9
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI 1.
Nama : Tato Prihatno
2. Tempat Tgl. Lahir
: Tangerang, 2 April 1986 3.
Tinggal di : Rempoa
4. Alamat
: Jln Flamboyant, RtRw 0612, Rempoa, Ciputat.
5. Telepon
: 021 73884944.
II. PENDIDIKAN 1.
SD : Rengas
2. SMP
: YPUI 3.
SMA : 74
4. SI
: UIN SYARIF HIDAYATULLAH
III. PENGALAMAN ORGANISASI 1.
LDK : 2004-2006
IV. LATAR BELAKANG KELUARGA 1. Ayah
: Wardono 2.
Tempat Tgl. Lahir : Gunung kidul, Wonosari, 23 Februari 1950.
3. Alamat
: Jln Flamboyant, RtRw 0612, Rempoa, Ciputat
4. Telepon
: 021 73884944
10
1. Ibu : Suryatun
2. Tempat Tgl. Lahir : Purworejo, 4 Maret 1960 3. Alamat
: Rempoa 4. Telepon
: 021 73884944
11
ABSTRACT
The title of this Skripsi is “Analyzing The Factors that Influence Consumers In Making Decision to Buy Powder Coffee of Kapal Api study case
of people in East Ciputat”. The Porgram of Bachelor Degree in the Marketing Management Department in the Faculty of Economy and Social Science in the
State Islamic University Jakarta.
This research aims to analyze factors that influence consumers in making decision to buy the Kapal Api powder coffee through a study case of people in
East Ciputat. Data used in this research is primary data. Samples analyzed are from 100 respondents. There are 27 variables. Of data analyzed with analysis of
factor, 25 variables can be analyzed further. The two variables are excluded because the value of MSA is less than 0.5. Data from respondents is processed by
SPSS 12.0 For Windows.
The result of this research shows that the result of 25 variables analyzed with the model of factor analysis that influences the consumers in making
decision to buy Kapal Api powder coffee includes eight factors below: social and belief factor with eigen value 5,165; individual factor with eigen value 2,582;
factor of ease in obtaining the product with the eigen value 1,933; product factor with eigen value 1,664; lifestyle factor and psychological factor with eigen value
1,307; price factor with eigen value 1,285; promotion factor with eigen value 1,177; distribution factor and experience factor with eigen value 1,071.
Keywords: decision to buy, social factor, individual factor, product factor, distribution factor, promotion factor, factor of ease in obtaining product, lifestyle
factor, price factor.
12
ABSTRAK
Judul skripsi “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Kopi Bubuk Kapal Api
Studi Kasus Pada Masyarakat kecamatan Ciputat Timur. Strata satu S1, jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Dan
Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan dalam pembelian kopi
bubuk kapal api, studi kasus pada masyarakat Ciputat Timur. Data yang digunakan adalah data primer. Sampel yang diteliti sebanyak 100 responden.
Jumlah variabel yang diteliti adalah 27 variabel. Data yang diolah dengan menggunakan analisis Faktor sebanyak 25 variabel yang dapat dianalisa lebih
lanjut. Sisanya 2 variabel dikeluarkan karena nilai MSAnya kurang dari 0,5. data yang diperoleh dari responden diolah dengan menggunakan SPSS 12.0 For
Windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil dari 25 variabel yang dianalisa dengan model analisa faktor yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian kopi bubuk Kapal Api. Faktor-faktor tersebut terdiri dari 8 faktor yaitu: Faktor social dan keyakinan dengan nilai eigen value 5,165, Faktor
individu dengan nilai eigen value 2,582, faktor kemudahan dalam mendapatkan produk dengan nilai eigen value 1,933, faktor produk dengan eigen value 1,664,
faktor gaya hidup dan psikologis dengan eigen valur 1,307, faktor harga dengan eigen value 1,285, faktor promosi dengan eigen value 1,177, faktor distribusi dan
pen galaman dengan eigen value 1,071. Kata kunci: Keputusan pembelian, faktor sosial, faktor individu, faktor produk,
faktor distribusi, faktor promosi, faktor kemudahan dalam mendapatkan produk, faktor gaya hidup, faktor harga.
13 KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah swt, sholawat serta salam kita tujukan kepada Nabi Muhammad saw. Karena
dengan nikmat dari Allah lah segala permasalahan dapat teratasi dan atas ajaran agama Islam maka dapat mengarungi arus
kehidupan ini. Skripsi ini berjudul, “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Konsumen Dalam keputusan Pembelian Kopi Bubuk Kapal Api Studi Kasus Pada Masyarakat Kecamatan
Ciputat Timur. Saya sangat mengucapkan berterima kasih kepada orang-orang yang telah sangat berjasa dalam penulisan
skripsi ini. Kepada mereka saya hanya dapat mengucapkan banyak terima kasih.
