawan, 3 melakukan promosi karyawan.
J. Sekretaris Perusahaan
1 Menjaga komunikasi yang efektif dengan para pemangku kepentingan
Universitas Sumatera Utara
E. Kinerja Usaha Terkini
Bank BTPN memiliki jumlah karyawan yang cukup besar sebanyak 3170 orang yang terdiri dari laki-laki 2302 orang dan perempuan 868 orang salah satu faktor kunci
dalam kesuksesan bank BTPN adalah manajemen sumber daya manusia. Untuk rencana pengembangan kedepan peningkatan kompetensi pengusaha industri jasa
keuangan , inovatif dalam pengembangan produk dan layanan, serta menciptakan karyawan yang peduli kepada nasabah dengan memberikan rasa aman , dan
kemudahan akses bagi nasabah. Upaya bank BTPN untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja dilakukan melalui
perbaikan kualitas pengelolaan sumber daya manusia dimulai dari penepatan karyawan sesuai dengan kompentensinya stafring penyempurnaan system
manajemen sumber daya manusia dan mengembangkan huban resourse information sytem HRIS termasuk menata system remunerasi yang berbasis dimensi
kompentensi skill. Problem solving dan accountability. Pelatihan adalah suatu aspek penting dari strategi dari jangka panjang perusahaan meningkatkan kualitas sumber
daya alam dan menciptakan kesempatan pengembangan
1 Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia
Increasing the Quality of Human Resource
Bank BTPN menyadari bahwa kualitas sumberdaya manusia memiliki peran yang sangat penting, sebagai mitra dalam menunjang keberhasilan kegiatan usaha
Bank BTPN. Oleh karena itu pembinaan dan pengembangan sumberdaya manusia dilakukan secara terencana dan berkesinambungan, agar setiap karyawan dapat
memberikan kontribusi yang optimal terhadap kinerja Bank BTPN.Sebagai langkah penting dalam pembinaan sumberdaya manusia adalah menetapkan budaya
perusahaan, yakni melakukan internalisasi niliai-nilaiperusahaan yang
Universitas Sumatera Utara
wajib dilakukan oleh setiap karyawan.Nilai perusahaan yang harus dijadikan landasan kerja adalah: menjunjung tinggi integritas, bekerja secara profesiona Serta memegang
amanah tanggung jawab. Dengan trilogy nilai perusahaan yakni integrity, profesionalism responsibility, karyawan akan mampu memberikan kontribusi yang
terbaik untuk perusahaan. Dalam rangka melaksanakan nilai-nilai perusahaan itu, telah ditetapkan buku
tentang pedoman etika kerja karyawan. Sebagai komitmen dalam melaksanakan pedoman etika kerja, maka setiap karyawan diharuskan mempelajari dan memahami
serta membubuhkan tanda tangan.Untuk mendukung pengelolaan SDM dengan database informasi karyawan yang lengkap, mulai dikembangkan program HRIS, baik
dalam program remunerasi maupun database karyawan.
Kebijakan manajemen
dalam pengelolaan dan pengembangan sumberdaya manusia yang telah dilaksanakan dalam tahun 2007 adalah cukup progresif dan mendasar. Dalam
pelaksanaannya bekerjasama HAY Management Consultant, konsultan SDM yang cukup ternama dandipergunakan di lembaga perbankan yang established. Cakupan kebijakan SDM
yang telah dilaksanakan diantaranya adalah :
a. Reorganisasi.
b. Penetapan Job
c. Performance Management System PMS. Setiap
d. Human Resources Information System HRIS.
e. Compensation Benefit
Sedangkan dalam rangka meningkatkan profesionalisme kerja, maka telah dilaksanakan berbagai pelatihan perbankan secara intensif, sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Guna mendukung pertumbuhan usaha terutama dalam meningkatkan daya saing melalui pengembangan produk serta peningkatan layanan perbankan yang aman,
cepat, efektif, akurat, dan realtime on-line, maka hingga tahun 2009 Bank BTPN telah menerapkan 2 dua sistem core banking, yakni “Inhouse application SAID inter-
branch SAID IB” dan “Core Banking System” CBS Misys. Sejak januari 2009, CBS Misys ini telah diterapkan sebagai pilot project di Kantor Cabang. Implementasi
teknologi informasi ini diharapkan juga akan meningkatkan system pengamanan, control dan pemantauan dalam pelaporan. Dengan sistem teknologi informasi yang
ada saat ini, Bank BTPN sudah dapat melayani transaksi Dengan menggunakan ATM melalui kerjasama jaringan ATM Bersama, sehingga nasabah dapat menggunakan
ATM di lebih dari 12.600 jaringan ATM bersama. Untuk mendukung pengembangan produk pinjaman, khususnya dalam hal proses perkreditan, saat ini sedang dalam
tahap uji coba penerapan aplikasi loan originating system. Kedua layanan tersebut direncanakan akan dapat terhubung dengan CBS Misys
2. Mewujudkan Layanan Prima Creating First-class Service
Guna mendukung pertumbuhan usaha terutama dalam meningkatkan daya saing melalui pengembangan produk serta peningkatan layanan perbankan yang
aman, cepat, efektif, akurat, dan realtime on-line, maka hingga tahun 2007 Bank BTPN telah menerapkan 2 dua sistem core banking, yakni “Inhouse application
SAID inter-branch SAID IB” dan Core Banking System” CBS Misys. Dengan sistem teknologi informasi yang ada saat ini, Bank BTPN sudah dapat melayani
transaksi dengan menggunakan ATM melalui kerjasama dengan jaringan ATM Bersama, sehingga nasabah dapat menggunakan ATM di lebih dari 12.600 jaringan
ATM bersama. Untuk mendukung pengembangan produk pinjaman, perkreditan, saat ini sedang dalam tahap uji coba penerapan aplikasi loan originating system. Kedua
Universitas Sumatera Utara