Rencana Usaha Pengertian Kredit

F. Rencana Usaha

Untuk mencapai Rencana Kerja Anggaran RKA pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL Tahun 2014 sebelum RUPS, maka bagian PKBL membuat gambaran singkat Rencana Kerja Program Kemitraan pada tahun 2014 yaitu, dana disalurkan sebesar Rp 9.900.000.000,-, unit mitra binaan sebanyak 330 unit mitra, dan wilayah penyaluran Provinsi Sumatera Utara dengan komposisi 85 di sekitar wilayah kerja BUMN Pembina dan 15 di luar wilayah kerja BUMN Pembina. Adapun strategi penyaluran dan pembinaan mitra binaan ialah : 1. Melaksanakan penyaluran Program Kemitraan yang efektif dan efisien sesuai dengan peraturan yang berlaku; 2. Mengingkatkan hubungan komunikasi dengan stakeholder; 3. Melaksanakan pembinaan secara terus-menerus kepada mitra binaan; 4. Mengikutsertakan produk unggulan mitra binaan dalam pameran dalam dan luar negeri; 5. Mengutamakan cluster mitra binaan; 6. Menyalurkan pinjaman berdasarkan proporsi luas areal unit usaha kerja. Universitas Sumatera Utara BAB III PENGAWASAN INTERNAL KREDIT MITRA BINAAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV PERSERO MEDAN

A. Pengertian Kredit

Dalam bahasa sehari-hari kata kredit sering diartikan memperoleh barang dengan membayar cicilan atau angsuran di kemudian hari atau memperoleh pinjaman uang yang pembayarannya dilakukan kemudian hari dengan cicilan atau angsuran sesuai dengan perjanjian. Kasmir,2004:72. Asal mulanya kredit, dalam bahasa latin disebut “credere” yang artinya percaya. Maksudnya si pemberi kredit percaya kepada si penerima kredit, bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit berarti menerima kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar kembali pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya. Kasmir ,2008:101 Pengertian Kredit menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”. Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 7 Tahun 1992, “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.” Selain itu bila dikaitkan dengan kegiatan usaha, kredit berarti suatu kegiatan memberikan nilai ekonomi kepada seseorang atau badan usaha berlandaskan kepercayaan saat itu bahwa nilai ekonomi yang sama akan dikembalikan kepada kreditur setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan Universitas Sumatera Utara kesepakatan yang sudah disetujui antara kreditur dan debitur. Oleh karena itu, dasar pemikiran persetujuan pemberian kredit oleh suatu lembaga keuangan atau bank kepada seseorang atau badan usaha, haruslah berlandaskan kepercayaan. Seseorang atau suatu badan atau lembaga keuangan yang memberikan kredit, percaya bahwa penerima kredit dimasa mendatang akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan baik berupa barang, uang ataupun jasa. Tujuan pemberian kredit ini ialah untuk membantu para nasabah atau para mitra binaan yang membutuhkan dana untuk modal kerja yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan usahanya. Fasilitas kredit memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Kredit dapat meningkatkan daya guna uang. Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang maksudnya jika uang hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh si penerima kredit. 2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya. Universitas Sumatera Utara 3. Untuk meningkatkan daya guna barang. Kredit yang diberikan dapat dipergunakan oleh si debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat. 4. Meningkatkan peredaran barang. Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari suatu wilayah ke wilayah lainnya, atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang yang beredar. 5. Sebagai alat stabilitas ekonomi. Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat. Kemudian dapat pula kredit membantu dalam mengekspor barang dari dalam negeri ke luar negeri sehingga meningkatkan devisa Negara. 6. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan. Semakin banyak kredit yang disalurkan, akan semakin baik, terutama dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk membangun pabrik, maka pabrik tersebut tentu membutuhkan tenaga kerja sehingga dapat pula mengurangi pengangguran. Disamping itu, bagi masyarakat sekitar pabrik juga akan dapat meningkatkan pendapatannya, Universitas Sumatera Utara seperti mambuka warung atau menyewa rumah kontrakan atau jasa lainnya. 7. Untuk meningkatkan hubungan internasional. Dalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling membutuhkan antara si penerima kredit dengan si pemberi kredit. Pemberian kredit oleh Negara lain akan meningkatkan kerja sama di bidang lainnya.

B. Pemberian Kredit Pada Bagian PKBL di PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan