Sistem Pencarian Jalur Tercepat untuk Ambulans Menggunakan Algoritma A* (A Star)
SISTEM PENCARIAN JALUR TERCEPAT UNTUK AMBULANS MENGGUNAKAN ALGORITMA A* (A STAR)
SKRIPSI
FHILIEN SOFIA BR MUNTHE 101402097
PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2015
(2)
SISTEM PENCARIAN JALUR TERCEPAT UNTUK AMBULANS
MENGGUNAKAN ALGORITMA A* (A STAR)
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah Sarjana Teknologi Informasi
FHILIEN SOFIA BR MUNTHE 101402097
PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2015
(3)
PERSETUJUAN
Judul : SISTEM PENCARIAN JALUR TERCEPAT
UNTUK AMBULANS MENGGUNAKAN
ALGORITMA A* (A STAR)
Kategori : SKRIPSI
Nama : FHILIEN SOFIA BR MUNTHE
Nomor Induk Mahasiswa : 101402097
Program Studi : SARJANA (S1) TEKNOLOGI INFORMASI
Departemen : TEKNOLOGI INFORMASI
Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI
INFORMASI (FASILKOM-TI) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Komisi Pembimbing :
Pembimbing 2 Pembimbing 1
Dedy Arisandi, S.T., M.Kom Sajadin Sembiring, S.Si., M.Comp.Sc
NIP 19790831200912 1 002 NIP -
Diketahui/Disetujui oleh
Program Studi S1 Teknologi Informasi Ketua,
M. Anggia Muchtar, S.T., MM.IT. NIP 198001102008011010
(4)
PERNYATAAN
SISTEM PENCARIAN JALUR TERCEPAT UNTUK AMBULANS
MENGGUNAKAN ALGORITMA A* (A STAR)
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing telah disebutkan sumbernya.
Medan, 10 September 2015
Fhilien Sofia Br Munthe 101402097
(5)
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat-Nya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer, Program Studi S1 Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.
Dengan segala kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Ayah penulis, Ludin Munthe,S.Pd., ibu penulis, Tiarmasita Istanaria Sitopu, S.Pd., M.Pdk., adik penulis, Ewis Sofia Munthe, abang tua penulis Raja Huida Munthe, S.P., kakak ipar penulis, Merna Lista, A. Md.Pel., kakak penulis, Lenta Sari Munthe, abang ipar penulis Jendri Mandalahi dan abang terkasih Jefri Sitepu, yang telah memberikan doa dan dukungan moral kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini beserta keluarga besar yang telah turut mendoakan penulis.
2. Bapak Sajadin Sembiring, S.Si,. M.Comp.Sc. dan bapak Dedy Arisandi, ST., M.Kom. selaku dosen pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu, pikiran, saran, dan kritiknya untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Bapak Drs.Sawaluddin M.IT. dan bapak Dani Gunawan, S.T., M.T., yang telah
bersedia menjadi dosen penguji dan memberikan saran dan kritik yang membangun dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Ketua dan Sekretaris Program Studi S1 Teknologi Informasi, Bapak M. Anggia Muchtar, S.T., MM.IT. dan Bapak Mohammad Fadly Syahputra, B.Sc., M.Sc.IT.
5. Seluruh dosen yang mengajar serta staf Tata Usaha Program Studi Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.
6. Sahabat kecil yang selalu mendukung dan memberi semangat kepada penulis, Citra Simanjorang, Amd., Delyana Simanjorang. Sahabat kampus penulis yang selalu setia menemani sampai penulis lulus, Yosepine F. Barus, S.Kom., Fitra Maulida, S.Kom., Rabiatul Adawiyah Daulay, S.TI., Nency Lestari Harahap, Ilda Karina Pohan. Dan yang memberikan kontribusi yang sangat berarti dalam penyelesaian skripsi ini, Anggreiny WAF Ginting, S.TI., Regina Mutiara, S.S., organisasi JHO INTEGRITY. Serta sahabat-sahabat phytagoras band Dirman Sigiro, S.E., Yuniarty Bangun, S.E., Heysar Bastand Ginting dan muda-mudi GKPS Garingging yang turut mendoakan.
7. Seluruh rekan kuliah sejawat yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempuranaan skripsi ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
(6)
ABSTRAK
Ambulans merupakan kendaraan untuk mengangkut orang sakit atau dalam keadaan darurat lainnya. Selain membutuhkan waktu sesingkat mungkin dalam beroperasi, ambulans juga membutuhkan informasi keadaan jalan yang akan dilaluinya agar tidak terjebak dalam kondisi jalan sehingga ambulans dapat berfungsi secara optimal. Algoritma A Star (A*) dapat diimplementasikan dalam membangun sebuah sistem informasi agar ambulans dapat sampai ke tujuan dengan waktu sesingkat mungkin. Adapun sistem yang akan dibangun adalah berbasis Web, dengan hasil (output) berupa jalur tercepat dari titik rumah sakit (penyedia ambulans) ke alamat pasien, dalam bentuk Google Map. Dengan memanfaatkan GIS (Geographic Information System) pada sistem, maka aplikasi ini dapat memudahkan pengguna dalam mencari jalur tercepat yang akan dilalui ambulans dengan menghindari kemacetan yang ada pada titik jalan tertentu.
(7)
vi
Quickest Route Searching System For Ambulances Using A* (A Star) Algorithm ABSTRACT
Ambulances are vehicles to deliver patients or to be used in other urgencies. They do not only need shortest time of operation but Ambulances also need traffic information so that the ambulances can operate optimally. A Star (A*) Algorithm can be implemented in developing an information system for the ambulances to reach the destination as fast as possible. The system that is going to be developed is Web based, and the result is closest track from spots of Hospitals (ambulance providers) to patient’s address in the form of Google Map. By using GIS ( Geographic Information System) in the system, this application may facilitate users in finding the quickest route for the ambulances by avoiding traffic jams which occur in certain spots on the road.
(8)
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Ucapan Terimakasih iv
Abstrak v
Abstrac vi
Daftar Isi vii
Daftar Tabel x
Daftar Gambar xi
Bab 1 Pendahuluan
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 3
1.3. Tujuan Penelitian 4
1.4. Batasan Masalah 4
1.5. Manfaat Penelitian 4
1.6. Metodologi Penelitian 5
1.7. Sistematika Penulisan 6
Bab 2 Landasan Teori
2.1. Definisi Ambulans 7
2.2. Permasalahan Lintasan Terpendek (Shortest Path) 7
2.3. Pengertian Algoritma A Star (A*) 8
2.4. Google Maps API (Application Programming Interface) 10
2.5. GIS (Geographic Information System) 11
(9)
viii
Bab 3 Analisis dan Perancangan Sistem
3.1. Arsitektur Umum 17
3.2. Data Yang Digunakan 18
3.3. Pemrosesan Data 19
3.4. Uji Coba Dengan Algoritma A Star (A*) 19
3.5 Analisis Sistem 22
3.5.1. Use Case 22
3.5.2. Data Flow Diagram (DFD) 23
3.5.3. Perancangan Database 24
3.5.4. User Interface 26
3.5.4.1. Rancangan Tampilan Halaman Login 26
3.5.4.2. Rancangan Tampilan Halaman Peta 26
3.5.4.3. Rancangan Tampilan Halaman Titik 27
3.5.4.4. Rancangan Tampilan Halaman Relasi Titik 27
3.5.4.5. Rancangan Tampilan Hasil 28
3.5.5. Proses KerjaSistem 28
Bab 4 Implementasi Dan Pengujian Sistem
4.1. Implementasi Sistem 30
4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak Yang Digunakan 30
4.1.2. Implementasi Perancangan Antarmuka 30
a. Halaman Home 30
b. Halaman Peta 31
c. Halaman Titik 31
d. Halaman Relasi Titik 32
4.2. Pengujian Sistem 33
4.2.1 Pengujian Pada Proses Yang Dilakukan Sistem 33
a. Halaman Peta/Hasil 33
b. Halaman Titik 34
c. Halaman Relasi Titik 36
(10)
Bab 5 Kesimpulan Dan Saran
5.1. Kesimpulan 38
5.2. Saran 38
DAFTAR PUSTAKA 39
LAMPIRAN 1. Data Titik Koordinat Persimpangan Jalan 41
LAMPIRAN 2. Data Titik Koordinat Rumah Sakit 44
LAMPIRAN 3. Data Relasi Titik 45
(11)
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu 14
Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu (lanjutan) 15
Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu (lanjutan) 16
Tabel 3.1 Keterangan DFD level 0 Sistem Pencarian Jarak Terdekat Ambulans 24
Tabel 3.2 Rancangan Tabel Titik Koordinat 25
Tabel 3.3 Rancangan Tabel Titik Relasi 25
Tabel 3.4 Rancangan Tabel Titik Kemacetan 25
(12)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Contoh Pengaplikasian Algoritma A* 10
Gambar 3.1. Arsitektur Umum Sistem 17
Gambar 3.2. Tampilan dalam bentuk Google Map setelah data diinput 19
Gambar 3.3. Bentuk Graf dari Sampel Kasus 20
Gambar 3.4. Use Case Pencarian Rute Tercepat Untuk Ambulans 23
Gambar 3.5. DFD Level 0 Pencarian Rute Tercepat Untuk Ambulans 24
Gambar 3.6. Rancangan Tampilan Halaman Login 26
Gambar 3.7. Rancangan Tampilan Halaman Peta 26
Gambar 3.8. Rancangan Tampilan Halaman Titik 27
Gambar 3.9. Rancangan Tampilan Relasi Titik 27
Gambar 3.10. Rancangan Tampilan Hasil Dalam Bentuk Google Map 28
Gambar 3.11. Proses KerjaSistem Pencarian Jalur Tercepat 29
Gambar 4.1. Halaman Home 31
Gambar 4.2. Halaman Peta 31
Gambar 4.3. Halaman Titik 32
Gambar 4.4. Halaman Relasi Titik 33
Gambar 4.5. Tampilan Hasil Pencarian Rumah Sakit Terdekat 34
Gambar 4.6. Tampilan Input Nama Titik 34
Gambar 4.7. Tampilan Hasil Input Nama Titik 35
Gambar 4.8. Tampilan Halaman Peta Sebelum Penambahan Titik 35
Gambar 4.9. Tampilan Halaman Peta Hasil Penambahan Titik 36
Gambar 4.10. Tampilan Penambahan Relasi Titik 36
(13)
v
ABSTRAK
Ambulans merupakan kendaraan untuk mengangkut orang sakit atau dalam keadaan darurat lainnya. Selain membutuhkan waktu sesingkat mungkin dalam beroperasi, ambulans juga membutuhkan informasi keadaan jalan yang akan dilaluinya agar tidak terjebak dalam kondisi jalan sehingga ambulans dapat berfungsi secara optimal. Algoritma A Star (A*) dapat diimplementasikan dalam membangun sebuah sistem informasi agar ambulans dapat sampai ke tujuan dengan waktu sesingkat mungkin. Adapun sistem yang akan dibangun adalah berbasis Web, dengan hasil (output) berupa jalur tercepat dari titik rumah sakit (penyedia ambulans) ke alamat pasien, dalam bentuk Google Map. Dengan memanfaatkan GIS (Geographic Information System) pada sistem, maka aplikasi ini dapat memudahkan pengguna dalam mencari jalur tercepat yang akan dilalui ambulans dengan menghindari kemacetan yang ada pada titik jalan tertentu.
