BAB 3 GAMBARAN KLINIS PINDBORG TUMOR
Tumor odontogenik epitelial berkalsifikasi adalah tumor yang kurang begitu agresif jika dibandingkan dengan ameloblastoma dan ditemukan pada kelompok usia
yang sama. Tumor ini jarang terdapat di daerah ekstraosseus. Neoplasma ini terjadi sedikit lebih banyak pada pria, dimana kisaran usianya ada pada umur 8 sampai 92
tahun dengan rata-rata sekitar 42 tahun. Ekspansi rahang adalah gambaran yang umum dan dan hanya satu-satunya gejala, walaupun ditemukan juga pasien yang
merasakan parastesia ringan. Saat palpasi menunjukkan adanya tumor yang keras yang menandakan tumor itu padat atau menyebar.
11,12
Secara klinis pula tumor ini dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe sentral dan tipe perifer. Pada tipe sentral, tumor Pindborg muncul dengan predileksi sebesar dua
pertiga lesi berada di rahang, biasanya di daerah molar dengan kecenderungan muncul juga pada daerah premolar. Sedangkan pada tipe perifer, biasanya ditemukan
pada regio anterior dari maksila dan pembengkakan pada jaringan lunak. Tumor Pindborg ini mempunyai diameter sekitar 1 – 3 cm.
12,13
Tumor odontogenik epitelial berkalsifikasi ini sering digambarkan dengan lesi perikoronal yang berhubungan dengan gigi impaksi yang menyerupai kista
dentigerous, namun dapat dibedakan jika kista dentigerous sering berlokasi di molar ketiga, maka tumor Pindborg ini sering berada di sekitar molar pertama dan kedua.
Universitas Sumatera Utara
Pergeseran posisi gigi pada bagian perifer adalah hal lain yang sering tampak. Pergeseran posisi gigi yang spesifik ini diakibatkan oleh pergeseran tumor ke arah
inferior, yaitu dengan penetrasi apeks ke arah korteks inferior. Walaupun frekwensi terjadinya pergeseran gigi ini kecil, tetapi dapat menjadi indikasi dari tumor Pindborg
ini.
5
a b
c
Gambar 5. a-b pandangan anterior c pandangan lateral
9
Palau dkk. Rev Esp Cir Oral y Maxillofacial 2007;29:346
9
Universitas Sumatera Utara
Dari literatur dilaporkan bahwa tumor ini bermanifestasi dengan adanya pembengkakan tanpa rasa sakit yang menyebabkan ekspansi tulang secara perlahan.
Pembengkakan ini dapat meluas, menginfeksi dan menekan nervus alveolaris inferior serta, penderita yang mengeluhkan sakit dan merasa tidak nyaman hanya berjumlah
13.
3
Jika tumor ini terjadi pada maksila maka akan menyebabkan proptosis, epistaksis, dan gangguan jalan nafas pada penderita. Dan pada kasus yang terjadi
belakangan ini, ditemukan massa pada palatum keras dengan alterasi fasial.
7,11
Gambar 6. Pandangan intra oral Thomas dkk. J.indian academy of oral medicine
and Radiology 2008;20:29
15
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 GAMBARAN RADIOGRAFIS PINDBORG TUMOR