41 keragaman konsumen, produsen perlu merevisi beberapa hal mekanisme pasar
harga dan sebagainya. Prahalad dan Ramaswarmy, 2009:24. Apabila hal tersebut dilaksanakan akan terjadi perubahan pada perusahaan tersebut dalam
peningkatan penjualan produknya.
E. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran marketing mix, merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan untuk terus menerus mencapai tujuan
pemasarannya di pasar sasaran Philip Kotler, 2000:18. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan pada dasarnya bauran pemasaran
mempunyai arti yang sama dimana pendekatannya pada campuran alat-alat atau variabel-variabel yang termasuk dalam bauran pemasaran atau lebih
dikenal dengan “4P”, yang terdiri dari: Produk, harga, distribusi, dan promosi. Variabel-variabel bauran pemasaran merupakan variable-variabel yang
terdiri dari: 1. Produk, Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk
diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang,
organisasi dan ide. Produk mencakup berbagai hal didalamnya meliputi: kualitas, design, ciri, nama merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi,
imbalan Philip Kotler, 2000: 18. Produk dapat dikatakan suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus,
warna, harga prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan
42 pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan
kebutuhan. 2. Harga, Merupakan jumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk
mendapatkan produk tersebut. Harga merupakan factor penting dalam sebuah keberhasilan penjualan. Harga meliputi: daftar harga, rabat atau
diskon, potongan harga, periode pembayaran, syarat kredit Phili Kotler, 2000:65. Dalam penentuan harga, setiap perusahaan yang memproduksi
barang yang sama belum tentu harganya sama, namun harga dapat pula berbeda, hal ini disebabkan karena perbedaan itu dapat terjadi berdasarkan
pembeli, produk, tempat, dan waktu. 3. Distribusi, merupakan rangkaian pengantaran dari produsen sampai ke
tangan konsumen. Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Rangkaian perantara perusahaan berupa
pengantaran dari produsen sampai ke konsumen biasa disebut juga dengan saluran distribusi Channel of Distribution Philip Kotler, 2000:69.
Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh
suatu produk. 4. Promosi, merupakan kegiatan memperkenalkan produk, meyakinkan dan
mengingatkan kembali manfaat produk kepada para pembeli. Tujuan kegiatan promosi adalah agar konsumen mau untuk mengkonsumsi
produknya Philip Kotler, 2000:67. Variable-variabel promosi terdiri dari: periklanan, promosi penjualan, publisitas, penjualan langsung, penjualan
43 personal. Dalam pelaksanaanya kegiatan promosi ada yang langsung
dijalankan oleh perusahaan itu sendiri, atau pun petugas khusus dalam perusahaan tersebut, dimana dalam pelaksanaanya secara langsung
menghubungi calon pembeli untuk memperkenalkan, mengingatkan, dan menyakinkan produk yang mereka pasarkan.
F. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Benyamin Parubak, Armani Thoyib, Agus Suman, dengan judul; “Analisis Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan
Konsumen Dalam Pembelian Kain Donggala Dikota Palu” , menyatakan
bahwa ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian kain donggala. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan model analisis factor dan regresi berganda. Ada 7 faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam melakukan pembelian produk kain
donggala, yaitu: 1 faktor budaya, faktor ekonomi, faktor budaya, faktor psikologis, 2 faktor gaya hidup, 3 faktor mutu, 4 faktor promosi, 5
faktor referensi, 6 faktor harga, 7 faktor produk. Dalam penelitian ini, berdasarkan dari Hasil dari proses tersebut menunjukkan bahwa kemampuan
teknik ini dalam menjelaskan keragaman seluruh data yang ada adalah sebesar 73,9, sedangkan sisanya 20,1 tidak mampu dijelaskan dengan baik oleh
teknik ini. Nilai kumulatif variance sebesar 73,9 ini masih dipandang baik dalam menjelaskan fenomena data yang ada karena masih di atas 50, artinya
44 lebih dari 50 variabilitas data masih dapat dijelaskan dengan baik oleh
teknik ini. Jumlah faktor ditentukan berdasarkan “percent of variance” yang lebih
besar dari 5. Dan diperoleh hasil 7 faktor dengan 15 variabel yang ditahan di dalam model, sedang 4 variabel lainnya dikeluarkan dari model karena tidak
memenuhi kriteria MSA Measures of Sampling Adequacy lebih besar dari 0,50. Kemudian dengan melakukan rotasi faktor varimax diperoleh hasil
sebagai berikut.
Ada 15 lima belas variabel yang tersebar kedalam 7 tujuh faktor
merupakan variabel-variabel
yang dipertimbangkan
konsumen dalam pembeluan Kain Donggala. Untuk menguji ketepatan model, dengan program SPSS 6.0 diperoleh hasil
besarnya prosentase resedual di atas 0,05 adalah 40 atau sebanyak 42 residual. Hal ini mengindikasikan bahwa model masih
memiliki ketepan sebesar 60 pada tingkat penyimpangan 5.