(14)
Quickest Route Searching System For Ambulances Using A* (A Star) Algorithm ABSTRACT
Ambulances are vehicles to deliver patients or to be used in other urgencies. They do not only need shortest time of operation but Ambulances also need traffic information so that the ambulances can operate optimally. A Star (A*) Algorithm can be implemented in developing an information system for the ambulances to reach the destination as fast as possible. The system that is going to be developed is Web based, and the result is closest track from spots of Hospitals (ambulance providers) to patient’s address in the form of Google Map. By using GIS ( Geographic Information System) in the system, this application may facilitate users in finding the quickest route for the ambulances by avoiding traffic jams which occur in certain spots on the road.
(15)
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan teknologi informasi sangat pesat. Sehubungan dengan keadaan tersebut hampir seluruh aspek kehidupan memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan tujuan agar lebih mudah dan bahkan lebih cepat untuk menjalankan suatu aktivitas. Salah satu hal yang membutuhkan pengolahan informasi dengan menggunakan teknologi saat ini adalah pencapaian suatu tempat dengan waktu yang secepat mungkin. Dalam hal ini, ambulans adalah salah satu kendaraan yang membutuhkan suatu inovasi yang dapat mengoptimalkan cara kerja dan fungsi ambulans sebagai mana mestinya.
Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online versi 1.4 (2015)
am·bu·lans n adalah kendaraan (mobil dan sebagainya) yang dilengkapi peralatan medis untuk mengangkut orang sakit atau korban kecelakaan.
Jika dilihat dari pengertian ambulans, dalam menjalankan fungsinya (mengangkut orang sakit atau kecelakaan) tentunya jalan bagi ambulans harus didahulukan karna jika dilihat pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 43 tahun 1993 tentang prasarana dan lalu lintas dimuat pada Pasal 65 ayat 1 b dan c yang isinya adalah (1) Pemakai jalan wajib mendahulukan sesuai urutan prioritas sebagai berikut : b. Ambulans mengangkut orang sakit; c. Kendaraan untuk memberi pertolongan pada kecelakaan lalu lintas. Hal ini bertujuan untuk mempercepat ambulans sampai ke tempat tujuan.
Kecelakaan pada suatu lokasi tertentu sering kali terjadi. Pada insiden seperti ini tentunya membutuhkan pertolongan pertama secepat mungkin. Seperti halnya membutuhkan ambulans untuk mengangkut korban kecelakaan tersebut agar dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama. Namun sering kali korban kecelakaan atau orang di sekitar kejadian tidak mengetahui rumah sakit terdekat mana yang akan dihubungi untuk menangani korban kecelakaan. Dalam
(16)
kondisi seperti ini dibutuhkan sebuah sistem berupa layanan pemesanan ambulans dalam kondisi gawat darurat agar dapat mempermudah melakukan pemesanan ambulans sehingga korban tersebut dapat ditangani secepat mungkin.
Untuk hal seperti ini tentunya ambulans harus sampai ke lokasi kejadian (lokasi pasien) dengan waktu secepat mungkin. Akan tetapi pada kenyataannya ambulans yang sedang mengangkut pasien dalam keadaan darurat sering kali terjebak dalam kondisi jalan yang mengalami hambatan berupa macet.
Hal ini terjadi karena tidak ada informasi kepada supir ambulans tentang kondisi jalan yang akan dilaluinya. Untuk mendapat suatu informasi tentang jalur-jalur yang akan dilalui agar dapat sampai ke tujuan secepat mungkin ada beberapa peneliti yang telah membangun aplikasi terkait dengan hal ini.
Ichsan, Yudaningtyas & Muslim (2012), membangun aplikasi pencarian jalur terdekat dengan menggunakan Algoritma Hybrid Fuzzy-Djikstra. Pada aplikasi yang dibangun penulis mempertimbangan karakteristik jalan serta fenomena yang terjadi, sehingga digunakan logika fuzzy untuk memberi pertimbangan yang spesifik dalam memberikan nilai bobot tiap ruas jalan dan algoritma dijkstra untuk mencari rute yang diambil, sehingga didapat rute tercepat. Nilai yang dimiliki oleh jalan selalu dinamis, sehingga proses yang dilalui akan bisa berubah setiap saat, dan rute yang dipilih bisa berubah setiap saat.
Putra, Aswin & Djuriatno (2012), membangun aplikasi pencarian rute terdekat pada labirin menggunakan metode A*. Objek dari aplikasi yang dibangun adalah berupa labirin. Labirin yang diteliti terdiri dari 5 jenis yaitu, labirin tanpa cabang, labirin bercabang, labirin buntu bersolusi, labirin buntu dan labirin 20*20 bercabang buntu bersolusi. Kesimpulan yang didapat dari peniltian ini bahwa algoritma A * tidak menjamin selalu mendapat jalur yang terbaik (bobot terkecil), dari semua rute yang ada.
Pugas et al. (2011), membangun aplikasi pencarian rute terpendek menggunakan algoritma Djikstra dan A Star (A*) pada SIG berbasis web untuk pemetaan pariwisata kota Sawahlunto. Penulis membangun aplikasi dengan menggunakan dua algoritma yaitu algoritma A* dan Djikstra. Dari hasil pengujian melalui host to host dengan 5 kali percobaan titik awal dan tujuan, disimpulkan bahwa pencarian rute terpendek menggunakan algoritma Dijkstra dan A star menghasilkan rute jalan yang sama. Akan tetapi untuk kecepatan pencarian rute terpendek
(17)
3
menggunakan algoritma Dijkstra berbeda dengan algoritma A* dimana A* lebih cepat untuk proses pencarian rute terpendek.
Setelah mempertimbangkan dengan apa yang dibuktikan dan dihasilkan oleh peneliti terdahulu sesuai dengan aplikasi yang akan dibangun, pada kesempatan ini penulis akan membangun sebuah aplikasi untuk mempermudah supir ambulans, agar ambulans sampai ke tujuan secepat mungkin untuk menjemput dan mengantar pasien dimana sistem ini akan dibangun dengan menggunakan algoritma A Star (A *).
Algoritma A* menyelesaikan masalah yang menggunakan graf untuk perluasan statusnya, dengan menerapkan suatu heuristik. Heuristik adalah nilai yang memberi nilai pada tiap simpul yang memandu A* mendapatkan solusi yang diinginkan. Dengan kata lain, heuristik adalah fungsi optimasi yang menjadikan algoritma A* lebih baik dari pada algoritma lainnya (Kusumadewi et al. 2005).
Sistem ini akan dipergunakan oleh admin pada instansi tertentu yang akan menangani sistem pemesanan ambulans. Akan dibuat berupa nomor panggilan darurat khusus untuk pemesanan ambulans bagi pasien dalam keadaan gawat darurat. Yang akan dijemput dan diantar ke rumah sakit terdekat dari alamat pasien. Dengan adanya inovasi ini, maka pasien yang memerlukan ambulans bisa langsung menghubungi nomor panggilan darurat tersebut untuk pemesanan ambulans. Sehingga sistem akan menunjukkan rumah sakit terdekat dari alamat pasien, dan rumah sakit tersebut akan menyediakan ambulans untuk menjemput pasien melalui jalur terpendek (menghindari macet) dari rumah sakit ke alamat pasien. Lalu mengantar pasien tersebut ke rumah sakit terdekat dari alamat pasien.
Data yang akan digunakan pada pembangunan aplikasi ini berupa data jalan protokol kota Medan, yang dibutuhkan dalam hal ini adalah titik koordinat setiap titik persimpangan jalan dan jarak dari satu titik ke titik yang lainnya. Ada pun data tersebut diperoleh dari Google Map. Karena sistem yang akan dibangun berhubungan dengan kemacetan, maka dibutuhkan data kemacetan jalan di kota Medan yang diperoleh dari Kantor Satuan Lalu Lintas (SATLANTAS) kota Medan.
1.2 Rumusan Masalah
Kecelakaan pada suatu lokasi tertentu sering kali terjadi. Pada insiden seperti ini tentunya membutuhkan pertolongan pertama secepat mungkin. Seperti halnya
(18)
membutuhkan ambulans untuk mengangkut korban kecelakaan tersebut agar dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama. Namun sering kali korban kecelakaan atau orang di sekitar kejadian tidak mengetahui rumah sakit terdekat mana yang akan dihubungi untuk menangani korban kecelakaan. Oleh karena itu dalam kondisi seperti ini dibutuhkan sebuah sistem berupa layanan pemesanan ambulans dalam kondisi gawat darurat agar dapat mempermudah pasien untuk melakukan pemesanan ambulans yang akan menjemput dan mengantar pasien ke rumah sakit terdekat melalui jalur tercepat dengan waktu seminimal mungkin, sehingga korban tersebut dapat segera ditangani.
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk membangun sistem dengan menggunakan algoritma A Star (A*), yang akan menghasilkan informasi berupa rekomendasi jalur tercepat yang akan dilalui supir ambulans dari rumah sakit penyedia ambulans ke alamat pasien gawat darurat, agar ambulans dapat sampai ke tujuan dengan waktu seminimal mungkin.
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang penulis buat untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan yang tidak sesuai adalah :
1. Titik keberangkatan dilakukan dari rumah sakit terdekat ke alamat pasien. 2. Wilayah yang diteliti adalah wilayah kota Medan.
3. Data jalur yang digunakan hanya sebatas jalan protokol.
4. Titik kemacetan hanya sebatas data yang didapatkan dari Kantor Satlantas Kota Medan yaitu data tahun 2013.
5. Sistem ini dibangun untuk memudahkan pemesanan ambulans bagi pasien gawat darurat saja, sehingga pasien akan diantar ke rumah sakit terdekat dari alamat pasien itu sendiri untuk mendapatkan pertolongan pertama.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Agar ambulans bisa sampai secepat mungkin di tempat yang dituju. 2. Untuk menambah variasi aplikasi pencarian jalur terdekat.
(19)
5
3. Sebagai bahan perbandingan bagi penulis berikutnya yang menerapkan algoritma
A Star dalam membangun aplikasi.
4. Untuk menambah pengetahuan tentang implementasi Algoritma A Star.
1.6 Metodologi Penelitian
Tahapan-tahapan yang akan dilakukan pada pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Studi Literatur
Studi literatur yaitu proses pengumpulan bahan-bahan referensi baik dari buku, artikel, paper, jurnal, makalah, maupun situs internet tentang sistem pencarian jalur terdekat, Algoritma A Star, data-data yang dibutuhkan berkaitan dengan pembangunan sistem.
2. Analisis Permasalahan
Pada tahapan ini akan dilakukan analisis tentang penerapan algortma A Star, untuk dapat menghasilkan solusi terhadap permasalahan pencarian jalur terdekat untuk ambulans agar dapat sampai ke tujuan dengan waktu seminimal mungkin.
3. Perancangan Sistem
Pada tahapan ini, perancangan sistem meliputi beberapa tahap, sesuai dengan kebutuhan sistem yaitu perancangan Use Case, Data Flow Diagram, Database, User Interface, dan Flowchart.
