18
Indonesia yaitu Moh. Hatta, Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarka tolong menolong.
24
Dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian bahwa definisi koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang
atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan. Koperasi Unit Desa adalah suatu organisasi ekonomi yang berwatak sosial
dan merupakan wadah bagi pengembangan berbagai kegiatan ekonomi masyarakat pedesaan yang diselenggarakan oleh dan untuk masyarakat.
25
Menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia No 4 Tahun 1984 Pasal 1 Ayat 2
disebutkan bahwa pengembangan KUD diarahkan agar KUD dapat menjadi pusat layanan kegiatan perekonomian di daerah pedesaan yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari pembangunan nasional dan dibina serta dikembangkan secara terpadu melalui program lintas sektoral.
5. Pemberdayaan Masyarakat
Menurut Sumodiningrat
26
pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat lewat perwujudan potensi kemampuan yang
mereka miliki. Adapun pemberdayaan masyarakat senantiasa menyangkut dua
24
Mohammad Hatta. 1997. The Movement in Indonesia. Jakarta.
25
Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 1978 tentang Badan Usaha Unit Desa Koperasi Unit Desa BUUD KUD yang telah ditinjau menjadi Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 1984 tentang
Pembinaan dan Pengembangan Koperasi Unit Desa KUD.
26
Gunawan Sumodiningrat, 1999. Pemberdayaan Masyarakat dan Jaringan Pengaman Sosial, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
19
kelompok yang saling terkait, yaitu masyarakat sebagai pihak yang diberdayakan dan pihak yang menaruh kepedulian sebagai pihak yang memberdayakan.
Sementara itu Prijono dan Pranarka
27
dalam konsep pemberdayaan masyarakat, manusia adalah subyek dari dirinya sendiri. Proses pemberdayaan yang
menekankan pada proses memberikan kemampuan kepada masyarakat agar menjadi berdaya, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai
kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan pilihan hidupnya. Lebih lanjut dikatakan bahwa pemberdayaan harus ditujukan pada kelompok atau lapisan
masyarakat yang tertinggal. Pemberdayaan masyarakat menurut Chambers
28
dan Kartasasmita
29
adalah sebagai suatu paradigma baru pembangunan. Pemberdayaan masyarakat adalah
sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru pembangunan, yakni yang bersifat “people-
centered, participatory, empowering, and sustainable”. Mubyarto
30
menekankan bahwa pemberdayaan masyarakat terkait erat dengan pemberdayaan ekonomi
rakyat. Dalam proses pemberdayaan masyarakat diarahkan pada pengembangan sumberdaya manusia di pedesaan, penciptaan peluang berusaha yang sesuai
dengan keinginan masyarakat. Masyarakat menentukan jenis usaha, kondisi wilayah yang pada gilirannya dapat menciptakan lembaga dan sistem pelayanan
dari, oleh dan untuk masyarakat setempat. Upaya pemberdayaan masyarakat ini kemudian pada pemberdayaan ekonomi rakyat.
27
Onny S Priyono AMW Pranarka. 1996. Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan dan Implementasi. Jakarta: Centre for Strategic and Interenational Studies
28
Chambers, Robert. 1988. Pembangunan Desa: Mulai Dari Belakang. Terjemahan. Jakarta: LP3ES
29
Kartasasmita, Ginanjar. 1966. Pembangunan untuk Rakyat: Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan. Jakarta : PT. Pustaka Cidesindo.
30
Mubyarto. 1998. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3ES
20
Berdasarkan atas beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat dikatakan bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan paradigma baru pembangunan dari
akar rumput yaitu pedesaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai sosial berlandaskan partisipasi, sumber daya dan keberlanjutan agar pemberdayaan ekonomi rakyat
dapat terwujud.
F. DEFINISI OPERASIONAL