13
konsep atau istilah tersebut bersifat konstitutif, formal dan mempunyai pengertian yang abstrak.
14
Konsep dari penelitian ini adalah analisa produk unggulan daerah sebagai pengembangan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pendekatan one
village one product. Adapun hal tersebut didasari oleh kebijakan ekonomi masyarakat yang berlandaskan pada pengembangan masyarakat agar mandiri dan
berkelanjutan. Penelitian ini membahas konsep OVOP di Indonesia. Dimana OVOP di
Indonesia telah menjadi kebijakan dari pemerintah pusat yang digunakan sebagai pendekatan percepatan pengembangan sektor riil, KUMKM, industri kecil dan
menengah IKM dan produk unggulan daerah. Produk unggulan daerah merupakan produk yang berasal khas dari daerah yang pengembangannya dipilih
sendiri oleh masyarakat dan manfaatnya diterima oleh masyarakat. OVOP merupakan pendekatan yang megusung pemasaran produk lokal pada global,
mengedepankan kreativitas dan pengembangan sumber daya manusia. Demikian, maka definisi konseptual yang terdapat pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Implementasi Kebijakan Top Down
Meter dan Horn mendefinisikan implementasi kebijakan sebagai tindakan yang dilakukan oleh publik maupun swasta baik secara individu maupun
kelompok yang ditujukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kebijakan.
15
Sejalan dengan hal itu Budi Winarno menjelaskan bahwa
14
Alimul Hidayat, Aziz. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
15
Abdul Wahab, Solichin. 2004. Analisis Kebijaksanaan, Dari Formulasi Ke Implementasi Kebijakan Negara. Jakarta : Bumi Aksara. Hal. 64.
14
implementasi kebijakan merupakan alat administrasi hukum dimana berbagai aktor, organisasi, prosedur, dan teknik yang bekerja bersama-sama untuk
menjalankan kebijakan guna meraih dampak atau tujuan yang diinginkan.
16
Sementara itu Implementasi kebijakan menurut Mazmaian dan Sabatier dalam Solichin Abdul Wahab,
17
yakni kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan yang timbul sesudah disahkannya pedoman-pedoman kebijaksanaan negara, yang
mencakup baik usaha-usaha untuk mengadministrasikan maupun untuk menimbulkan akibat dampak nyata pada masyarakat atau kejadian-kejadian.
Udoji dalam Agustino
18
mengemukakan bahwa dalam pendekatan model top down, merupakan pendekatan implementasi kebijakan publik yang dilakukan
tersentralisir dan dimulai dari aktor tingkat pusat, dan keputusannya pun diambil dari tingkat pusat. Pendekatan top down bertitik tolak dari perspektif bahwa
keputusan-keputusan politik kebijakan yang telah ditetapkan oleh pembuat kebijakan harus dilaksanakan oleh administrator-administrator atau birokrat-
birokrat pada level bawahnya. Selanjutnya menurut Abdul Wahab pendekatan top down selalu diawali dengan keputusan kebijakan yang dibuat oleh para pejabat
pemerintah pusat.
19
Kebijakan OVOP di Indonesia bersifat top down karena berasal dari Inpres yang kemudian dilanjutkan peraturan dari beberapa menteri sehingga Pemerintah
Kabupaten Malang dalam hal ini Bupati Malang mengeluarkan SK sebagai tindak lanjut kebijakan pemerintah pusat.
16
Winarno, Budi. 2004. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media Pressindo. Hal. 101
17
Abdul Wahab, Solichin. Op.Cit, Hal. 65.
18
Agustino, Leo, Dasar-dasar Kebijakan Publik, Bandung, Alfabeta, 2008. hal. 140.
19
Abdul Wahab, Solichin. Analisis Kebijakan: Dari Formulasi Penyusunan Model-model Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta: Bumi Aksara. 2012. Hal.163
15
2. Pengembangan Produk Unggulan Daerah PUD