Berikut ini adalah mereka yang telah berjasa dalam penulisan skripsi ini:
1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial. Saya sangat berterima kasih
atas jasa-jasa beliau dalam membimbing saya selama masa belajar saya di FEIS, kepada beliau saya
mengucapkan banyak terima kasih. 2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM, selaku Pudek
Bidang Akademik. Saya mengucapkan banyak terima kasih atas begitu banyak pelajaran yang telah beliau
berikan kepada saya selama belajar di FEIS. 3.
Bapak Indo Yama Nasarudin, SE, MAB, selaku Kajur Manajemen yang telah membimbing saya selama saya
14
belajar di FEIS, kepada beliau saya hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih.
4. Bapak Dr. Yahya Hamja, selaku pembimbing I, yang telah senantiasa meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, dan juga arahan
dan nasihatnya kepada saya, sehingga skripsi ini dapat terwujud, dan juga saya banyak berterima kasih kepada beliau karena telah
mengajarkan banyak ilmu yang berguna selama saya belajar di FEIS.
5. Bapak Heryanto, SE, MSi, selaku Pembimbing II, saya sangat berterima kasih kepada beliau karena telah
membimbing saya selama penulisan skripsi dan telah banyak meluangkan waktunya kepada saya, serta saya
berterima kasih kepada beliau karena telah banyak mengajarkan kepada saya ilmu yang berguna kepada
saya. Teruntuk kepada kedua orang tua, Bapak Wardono dan
Ibu Suryatun, yang dengan sabar menanti kelulusanku hanya dengan ini saya bisa membalasnya. Dan semua pihak yang
membantu saya, saya banyak berterima kasih.
Jakarta, Maret 2009 Tato Prihatno
15 DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan
Hal
4.1 Hasil Uji Reliabilitas 59
4.2 Hasil Uji Validitas
60 4.3
Proporsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 61
4.4 Proporsi Responden Berdasarkan Usia
62 4.5
Proporsi Responden Minum Kopi Setiap Hari 63
4.6 Proporsi Responden Minum Kopi Kapal Api
63 4.7
Citarasa Produk Kopi Kapal Api 64
4.8 Aroma Produk Kopi Kapal Api
65 4.9
Tingkat Kepahitan Kopi Kapal Api 66
4.10 Warna Kopi Kapal Api
67 4.11
Tingkat Kekentalan Kopi Kapal Api 68
4.12 Kesesuaian Harga Dengan Manfaat Kopi Kapal Api
69 4.13
Harga Sebagai Pertimbangan Akhir 70
16 4.14
Iklan Produk Kopi Kapal Api 71
4.15 Promosi Penjualan Produk Kopi Kapal Api
72 4.16
Pemasaran Langsung Produk Kopi Kapal Api 73
4.17 Kemudahan Dalam mendapatkan Produk
74 4.18
Pelayanan Yang Diberikan Penjual Kepada Konsumen 75
4.19 Lokasi Konsumen Membeli Kopi Kapal Api
76 4.20
Kebiasaan Konsumen Minum Kopi Kapal Api 77
4.21 Usia Responden Dalam Minum Kopi Kapal Api
78 4.22
Pekerjaan Konsumen Yang Minum Kopi Kapal Api 79
4.23 Pendidikan Konsumen Yang Minum Kopi Kapal Api
80 4.24
Penghasilan Konsumen Yang Minum Kopi Kapal Api 81
Nomor Keterangan Hal
4.25 Gaya Hidup Konsumen Yang Minum Kopi Kapal Api
82 4.26
Ajakan Keluarga Dalam Minum Kopi Kapal Api 83
17 4.27
Ajakan Rekan Kerja Dalam Minum Kopi Kapal Api 84
4.28 Ajakan Teman Dekat Dalam Minum Kopi Kapal Api
85 4.29
Ajakan Teman Sekomunitas Dalam Minum Kopi 86
4.30 Keyakinan Dalam Minum Kopi Kapal Api
87 4.31
Dorongan Dalam Minum Kopi Kapal Api 88
4.32 Persepsi Dalam Minum Kopi Kapal Api
89 4.33
Pengalaman Dalam Minum Kopi Kapal Api 90
4.34 KMO dan Bartlett Test
92 4.35
KMO dan Bartlett Tets 93
4.36 KMO dan Bartlett Tets
94 4.37
Communalities 96
4.38 Total Variance Explained
100 4.39
Componen Matriks 101
4.40 Rotated Componen Matriks
103 4.41
Component Transformation Matriks 107
18 DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan
Hal
2.1 Model Perilaku Konsumen Menurut Kotler
15 2.2
Faktor-Faktor Kharakteristik Pembeli
17
2.3 Model Perilaku Konsumen Menurut Ristiyanti
21
2.4 Proses Keputusan Pembelian
25
2.5 Kerangka Pemikiran
38
3.1 Model Skala Likert
44 3.2
Operasional Variabel
51
19 DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan
Hal
I Uji Validitas
118 II
Uji Reliabilitas 118
III Dekriptif Statistik Responden
119 IV
Analisis Faktor 126
V Kuesioner Penelitian
133 VI
Surat Keterangan Menyelesaikan Riset 141
VII Data Jawaban Responden
142
20
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan industri di Indonesia saat ini dalam keadaan stagnan, atau dengan kata lain berada jalan ditempat. Hal ini dilatar belakangi dari berbagai kondisi yang ada di Indonesia saat ini, terutama adalah kondisi perekonomian.