Dalam hasil uji rotasi faktor varimax dihasilkan bahwa 1 faktor budaya, ekonomi, psikologis faktor nilai budaya, persepsi, sikap, dan pendapatan
menghasilkan Eigen value dengan angka 3,49865, dengan variance 23,3 . 2 sedangkan faktor gaya hidup faktor Gaya hidup Opini pemimpin
Prestise Kebutuhan Eigen valuenya adalah 2,05848 dengan variance 13,7 , 3 faktor mutu faktor mutu kepribadian dengan nilai Eigen value 1,54813
serta variance 10,3 , 4 Faktor Promosi Pekerjaan, Iklan dengan nilai
45 Eigen value 1,18476 serta variance 7,9, 5 faktor referensi faktor keluarga
dengan nilai Eigen value 1,00375 serta variance 6,7, 6 faktor harga harga produk dengan nilai Eigen value 0,90674 serta variance 6,0, 7 faktor produk
motif atau corak dengan nilai eigen value 0,87783 serta variance 5,9 . Sedangkan hasil analisis regresi berganda adalah bahwa koefisien determinasi
R
2
adalah 0,26234 atau 26. Hal ini berarti 26 variasi jumlah pembelian konsumen variabel dependen dapat dijelaskan oleh ke-7 tujuh faktor
sebagai variabel independen, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel faktor yang ada di luar model analisis. Ketujuh faktor tersebut adalah : Faktor-1
faktor budaya,ekoniomi dan psikologis, Faktor-2 faktor gaya hidup ; Faktor-3 faktor mutu; Faktor-4 faktor kelas sosial ; Faktor-5 kelompok
referensi ; Faktor-6 faktor harga; dan Faktor-7 faktor produk. Selanjutnya untuk pengujian model didukung oleh uji F, dimana F hitung
sebesar 7.47318 signifikan pada ∝ = 1 karena sig F = 0,0000 lebih kecil dari 0,01 yang berarti bahwa ketujuh variabel independen secara simultan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Kemudian untuk mengetahui signifikansi dari maisng-masing variabel independen secara
parsial dapat dilihat pada tabel 4.11, dimana dari 7 tujuh faktor yang ada terdapat 1 satu faktor variabel yang signifikan terhadap pembelian Kain
Donggala yaitu Faktor-1 faktor budaya,ekonomi dan psikologis . Faktor ini memiliki koefisien determinasi parsial r
2
sebesar 0,245588 tertinggi dari enam faktor yang lain.
46 Penelitian yang dilakukan oleh Titiek Multifiah, Eka Sulistyawati, Armanu
Thoyib , dengan judul “ Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Konsumen Dalam Pembelian Produk Patung Kayu pada Toko Seni Art Shop Di Kecamatan Sukawati, Gianyar, bali”.
Dalam penelitian ini menggunakan dua model analisis yaitu: analisis faktor dan analisis regresi berganda. Hasil
penelitian menunjukkan, dengan analisis faktor diketahui bahwa dari 20 variabel direduksi menjadi 17 variabel yang tersebar dalam 6 faktor. Sisanya 3
variabel dikeluarkan dari model karena tidak memenuhi kriteria MSA 0,5 yaitu variabel potongan harga X12 dan dua variabel tidak memenuhi kriteria,
dimana communality 0,5 yaitu variabel saluran distribusi X16 dan variabel sarana lain X20. Dari uji analisis faktor diperoleh hasil bahwa dari 17
variabel yang ditahan di dalam model dan mengelompokkan ke dalam 6 faktor merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam
keputusan pembelian produk patung kayu. Faktor-faktor tersebut adalah faktor harga dengan eigen value 4,63653, faktor promosi dengan eigen value
3,15352, faktor referensi dengan eigen value 1,87740, faktor produk dengan eigen value
1,58539, faktor budaya dengan eigen value 1,34874 dan faktor kondisi fisik dengan eigen value 1,10984. analisis regresi berganda diketahui
74 keputusan pembelian patung kayu dipengaruhi oleh enam faktor sebagai variabel independen, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor di luar model
analisis yang diduga diantaranya adalah adanya perubahan selera konsumen yang ingin kembali menyatu dengan alam dan peristiwa politik Indonesia yang
kurang mendukung bagi kunjungan wisatawan mancanegara. Hal ini terlihat
47 dari nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,74504. Model ini juga
digunakan untuk mengetahui faktor mana yang berpengaruh paling dominan di antara 6 faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian
produk patung kayu. Dari hasil regresi dapat diketahui bahwa dari enam faktor sebagai variabel independen yang dianalisis, secara simultan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini ditunjukkan oleh Fhitung=45,29365 Ftabel =2,29 signifikan pada =5. Kemudian dari
enam faktor tersebut dapat pula diketahui bahwa faktor produk merupakan faktor yang berpengaruh paling dominan dalam keputusan pembelian. Hal ini
ditunjukkan dalam nilai thitung sebesar 8,594 tertinggi di antara enam faktor yang mempengaruhi konsumen.