4. Impelementasi
Pada tahapan ini dilakukan pembangunan sistem berdasarkan hasil perancanngan sistem yang telah dilakukan sebelumnya dan penerapan algoritma A Star pada sistem. Sistem akan dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan
database MySQL. Karena sistem yang akan dibangun berhubungan dengan data
jalan, maka sistem akan tersambung dengan jaringan internet untuk menampilkan peta jalan kota Medan melalui Google Map.
5. Pengujian
Tahapan selanjutnya setelah implementasi adalah pengujian sistem apakah sudah memenuhi kriteria sesuai dengan tujuan penelitian atau tidak.
6. Penyusunan Laporan
Setelah pengujian maka dilakukan penyusunan laporan sesuai dengan hasil yang diperoleh pada saat pengujian sistem.
(20)
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab yaitu:
Bab 1: Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
Bab 2: Landasan Teori
Pada bab ini dibahas mengenai beberapa teori yang mendukung pembahasan pada bab selanjutnya.
Bab 3 : Analisis dan Perancangan
Pada bab ini dibahas mengenai permasalahan dalam pembuatan aplikasi, penjelasan tentang rancangan struktur aplikasi dan perancangan Use Case, Data Flow Diagram, Database, User Interface, dan Flowchart. Sesuai dengan kebutuhan sistem.
Bab 4 : Implementasi dan Pengujian Sistem
Pada bab ini dibahas implementasi dari sistem yang telah dibuat. Bagaimana algoritma bekerja pada sistem yang dibangun, dan pengujian sistem yang telah dibangun apakah sudah sesuai dengan apa yang telah digambarkan pada latar belakang dan tujuan dari pembangunan sistem tersebut.
Bab 5 : Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang didapat dari hasil pengujian dan saran yang dapat bermanfaat untuk penelitian selanjutnya dalam mengembangkan sistem tersebu
(21)
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Ambulans
Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online versi 1.4 (2015) am·bu·lans n
adalah kendaraan (mobil dan sebagainya) yang dilengkapi peralatan medis untuk mengangkut orang sakit atau korban kecelakaan. Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 43 tahun 1993 tentang prasarana dan lalu lintas pasal 65 ayat 1 b dan c, tertulis bahwa (1) Pemakai jalan wajib mendahulukan sesuai urutan prioritas sebagai berikut : b. Ambulans mengangkut orang sakit; c. Kendaraan untuk memberi pertolongan pada kecelakaan lalu lintas.
2.2 Permasalahan Lintasan Terpendek (ShortestPath)
Salah satu persoalan optimasi adalah persoalan lintasan terpendek di dalam graf. Graf yang digunakan dalam pencarian lintasan terpendek adalah graf berbobot (weighted graph), yaitu graf yang setiap sisinya diberikan suatu nilai atau bobot. Asumsi yang digunakan adalah setiap bobot bernilai positif. Kata “terpendek” tidak selalu diartikan secara fisik sebagai panjang minimum, karena kata “terpendek” berbeda-beda maknanya bergantung pada tipikal persoalan yang akan diselesaikan. Namun, secara
umum “terpendek ” berarti meminimalisasi bobot pada suatu lintasan di dalam graf (Munir, 2010).
Ada beberapa macam persoalan lintasan terpendek, antara lain : a. Lintasan terpendek antara dua simpul tertentu..
b. Lintasan terpendek antara semua pasangan simpul.
c. Lintasan terpendek dari simpul tertentu ke semua simpul yang lain.
d. Lintasan terpendek antara dua buah simpul yang melalui beberapa simpul tertentu.
(22)
2.3. Pengertian Algoritma A Star (A*)
Algoritma A* adalah sebuah algoritma yang telah diperkaya dengan menerapkan suatu heuristik, algoritma ini membuang langkah-langkah yang tidak perlu dengan pertimbangan bahwa langkah-langkah yang dibuang sudah pasti merupakan langkah yang tidak akan mencapai solusi yang diinginkan dengan menerapkan suatu heuristik. Heuristik adalah nilai yang memberi nilai pada tiap simpul yang memandu A* mendapatkan solusi yang diinginkan. Dengan heuristik, maka A* pasti akan mendapatkan solusi (jika memang ada solusinya). Dengan kata lain, heuristik adalah fungsi optimasi yang menjadikan algoritma A* lebih baik dari pada algoritma lainnya (Kusumadewi et al. 2005).
Menurut Russel & Norvig (2003) algoritma A* memiliki lima komponen utama, yaitu: node awal, node goal, open list, closed list dan cost. Node awal merupakan titik awal dari posisi saat ini, sedangkan node goal merupakan titik akhir atau dapat juga disebut titik tempat tujuan. Cost merupakan nilai dari jarak yang telah ditempuh untuk sampai ke tempat tujuan. Open list ini berupa sebuah priority queen, dimana setiap node yang masuk pertama akan dikeluarkan pertama dengan syarat tertentu. Closed list ini berupa sebuah stack (tumpukan), dimana node yang terakhir dimasukkan akan dikeluarkan pertama kali. Selain sebagai penampung node yang telah dilewati, closed list ini juga digunakan untuk mendapatkan rute terdekat saat node goal sudah dicapai.
Algoritma A* menggunakan dua antrian, yaitu Open dan Close. Dimulai dengan titik awal dijadikan antrian prioritas titik untuk dilalui, dikenal sebagai Open set. Semakin rendah cost untuk suatu simpul x, semakin tinggi prioritas. Pada setiap langkah dari algoritma A* simpul dengan cost tertinggi maka akan dihapus dari antrian, f dan h nilai-nilai tetangganya diperbarui sesuai dengan relasi pada graf dan tetangga ini ditambahkan ke antrian . Algoritma A* akan terus mencari sampai titik tujuan yang memiliki nilai f lebih rendah dengan menggunakan nilai heuristik untuk mempersempit ruang pencarian yaitu dengan membatasi vertex yang akan diuji pada setiap percabangan. Jika sudah sampai ke titik tujuan maka A* akan menjumlahkan panjang path yang sebenarnya (Coppin, 2004).
Algoritma memeriksa node dengan menggabungkan g(n) yaitu cost yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah node dan h(n), yaitu cost yang di dapat dari node ke tujuan. Sehingga didapatkan rumus dasar dari algoritma A* adalah:
(23)
9
f(n)= g(n) + h(n) …...(1) dimana:
h(n) = Nilai heuristik antar koordinat g(n) = Jarak koordinat ke titik tujuan
Dalam notasi standar yang dipakai untuk algoritma A* pada rumus persamaan (1), digunakan g(n) untuk mewakili cost rute dari node awal ke node n. Lalu h(n) mewakili perkiraan cost dari node n ke node goal, yang dihitung dengan fungsi heuristik. A*„menyeimbangkan‟ kedua nilai ini dalam mencari jalan dari node
awal ke node goal (Ilham et al. 2011).
Berikut terminologi dasar yang terdapat pada algoritma A* : 1. Starting point sebagai posisi awal sebuah benda.
2. Current adalah simpul yang sedang dijalankan pada algoritma pencarian jarak terpendek.
3. Simpul adalah petak kecil atau pixel sebagai representasi dari arah path finding. Bentuknya dapat berupa persegi, lingkaran, maupun segitiga.
4. Open list adalah tempat menyimpan data simpul yang mungkin diakses dari
starting point maupun simpul yang sedang dijalankan.
5. Closed list adalah tempat penyimpanan data simpul sebelum Current yang juga merupakan bagian dari jalur terpendek yang telah berhasil diciptakan.
6. “f” adalah nilai yang diperoleh dari penjumlahan. ”g” merupakan jumlah nilai tiap simpul dalam jalur terpendek dari titik awal ke Current dan “h” merupakan jumlah nilai perkiraan dari sebuah simpul ke simpul tujuan. Sehingga dapat diformulasikan dengan f(x) = g(x) + h(x).
7. Simpul tujuan adalah simpul yang dituju.
8. Halangan adalah sebuah atribut yang menyatakan bahwa sebuah simpul tidak dapat dilalui oleh Current.
A* dapat juga dapat diimplementasikan, jika kebutuhan akan pencarian yang membutuhkan perulangan. Prinsip algoritma A* yaitu, akan melintasi semua graf yang berhubungan dengan starting point, mengurutkan cost terkecil dengan memperhatikan
cost (f) kedalam antrian graf yang dilalui (Pratama & Putra, 2011). Jika pada titik tertentu segmen jalan yang dilalui memiliki biaya yang lebih tinggi dari segmen jalan
(24)
yang lain yang sedang dihadapi, maka A* akan meninggalkan jalan dengan cost yang lebih tinggi. Gambar 2.1 merupakan contoh sederhana pengaplikasian algoritma A*.
Gambar 2.1 Contoh Pengaplikasian algoritma A * (Hayati et al, 2010)
2.4 Google Maps API (Application Programming Interface)
Google Maps adalah layanan pemetaan berbasis web service yang disediakan oleh
Google dan bersifat gratis, yang memiliki kemampuan terhadap banyak layanan pemetaan berbasis web. Google Maps juga memiliki sifat server side, yaitu peta yang tersimpan pada server Google dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Google Maps API
adalah suatu library yang berbentuk javascript yang berguna untuk memodifikasi peta yang ada di Google Maps sesuai kebutuhan. Untuk membangun aplikasi yang memanfaatkan Google Maps di desktop dan mobile device maka akan digunakan
Google Maps Javascript API v3 yang memiliki keunggulan lebih cepat dari versi sebelumnya (Google Developers, 2012).
Google Maps API menyediakan layanan web (Web Services) sebagai interface
untuk meminta data Maps API dari layanan eksternal untuk digunakan dalam aplikasi
Maps. Google Maps Web Services adalah kumpulan dari interface HTTP ke layanan
Google yang menyediakan data geografis untuk aplikasi Maps.
Menurut Shodiq (2009) menulis program Google Map API dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
1. Memasukkan Maps API JavaScript ke dalam HTML.
2. Membuat element div dengan nama map_canvas untuk menampilkan peta (Maps). 3. Membuat beberapa objek literal untuk menyimpan property-properti pada peta. 4. Menuliskan fungsi JavaScript untuk membuat objek peta.
(25)
11
Parameter mapTypeId menentukan jenis peta yang akan ditampilkan. Pilihannya ada empat yaitu :
1. ROADMAP, untuk menampilkan peta biasa 2 dimensi. 2. SATELLITE, untuk menampilkan foto satelit.
3. TERRAIN, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan menunjukkan seberapa tingginya suatu lokasi, contohnya menunjukkan gunung dan sungai. 4. HYBRID, menunjukkan foto satelit yang diatasnya tergambar pula apa yang tampil
pada ROADMAP (jalan dan nama kota).
2.5 GIS (Geographic Information System)
GIS (Geographic Information System) adalah sistem yang bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi (Ilham et al. 2011). Sistem ini mampu untuk mengolah data dan melakukan operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data. Aplikasi GIS ini menjadi beragam jenis aplikasinya. Selain jumlah aplikasinya yang juga bertambah, kedepannya pengembangan aplikasi ini merambah ke aplikasi berbasis jaringan yang dikenal dengan web GIS. Ini dikarenakan lingkungan jaringan merupakan tempat subur berkembangnya geoinformasi. Contohnya adalah peta sebuah kota secara online yang tidak mengenal batas geografi penggunaannya.
