Tinjauan Penelitian Sebelumnya TINJAUAN PUSTAKA

pilihan ekonomi yang rasional bagi keluarga. Pilihan menambah jumlah anak diperoleh dengan cara mengorbankan pilihan terhadap barang lain, dimana keputusan itu pada akhirnya efek substitusi dan efek pendapatan. Jumlah anak yang diinginkan dipengaruhi secara positif oleh pendapatan keluarga atau ceteris paribus. Di sisi lain, jumlah anak yang diinginkan akan berhubungan secara negatif terhadap biaya pemeliharaan anak serta kuatnya keinginan untuk memiliki barang lain. Persepsi tentang nilai anak akan dapat mempengaruhi jumlah anak yang diinginkan atau dimiliki. Sebagian orang berpendapat bahwa jumlah anak banyak dapat merupakan asset keluarga yang menguntungkan karena dapat diharapkan untuk membantu keluarga, khususnya di bidang ekonomi. Akan tetapi sebagian orang lain berpendapat sebaliknya, yaitu anak banyak hanyalah merupakan beban ekonomi keluarga yang tidak ringan. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa banyaknya jumlah anak akan menyebabkan juga banyaknya waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan sebagai kewajiban dan rasa tanggung jawab orang tua. Hal ini konsisten dengan penemuan sementara yang menyatakan bahwa di daerah pedesaan pendapatan berhubungan positif dengan fertilitas. Hubungan yang positif tersebut mengindikasikan bahwa pengaruh murni pendapatan terhadap permintaan anak cukup kuat, sementara pengaruh tidak langsung agak lemah. Pengaruh tidak langsung mungkin lebih lemah dalam pengaturan seperti itu sebab terdapat sedikit kesempatan untuk investasi dalam kualitas anak. Ada kemungkinan lain dimana nilai anak menjadi lebih tinggi ketika keluarga memiliki anak yang lebih banyak. Disamping itu orang tua juga tidak tergantung dari sumbangan anak. Jadi biaya membesarkan anak lebih besar dari pada kegunaannya. Hal ini mengakibatkan permintaan “demand” terhadap anak menurun atau dengan kata lain fertilitas turun dengan sendirinya. Hatmadji, 2004:58

2.3 Tinjauan Penelitian Sebelumnya

Cahya 2004, menggunakan analisis regresi linier berganda dalam penelitiannya mengenai faktor yang mempengaruhi fertilitas pada keluarga nelayan Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan digunakan variabel terikat yaitu fertilitas nelayan Y, sedangkan variabel bebas adalah pendapatan keluarga X1, Pendidikan istri X2, usia kawin pertama X3, dan lama ikut KB X4. Hasil penelitian R² diperoleh nilai sebesar 0,642 dan sisanya 0,358 dipengaruhi faktor lain diluar model yang artinya pendapatan keluarga X1, Pendidikan istri X2, usia kawin pertama X3, dan lama ikut KB X4 mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat fertilitas keluarga nelayan Y. Endang 2006, menggunakan analisis regresi linier berganda dalam penelitiannya mengenai faktor - faktor yang mempengaruhi fertilitas pada keluarga petani Desa Karangrejo Kecamatan Sumbersari digunakan variabel terikat yaitu yaitu fertilitas nelayan Y, sedangkan variabel bebas adalah pendapatan keluarga X1, Pendidikan istri X2, usia kawin pertama X3. Hasil penelitian R² diperoleh nilai sebesar 0,563 dan sisanya 0,437 dipengaruhi faktor lain diluar model yang artinya pendapatan keluarga, Pendidikan istri usia kawin pertama dan lama ikut KB mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat fertilitas pada keluarga petani Desa Karangrejo Kecamatan Sumbersari. Hidayati 2008, dalam penelitiannya mengenai faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi fertilitas pada keluarga petani di Desa Klorongan Kecamatan Geger Kabupaten Madiun digunakan variabel terikat yaitu yaitu fertilitas di Desa Klorongan Y, sedangkan variabel bebas adalah pendidikan istri X1, Pendidikan suami X2, pendapatan keluargaa X3 dan lama penggunaan alat kontrasepsi X4. Hasil penelitian R² diperoleh nilai sebesar 0,925 dan sisanya 0,075 dipengaruhi faktor lain diluar model yang artinya pendidikan istri X1, Pendidikan suami X2, pendapatan keluargaa X3 dan lama penggunaan alat kontrasepsi X4 mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat fertilitas di Desa Klorongan Kecamatan Geger Kabupaten Madiun. Perbedaan Penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah: 1 Obyek yang akan di teliti, 2 Lokasi penelitian, 3 Waktu penelitian dan 4 Banyaknya variabel bebas yang digunakan, 5 metode analisis yang digunakan. Sedangkan persamaannya dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama meneliti tema tentang fertilitas. Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang Peneliti Judul Metode Variabel Hasil Cahya 2004 Faktor yang mempengaruhi fertilitas pada keluarga nelayan Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan Regresi linier berganda pendapatan keluarga X1, Pendidikan istri X2, usia kawin pertama X3, dan lama ikut KB X4 pendapatan keluarga, Pendidikan istri, usia kawin pertama , dan lama ikut KB mempunyai pengaruh signifikan terhadap fertilitas Endang 2004 Faktor yang mempengaruhi fertilitas pada keluarga petani Desa Karangrejo Kecamatan Sumbersari Regresi linier berganda pendapatan keluarga X1, Pendidikan istri X2, usia kawin pertama X3 pendapatan keluarga, Pendidikan istri usia kawin pertamadan lama ikut KB mempunyai pengaruh signifikan terhadap fertilitas Hidayati 2008 Faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi fertilitas pada keluarga petani di Desa Klorongan Kecamatan Geger Kabupaten Madiun Regresi linier berganda pendidikan istri X1, Pendidikan suami X2pendapatan keluargaa X3 dan lama penggunaan alat kontrasepsi X4 pendidikan istri,Pendidikan suami,pendapatan keluarga dan lama penggunaan alat kontrasepsi mempunyai pengaruh signifikan terhadap fertilitas Endru S Adi 2013 Faktor yang mempengaruhi fertilitas di Desa Kandangtepus Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajan Regresi linier berganda Pendapatan, Tingkat Pendidikan, Usia kawin pertama, Lama pemakaian alat kontrasepsi, Jenis alat KB, Curah jam kerja, Banyaknya anggota keluarga, Jumlah saudara kandung dari ibu dan Keinginan Ibu Memiliki Anak Pendapatan, Tingkat Pendidikan, Lama pemakaian alat kontrasepsi dan Keinginan Ibu Memiliki Anak mempunyai pengaruh signifikan terhadap fertilitas

2.4 Kerangka Konseptual