Motif Afektif berhubungan dengan perasaan seseorang. Motif Integratif Socialkontak sosialkorelasi , yaitu

28 b. Sociogenic motives motive sosiogenetis Motif ini timbul didalam diri individu dalam hubungannya dengan lingkungan sosial. Timbulnya motif ini karena interaksi dengan orang lain. Tentu saja perbedaan motif. Mungkin juga lingkungan yang sama menimbulkan motif yang berbeda pada individu yang berbeda. Sebab motif sosiogenetis ini bukanlah merupakan motif yang sepenuhnya ditentukan oleh lingkungan tetapi perpaduan antara individu dengan lingkungan. Lingkungan mempengaruhi individu, tetapi individu sebagai organisme yang hidup tidak begitu saja secara otomatis menerima pengaruh itu tetapi didalam dirinya ada bermacam-macam kemampuan antara lain daya seleksi mengolah, memperhitungkan, memutuskan dan sebagainya. Oleh karena itu peranan individu itu sendiri juga besar sekali dalam hal menerima pengaruh itu. Dan ini bersifat individual, berbeda antara individu yang satu dengan yang lain.

3. Macam-macam motif menggunakan media massa a. Motif Kognitif

adalah kebutuhan akan informasi, motif informasi dapat diartikan apabila seseorang untuk mendapatkan suatu pengetahuan tentang sesuatu yang baru.

b. Motif Afektif berhubungan dengan perasaan seseorang.

2 macam motif afektif adalah sebagai berikut: 29 a. Motif Fantasistescapist, yaitu kebutuhan berkhayalkebutuhan akan fantasi. Motif ini berkaitan dengan motif bagaimana seseorang individu secara otomatis cenderung berempati dengan perasaan orang- orang yang diamatinya dan meniru perilakunya. b. Motif Diversi, motif ini berdasarkan kebutuhan akan: - Pelepasan dari tekanan, Motif ini didasarkan atas kebutuhan manusia untuk melepaskan diri dari kehidupan nyatadari kehidupan maupun kegiatan kesehariannya. Kebutuhan lainnya adalah kebutuhan akan hiburan yaitu, kebutuhan manusia untuk melepas lelah baik bagi individu maupun masyarakat. - Hiburan, Hiburan adalah kebutuhan dasar manusi. Dalam kaitannya ini responden berusaha untuk bebas dari rasa bosan, relaksasi, pelepasan emosional.

c. Motif Integratif Socialkontak sosialkorelasi , yaitu

kebutuhan sosial secara integratif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan keluarga, teman dan dunia dunia sosial. Motif menonton adalah melingkupi semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan tertarik menonton sesuatu tayangan atau program acara yang menarik perhatian untuk diketahui lebih jauh dan 30 mendalam, agar para audience memperoleh informasi yang menarik dan aktual Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tindakan menonton dapat menciptakan sikap atau perilaku seseorang dalam proses komunikasi ketika menerima sesuatu pesan yang ditunjukkan kepadanya. Dalam penilitian ini yang dimaksud dengan menonton adalah tanggapan dan perilaku mahasiswa umm malang angkatan 2007 dalam tindakan menonton acara komedi situasi OVJ, ketika mereka menerima pesan melalui acara ini maka yang ditunjukkan adalah dengan tetap menonton dan menyaksikan acara ini dengan tidak mengganti ke acara lain. Dalam teori Uses and Gratification Model Model Kegunaan dan Kepuasaan Herbert Blumer dan Elihu Katz adalah orang pertama yang mengenalkan teori ini. Teori kegunaan dan kepuasan ini dikenalkan pada tahun 1974 dalam bukunya The Uses of Mass Communications: Current Perspectives on Gratification Research. Teori Uses and gratifications milik Blumer dan Katz ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media itu adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik didalam usaha memenuhi kebutuhannya. Artinya, teori uses and gratifications mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai 31 pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya. Nurudin ,2004:181. Menurut Hamidi2007:77-79 Teori Uses and Gratification Penggunaan dan Kepuasan ini menyatakan mengasumsikan bahwa orang mempunyai kebutuhan-kebutuhan dan keinginan- keinginan yang dapat dipenuhi dengan salah satu caranya menggunakan berlangganan, membaca, menonton atau mendengarkan media massa. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut orang lalu memilih, media apa yang hendak digunakan, kemudian juga memilih pesan apa acara, rubrik, berita yang hendak ”dinikmati”. Tindakan memilih atau menggunakan tersebut dilakukan karena orang mengharapkan kepuasan atau terpenuhinya keinginan. Dengan ungkapan lain asumsi teori ini mengatakan bahwa orang sebenarnya aktif membuat pilihan sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginannya. Karena itu teori ini digunakan jika peneliti ingin mengetahui apa yang dilakukan oleh orang terhadap media what the people do with mass media. Warga masyarakat secara keseluruhan, bahkan setiap orang menggunakan media baik secara sadar diakui secara jelas atau tidak, dilakukan dengan berbagai alasan, motivasi, tujuan, sebab media bisa berfungsi menghibur, memberi informasi, menjual, mendidik, membekali aktualisasi diri dalam pergaulan, membentuk sikap dan 32 perilaku budaya. Dengan demikian, teori ini juga menegaskan, jika kebutuhan dan keinginan publik dapat diidentifikasi, maka media massa akan dapat secara lebih baik memenuhinya. Namun perlu disadari bahwa hasil penelitian menunjukkan, tidak mudah melakukan identifikasi kebutuhan dan keinginan publik. Uses and Gratifications sebagai sebuah teori dapat digunakan sebagai upaya untuk menemukan apakah pemenuhan kebutuhan atau keinginan publik terarah pada tipe media cetak atau elektronik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan orang akan informasi lebih menggunakan media cetak, sedang kebutuhan orang akan hiburan lebih menggunakan media siaran elektronik. Tetapi kajian yang lain menunjukkan bahwa kepuasan seseorang dapat dipenuhi oleh kedua tipe media tersebut. Kebutuhan akan hiburan misalnya bisa dipenuhi dengan membaca majalah, koran, komik sedang kebutuhan informasi dapat terpuaskan oleh berita-berita dari televisi. Penelitian yang menggunakan teori ini pada dasarnya adalah penelitian yang mempunyai permasalahan yang terkait dengan bagimana dan mengapa orang menggunakan media. Delapan motif orang menggunakan televisi: mengisi waktu, melupakan kesulitan, mempelajari sesuatu, mempelajari diri, memberikan rangsangan, bersantai, mencari persahabatan, melakukan kebiasaan. Kita bisa memahami interaksi orang dengan media melalui pemanfaatan media oleh orang itu uses dan kepuasan yang diperoleh 33 gratification. Gratifikasi yang sifatnya umum antara lain pelarian dan rasa khawatir, peredaan rasa kesepian, dukungan emosional, perolehan informasi dan kontak sosial Nurudin ,2004:183. Menurut Blumer dan Katz dalam Rakhmat 2005:205 asumsi- asumsi dasar dari teori ini adalah: a. Khalayak dianggap aktif, artinya sebagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan. b. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak. c. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan. d. Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak; artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu. e. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak. Teori ini merupakan kebalikan dari teori peluru. Dalam teori peluru ini media sangat aktif dan all powerfull, sementara audience berada di 34 pihak yang pasif. Sementara teori uses and gratification ditekankan bahwa audience aktif untuk menetukan media mana yang harus dipilih untuk memuaskan kebutuhannya. Kesimpulan dari teori ini terpaan media akan mengenai audience berada di pihak yang aktif. Menurut McGuire dalam Rachmat 2001:208 menyebabkan 16 motif, mula-mula motif dikelompokkan menjadi dua kelompok besar: motif kognitif menekankan kebutuhan manusia akan informasi dan kebutuhan tertentu berhubungan dengan pengetahuan, dan motif afektif yaitu motif yang menekankan aspek perasaan dan kebutuhan mencapai tingkat emosional tertentu berhubungan dengan perasaan. Sedangkan dalam Rackmat 2001:66, motif dapat dioperasionalkan dengan berbagai cara: unifungsional hasrat melarikan diri, kontak sosial, atau bermain, bifungsional informasi-edukasi, fantasistescapist, atau gratifikasi segera tertangguhkan, empat-fungsional diversi, hubungan personal, identitas personal, dan surveillance; atau korelasi hiburan, transmisi budaya, dan multifungsional. Sementara itu pada Nurudin 2003:183-184 berkaitan dengan teori Uses and Gratifications motif atau kebutuhan khalayak dapat dibedakan dalam lima macam, yaitu kognitif, afektif, integrative personal, integrative sosial, pelepasan keteganganmelarikan diri dari kenyataandiversi. Daftar motif memang tidak terbatas. Akan tetapi operasionalisasi Blumler 1980:209 agak praktis untuk dijadikan petunjuk penelitian. Blumler menyebutkan tiga orientasi: orietasi kognitif kebutuhan akan 35 informasi, surveillance, atau eksplorasi realitas, diversi kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan, serta identitas personal yakni, ”menggunakan isi media untuk memperkuatmenonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri”. F. Definisi Konseptual dan Operasional F.1. Definisi Konseptual.

Dokumen yang terkait

SLAPSTICK DALAM KOMEDI DI TELEVISIAnalisis Isi Program Acara “Opera Van Java” di TRANS 7

0 9 2

UNSUR KEKERASAN DALAM TAYANGAN KOMEDI OPERA VAN JAVA (Studi Analisis Isi Tayangan Komedi Opera Van Java di Trans 7 Periode Bulan Unsur Kekerasan Dalam Tayangan Komedi Opera Van Java (Studi Analisis Isi Tayangan Komedi Opera Van Java di Trans 7 Periode Bu

0 2 17

PENDAHULUAN Unsur Kekerasan Dalam Tayangan Komedi Opera Van Java (Studi Analisis Isi Tayangan Komedi Opera Van Java di Trans 7 Periode Bulan Desember 2012).

0 4 35

UNSUR KEKERASAN DALAM TAYANGAN KOMEDI OPERA VAN JAVA (Studi Analisis Isi Tayangan Komedi Opera Van Java di Trans 7 Periode Bulan Unsur Kekerasan Dalam Tayangan Komedi Opera Van Java (Studi Analisis Isi Tayangan Komedi Opera Van Java di Trans 7 Periode Bu

0 7 14

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA OPERA VAN JAVA DI TRANS 7.

1 5 7

KESANTUNAN KELAKAR DALAM ACARA OPERA VAN JAVA DI TRANS 7 Kesantunan Kelakar Dalam Acara Opera Van Java Di Trans 7.

0 2 12

PENDAHULUAN Kesantunan Kelakar Dalam Acara Opera Van Java Di Trans 7.

0 2 4

KESANTUNAN KELAKAR DALAM ACARA OPERA VAN JAVA “PECAHKAN SAJA CERMINNYA Kesantunan Kelakar Dalam Acara Opera Van Java Di Trans 7.

1 9 15

MOTIF ANAK DALAM MENONTON TAYANGAN PROGRAM ACARA OPERA ANAK (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Motif Anak SD di Surabaya dalam Menonton Tayangan Program Acara OPERA ANAK di Trans 7).

0 1 108

MOTIF ANAK DALAM MENONTON TAYANGAN PROGRAM ACARA OPERA ANAK (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Motif Anak SD di Surabaya dalam Menonton Tayangan Program Acara OPERA ANAK di Trans 7)

0 0 23