Penelitian yang dilakukan oleh Sujoko, dalam judul penelitiannya yang berjudul, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pemakaian
Jasa Warnet Di Kota Jember ”, dalam penelitian tersebut peneliti
menggunakan metode analisis Regresi linier berganda. Dengan variabel- variabel bauran pemesaran produk, harga, promosi, dan distribusi, individu
konsumen motivasi, persepsi, dan Lingkungan budaya, kelompok acuan sebagai variable X serta keputusan pemakaian jasa warnet sebagai variabel Y.
Dari hasil Uji F menyatakan secara simultan bahwa fakro-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam jasa pemakaian warnet dengan
memperlihatkan nilai F hitungF tabel 30.7543,46, dengan nilai signifikan 0,000 0,050, dengan demikian secara simultan variabel-variabel X
berpengaruh terhadap keputusan pemakaian jasa warnet. Sedangkan
48 berdasarkan hasil uji T variabel-variabel bauran pemasaran Produk X1niali
uji t menunjukkan 0,246, harga X2 dengan nilai uji t nya 0,266, promosi X3 dtidak berpengaruh terhadap keputusan pemakian jasa warnet, personal
traits X4 dengan nilai uji t nya 0, 248, place X5 dengan nilai uji t nya 0,234 terhadap keputusan pemakaian jasa warnet, process X6 dengan nilai uji t nya
0,146 secara berpengaruh terhadap keputusan pemakaian jasa warnet, physical evidence X7 dengan nilai uji t nya secara parsial berpengaruh terhadap
keputusan pemakaian jasa warnet, motivasi X8 dengan nilai uji t nya 0,239 berpengaruh terhadap keputusan pemakaian jasa warnet, persepsi X9 dengan
nilai uji t nya 0,128 berpengaruh terhadap keputusan pemakaian jasa warnet, sikap X10 dari hasil uji t nya tidak berpengaruh terhadap keputusan
pemakaian jasa warnet, budayaX12 dengan nilai uji t nya 0,098 berpengaruh terhadap keputusan pemakaian jasa warnet, kelas social X13 dari hasil uji
tnya nerpengaruh terhadap keputusan pemakaian jasa warnet, kelompok acuan X14 dari hasil uji t nya 0,084 berpengaruh terhadap keputusan pemakaian
jasa warnet. Hal ini mengindikasikan faktor-faktor diatas berpengaruh terhadap keputusan pemakian jasa warnet, dan faktor yang paling dominan
adalah faktor produk dengan standar koefisien 0,266. Penelitian yang dilakukan oleh Ritawati Tedjakusuma, Sri hartini, dan
Muryani ,
dengan judul
penelitian “Analisis
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Air Mineral Di Kotamadya Surabaya
”. Dengan hasil penelitian menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumennya adalah: faktor pendidikan, faktor
49 penghasilan, faktor harga, faktor kualitas, faktor distribusi, faktor promosi.
Dengan mengunakan alat analisis regresi berganda, menyatakan bahwa faktor- faktor tersebut berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan
pembelian air mineral dengan nilai F hitung = 34,677 Ftabel= 2,14. serta dengan koefisien korelasi R sebesar 0,7203 dan koefisien determinasi ganda
R squared sebesar 0,5188. sedangkan faktor yang dominan dalam penelitian ini adalah faktor harga.
Penelitian yang dilakukan oleh Gandhi Pawitan, yang berjudul “On Use Of Factor Analysis In Analizing Service Quality performance
”, tahun penelitiannya adalah 2008, hal yang diteliti adalah dimensi kualitas pelayanan
dengan menggunakan analisis faktor dan metode servqual service quality. Menyatakan bahwa ada 6 enam faktor yang terbentuk yaitu: faktor 1
dinamakan Responsiveness, faktor 2 dinamakan Tangibles, faktor 3 dinamakan responsiveness, faktor 4 dinamakan reliability, faktor 5 dinamakan
assurance, faktor 6 dinamakan emphaty. Dimana penggunaan analisis faktor pada penelitian ini adalah untuk melihat 5 dimensi kualitas pelayanan pada
institusi pendidikandan penerapanya pada institusi pendidikan tinggi. 5 faktor dimensi kualitas pelayanan terbagi menjadi 20 variabel dari tabel total
variance explained, terbentuk 6 faktor. Sesudah itu 6 faktor itu berguna untuk melihat bentuk performance kualitas pelayanan pada institusi perguruan
tinggi tersebut.
