Diameter : 4,84 m
Tinggi : 8,07 m
7.6.34 Pompa Tangki Bahan Bakar I P-16 Fungsi
: Memompa bahan bakar solar ke Generator
Jenis : Centrifugal pump
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel Daya motor
: 14 hp
7.6.35 Pompa Tangki Bahan Bakar II P-17
Fungsi : Memompa bahan bakar solar ke ketel uap
Jenis : Centrifugal pump
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel Daya motor
: 14 hp
7.7 Spesifikasi Peralatan Pengolahan Limbah 7.7.1 Bak Penampungan BP
Fungsi : Tempat menampung air buangan sementara
Bentuk : Persegi panjang
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Kondisi operasi : Temperatur 28
°C ; Tekanan 1 atm Kapasitas
: 164,02 m
3
Panjang : 7,17m
Lebar : 4,78 m Tinggi
: 4,78 m
7.7.2 Pompa Bak Penampung PL-01
Fungsi : Memompa cairan limbah dari Bak Penampungan
BP ke Bak Pengendapan Awal BPA
Jenis : Centrifugal pump
Jumlah : 1 unit
Universitas Sumatera Utara
Bahan konstruksi : Commercial steel
Daya motor : ¼ hp
7.7.3 Bak Ekualisasi BE
Fungsi : untuk mengatur laju alir air menuju bak sedimentasi
Bentuk : Persegi panjang
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Kondisi operasi : Temperatur 28
°C ; Tekanan 1 atm Kapasitas
: 32,8 m
3
Panjang : 5,08 m
Lebar : 2,54 m
Tinggi : 2,54 m
7.7.4 Bak Sedimentasi BS
Fungsi : Menghilangkan padatan dengan cara pengendapan
Bentuk : Persegi panjang
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Kondisi operasi : Temperatur 28
°C ; Tekanan 1 atm Kapasitas
: 32,8 m
3
Panjang : 5,08 m
Lebar : 2,54 m
Tinggi : 2,54 m
7.7.5 Bak Netralisasi BN
Fungsi : Tempat menetralkan pH limbah
Bentuk : Persegi panjang
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Kondisi operasi : Temperatur 28
°C ; Tekanan 1 atm Kapasitas
: 16,4 m
3
Panjang : 4,032 m
Lebar : 2,016 m
Tinggi : 2,016 m
Universitas Sumatera Utara
BAB VIII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
Lokasi dan tata letak pabrik merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu rancangan pabrik. Dimana hal ini akan sangat mempengaruhi keuntungan
pabrik dan kesempatan untuk melakukan ekspansi di masa depan. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan ketika memilih suatu tempat yang tepat sebagai lokasi
pabrik, seperti pasokan bahan baku, fasilitas transportasi, ketersediaan pekerja, pengaruh lingkungan dan sebagainya.
8.1 Lokasi Pabrik
Secara geografis, penentuan lokasi pabrik sangat menentukan kemajuan serta kelangsungan dari suatu industri kini dan pada masa yang akan datang karena
berpengaruh terhadap faktor produksi dan distribusi dari pabrik yang didirikan. Pemilihan lokasi pabrik harus tepat berdasarkan perhitungan biaya produksi dan
distribusi yang minimal serta pertimbangan sosiologi dan budaya masyarakat di sekitar lokasi pabrik Peters, 2004.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka Pabrik Pembuatan vinil asetat ini direncanakan berlokasi di daerah Kawasan Industri Panca Puri di Jln. Raya Anyer
Km. 123 Desa Ciwandan, Kotamadya Cilegon, Propinsi Banten, atau tepatnya pada 106
o
1.7’ Lintang Selatan dan 105
o
56.1’ Bujur Timur. Dasar pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik adalah :
a. Bahan baku
Suatu pabrik sebaiknya berada di daerah yang dekat dengan sumber bahan baku dan daerah pemasaran sehingga transportasi dapat berjalan dengan lancar. Bahan
baku pabrik yaitu asetilen C
2
H
2
disuplai dari PT. Purnabuana Yudha, Banten dan asam asetat didapat dari PT. Indo Asidatama Tbk. Jakarta. Sedangkan, katalis
didatangkan dari Jerman. b.
Transportasi Pembelian bahan baku dan penjualan produk dapat dilakukan melalui jalan darat
laut, maupun udara. Lokasi yang dipilih dalam rencana pendirian pabrik ini merupakan kawasan industri yang telah memiliki sarana transportasi yang
Universitas Sumatera Utara