Tujuan pokok dari pemanfaatan GIS adalah untuk mempermudah
mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau objek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam GIS adalah data yang telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi (Dulbahri, 1993). Data-data yang diolah dalam GIS pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek sebagai data spasial.
Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik, bentuk garis dan bentuk area (polygon). Titik merupakan tampilan tunggal dari sepasang koordinat x,y yang menunjukkan lokasi suatu obyek berupa ketinggian,
(26)
lokasi kota, lokasi pengambilan sampel dan lain-lain. Garis merupakan sekumpulan titik-titik yang membentuk suatu tampilan memanjang seperti sungai, jalan, kontus dan lain-lain. Sedangkan area adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis yang membentuk suatu ruang homogen, misalnya: batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain sebagainya. Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data vektor. Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid/sel) sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon) (Barus & Wiradisastra 2000). Bentuk produk suatu GIS dapat bervariasi baik dalam hal kualitas, keakuratan dan kemudahan pemakainnya. Hasil ini dapat dibuat dalam bentuk peta-peta, tabel angka-angka: teks di atas kertas atau media lain (hard copy), atau dalam cetak lunak (seperti file elektronik).
Barus dan Wiradisastra (2000) juga mengungkapkan bahwa GIS adalah alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam GIS data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, tabel atau dalam bentuk konvensional lainnya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan.
2.6 Peneliti Terdahulu
Algoritma A* telah banyak digunakan dalam pencarian jarak terpendek pada sebuah aplikasi. Harianja (2013) membangun sebuah sistem optimalisasi pencarian solusi
dynamic water jug dengan menerapkan algoritma A*. Permasalahan optimalisasi
dynamic water jug adalah bagaimana mengoptimalkan penyelesaian sebuah
permasalahan water jug atau mencari sebuah solusi paling optimal dalam menyelesaikan sebuah kasus wadah air.
Putra et al. (2012) menggunakan algoritma A* untuk pencarian rute terpendek pada labirin. Labirin adalah sebuah jaringan dari jalur-jalur yang saling berhubungan untuk dilalui dari awal hingga akhir yang dimaksudkan untuk sebuah tantangan, manusia mungkin masih dapat menyelesaikan masalah pencarian ruang terdekat yang sederhana, tetapi jika jumlah rute yang ada sudah sedemikian banyaknya, maka akan mengalami kesulitan dan memakan waktu yang lama untuk menyelesaikannya.
(27)
13
Pugas et al. (2011) menggunakan algoritma djikstra dan A* dalam SIG (Sisyem Informasi Geografis) pada aplikasi pencarian rute terpendek untuk pemetaan kota Sawahlunto. Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) telah berkembang pesat. SIG dibuat dengan menggunakan informasi yang berasal dari pengolahan sejumlah data, yaitu data geografis atau data yang berkaitan dengan posisi objek di permukaan bumi.
Teknologi SIG mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database
yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, analisis statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan analisis geografis melalui gambar-gambar petanya. SIG juga dapat memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat peramalan kejadian, dan perencanaan strategis lainnya serta dapat membantu menganalisis permasalahan umum seperti masalah ekonomi, penduduk, sosial pemerintahan, pertahanan serta bidang pariwisata.
Ichsan et al. (2012) menerapkan algoritma Hybrid Fuzzy-Dijkstra dalam pembangunan aplikasi pencarian jalur tercepat. Dalam perpaduan kedua algoritma tersebut dikatakan bahwa nilai yang dimiliki oleh jalan selalu dinamis, sehingga proses yang dilalui akan bisa berubah setiap saat, dan rute yang dipilih bisa berubah setiap saat.
Florens et al. (2009) juga membangun sebuah aplikasi pencarian jalur tercepat untuk transportasi bus Trans Jakarta menggunaka algoritma Djikstra. Hasil yang dicapai adalah aplikasi berupa kios informasi yang dapat melakukan pencarian jalur tercepat dalam Trans Jakarta.
Varita et al. (2013) membangun sebuah aplikasi pencarian jalur tercepat rute perjalanan wisata dengan algoritma Tabu Search. Pencarian jalur tercepat dengan parameter panjang, volume dan kepadatan jalan dapat diaplikasikan dengan algoritma
Tabu Search dengan hasil jumlah iterasi dalam algoritma Tabu Search mempengaruhi jumlah cost. Semakin besar iterasi akan mendapatkan cost yang lebih rendah sehingga didapatkan jalur tercepat dengan cost terendah, yaitu iterasi I dibatasi 300, atau jika hasil cost jalur terbaik sudah pernah sama sebanyak 15 kali. Penambahan fungsi antrian yang diimplementasikan dalam neighbourhood berperan dalam mengurangi kompleksitas iterasi. Karena setiap parameter dalam Tabu Search mempengaruhi satu
(28)
sama lain. Parameter dalam penelitian ini adalah iterasi , threshold, dan data yang digunakan.
Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu
No Nama Peneliti Judul Penelitian Tahun Keterangan
2
3
Rufina Florens,
Jenny Tirta
Kusuma & Rimbun Mataram
Diana Okta Pugas,
Maman Somantri
& Kodrat Iman Satoto
Analisis dan
Perancangan Sistem Pencarian
Jalur Tercepat
Untuk
Transportasi Bus
Trans Jakarta
Menggunaka Algoritma
Djikstra
Aplikasi
pencarian rute
terpendek menggunakan algoritma Djikstra dan A Star (A*) pada SIG berbasis
web untuk
pemetaan
pariwisata kota Sawahlunto
2009
2011
Hasil yang dicapai adalah aplikasi berupa kios informasi yang
dapat melakukan
pencarian jalur tercepat dalam Trans Jakarta.
Algoritma Dijkstra mampu mencari jalur tercepat sesuai dengan
keinginan pengguna
tranportasi Trans
Jakarta.
Pencarian rute
terpendek menggunakan
algoritma Dijkstra dan
A Star menghasilkan rute jalan yang sama.
Pencarian rute
terpendek A Star lebih
cepat dibandingkan
dengan algoritma
(29)
15
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu (Lanjutan)
No Nama Peneliti Judul Penelitian Tahun Keterangan
4
5
6
Moch. Hannats
Hanafi Ichsan, Erni Yudaningtyas & M. Aziz Muslim
Ivana Varita, Onny Setyawati & Didik Rahadi
Firman Harianja
Optimal
Pencarian Jalur Tercepat dengan Algoritma Hybrid Fuzzy-Dijkstra
Pencarian Jalur
Tercepat Rute
Perjalanan Wisata Dengan
Algoritma Tabu
Search
Penerapan
algoritma A*
pada
permasalahan optimalisasi pencarian solusi
dynamic water
jug.
2012
2013
2013
Nilai yang dimiliki oleh jalan selalu dinamis, sehingga proses yang dilalui bisa berubah setiap saat dan rute
yang dipilih bisa
berubah setiap saat.
Pencarian jalur tercepat
dengan parameter
panjang, volume dan kepadatan jalan dapat diaplikasikan dengan algoritma Tabu Search.
Hasil jumlah iterasi dalam algoritma Tabu
Search mempengaruhi
jumlah cost.
Optimalisasi dynamic
water jug adalah
mengoptimalkan penyelesaian sebuah
permasalahan water
jug atau mencari solusi paling optimal dalam meyelesaikan sebuah kasus wadah air
(30)
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu (Lanjutan)
No Nama Peneliti Judul Penelitian Tahun Keterangan
1 Rengga Dionata
Putra, Ir.
Muhammad Aswin, MT. & Waru Djuriatno, ST., MT.
Pencarian rute
terdekat pada labirin menggunakan
metode A*
2012 Algoritma A * tidak
menjamin selalu
mendapat jalur yang
terbaik (bobot terkecil), dari semua rute yang ada.
(31)
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Arsitektur Umum
Adapun arsitektur umum dari perancangan sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada gambar 3.1.
Setelah titik alamat pasien diketahui di dalam Map, admin akan mencari rumah sakit terdekat dari titik tersebut pada sistem, setelah diketahui rumah sakit yang akan menyediakan ambulans, sistem akan mengecek jalur-jalur yang memiliki hambatan dari rumah sakit ke alamat pasien sesuai dengan waktu pemesanan ambulans. Jika ada jalur yang memiliki hambatan berupa macet pada jam tertentu, maka secara otomatis jalur tersebut dibuang dan dicari jalur lain yang terdekat tanpa hambatan menggunakan algoritma A* dari rumah sakit ke alamat pasien.
(32)
Input
Dalam tahapan ini data yang akan diinput berupa alamat pasien dan waktu pemesanan ambulans.
Proses
Data yang telah diinput akan diproses oleh sistem, yang pertama sekali yang akan dilakukan adalah admin mengecek alamat pasien. Dengan menginput data alamat pasien, sistem akan mendapat titik koordinat pasien, sehingga titik koordinat tersebut muncul pada sistem yaitu pada halaman berupa Google Map. Setelah titik koordinat pasien sudah diketahui, sistem akan mencari rumah sakit terdekat dari alamat pasien dimana rumah sakit tersebut akan menyediakan ambulans untuk menjemput pasien. Dari rumah sakit terdekat, akan dicek waktu pemesanan ambulans. Lalu akan dicek jalur mana saja dari rumah sakit ke alamat pasien yang memiliki titik kemacetan pada jam tertentu, sesuai dengan waktu pemesanan ambulans. Setelah titik kemacetan diketahui, jalur tersebut akan diabaikan oleh sistem, lalu sistem akan mengecek jalur terdekat dari rumah sakit ke alamat pasien. Dalam hal ini, algoritma A Star
akan digunakan untuk menghitung jarak terpendek. Setelah pasien dijemput, pasien akan diantar ke rumah sakit terdekat dari alamat pasien.
Output
Adapun output dari sistem adalah berupa jalur terdekat dari rumah sakit (penyedia ambulans) ke alamat pasien.
3.2 Data yang Digunakan
Data yang digunakan dalam sistem ini ada 3 yaitu data titik setiap persimpangan jalan, data jarak dari setiap titik ke titik lain (relasi) dan data titik kemacetan. Data titik dan relasi diambil dari Google Map yaitu berupa Lang dan Long serta jaraknya. Sedangkan data kemacetan diperoleh dari kantor SATLANTAS kota Medan.
Pada gambar 3.2 titik berwarna hitam merupakan titik dari setiap persimpangan jalan, sedangkan titik berwarna merah adalah titik setiap rumah sakit, dan titik berwarna biru adalah titik kemacetan.
(33)
19
Gambar 3.2 Tampilan dalam bentuk Google Map setelah data diinput 3.3 Pemrosesan Data
Data yang telah ada akan diproses dengan menggunakan algoritma A Star (A*). Pada gambar 3.3 dapat kita asumsikan seorang pasien menghubungi admin, alamatnya adalah F, dan A adalah rumah sakit yang akan menyediakan ambulans untuk menjemput pasien. Ketika data pasien diinput maka data tersebut akan diproses oleh sistem.
3.4 Uji Coba dengan AlgoritmaA Star (A*)
a. Titik asal adalah A yaitu rumah sakit. b. Titik tujuan adalah alamat pasien yaitu F.
c. Analisis rute terpendek dari A ke F. Berikut ini hasil perhitungan jarak terpendek dengan algoritma A* dengan mengasumsi titik koordinat dan jaraknya.
(34)
Gambar 3.3 Bentuk Graf dari sampel kasus
Titik Koordinat : A(0,0) , B(3,0) , C(3,4) , D(6,2) , E(6,0) , F(9,2). Jarak antar titik yaitu : A-B = 6, A-C = 10, B-C = 8, B-E = 6, C-D = 7, D-E = 4, D-F = 7, E-F = 7. Lalu menghitung nilai heuristik. Fungsi heuristik yang digunakan adalah “Euclidean
Distance”. Fungsi ini memberikan hasil yang lebih baik (mendekati jarak sebenarnya) dibandingkan dengan fungsi heuristik yang lain (Chris et al, 2011).
Rumus :
√ ...(2)
Menghitung nilai heuristik dari titik yang berelasi : A-B, A-C, C, C-D, B-E, E-D, D-F, E-F dengan menggunakan persamaan (2).
A(0,0) ke B(3,0)
√ = √ = √ = 3
A(0,0) ke C(3,4)
(35)
21
B(3,0) ke C(3,4)
√ = √ = √ = 4
C(3,4) ke D(6,2)
√ = √ = √ = 3,6
B(3,0) ke E(6,0)
√ = √ = √ = 3
E(6,0) ke D(6,2)
√ = √ = √ = 2
D(6,2) ke F(9,2)
√ = √ = √ = 3
E(6,0) ke F(9,2)
√ = √ = √ = 3,6
Setelah nilai heuristik dari masing-masing node (titik) didapat, selanjutnya mencari f(n) menggunakan algoritma A* dengan rumus dari persamaan (1) :
f(n) = h(n) + g(n).
- A-B dan A-C
A-B f(n) = h(n) + g(n) = 3 + 6 = 9
A-C f(n) = h(n) + g(n) = 5 + 10 = 15
(36)
Dari perhitungan di atas maka nilai f(n) yang paling kecil adalah A-B maka selanjutnya yang dihitung adalah nilai dari relasi titik B dan untuk relasi titik C
diabaikan saja.
- B-E f(n) = h(n) + g(n)
= 3 + 6 = 9
- E-F f(n) = h(n) + g(n)
= 3,6 + 7 = 10,6
Karena titik tujuannya adalah titik F maka pencarian berhenti. Total f(n) yang didapat adalah 28,6. Maka jalur yang akan dilalui dari titik A ke F adalah A-B-E-F.
Satu titik koordinat mewakili 100 meter maka jarak sebenarnya adalah 28,6 x 100 = 2860 meter atau 2,86 kilometer.
3.5 Analisis Sistem
Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi sistem yang akan diteliti. Pada analisis sistem akan dibahas mengenai analisis kebutuhan sistem dan komponen sistem. Proses analisis ini diperlukan sebagai dasar perancangan sistem. Adapun rancangan yang akan dianalisis yaitu berupa use case, data flow diagram, database, interface dan flowchart sistem.
3.5.1 Use Case
Use Case terdiri dari dua bagian yaitu skenario dan diagram.
Skenario
Pasien melakukan pemesanan ambulans dengan cara menelepon ke nomor yang ditetapkan khusus untuk pemesanan ambulans. Admin akan mencatat alamat pasien dan waktu pemesanan ambulans. Admin akan mengecek rumah sakit terdekat dari alamat pasien. Setelah diketahui rumah sakit terdekat, admin akan
(37)
23
mengecek jalur yang memiliki titik kemacetan pada jam tertentu, sesuai dengan waktu pemesanan ambulans. Setelah itu, sistem akan dicari rute terdekat dari rumah sakit (penyedia ambulans) ke alamat pasien dengan menghindari jalur yang memiliki hambatan.
Use Case Diagram
Use case diagram pada pembangunan aplikasi ini terdiri dari 2 aktor yaitu
“pasien” dan “admin”. Pada diagram ini dapat dilihat bahwa pasien adalah aktor yang berperan memberi data masukan kepada sistem untuk diolah, yaitu berupa pemesanan ambulans. Data yang akan masuk yaitu berupa alamat pasien dan waktu pemesanan ambulans. Sedangkan untuk aktor yang kedua yaitu “admin”, berperan untuk mengecek alamat pasien, rumah sakit terdekat dari alamat pasien, jalan yang memiliki hambatan dan mengecek jalur terdekat dari rumah sakit ke alamat pasien.
Gambar 3.4 Use Case Pencarian Jalur Tercepat Untuk Ambulans 3.5.2 Data Flow Diagram (DFD)
DFD pada aplikasi ini terdiri dari 2 level, yaitu level 0 dan level 1. Pada masing-masing level terdapat 2 entitas. Sama halnya dengan Use case, nama entitas pada
(38)
Pada DFD level 0 digunakan untuk interaksi antara sistem yang akan dikembangkan dengan entitas luar. DFD level 0 pada sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada gambar 3.5.
Pasien jalur tercepat untuk ambulansMengelola sistem pencarian Admin
Pemesanan
Ambulans
- pesan login - titik jalan - relasi titik - pasien
- login - titik jalan - relasi titik - pasien
Gambar 3.5 DFD level 0 Pencarian Jalur Tercepat Untuk Ambulans
Keterangan masing-masing entitas luar pada DFD level 0 dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1 Keterangan DFD level 0 Sistem Pencarian Jalur Tercepat Untuk Ambulans
Entitas Luar Keterangan
Pasien Pasien dapat melakukan pemesanan ambulance dan menerima keluaran berupa keterangan ambulans yang akan menjemput pasien
Admin Admin dapat melakukan proses login ke sistem, mengelola data titik jalan, mengelola titik relasi, dan mengelola data pasien
3.5.3 Perancangan Database
Adapun database pada sistem terdiri dari 3 tabel yaitu table titik koordinat, titik relasi dan titik kemacetan.
(39)
25
Tabel 3.2 Rancangan Tabel Titik Koordinat
Nama_Field Tipe_Data Ukuran_Field
Id Nama Koordinat Tipe Koordinat Int Varchar Varchar Int 11 100 30 11
Tabel titik koordinat : Menyimpan id, nama titik simpang jalan, koordinta (Lang dan Long) dapat di lihat pada tabel 3.2 Lang adalah titik X dan Long adalah titik Y. Titik ini berdasarkan koordinat yang sudah dimasukkan kedalam database.
Tabel 3.3 Rancangan Tabel Titik Relasi
Nama_Field Tipe_Data Ukuran_Field
Id Id_asal Id_tujuan Jarak Int Int Int Double 11 11 11
Tabel relasi titik : menyimpan hubungan relasi dari satu titik ke titik yang lain dan menyimpan nilai jarak dapat dilihat pada Tabel 3.3. Jarak pada table ini akan digunakan sebagai nilai g(n). Untuk tabel 3.4 menyimpan data persimpangan jalan yang memiliki titik kemacetan.
Tabel 3.4 Rancangan Tabel Titik Kemacetan
Nama_Field Tipe_Data Ukuran_Field
Id_kemacetan Id_titik Alamat Waktu Int Int Varchar Date 11 3 20
(40)
3.5.4 User Interface
3.5.4.1 Rancangan Tampilan Halaman Login
Halaman ini adalah halaman awal aplikasi yaitu berupa halaman login untuk admin.
Gambar 3.6 Rancangan Tampilan halaman Login
3.5.4.2 Rancangan Tampilan Halaman Peta
Karena aplikasi ini akan di pergunakan oleh pihak rumah sakit saja, yang akan berperan sebagai User adalah admin. Halaman utama (Home) pada sistem ini sekaligus menjadi halaman hasil sebagai informasi rekomendasi jalan untuk ambulans. Halaman hasil pada sistem ini akan menampilkan jalur yang akan di lalui oleh ambulans dari titik asal (Rumah Sakit) dan titik tujuan (Alamat Pasien). Ketika admin (User) menginput data berupa alamat pasien dan waktu panggilan pasien, sistem akan otomatis memberikan informasi berupa jalur yang akan dilewati oleh ambulance, dimana jalur yang memiliki hambatan (kemacetan) menuju titik tujuan akan secara otomatis juga di buang oleh sistem.
(41)
27
3.5.4.3 Rancangan Tampilan Halaman Titik
Pada halaman ini admin dapat menambahkan dan menghapus nama titik. Hal ini bertujuan untuk perubahan data yang terjadi sesuai dengan keadaan jalan kota medan yang tentunya berpengaruh dengan keoptimalan sistem.
Admin cukup dengan meng”klik” titik persimpangan jalan yang akan ditambahkan pada map, maka sistem akan otomatis menunjukkan hasil titik koordinat dan nama titik persimpangan tersebut.
Gambar 3.8 Rancangan Tampilan Titik
3.5.4.4 Rancangan Tampilan Halaman Relasi Titik
Pada menu relasi, admin juga dapat menambah dan menghapus relasi titik. Jarak atau g(n) secara otomatis akan terisi apabila koordinat yang dimasukkan sudah sesuai.
(42)
3.5.4.5 Rancangan Tampilan Hasil
Tampilan hasil pada gambar 3.11, titik biru merupakan titik rumah sakit (titik asal), titik hitam adalah titik alamat pasien dan titik merah adalah titik kemacetan. Pada tampilan hasil terlihat jalur berupa Google Map dari rumah sakit ke alamat pasien. Data yang dihasilkan berupa rumah sakit, jalur, jarak dan durasi.
Gambar 3.10 Rancangan tampilah hasil dalam bentuk Google Map 3.5.5 Proses KerjaSistem
Berikut adalah gambaran proses berjalannya sistem yang akan dibangun : 1. Panggilan darurat akan diterima admin dari pasien.
2. Ketika pasien melakukan pemesanan ambulans kepada admin, dan memberikan data yang akan diolah berupa alamat pasien tersebut akan dilakukan pengecekan alamat pasien. .
3. Mengecek alamat pasien (titik tujuan) yang akan muncul pada Google Map
4. Setelah diketahui letak alamat pasien, maka akan dilakukan pengecekan rumah sakit terdekat dari alamat pasien tersebut.
5. Setelah diketahui rumah sakit (titik asal) yang akan menyediakan ambulans, maka akan dilakukan pengecekan jalur yang memiliki kemacetan pada jam pemesanan ambulans.
6. Jika jalur terpendek memiliki titik kemacetan pada waktu pemesanan ambulans dilakukan pasien, maka akan dicari jalur lain, yang tidak memiliki hambatan. 7. Namun, jika jalur yang memiliki titik kemacetan bukan jalur terpendek, maka
(43)
29
8. Setelah jalur tercepat (tanpa hambatan berupa macet) sudah diketahui pada sistem, maka admin akan menghubungi rumah sakit terdekat untuk menjemput pasien dari jalur tercepat yang dihasilkan oleh sistem.
Proses tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.12 dibawah ini : Start
Panggilan Darurat Pasien
Pengisian data pasien (alamat)
Pencarian titik tujuan ambulance (alamat pasien)
Pengecekan rumah sakit terdekat dari
alamat pasien
Apakah pemesanan ambulans pada jam
sibuk ?
