Tinjauan Pustaka TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan tinjauan terhadap penelitian terdahulu yang sudah pernah dilakukan dan mempunyai suatu kemiripan. Penelitian tersebut digunakan sebagai sumber acuan. Selain itu, juga sebagai bukti bahwa penelitian yang sekarang memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian terdahulu. Penelitian tentang analisis wacana yang pertama dilakukan oleh Liyana 2013, mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang meneliti tentang aspek kohesi berdasarkan teori yang dikemukakan Halliday dan Hasan, sedangkan aspek koherensi berdasarkan teori Oshima dan Hogue. Skripsi tersebut berjudul “Kohesi dan Koherensi pada Skripsi Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ”. Data yang diperoleh dari tiga skripsi yang diambil secara purposif purposive sampling berupa penanda kohesi gramatikal yang terdiri atas referensi, substitusi, ellipsis, dan konjungsi, serta alat kohesi leksikal, yang terdiri atas reitrasi dan kolokasi, kesalahan penggunaan alat kohesi gramatikal berupa referensi dan konjungsi, penggunaan penanda koherensi yang terdiri atas pengulangan kata kunci, penggunaan pronomina, penanda transisi dan urutan logis berupa kronologi, dan kesalahan penyebab kurang koherennya skripsi, terdiri atas kesalahan pengulangan kata kunci, pronomina yang tidak konsisten, kesalahan penanda transisi, kesalahan gramatikal, dan penggunaan tanda baca yang tidak tepat. Penelitian yang kedua dilakukan oleh Choiriyah 2006, mahasiswa Universitas Indonesia yang meneliti tentang kohesi dan koherensi dalam membentuk keutuhan wacana dalam Dunia Sato Kewan. Dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Koherensi dan Kohesi dalam Wacana Studi Kasus pada Wacana Fiksi Dongeng Sato Kewan ” dibahas tentang penanda formal kohesi dan koherensi dalam menciptakan keutuhan wacana fiksi. Hasil yang didapat dalam penelitian tersebut terkait dengan koherensi berupa penanda formal konjungsi dan pronomina demonstratif. Sementara terkait dengan kohesi, ditemukan penanda formalnya membangun keutuhan wacana dengan mempertahankan kesinambungan topik informasi dan menciptakan keadaan saling merujuk. Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Nisa 2011, mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang meneliti tentang aspek kohesi dan koherensi dalam rubik Sariwarta yang menggunakan bahasa Jawa pada majalah Penyebar Semangat dalam skripsinya yang berjudul “Kohesi dan Koherensi Antarkalimat dalam Wacana Berita di Majalah Panjebar Semangat ”. Dalam penelitian tersebut, diungkapkan aspek kohesi dan koherensi yang terdapat pada majalah Penyebar Semangat. Lebih tepatnya, penelitian tersebut membahas tentang pemahaman aspek kohesi dan koherensi dalam bahasa Jawa yang terdapat dalam rubik Sariwarta pada majalah Penyebar Semangat. Hasil yang didapat berupa empat jenis sarana kohesi gramatikal dan tiga jenis sarana kohesi leksikal. Keempat jenis sarana kohesi gramatikal meliputi penunjukan, penggantian, pelesapan, dan perangkaian, sedangkan ketiga jenis sarana kohesi leksikal meliputi repetisi, sinonimi dan antonimi. Selain itu, juga ditemukan tujuh koherensi antarkalimat dalam wacana berita, yaitu koherensi penambahan, perlawanan, penekanan, perturutan, sebab-akibat, waktu, dan penjelasan. Penelitian yang keempat dilakukan oleh Putri 2010, mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang meneliti tentang aspek gramatikal dan leksikal yang terdapat dalam rubik “Suara Mahasiswa” dalam harian Joglo Semar. Dalam skripsinya yang berjudul “Penanda Kohesi pada Wacana Rubrik “Suara Mahasiswa” dalam Harian Joglo Semar ” hanya mendeskripsikan aspek kohesi sebagai unsur pembentuk wacana yang utuh. Aspek kohesi yang didapat berupa gramatikal meliputi referensi persona, demonstrativa, substitusi, elipsis, dan konjungsi, sedangkan aspek kohesi leksikal meliputi repetisi, sinonim, antonim, kolokasi, hiponim, meronimi dan ekuivalen. Penelitian yang kelima dilakukan oleh Febiyanto 2009, mahasiswa Universitas Sebelas Maret juga membahas tentang aspek kohesi dan koherensi yang terdapat pada wacana tajuk rencana dalam skripsinya yang berjudul “Aspek Gramatikal dan Leksikal pada Wacana „Tajuk Rencana’ Surat Kabar Kompas”. Penelitian tersebut menitikberatkan pada analisis aspek gramatikal dan leksikal yang terdapat dalam tajuk rencana pada surat kabar Kompas. Hasil yang didapat berupa aspek gramatikal meliputi referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi, sedangkan aspek leksikal meliputi repetisi, sinonimi, antonimi dan hiponimi. Aspek-aspek tersebut merupakan unsur pembangun wacana “Tajuk Rencana” pada surat kabar Kompas. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian-penelitian sebelumnya. Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya adalah mempunyai kajian yang sama, yaitu sama-sama mengkaji penanda formal kohesi dan koherensi sebagai aspek keutuhan wacana. Meskipun demikian, objek penelitian yang digunakan berbeda dengan objek penelitian sebelumnya. Dalam penelitian ini, objek yang digunakan berupa wacana berita kriminal yang terdapat pada media online Detik. Selain itu, teori yang digunakan terdapat perbedaan dengan penelitian yang pernah dilakukan. Dalam penelitian ini teori yang digunakan terkait dengan kohesi mempunyai beberapa kemiripan dengan penelitian sebelumnya, sedangkan teori yang digunakan terkait koherensi berbeda dengan penelitian sebelumnya. Dengan demikian, hasil yang didapat tentunya akan berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya.

2.2 Landasan Teori