2.3 Kerangka Konseptual
Integrasi keuangan merupakan suatu keadaan dimana terjadi pertukaran barang dan jasa secara bebas. Pertukaran saat ini tidak hanya barang dan jasa saja melainkan
berkembang menjadi pertukaran informasi tekhnologi bahkan krisis keuangan. Pada tahun 2008 telah terjadi krisis utang yang melanda negara adidaya Amerika. Krisis
tersebut berhasil mengganggu kegiatan perekonomian Amerika kala itu. Krisis tersebut terjadi akibat gagal bayar oleh masyarakat terhadap kredit properti yang lebih dikenal
dengan subprime mortgage. Berbicara mengenai integrasi keuangan ternyata tidak hanya memiliki pengaruh positif, melainkan juga negatif. Secara ekonomi makro krisis
global yang terjadi mulai tahun 2007-2008 memiliki efek menular terhadap perekonomian Indonesia khususnya, dampak dari krisis 2008 lalu mengakibatkan efek
menular yaitu pada kredit properti di Indonesia. Krisis tersebut mengakibatkan menurunnya permintaan kredit pemilikan rumah di Indonesia. Saat itu untuk
menangani hal tersebut Bank Indonesia melakukan peningkatan suku bunga BI Rate. Hal tersebut dilakukan guna meredam permintaan kredit sebagai tameng dalam
mengantisipasi efek menular krisis subprime mortgage. Berdasarkan teori permintaan dan penawaran uang, yang menjadi tokoh utama
dalam penawaran kredit adalah bank yaitu dengan meyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Kemudian untuk permintaan uang dilakukan oleh masyarakat,
dalam hal ini masyarakat dengan menabung dananya ke bank motif spekulasi. Permintaan uang dipengaruhi oleh tingkat bunga, dimana ketika tingkat suku bunga
tinggi maka motif spekulasi juga akan tinggi, dan penawaran kredit oleh bank juga tinggi. Sebaliknya bila tingkat suku bunga rendah maka motif spekulasi rendah yang
pada akhrinya diikuti dengan penawaran kredit yang rendah pula. Sektor perbankan merupakan sektor yang penting bagi perekonomian suatu
negara. Sektor perbankan atau Lembaga perbankan sebagai stimulus dana dalam perekonomian. Selain itu lembaga perbankan merupakan bagian dari lembaga
keuangan dan sistem perekonomian yang ada di Indonesia. Hampir 80 aset terbesar Indonesia berada dalam pengelolaan sektor perbankan. Sektor perbankan rentan
terhadap krisis. Ketika perbankan terkena krisis akan berdampak pada sistem
perekonomian secara keseluruhan. Selain itu Lembaga perbankan mempunyai fungsi menyimpan dalam bentuk tabungan, deposito, dan giro dan menyalurkan dalam bentuk
kredit. Perbankan di Indonesia terbagi menjadi tiga jenis yaitu Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat BPR dan Bank Syariah. Peneliti lebih memfokuskan pembahasan
pada Bank Umum, khususnya Bank Persero. Hal ini dikarenakan mayarakat awam Indonesia lebih banyak yang memanfaatkan fasilitas serta produk dan fungsi
intermediasi dari Bank Persero. Berbicara mengenai kredit properti, di Indonesia sendiri kredit pemilikan
rumah KPR menunjukkan perkembangan yang signifikan yaitu peningkatan kredit dari tahun ketahun pasca 2008 lalu. Hal ini sejatinya dilatar belakangi oleh adanya
pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat pula, sehingga permintaan kredit pemilikan rumah juga meningkat. Selain itu juga akibat meningkatnya
kebutuhan investasi rumah. Namun peningkatan permintaan kredit pemilikan rumah tersebut harus tetap terkendali agar tidak terjadi pembludakan permintaan kredit.
Menganggapi hal itu bank Indonesia secara resmi mengeluarkan kebijakan Loan To Value, guna meredam terjadinya peningkatan kredit properti yang berlebihan agar tidak
terjadi kredit macet credit crunch. Selain kebijakan LTV, determinasi kredit dapat dipengaruhi oleh faktor lain
Pertama Dana Pihak Ketiga, DPK merupakan salah satu sumber dana dari masyarakat yang digunakan untuk kegiatan operasional bank termasuk kredit. Semakin besar DPK
yang diterima bank maka kemungkinan besar volume kredit yang diberikan bank juga akan besar. Kedua, Capital Adquacy Ratio, bank dalam memberikan kredit juga
memperhitungkan mengenai kemampuan bank dalam menutup resiko kredit yang mungkin akan terjadi. Ketiga Inflasi, Berdasarkan teori inflasi, inflasi merupakan suatu
keadaan dimana terjadi kenaikan harga barang-barang secara umum. Keempat Suku Bunga, suku bunga di tentukan oleh Bank Indonesia yaitu Suku Bunga BI Rate, yang
kemudian bank mengikuti suku bunga acuan tersebut, sehingga pada akhirnya mempengaruhi suku bunga kredit.
3.3 Kerangka Konseptual
Keterangan : Pengaruh Langsung
: Pengaruh tidak langsung : Batasan Penelitian
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Sumber : berbagai sumber penelitian diolah
Pasca Krisis 2008 Kondisi Perekonomian Indonesia
Teori Inflasi Teori Tingkat
Bunga Teori Permintaan Uang
Teori Penawaran Uang
Bank Bank Persero
Dana Pihak Ketiga Capital Adquacy Ratio
Suku Bunga BI Rate Inflasi
Kredit Pemilikan Rumah
M. Trsansaksi M. Berjaga-jaga
M. Spekulasi Lembaga Perbankan
Loan To Value Teori Klasik
Teori Keynes
3.4 Hipotesis Penelitian