Stop
Apakah jalur macet merupakan jalur
terpendek ? Cek jalur macet sesuai jam sibuk
Rute terpendek
Jemput pasien
Cek jalur tanpa macet
(44)
4.1.Implementasi Sistem
Pada tahap ini, algoritma A Star (A*) akan diimplementasikan ke dalam sistem dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, JavaScript dan database MySQL sesuai perancangan yang telah dilakukan.
4.1.1. Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak yang Digunakan
Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Prosesor Intel®CoreTM i5-2450M CPU 2.5 GHz. 2. Kapasitas hardisk 750 GB.
3. Memori RAM yang digunakan 4 GB.
4. Tipe Sistem adalah 32 bit Operating System.
5. Sistem operasi yang digunakan adalah Microsoft Windows 7 Home Premium.
6. Web server yang digunakan adalah XAMPP versi 3.2.1
7. Database MySQL versi 5.6.16
4.1.2. Implementasi Perancangan Antarmuka
Pada bab sebelumnya telah dibuat rancangan antar muka (Interface) untuk sistem yang akan dibangun. Dari hasil perangcangan tersebut maka akan diimpelemtasikan sebagai berikut :
a. Halaman Home
Halaman Home adalah halaman login bagi admin. Halaman login pada sistem ini sama dengan halama login pada umunya yaitu menginput “Username” dan “Password”.
(45)
31
Gambar 4.1 Halaman Home
b. Halaman Peta
Halaman ini merupakan halaman yang berisi tentang peta dari Google Map dengan menampilkan setiap titik persimpangan jalan (titik hitam), titik rumah sakit (titik merah) dan titik kemacetan (titik biru). Dan informasi yang di hasilkan berupa ,
“jalur”, “jarak tempuh” dan “durasi”. Pada “jalur” titik awalnya adalah nama rumah
sakit yang akan menyediakan ambulans (titik asal).
Gambar 4.2 Halaman Peta
c. Halaman Titik
Pada halama ini ditampilkan id, nama titik, dan koordinat setiap titik. Admin dapat menambah nama titik dan menghapusnya. Titik koordinat akan secara otomatis
(46)
muncul ketika diklik pada persimpangan jalan sesuai dengan yang ditampilkan Google Map. Sedangkan untuk nama jalan bisa diketik oleh admin/User sendiri.
Gambar 4.3 Halaman Titik
Pada gambar 4.3 dapat dilihat bahwa titik koordinat yang dihasilkan Google Map
setelah mengklik titik persimpangan dengan koordinat ” 3.575743416822447,
98.65280628204346 “ dengan nama/alamat “Jalan Sei Belutu”, setelah mengklik button “masukkan” maka data jalan akan tersimpan di database dan muncul pada
halaman titik berupa “Id”, “Nama Titik”, “Koordinat” dan “Operasi” . Kolom “Operasi” berfungsi untuk menghapus data jalan.
d. Halaman Relasi Titik
Pada halaman relasi titik (gambar 4.4) admin dapat membuat relasi berupa jarak dari satu titik dengan titik yang lain. Titik yang telah dibuat dapat di hapus kembali sesuai dengan kebutuhan sistem. Apabila relasi antara dua titik telah ada, maka sistem akan otomatis memberi peringatan bahwa relasi antara titik tersebut sudah ada. Sehingga tidak ada relasi ganda dengan titik yang sama.
(47)
33
Gambar 4.4 Halaman Relasi Titik
4.2 Pengujian Sistem
4.2.1 Pengujian pada proses yang dilakukan User a. Halaman Peta / Hasil
Untuk halaman hasil pada sistem ini dapat dilihat pada halaman “peta”. Admin menginput alamat pasien, lalu mengklik button “Cari Rumah Sakit Terdekat” , maka
akan muncul tampilan seperti pada gambar 4.5. Selain informasi yang dihasilkan dalam bentuk Google Map, juga dihasilkan nama rumah sakit, jalur, jarak tempuh dan durasi. Pada hasil pengujian pada gambar 4.5 adapun data input dan output sebagai berikut :
Data input :
Alamat pasien yaitu “jalan bunga mawar”.
Data output :
Nama rumah sakit “Rumah Sakit Umum Methodist”
Nama persimpangan jalur yang dilewati “jln bunga mawar/jln bunga sedap malam”.
Jarak 3.00 Km
(48)
Gambar 4.5 Tampilan hasil pencarian rumah sakit terdekat
b. Halaman Titik
Pada halaman titik ketika admin mengklik pada satu titik persimpangan maka akan muncul koordinat titik tersebut seperti pada Gambar 4.6.
Gambar 4.6 Tampilan input nama titik
Nama titik yang diinput pada gambar 4.6 adalah “jln Simpang golff”. Hasil
penginputan tersebut akan muncul pada tabel sistem seperti pada gambar 4.7, dengan Id jalan 212.
(49)
35
Gambar 4.7 Tampilan hasil input nama titik
Gambar 4.8 merupakan tampilan pada halaman peta sebelum penambahan titik “jln simpang golff”. Letak titik tersebut berada di ujung “Jl. Simpang Golf”. Dapat dilihat
bahwa belum ada titik yang bertambah.
Gambar 4.8 Tampilan halaman peta sebelum penambahan nama titik Setelah nama titik dimasukkan, maka titik tersebut akan muncul pada halaman “peta”
(50)
Gambar 4.9 Tampilan halaman peta hasil penambahan nama titik
c. Halaman Relasi Titik
Nama titik yang telah ditambahkan pada halaman “titik” dapat dibuat relasinya pada halaman ini. Pada gambar 4.9 dapat dilihat bahwa relasi yang dapat dibuat dari titik id 212 adalah ke titik dengan id 78. Cara membuat relasinya adalah dengan memilih titik asal yaitu (id 212 dan titik tujuan id 78). Dapat dilihat pada gambar 4.10.
(51)
37
Hasil dari penambahan relasi pada gambar 4.10 dapat dilihat pada gambar 4.11 dengan jarak 0.4085 km.
Gambar 4.11 Tampilan hasil penambahan relasi titik 4.2.2 Hasil Pengujian Sistem
Pada pengujian ini ada tiga jeni kasus yang berbeda yang akan diuji yaitu :
Mencari jalur terdekat dari titik asal ke titik tujuan dengan adanya hambatan.
Mencari jalur terdekat dari titik asal ke titik tujuan dengan mengabaikan hambatan yang ada.
Mencari jalur terdekat dari titik asal ke titik tujuan yang tidak memiliki hambatan.
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Sistem
No. Titik Asal dan Tujuan Hambatan Keterangan
1
Asal Rumah Sakit Islam
Malahayati
Persimpangan
jalan Imam
Bonjol / Kapten Maulana Lubis
Sistem mencari jalur menghindari titik hambatan
(kemacetan). Tujuan Jalan Kapten Maulana
Lubis
2 Asal Rumah Sakit Islam
Malahayati
Tidak Ada
Sistem mencari jalur tanpa menghindari titik hambatan (kemacetan). Tujuan Jalan Kapten Maulana
Lubis
3 Asal Rumah Sakit Umum
Bina Persada Tidak Ada
Sistem mencari jalur terpendek ke alamat pasien
(52)
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dari sistem dan pengujian sistem secara menyeluruh yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka ada beberapa hal yang dapat dijadikan kesimpulan pada penelitian ini antara lain:
1. Algoritma A* mampu mengoptimalkan pencarian jalur terpendek dengan proses yang cepat karena mengabaikan titik yang memiliki nilai f(n) yang lebih besar untuk perhitungan selanjutnya.
2. Sistem akan memberikan rekomendasi jalur terdekat dari rumah sakit ke alamat pasien walaupun jalur tersebut memiliki titik kemacetan, apabila pemesanan ambulans dilakukan tidak pada jam macet.
3. Apabila ada beberapa pilihan jalan dari rumah sakit ke alamat pasien, sistem akan mencari jalur terdekat dari rumah sakit ke alamat pasien dan mengabaikan jalur yang lebih dekat tetapi memiliki titik kemacetan.
4. Ada beberapa jalan di Kota medan dengan nama yang sama, mengakibatkan
Google Map, tidak menunjukkan jalur sesuai dengan yang dimaksud oleh User.
5.2 Saran
Sistem ini dibangun berdasarkan alur pemikiran penulis, maka untuk hasil yang lebih baik dan maksimal diperlukan saran dari semua pihak untuk melengkapi kekurangan yang ada. Saran dari penulis yaitu:
1. Untuk selanjutnya sistem ini dapat dikembangkan berbasis Android dengan memperbanyak data jalan, titik kemacetan dan rumah sakit.
2. Penelitian ini dapat dilakukan dengan menggunakan algoritma lain yang
hasilnya lebih akurat.
3. Data kemacetan yang dipakai pada penelitian ini hanya sebatas titik jalan yang memiliki titik kemacetan, peneliti selanjutnya dapat menambahkan durasi kemacetan setiap titik, untuk hasil penelitian yang lebih akurat.
(53)
DAFTAR PUSTAKA
Barus B., dan Wiradisastra. 2000. Sistem Informasi Geografi, Laboratorium Penginderaan Jauh dan Kartografi. Institut Pertanian Bogor.
Chris, R., Michael, B. & Nathan, S. 2011. “Euclidean Heuristic Optimization,” Proceedings of the Twenty-Fifth AAAI Conference on Artificial Intelligence, vol. 25, pp. 81-86.
Coppin, Ben. 2004. Artificial Intelligent Illuminated. Jones and Bartlett Publishers. Dulbahri.1993. Sistem Informasi Geografis. Jakarta: Gramedia
Florens, R. 2009. Analisis dan perancangan sistem pencarian jalur tercepat untuk transportasi bus transjakarta menggunakan algoritma djikstra. Skripsi. Universitas Bina Nusantara.
GoogleDevelopers.2012. http://developers.google.com/maps/documentation/javascript
(25 Juni 2015).
Harianja, F. 2013. Penerapan algoritma A* pada permasalahan optimalisasi pencarian solusi dynamic water jug. Jurnal Pelita Informatika Budi Darma. Vol.6. No.3: 48-53.
Hayati, F.,Wangi, L.S., Dhuha, N., Maryani, T. & Rahayudyan, T. 2010. Menghitung rute terpendek menggunakan algoritma a* search dengan fungsi heuristik euclidean distance (studi kasus: UNI susqa-mall SKA). (Online)
http://ligarsekarwangi.blogspot.com/2010/06/menghitung-rute-terpendek-menggunakan.html (25 Juni 2015).
Ichsan, M.H.H.,Yudaningtyas, E. & Muslim, M.A. 2012. Solusi optimasi pencarian jalur tercepat dengan algoritma hybrid fuzzy-djikstra. Jurnal EECCIS. Vol. 6,
(54)
Ilham, R., Soetedjo, A & Faisal, A. 2011. Pengembangan aplikasi pencarian rute terpendek dengan metode algoritma A* berbasis web. Jurnal Elektro ELTEX
Vol. 2, No. 2.
Kamus Besar Bahasa Indonesia versi 1.4. 2015. (Online) http://kbbi.web.id/ (25 Juni 2015).
Kusumadewi, Ida & Purnomo, H. 2005. Penyelesaian Masalah Optimisasi dengan Teknik-teknik Heuristik.Yogyakarta : Graha Ilmu
Muchtar, M.A & Sani, M.F. 2012. Modul Praktikum Desain Perangkat Lunak. Usu Press. Medan.