50 G. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan sebuah sintesa dari serangkaian teori yang tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran
secara sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi dari serangkaian masalah yang ditetapkan Abdul Hamid, 2007:27.
kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan
hubungan antar variabel. Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau
lebih Sugiyono, 2008:88. Alur kerangka pemikiran yang menggambarkan pengaruh faktor-faktor yang melatar belakangi terbentuknya pengaruh
perilaku konsumen. Faktor-faktor dalam penelitian ini meliputi; faktor produk, faktor harga, faktor promosi, faktor distribusi, faktor budaya, faktor pribadi,
faktor sosial, faktor psikologi. faktor-faktor tersebut terbagi menjadi 27 variabel. Dimana model analisis yang digunakan adalah model analisis faktor,
yang bertujuan untuk melihat berapa banyak faktor-faktor yang berpengaruh bagi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian produk kopi bubuk
Kapal Api, dalam penelitian ini faktor-faktor yang terbentuk nanti, merupakan gambaran bahwa faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi konsumen
dalam memutuskan membeli sebuah produk.
51
Gambar 2. 5 Kerangka Pemikiran
Sumber Sugiyono, 2008:67 Keterangan:
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Keputusan
Analisis Faktor
Faktor I
Fakt
Faktor III
Faktor IV
Faktor Ke- n
Faktor produk
Faktor harga
Faktor Promosi
Faktor Distribu
Faktor Budaya
Faktor individu
Faktor Sosial
Faktor Psikolog
i
52 1. Faktor produk, dalam penelitian ini obyek penelitiannya adalah para
konsumen yang mengkonsumsi kopi bubuk, khususnya kopi Kapal Api. Untuk menilai tersebut berdasarkan penelitian Wahyudiawan, Ujang
Sumarwan, Hartoyo 2002:60, menyatakan bahwa agar dapat meneliti orang-orang yang mengkonsumsi kopi, caranya dengan melihat atribut
produk kopi itu sendiri. Atribut produk kopi terdiri dari; citarasa, aroma, tingkat kepahitan, warna, tingkat kekentalan. Berdasarkan penelitian
tersebut maka penelitian ini faktor produk variabelnya terdiri dari: citarasa, aroma, tingkat kepahitan, warna, tingkat kekentalan.
2. Faktor harga dalam penelitian ini terdiri dari variabel kesesuaian harga dengan manfaat produk, dan harga sebagai pertimbangan akhir. Hal itu
sesuai dengan penelitian Ritawati Tedjakusuma, Hartini, dan Sri Mulyani 2003:45.
3. Faktor promosi, dalam penelitian ini terdiri dari beberapa variabel yaitu: Iklan, promosi penjualan, dan pemasaran langsung. Pengambilan
variabel tersebut berdasarkan buku Philip Kotler dan A. B. Susanto 2001:145.
4. Faktor distribusi, dalam penelitian ini variabelnya terdiri dari: kemudahan dalam mendapatkan produk, pelayanan penjual, dan lokasi. Pemilihan
variabel tersebut, berdasarkan penelitian dari Ritawati Tedjakusuma, Hartini, dan Sri mulyani 2003:56.
5. Faktor Budaya, dalam penelitian ini faktor budaya hanya terdiri dari satu variabel yaitu: kebiasaan. Hal tersebut diambil berdasarkan pada penelitian
53 Benyamin Parubak, Armanu Thoyib, dan Agus suman 2002:56. Mereka
meneliti tentang keputusan pembelian produk kain Donggala. 6. Faktor Individu, dalam penelitian ini terdiri dari beberapa variabel yaitu:
usia, profesi, penghasilan, pendidikan, dan gaya hidup. Pengambilan variabel-variabel tersebut berdasarkan buku Philip Kotler 2000:191.
7. Faktor Sosial, dalam penelitian ini terdiri dari beberapa variabel yaitu: keluarga, rekan kerja, teman dekat, dan rekan sekomunitas. Hal ini
berdasarkan pada buku Philip kotler 2000:189, dan juga berdasarkan pada buku Ristiyanti dan John Ihalauw 2004:35.
8. Faktor Psikologis, dalam penelitian ini terdiri dari beberapa variabel yaitu: keyakinan, dorongan motivasi, persepsi, dan pengalaman. Variabel-
variabel tersebut dipilih berdasarkan pada buku Philip Kotler 2000:196.
54 H. Hipotesis
Diduga faktor produk, harga, promosi, distribusi, budaya, pribadi, psikologi. merupakan faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam
keputusan pembelian produk kopi bubuk kapal api di kecamatan Ciputat timur.
55
BAB III METODOLOGI PENELITIAN