MATERI CERAMAH-1 PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI
Arti, Tujuan dan Fungsinya
Oleh: Eva Rabita
Zaslina Z Jonner Hasugian
Dirmansyah
A. PENDAHULUAN
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan Unit Pelaksana Teknis UPT perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain, turut melaksanakan tri dharma perguruan tinggi
dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat serta melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya.
Kelima tugas tersebut dilaksanakan dengan tata cara, administrasi dan organisasi yang berlaku bagi penyelenggaraan sebuah perpustakaan.
Dalam proses belajar - mengajar di perguruan tinggi baik dosen, mahasiswa maupun peneliti tidak akan terlepas dari perpustakaan. Dari perpustakaan mereka akan memperoleh
informasi tentang bermacam-macam hal, karena pada hakikatnya suatu perpustakaan adalah tempat terkumpulnya pengetahuan dari masa ke masa. Perpustakaan adalah salah satu
sumber bagi manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuannya. Perpustakaan dalam sebuah perguruan tinggi merupakan bagian integral yang
menunjang pelaksanaan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
B. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada dalam suatu perguruan tinggi dan merupakan unit yang membantu perguruan tinggi yang
bersangkutan dalam mencapai tujuannya. Dengan definisi demikian maka yang termasuk perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan universitas, institut,
sekolah tinggi, akademi, fakultas, departemen, jurusan, lembaga lain yang berada di bawah naungan perguruan tinggi Sulistyo-Basuki, 1993:160.
Dalam pelaksanaannya, perpustakaan perguruan tinggi mengenal sistem sentralisasi dan desentralisasi. Pada sistem sentralisasi, semua koleksi dijadikan satu, termasuk semua
kegiatan. Maka kegiatan pemilihan, pengadaan, pengolahan hingga ke pemencaran informasi dilakukan oleh pusat. Maka perpustakaan yang ada hanyalah perpustakaan pusat
12
Eva Rabita : Manajemen Perpustakaan Yayasan SPK RSU Sembiring Delitua, 2005
USU Repository © 2006
sedangkan perpustakaan fakultas atau jurusan tidak ada. Pada sistem sentralisasi, adakalanya terdapat beberapa perpustakaan, namun masing-masing dibagi menurut subjeknya. Maka dari
itu ada perpustakaan pusat Ilmu-Ilmu Sosial, perpustakaan Teknologi, Perpustakaan pusat Pertanian dan sebagainya. Sebaliknya, ada sistem perpustakaan perguruan tinggi yang tidak
mengenal perpustakaan pusat. Yang ada hanyalah perpustakaan fakultas dan mungkin pula perpustakaan jurusan. Sistem ini dikenal dengan nama desentralisasi.
Setiap sistem memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Pada sistem sentralisasi, keuntungan yang diperoleh ialah:
1. Pengadaan buku dipusatkan sehingga tidak terjadi duplikasi koleksi. Bandingkan misalnya pada sistem desentralisasi, setiap perpustakaan mungkin
harus memiliki buku rujukan yang sarna. 2. Karena pengolahan bahan perpustakaan dilakukan di pusat, maka terdapat
keseragaman. 3. Jumlah personalia yang diperlukan lebih sedikit dari pada sistem desentralisasi.
4. Adanya kebijakan yang seragam. Sebaliknya sistem sentralisasi memiliki kekurangan seperti: koleksi letaknya jauh dari
jauh dari pengguna, padahal ada kecenderungan pengguna untuk selalu dekat dengan koleksi perpustakaan.
Keuntungan sistem desentralisasi ialah: 1. Memungkinkan penempatan bahan perpustakaan pada lokasi yang sesuai.
Misalnya buku tentang arsitektur akan ditempatkan berdekatan dengan program studi arsitektur.
2. Pengguna umumnya lebih menyukai sistem desentralisasi karena dia tidak perlu jauh-jauh mengunjungi perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhannya.
Hal ini tidak mungkin dilakukan pada sistem sentralisasi Kerugian sistem desentralisasi ialah:
1. Adanya duplikasi koleksi. Sebagai contoh setiap perpustakaan harus memiliki buku rujukan yang sama apapun jenis koleksinya. Misalnya setiap
perpustakaan harus memiliki kamus, ensiklopedia, indeks, abtrak, direktori dan sejenisnya.
13
Eva Rabita : Manajemen Perpustakaan Yayasan SPK RSU Sembiring Delitua, 2005
USU Repository © 2006
2. Besar peluang akan terjadi ketidakseragaman dalam pengolahan bahan perpustakaan sehingga menyulitkan pengguna.
3. Memerlukan lebih banyak personal daripada sistem sentralisasi. Dalam perkembangan selanjutnya terjadi sentralisasi penuh dan sentralisasi
sebahagian. Pada sentralisasi penuh, semua kegiatan termasuk manajemen, pemilihan, pengadaan koleksi, pengolahan dan pemencaran informasi dilakukan oleh pusat. Pada
sentralisasi sebahagian, ada kegiatan-kegiatan tertentu yang dilakukan tidak oleh pusat, diserahkan pada perpustakaan cabang.
C. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi