Peneliti Terdahulu Sistem Pencarian Jalur Tercepat untuk Ambulans Menggunakan Algoritma A* (A Star)

lokasi kota, lokasi pengambilan sampel dan lain-lain. Garis merupakan sekumpulan titik-titik yang membentuk suatu tampilan memanjang seperti sungai, jalan, kontus dan lain-lain. Sedangkan area adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis yang membentuk suatu ruang homogen, misalnya: batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain sebagainya. Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data vektor. Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat gridsel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area polygon Barus Wiradisastra 2000. Bentuk produk suatu GIS dapat bervariasi baik dalam hal kualitas, keakuratan dan kemudahan pemakainnya. Hasil ini dapat dibuat dalam bentuk peta-peta, tabel angka-angka: teks di atas kertas atau media lain hard copy, atau dalam cetak lunak seperti file elektronik. Barus dan Wiradisastra 2000 juga mengungkapkan bahwa GIS adalah alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam GIS data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, tabel atau dalam bentuk konvensional lainnya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan.

2.6 Peneliti Terdahulu

Algoritma A telah banyak digunakan dalam pencarian jarak terpendek pada sebuah aplikasi. Harianja 2013 membangun sebuah sistem optimalisasi pencarian solusi dynamic water jug dengan menerapkan algoritma A. Permasalahan optimalisasi dynamic water jug adalah bagaimana mengoptimalkan penyelesaian sebuah permasalahan water jug atau mencari sebuah solusi paling optimal dalam menyelesaikan sebuah kasus wadah air. Putra et al. 2012 menggunakan algoritma A untuk pencarian rute terpendek pada labirin. Labirin adalah sebuah jaringan dari jalur-jalur yang saling berhubungan untuk dilalui dari awal hingga akhir yang dimaksudkan untuk sebuah tantangan, manusia mungkin masih dapat menyelesaikan masalah pencarian ruang terdekat yang sederhana, tetapi jika jumlah rute yang ada sudah sedemikian banyaknya, maka akan mengalami kesulitan dan memakan waktu yang lama untuk menyelesaikannya. Universitas Sumatera Utara Pugas et al. 2011 menggunakan algoritma djikstra dan A dalam SIG Sisyem Informasi Geografis pada aplikasi pencarian rute terpendek untuk pemetaan kota Sawahlunto. Teknologi Sistem Informasi Geografis SIG telah berkembang pesat. SIG dibuat dengan menggunakan informasi yang berasal dari pengolahan sejumlah data, yaitu data geografis atau data yang berkaitan dengan posisi objek di permukaan bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, analisis statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan analisis geografis melalui gambar-gambar petanya. SIG juga dapat memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat peramalan kejadian, dan perencanaan strategis lainnya serta dapat membantu menganalisis permasalahan umum seperti masalah ekonomi, penduduk, sosial pemerintahan, pertahanan serta bidang pariwisata. Ichsan et al. 2012 menerapkan algoritma Hybrid Fuzzy-Dijkstra dalam pembangunan aplikasi pencarian jalur tercepat. Dalam perpaduan kedua algoritma tersebut dikatakan bahwa nilai yang dimiliki oleh jalan selalu dinamis, sehingga proses yang dilalui akan bisa berubah setiap saat, dan rute yang dipilih bisa berubah setiap saat. Florens et al. 2009 juga membangun sebuah aplikasi pencarian jalur tercepat untuk transportasi bus Trans Jakarta menggunaka algoritma Djikstra. Hasil yang dicapai adalah aplikasi berupa kios informasi yang dapat melakukan pencarian jalur tercepat dalam Trans Jakarta. Varita et al. 2013 membangun sebuah aplikasi pencarian jalur tercepat rute perjalanan wisata dengan algoritma Tabu Search. Pencarian jalur tercepat dengan parameter panjang, volume dan kepadatan jalan dapat diaplikasikan dengan algoritma Tabu Search dengan hasil jumlah iterasi dalam algoritma Tabu Search mempengaruhi jumlah cost. Semakin besar iterasi akan mendapatkan cost yang lebih rendah sehingga didapatkan jalur tercepat dengan cost terendah, yaitu iterasi I dibatasi 300, atau jika hasil cost jalur terbaik sudah pernah sama sebanyak 15 kali. Penambahan fungsi antrian yang diimplementasikan dalam neighbourhood berperan dalam mengurangi kompleksitas iterasi. Karena setiap parameter dalam Tabu Search mempengaruhi satu Universitas Sumatera Utara sama lain. Parameter dalam penelitian ini adalah iterasi , threshold, dan data yang digunakan. Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu No Nama Peneliti Judul Penelitian Tahun Keterangan 2 3 Rufina Florens, Jenny Tirta Kusuma Rimbun Mataram Diana Okta Pugas, Maman Somantri Kodrat Iman Satoto Analisis dan Perancangan Sistem Pencarian Jalur Tercepat Untuk Transportasi Bus Trans Jakarta Menggunaka Algoritma Djikstra Aplikasi pencarian rute terpendek menggunakan algoritma Djikstra dan A Star A pada SIG berbasis web untuk pemetaan pariwisata kota Sawahlunto 2009 2011  Hasil yang dicapai adalah aplikasi berupa kios informasi yang dapat melakukan pencarian jalur tercepat dalam Trans Jakarta.  Algoritma Dijkstra mampu mencari jalur tercepat sesuai dengan keinginan pengguna tranportasi Trans Jakarta.  Pencarian rute terpendek menggunakan algoritma Dijkstra dan A Star menghasilkan rute jalan yang sama.  Pencarian rute terpendek A Star lebih cepat dibandingkan dengan algoritma Djikstra. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu Lanjutan No Nama Peneliti Judul Penelitian Tahun Keterangan 4 5 6 Moch. Hannats Hanafi Ichsan, Erni Yudaningtyas M. Aziz Muslim Ivana Varita, Onny Setyawati Didik Rahadi Firman Harianja Optimal Pencarian Jalur Tercepat dengan Algoritma Hybrid Fuzzy-Dijkstra Pencarian Jalur Tercepat Rute Perjalanan Wisata Dengan Algoritma Tabu Search Penerapan algoritma A pada permasalahan optimalisasi pencarian solusi dynamic water jug. 2012 2013 2013  Nilai yang dimiliki oleh jalan selalu dinamis, sehingga proses yang dilalui bisa berubah setiap saat dan rute yang dipilih bisa berubah setiap saat.  Pencarian jalur tercepat dengan parameter panjang, volume dan kepadatan jalan dapat diaplikasikan dengan algoritma Tabu Search. Hasil jumlah iterasi dalam algoritma Tabu Search mempengaruhi jumlah cost.  Optimalisasi dynamic water jug adalah mengoptimalkan penyelesaian sebuah permasalahan water jug atau mencari solusi paling optimal dalam meyelesaikan sebuah kasus wadah air Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Lanjutan No Nama Peneliti Judul Penelitian Tahun Keterangan 1 Rengga Dionata Putra, Ir. Muhammad Aswin, MT. Waru Djuriatno, ST., MT. Pencarian rute terdekat pada labirin menggunakan metode A 2012  Algoritma A tidak menjamin selalu mendapat jalur yang terbaik bobot terkecil, dari semua rute yang ada. Universitas Sumatera Utara BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Arsitektur Umum