Munir, R. 2010. Matematika Diskrit Edisi Ketiga. Informatika Bandung : Bandung Pratama & Putra, R. 2011. Perbandingan algoritma A* dan dijkstraberbasis web GIS
untuk pencarian rute terpendek. Skripsi. UPI
Pugas, D.O., Somantri, M. & Satoto, K.I. 2011. Aplikasi pencarian rute terpendek menggunakan algoritma djikstra dan A Star (A*) pada SIG berbasis web untuk pemetaan pariwisata kota Sawahlunto. TRANSMISI 13 (1): 27-32.
Putra, R.D., Aswin, M. & Djuriatno, W. 2012. Pencarian rute terdekat pada labirin menggunakan metode A*. Jurnal EECCIS. Vol. 6, No.2.
Russell, S.J & Norvig, P. 2003. Artificiall Intelligence A Modern Approach. Prentice Hall. New Jersey.
Shodiq, A. 2009. Tutorial dasar pemrograman google maps API. (Online) http://yuliana.lecturer.pens.ac.id/Google%20Maps%20API/Buku/Tutorial%20
Google%20Maps%20API.pdf (25 Agustus 2015).
Sutanta, E. 2004. Sistem Database. Graha Ilmu. Yogyakarta
Varita, I., Setyawati, O. & Rahadi, D. 2013. Pencarian jalur tercepat rute perjalanan wisata dengan algoritma tbau search. Jurnal EECCIS Vol.7, No. 2: 185-190.
(55)
41
Lampiran 1. Data Titik Koordinat Persimpangan Jalan (total 122 titik)
Id Nama Titik Koordinat
1 Jln Setia Budi/Jln Jend.A.H Na 3.545788, 98.626192 2 Jln Jamin Ginting/Jln Ngumban 3.540861, 98.654434 5 Jln Jend.A.H Nasution/Jln Brig 3.538458, 98.684883 6 Jln Sisingamangaraja/Jln Jend. 3.539143, 98.700933 10 Jln Sakti Lubis/Jln Brigjen Ka 3.553240, 98.688579 11 Jln Perbatasan/Jln Brigjen Kat 3.548957, 98.688194 26 Jln Bunga cempaka 3.551372, 98.643807 28 Jln Bunga cempaka 3.551329, 98.649515 30 Jln Bunga cempaka/Jln Jamin Gi 3.550943, 98.659815 31 Jln harmonika/Jln jamin gintin 3.554927, 98.661102 35 Jln arteri ringroas/Gg gayo 3.558647, 98.626113 37 Jln kenanga sari/jln setia bud 3.561566, 98.637499 38 Jln setia budi/gg gayo 3.558782, 98.635482 41 Jln DR Mansyur/Jln Jamin Ginti 3.567714, 98.660659 43 Jln Dr Mansyur/Jln setia budi 3.567799, 98.642549 46 Jln Arteri Ringroad/Jln Sungga 3.578465, 98.626498 47 Jln Sunggal/Jln Sei Batang Har 3.584804, 98.641261 48 Jln Gatot Subroto/Jln Sunggal/ 3.590800, 98.644008 51 Jln Jln Asrama/Jln Binjai 3.591571, 98.627185 52 Jln bangau/jln arteri ringroad 3.588273, 98.626962 54 jln sunggal/jln garuda 3.587460, 98.642111 60 Jln balam/Jln arteri ringroad 3.582962, 98.626747 61 jln balam/jln rajawali 3.582834, 98.633270 62 jln kiwi/jln sunggal 3.582320, 98.640609 63 jln sunggal/jln gagak hitam 3.579621, 98.632627 64 jln pelita/jalan gagak hitam/j 3.573368, 98.632498 65 jln arteri ring road/jln abadi 3.573496, 98.626318 66 jln setia budi/jln mesjid/jln 3.573111, 98.642540 67 jln sei silau/jln dasrussalam 3.573135, 98.652663 69 Jln Sei Serayu/Jln Darusalam 3.576923, 98.652762 71 Jln Sei Serayu/Jln Sunggal 3.577437, 98.642892 73 Jln Sei Serayu/Jln iskandar mu 3.576855, 98.660957 74 Jln Iskandar Muda/Jln kapten p 3.571740, 98.660745 76 jln cinge/jln polonia ujung 3.571234, 98.666299 77 Jln Balai Desa/Jln Polonia Uju 3.559596, 98.669256 78 Jln SMA 2/Jln Avros 3.556709, 98.680168 79 Jln Avros/Jln Brigjen Katamso 3.555938, 98.688579 80 Jln Sakti Lubis/Jln Sisingaman 3.552983, 98.696175 83 Jln H.M Joni/Jln sisingamangar 3.568620, 98.691104 86 Jln Ir.H Juanda/Jln surya 3.572475, 98.685654 87 Jln Jendral Sudirman 3.575275, 98.670112 88 Jln Jendral Sudirman/Jln Kapte 3.577202, 98.666679 91 jln gajah mada/jln iskandar mu 3.584590, 98.661208
(56)
92 jln gajah mada/jln darussalam 3.584975, 98.653054 93 Jln Gatot Subroto/Jln Abul Ham 3.590115, 98.653106 96 jln amal luhur/jln asrama 3.598405, 98.627494 99 jln sunggal/jln setia luhur 3.600847, 98.645176 100 jln asrama/jln setia luhur 3.601446, 98.627838 101 Jln Gaperta/Jln Asrama/Jln Gap 3.605191, 98.628043 102 Jln Gaperta/Jln Kapten Muslim/ 3.604848, 98.645381 103 Jln Arama/Jln Kapten Sumarsono 3.615470, 98.645295 104 jln dame/jln bom 3.610055, 98.644918 105 jl asrama/jln matahari raya 3.610527, 98.627666 107 jln setia budi/jln mesjid/jln 3.615281, 98.651913 110 jln dame/jln karya 3.609370, 98.665260 111 Jln Karya/Jln Tengku Amir Hamz 3.606904, 98.664950 112 Jln Haji Adam Malik/Jln Bambu 3.606476, 98.669156 114 jln danau singkarak/jln gereja 3.604110, 98.658865 117 Jln Gereja/Jln Karya 3.602536, 98.664865 118 Jln Iskandar Muda/Jln Gatot Su 3.590714, 98.661346 120 Jln Gatot Subroto/Jln Haji Ada 3.593370, 98.668899 121 Jln Perntis Kemerdekaan/Jln Pu 3.595940, 98.675336 124 jln putri hijau/jln kapten mau 3.590018, 98.677790 125 jln imam bonjol/jln kapten mau 3.589461, 98.674271 126 Jln kejaksaan/jln imam bonjol 3.585906, 98.673756 129 jln pangeran diponegoro/jln ga 3.583551, 98.672683 131 Jln Jenderal Sudirman/Jln Imam 3.578016, 98.676935 132 Jln Brigjen Katamso/Jln Jendra 3.581291, 98.682546
135 jln pemuda 3.584750, 98.680494
137 jln cirebon/jln jawa 3.586035, 98.682983 139 jln timor/jln veteran 3.590875, 98.682597 140 jln prof.HM.Yamin/Jln timor 3.594601, 98.681052 142 jln perintis kemerdekaan/jln p 3.598541, 98.691566 148 jln sutomo/jln perintis kemerd 3.598199, 98.681481 149 jln bambu/jln sutomo 3.607022, 98.679721 151 jln puti hijau/jln bambu II 3.607000, 98.673990 152 jln karantina/jln jend.Ahmad Y 3.609287, 98.674171 153 jln karantina/jln putri hijau 3.610058, 98.680393 158 Jln Pertempuran/Jln Komando La 3.628405, 98.669242 159 jln pertempuran 3.627830, 98.662513 160 Jln Kapten Sumarsono/Jln Pert 3.622923, 98.660144 161 Jln Kapten Sumarsono/Jln karya 3.624874, 98.663028 162 jln karya/jln karya dalam 3.616694, 98.665861 163 jln karya dalam/jln guru sinum 3.616994, 98.660239 165 jln istiqomah 3.619949, 98.657750 167 Jln Pertempuran/Jln Cemara/Jln 3.629947, 98.681172 168 Jln Bilal/Jln Gunung Krakatau 3.622837, 98.680829 170 jln madio santoso/jln gunung k 3.620980, 98.680780
(57)
43
171 jln perbatasan krakatau/jln gu 3.619609, 98.680865 172 jln madio santoso 3.620252, 98.693654 173 jln perbatasan krakatau 3.619052, 98.693740 176 jln pasar III 3.616183, 98.693826 177 jln pasar III/jln gunung kraka 3.616868, 98.680780 178 jln pendidikan/jln gunung krak 3.614984, 98.680694 179 jln pendidikan 3.614427, 98.693955 180 Jln Perbatasan/Jln Sisingaman 3.548657, 98.698580 181 jln jend.Ahmad Yani/jln budi p 3.622884,98.672353
190 Jln PS II/jln arteri ringroad 3.554669930716502,98.626198768 191 gg rapi 3.5547984290449164,98.62834453 192 jln bunga melur/jln arteri rin 3.5513932172949563,98.62602710 193 jln bunga melur 3.5513932172949563,98.62823724 194 jln bunga cemp./jln setia budi 3.551286134960697,98.630018234 195 jln setia budi/jln harmonika 3.5547984290449164,98.63261461 196 jln bunga wijaya kusuma/jln bu 3.5490588195926307,98.64958763 197 jln bunga mawar/jln bunga cemp 3.546702999417258,98.649501800 198 jln sembada II/jln bunga cempa 3.5446470059942508,98.64945888 201 jln bunga wijaya kusuma/jln bu 3.5489731535096682,98.64387989 202 jln bunga mawar/jln bunga seda 3.546831498854388,98.643708229 203 jln sembada II/jln bunga sedap 3.5448611721890915,98.64362239 204 jln ngumban surbakti/jln bunga 3.5404921720053206,98.64340782 207 jln pandu/jln cirebon 3.582168163936606,98.684563636 208 Gg gayo 3.558717619458479,98.630737401 209 Jl Kenanga Sari 3.561437484973779,98.630769923 210 Jl Dr Mansyur 3.5674768426525327,98.65229263 213 Jalan Iskandar Muda 3.5811509153132306,98.66104083 215 Gg Dahlia 3.5614803174373284,98.62722873 216 Gg Dahlia/Jl Arteri Ring Road 3.562636793199637,98.625984191 217 Jl Perkutut 3.603198186967079,98.645424842 218 Jln Matahari Raya 3.61030802385182,98.6349534988 219 Jln Sei Bagerpang 3.5742014708131227,98.66023063 221 Jln Utama 3.5740301433187334,98.69537830 225 Jln Juanda/Jln Imam Bonjol 3.5720598748337204,98.67778301
(58)
Lampiran 2. Data Titik Koordinat Rumah Sakit (total 33)
Id Nama Titik Koordinat
