BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. DEPOT MEDROXYPROGESTERON ASETAT
A.1. Progesteron dan MPA MPA Medroxy progesterone asetat merupakan suatu turunan progesteron yang
merupakan hormon steroid seks dan memiliki ikatan reseptor yang besar. Rumus bangun hormon progesteron sudah ditemukan sejak tahun 1934 oleh
Wintersteir.
17
Gambar 1. rumus bangun progesteron
17
Pada tahun 1953 kemudian ditemukan esterifikasi dari progesteron alkohol yang memiliki efek panjang jika disuntikkan, selanjutnya pada tahun 1958 ditemukan
turunan progesteron antara lain adalah DMPA dan Net En yang sampai saat ini telah banyak digunakan.
17,18,19
Renardy Reza Razali : Kadar Estradiol Serum Pada Pemakaian KB DMPA 1 Tahun Dan 3 Tahun, 2008 USU e-Repository © 2008
A.2. Substansi Obat Nama sediaan dikenal sebagai medroxyprogesterone acetate injectable
suspension USP. Nama kimianya 1 Pregn-4-ene-3,20 dione,17-acetyloxy-6- methyl-6 - dan juga 2 17-Hydroxy-6 -methylpregnan-4-ene-3,20-dione-17
acetate. Rumus dan massa molekuler adalah : C24H34O4 386.53.
6
Gambar 2. Rumus bangun medroksi progesteron asetatMPA
Sediaan fisiokimiawi DMPA berwarna putih, mengandung bubuk kristalin tanpa bau, stabil dalam udara. Dapat larut bebas dalam kloroform, larut juga dalam
aseton dan dioksan, cukup larut dalam etanol dan methanol, sedikit larut dalam eter dan tidak dapat larut dalam air. Titik lebur antara 200 dan 210
C dengan berat jenis adalah 1.467.
4,20,25
Renardy Reza Razali : Kadar Estradiol Serum Pada Pemakaian KB DMPA 1 Tahun Dan 3 Tahun, 2008 USU e-Repository © 2008
A.3. Mekanisme kerja dan farmakologi klinik A.3.1. Farmakodinamik
DMPA merupakan long-acting progestational steroid progesteron yang secara alami diderivat dari kacang kedelai soybeans. Memiliki durasi kerja yang
panjang dan diabsorbsi secara lambat melalui tempat penyuntikan. DMPA tidak mengandung estrogen
1,6,20
Dalam penggunaan sebagai kontrol terhadap konsepsi, DMPA bekerja menghambat sekresi dari gonadotropin sehingga akan mencegah terjadinya
maturasi dari folikel primer di ovarium dan juga mencegah ovulasi serta menyebabkan penipisan endometrium
1,2,3,4
. Sebagai efek progestational tambahan, DMPA juga menyebabkan perubahan transformasi abortif sekretorik
pada endometrium, yang lambat laun akan menjadi atrofi. Selain itu DMPA juga menghambat transportasi gamet oleh tuba serta mempengaruhi kapasitasi
sperma.
4
Mekanisme kontrasepsi progesteron tergantung aktifitas dan dosis progesteron. Dosis tinggi kontrasepsi progesteron seperti suntikan DMPA, menghambat
perkembangan folikel dan mencegah ovulasi sebagai mekanisme pertama. Progesteron menurunkan frekuensi pulsasi GnRH yang dihasilkan hipotalamus,
sehingga mengurangi pelepasan FSH dan LH dari hipofise anterior. Pengurangan kadar FSH menghambat perkembangan folikel sehingga
mencegah peningkatan kadar estrogen. Progesteron negative feedback dan
Renardy Reza Razali : Kadar Estradiol Serum Pada Pemakaian KB DMPA 1 Tahun Dan 3 Tahun, 2008 USU e-Repository © 2008
kekurangan estrogen positive feedback untuk pelepasan LH mencegah terjadinya LH surge. Penghambatan perkembangan folikel dan tidak adanya LH
surge mencegah terjadinya ovulasi. Mekanisme kedua dari semua kontrasepsi progesteron menghambat penetrasi sperma dengan cara mengubah lendir
servik.
21
A.3.2. Farmakokinetik Absorbsi : Berdasarkan pemberian secara intramuskular, DMPA akan dilepaskan
secara perlahan dari tempat penyuntikan mulai dari level yang rendah dan secara persisten akan masuk ke dalam sirkulasi. Secara rata-rata pencapaian
konsentrasi maksimum di dalam sirkulasi adalah mulai dari 4 sampai 20 hari. Pada pemberian dosis tunggal 150 mg DMPA secara intramuskular, apabila
diukur berdasarkan prosedur ekstraksi RIA radioimmunoassay konsentrasinya akan meningkat mencapai puncak kira-kira dalam 3 minggu yaitu mulai dari 1-7
ngml serum level. Walaupun diabsorbsi secara luas, DMPA tidak akan mempengaruhi terhadap produksi maupun sekresi air susu ibu, sehingga aman
diberikan pada ibu menyusui
2,3,22
.
Distribusi : DMPA hampir 90-95 akan berikatan dengan protein. Volume distribusi yang dilaporkan adalah dalam 20 menit akan mencapai 3 liter darah.
DMPA dapat menembus sawar darah otak.
2
Metabolisme : Metabolit-metabolit utama dari DMPA yang telah diidentifikasi adalah 6 -methyl-6 , 17 , 21-trihydroxy-4-pregnene-3, 20-dione-17- acetate,
Renardy Reza Razali : Kadar Estradiol Serum Pada Pemakaian KB DMPA 1 Tahun Dan 3 Tahun, 2008 USU e-Repository © 2008
yang diekresikan melalui urin. Metabolisme DMPA dapat dipengaruhi mulai dari tempat penyuntikan sampai tempat ekresi dan juga oleh kondisi sediaan obat.
2,3
Ekskresi : Waktu paruh obat akan tercapai dalam 30-60 jam setelah penyuntikan. Pengurangan waktu paruh obat jika diberikan secara intramuskular akan terjadi
kira-kira sesudah 6 minggu, hal ini menggambarkan proses absorbsi jangka panjang dari obat jika diberikan secara intramuskular. Kadar obat ini akan
menurun secara eksponen sampai kemudian tak terdeteksi lagi 100 pgml antara 120-200 hari setelah penyuntikan. Plasma klirens dilaporkan kira-kira
1600-4000 liter perhari. DMPA yang terkonjugasi dengan glukoronida sebagian besar akan diekskresikan melalui sekresi biliaris sampai feses.
1,2,3
A.4. Penyimpanan dan stabilitas Selama penyimpanan, obat harus dihindari jangan sampai membeku.
Penyimpanan yang ideal adalah dalam ruangan dengan temperatur terkontrol antara 15-30
C. Dikocok dahulu sebelum digunakan. Obat ini sebaiknya dijauhkan dari anak-anak.
A.5. Komposisi, dosis dan kemasan Sediaan suspensi mikrokristal dalam kemasan 3 ml tiap vial 150 mgml : setiap
ml mengandung bahan aktif : medroxyprogesterone acetate 150 mg. Bahan tambahan non aktif : plyethylene glycol 3350, methylparaben, polysorbate 80,
propylparaben, sodium chloride dan water for injection. Pemberian sebagai
Renardy Reza Razali : Kadar Estradiol Serum Pada Pemakaian KB DMPA 1 Tahun Dan 3 Tahun, 2008 USU e-Repository © 2008
kontrasepsi adalah disuntikan intramuskular pada bokong atau otot deltoid setiap 3 bulan sekali.
3,11,20
A.6. Penggunaan secara klinis Pada tahun 1960, USFDA United States of Food and Drug Administration
menyetujui penggunaan DMPA sebagai terapi abortus habitualis dan endometriosis berdasarkan tingkat keamanannya. Adapun penggunaan DMPA
sebagai kontrasepsi dimulai pada tahun 1966, namun USFDA baru menyetujui penggunaannya sebagai kontrasepsi pada tanggal 29 Oktober 1992.
19
Setelah suntikan dalam 150 mg DMPA pada bokong atau otot deltoid sebagai larutan mikrokristal mengakibatkan absorbsi yang lambat dari tempat suntikan
dan menghasilkan konsentrasi sirkulasi progesteron aktif yang memanjang.
23
Konsentrasi DMPA bertahan paling tidak 14 minggu setelah suntikan. Ini memungkinkan pemanjangan waktu perlindungan pada pasien yang kelewatan
injeksi ulang 3 bulanan. Suntikan DMPA intramuskular setiap 3 bulan tidak berhubungan dengan peningkatan konsentrasi obat dalam plasma.
23
Dosis progesteron yang relatif tinggi sangat efektif karena fungsinya yang menghambat ovulasi. Efek kontrasepsi lainnya adalah perubahan mukus serviks
sehingga menghalangi penetrasi sperma dan perubahan endometrium ynag menghalangi implantasi
3,4
. Regimen 150 mg setiap 3 bulan adalah sangat efektif
Renardy Reza Razali : Kadar Estradiol Serum Pada Pemakaian KB DMPA 1 Tahun Dan 3 Tahun, 2008 USU e-Repository © 2008
menekan kehamilan hingga 0,3 per 100 wanita per tahun. Efikasi tampaknya tidak berkurang oleh pemberian obat lain dan tidak tergantung pada berat badan.
Tujuh puluh persen bekas pemakai DMPA yang menginginkan kehamilan akan hamil dalam 12 bulan dan 90 setelah 24 bulan.
24
Beberapa peneliti antara lain Zanartu dkk 1966, Tyler 1967, Onetto dan Zanartu 1969, telah menyatakan bahwa penyuntikan DMPA 150 mg tiap 3
bulan, aktifitasnya adalah 17 minggu, rata-rata 13-14 minggu dapat memberikan efek kontrasepsi hampir 100 .
25
A.7. Indikasi menggunakan suntikan DMPA Adapun indikasi penggunaan DMPA adalah selain untuk kontrasepsi dapat juga
digunakan sebagai pengobatan terhadap beberapa penyakit, antara lain
3,6,10,22
: Pengobatan endometriosis
Pengobatan terhadap menoragia Pengobatan terhadap premenstrual syndrome
Renardy Reza Razali : Kadar Estradiol Serum Pada Pemakaian KB DMPA 1 Tahun Dan 3 Tahun, 2008 USU e-Repository © 2008
B. HORMON 17- -ESTRADIOL B.1. Kimiawi dan Biosintetik Hormon