3 Rumah Sakit Umum Mitra Sejati 3.541991, 98.667926 4 Rumah Sakit Umum Kasih Abadi 3.541156, 98.679862 7 Rumah Sakit Esthomihi 3.556859, 98.694763 8 Rumah Sakit Umum Kisaran 3.559344, 98.693904 9 Teratai Medical Centre 3.559643, 98.689012 12 Rumah Sakit Umum Bina Persada 3.546446, 98.658828 23 Rumah Sakit Jiwa Sembada 3.553219, 98.631427 32 Rumah Sakit Umum Methodist 3.555526, 98.638987 36 Rumah Sakit Umum Tere-margaret 3.560838, 98.626255 40 Rumah Sakit Pusat Medan Tuntun 3.561437, 98.662304 42 Rumah Sakit Universitas Sumate 3.567736, 98.657409 50 Yayasan Rumah Sakit Islam mala 3.589944, 98.633099 72 Rumah Sakit Medan Baru 3.576855, 98.659026 82 Rumah Sakit Umum Bhakti 3.571835, 98.700792 85 Rumah Sakit Medan Eye Centre 3.572177, 98.680965 94 Rumah Sakit Adven Medan 3.5893424,98.650038 95 Rumah sakit Sari Mutiara 3.597720, 98.644575 109 Rumah Sakit Bersalin Sejahtera 3.611255, 98.665389 116 Rumah Sakit Umum HKBP 3.602525, 98.662942 122 Rumah Sakit Tembakau Deli 3.598584, 98.673713 123 Rumah Sakit BB Putri Hijau 3.600084, 98.673113 127 Rumah Sakit Islam Malahayati 3.5864298,98.6722683 128 Unit Gawat Darurat(Rumah Sakit) 3.583979, 98.670924 138 Rumah Sakit Murni Tegu 3.590661, 98.681052 143 Rumah Sakit Pirngadi 3.5978871,98.6889410 155 Rumah Sakit Widya Husada 3.617339, 98.677947 169 Rumah Sakit Umum Imelda 3.622864, 98.683097 214 RSU Bunda Thamrin 3.5848237,98.651583 222 Rumah Sakit Umum Pekerja Indonesia 3.6229428,98.67473 224 Rumah Sakit Umum Santa Elisabeth 3.57484394,98.67671 226 Rumah Sakit Columbia Asia 3.58564821,98.677482 227 Rumah Sakit Helvetia 3.61576885,98.649652 228 Rumah Sakit Mandiri 3.59685924,98.684241
(59)
45
Lampiran 3. Data Relasi Titik (total 218)
Id Titik Asal Titik Tujuan Jarak (KM)
23 31 40 1
24 40 41 1
25 41 42 0.45
27 30 28 1.2
28 28 26 0.65
38 35 36 0.45
41 37 43 1.3
46 77 40 0.25
49 64 65 0.9
51 65 46 0.55
52 64 63 0.7
53 46 63 0.7
54 41 74 0.55
58 72 69 0.95
61 66 67 1.1
63 71 69 1.1
64 2 3 1.5
65 3 4 1.6
66 4 5 0.75
67 5 6 1.9
68 6 180 1.2
69 180 80 0.8
70 5 11 1.2
71 11 180 1.1
72 11 10 0.5
73 10 80 0.9
74 80 7 0.6
75 7 8 0.2
76 10 79 0.3
77 79 9 0.3
78 78 79 1.3
79 9 84 1.7
80 83 8 1.1
81 83 82 1.2
84 84 85 0.65
85 85 86 0.95
86 76 74 0.95
88 88 87 0.45
91 87 131 0.9
92 131 132 0.8
93 84 132 1.5
99 132 135 0.4
(60)
103 128 129 0.19
107 127 126 0.18
108 126 125 0.3
109 125 124 0.4
110 125 120 0.95
111 120 121 0.95
114 124 135 0.7
116 148 142 1
117 142 143 0.6
118 143 140 1.2
120 140 139 0.6
121 138 139 0.1
122 138 137 0.7
124 148 149 1
126 123 151 0.7
128 151 112 0.6
129 112 111 0.45
130 111 117 5
131 110 111 0.26
132 110 109 0.24
133 151 152 0.2
135 152 153 0.8
136 149 153 0.65
137 153 178 0.6
139 178 179 1.5
140 177 176 1.5
142 171 173 1.5
143 170 172 1.5
144 172 173 0.23
147 176 179 0.23
148 178 177 0.23
151 171 170 0.23
152 170 168 0.25
154 168 167 0.8
155 167 158 1.3
156 158 181 0.8
160 109 162 0.6
161 162 161 0.7
162 161 161 0.4
163 161 159 0.35
164 159 158 0.85
165 159 160 0.7
166 160 161 0.4
167 163 160 0.65
(1)
Id Titik Asal Titik Tujuan Jarak (KM)
23 31 40 1
24 40 41 1
25 41 42 0.45
27 30 28 1.2
28 28 26 0.65
38 35 36 0.45
41 37 43 1.3
46 77 40 0.25
49 64 65 0.9
51 65 46 0.55
52 64 63 0.7
53 46 63 0.7
54 41 74 0.55
58 72 69 0.95
61 66 67 1.1
63 71 69 1.1
64 2 3 1.5
65 3 4 1.6
66 4 5 0.75
67 5 6 1.9
68 6 180 1.2
69 180 80 0.8
70 5 11 1.2
71 11 180 1.1
72 11 10 0.5
73 10 80 0.9
74 80 7 0.6
75 7 8 0.2
76 10 79 0.3
77 79 9 0.3
78 78 79 1.3
79 9 84 1.7
80 83 8 1.1
81 83 82 1.2
84 84 85 0.65
85 85 86 0.95
86 76 74 0.95
88 88 87 0.45
91 87 131 0.9
92 131 132 0.8
93 84 132 1.5
99 132 135 0.4
(2)
103 128 129 0.19
107 127 126 0.18
108 126 125 0.3
109 125 124 0.4
110 125 120 0.95
111 120 121 0.95
114 124 135 0.7
116 148 142 1
117 142 143 0.6
118 143 140 1.2
120 140 139 0.6
121 138 139 0.1
122 138 137 0.7
124 148 149 1
126 123 151 0.7
128 151 112 0.6
129 112 111 0.45
130 111 117 5
131 110 111 0.26
132 110 109 0.24
133 151 152 0.2
135 152 153 0.8
136 149 153 0.65
137 153 178 0.6
139 178 179 1.5
140 177 176 1.5
142 171 173 1.5
143 170 172 1.5
144 172 173 0.23
147 176 179 0.23
148 178 177 0.23
151 171 170 0.23
152 170 168 0.25
154 168 167 0.8
155 167 158 1.3
156 158 181 0.8
160 109 162 0.6
161 162 161 0.7
162 161 161 0.4
163 161 159 0.35
164 159 158 0.85
165 159 160 0.7
166 160 161 0.4
167 163 160 0.65
(3)
171 165 107 0.85
173 107 103 0.75
179 110 104 2.3
187 118 120 0.75
188 118 91 0.65
189 118 93 0.9
190 93 92 0.6
191 92 91 0.9
192 92 69 0.9
193 47 71 1.6
194 47 62 0.4
195 47 54 0.3
196 54 48 0.45
198 93 94 0.35
199 94 48 0.75
200 63 62 1
201 62 61 0.85
203 46 60 0.75
204 60 61 0.9
207 60 52 0.6
211 51 52 0.35
218 95 48 0.7
224 105 103 2.4
226 101 102 1
227 100 99 1.9
229 96 95 1.8
230 122 121 0.5
231 123 122 0.2
233 104 110 2.3
235 182 168 0.7
236 168 169 0.25
238 177 155 0.23
239 112 120 1.4
248 65 64 0.9
249 64 66 1.1
255 190 191 0.6
256 190 192 0.4
257 191 195 0.25
258 191 193 0.4
259 192 193 0.63
260 193 194 0.22
261 194 195 0.5
262 195 32 0.65
(4)
265 26 28 0.7
266 28 196 0.26
267 28 30 1.4
268 26 201 0.26
272 201 202 0.25
273 202 203 0.24
274 203 204 0.5
281 196 197 0.25
282 198 197 0.24
285 203 198 0.7
286 202 197 0.7
287 201 196 0.7
295 135 132 0.4
296 132 134 0.26
298 126 131 1.4
305 42 41 0.45
315 66 43 0.59066829482495
316 67 69 0.42134965026886
319 66 71 0.4826128594274
320 1 194 0.74437068498192
321 35 190 0.44233235496397
322 96 100 0.34029191183549
323 171 177 0.30493122465795
324 173 176 0.31916096679705
326 2 12 0.78960691472277
327 12 30 0.51190074181709
330 74 88 0.89585391487619
331 76 87 0.617228759169
335 132 207 0.24423387715173
336 137 207 0.46437786011831
339 50 52 0.70595569386979
342 114 116 0.48556036086274
343 116 117 0.21340881557155
344 121 148 0.72673749012475
345 26 32 0.70675334415365
348 50 61 0.79082365430505
352 120 127 0.82154335541989
353 125 127 0.36762392728471
354 149 151 0.63600044488345
355 152 155 0.98854884509324
359 194 23 0.26577611591489
360 23 195 0.21958095017814
361 35 208 0.51327847465207
362 208 38 0.52660666273856
(5)
367 210 42 0.5685426441711
374 213 73 0.47777457417814
375 213 91 0.3828585225246
376 73 72 0.21429913634676
377 214 92 0.16401665207166
379 92 93 0.57157105585046
380 94 93 0.14439616015307
382 215 209 0.39303109626299
383 215 216 0.18871501308172
384 36 216 0.20226205710998
385 217 102 0.18351534591658
386 217 99 0.26289448706644
387 99 95 0.35404552784169
388 37 38 0.38201983798317
389 38 195 0.54541218400433
390 102 104 0.58126736379976
391 105 101 0.59480932235623
392 100 101 0.41704596706655
393 51 96 0.76067945921831
394 51 50 0.68079392821313
397 218 105 0.80909108973788
398 103 104 0.60357226540008
399 219 73 0.3058725351066
400 219 74 0.27959250700786
401 31 30 0.46545755253723
402 9 8 0.5439332523654
403 221 82 0.64849600926724
404 148 143 0.79549243656885
405 222 181 0.26453132069158
406 222 168 0.67625669424366
407 225 85 0.35337380745371
408 225 87 0.92333845137992
409 224 225 0.33168326660288
410 226 126 0.37548317179864
411 227 107 0.25670802737906
412 227 103 0.48465304428979
413 228 148 0.34067725818662
414 131 224 0.35359784056861
(6)
Lampiran 4. Data Titik Kemacetan (total 23) Id Kemacetan Id Titik Alamat
1 5 Jln A.H Nasution
2 142 Kemerdekaan
3 145 Jln Kemerdekaan
4 102 Jln Kapten Muslim
5 2 Jln Jamin Ginting
6 13 Jln Jamin Ginting
7 6 Jln Sisingamangaraja
8 80 Jln Sisingamangaraja 9 83 Jln Sisingamangaraja 10 133 Jln Sisingamangaraja 11 180 Jln Sisingamangaraja
12 148 Jln Sutomo
13 125 Jln Imam Bonjol
14 126 Jln Imam Bonjol
15 90 Jln S.Parman
16 213 Jln S.Parman
17 207 Jln Pandu
18 3 Jln A.H Nasution
19 4 Jln A.H Nasution
21 81 Jln Sisingamangaraja 22 8 Jln Sisingamangaraja 23 7 Jln Sisingamangaraja