Melihat perkembangan tersebut maka banyak perusahaan atau pelaku bisnis membuat berbagai macam cara untuk memikat konsumen agar bisnis yang mereka geluti tidak termakan efek dari krisis yang dihadapi saat ini.
Permasalahan utama saat ini dalam menggeluti sebuah usaha atau bisnis, dengan melihat kondisi perekonomian nasional dan kondisi perekonomian internasional yang tidak kondusif, maka cara yang ampuh adalah dengan
memperhatikan perilaku konsumen tersebut. Dengan memperhatikan keadaan perilaku konsumen, maka para produsen akan dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen dalam mengkonsumsi produk mereka, dengan
begitu para produsen dapat mempertahankan konsumen yang telah menjadi konsumen tetap dan dapat menawarkan produk mereka kepada calon konsumen.
Banyak sekali faktor yang melandasi sebuah produk dapat dikonsumsi atau dibeli oleh konsumen. Yang menjadi masalah bagi para produsen adalah mereka tidak begitu memahami faktor-faktor atau penyebab konsumen mau
membeli produk mereka, untuk itulah diperlukan sebuah riset atau penelitian bagi produsen untuk mengetahui faktor- faktor atau penyebab yang melatar belakangi para konsumen membeli produk mereka. Dengan adanya penelitian
tentang faktor-faktor yang melatar belakangi atau mempengaruhi perilaku mereka dalam membeli sebuah produk, maka para produsen akan dapat mempertahankan konsumen mereka dan dapat meningkatkan jumlah konsumen
mereka.
Beraneka ragam jenis industri di Indonesia bermunculan, tiap-tiap jenis industri saat ini menghadapi sebuah permasalahan yang hampir sama. Mereka menghadapi sebuah kondisi dimana tingkat konsumsi masyarakat sedang
menurun akibat adanya kondisi perekonomian nasional yang sedang tidak kondusif dan juga keadaan kondisi ekonomi global yang sedang krisis pula. Namun tingkat keadaan permasalahan yang dihadapi oleh tiap jenis-jenis
industri sangatlah berbeda-beda, ada terkena sekali efek dari permasalahan tersebut mengakibatkan industri tersebut mengalami penurunan, namun ada juga yang tingkat efek terkena dampak permasalahan tersebut sangat ringan. Oleh
sebab itulah setiap produsen harus memperhatikan pola perilaku konsumen mereka sehingga mereka dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan mereka.
Salah satu jenis industri yang tidak terlalu mengalami efek dari kondisi ekonomi yang sedang krisis adalah industri minuman. Hal ini dilatar belakangi karena setiap orang pasti membutuhkan minuman untuk memenuhi
kebutuhan dahaga mereka. Dasar mereka mmengkonsumsi produk minuman adalah karena mereka kehausan untuk itulah mereka mengkonsumsi produk minuman, oleh sebab itulah jenis industri ini bertahan. Dengan berkembangnya
zaman, yang dahulu para konsumen mengkonsumsi produk minuman hanya untuk memenuhi kebutuhan mereka akan dahaga mereka, maka timbullah berbagai keinginan dari para konsumen untuk merasakan berbagai sensasi lain dari
sebuah produk minuman. Maka timbullah berbagai jenis produk minuman, jenis produk minuman yang umum kita kenal adalah seperti: susu, kopi, teh, dan lainnya. Dari kelas produk minuman yang dikenal secara umum tersebut,
timbul produk minuman dingin atau yang dikenal dengan Soft Drink atau pula minuman yang bertujuan untuk menghangatkan tubuh.
Salah satu jenis produk minuman yang sudah dikenal secara umum adalah kopi. Kopi merupakan minuman penyegar yang banyak dimanfaatkan sebagai penghilang rasa kantuk. Jenis produk minuman itu merupakan jenis
minuman yang bertujuan untuk menyegarkan tubuh. Kopi dapat diminum dalam setiap waktu, setiap tempat, setiap acara. Oleh sebab itulah minuman kopi dikenal sebagai minuman masyarakat umum yang sudah dikenal sejak dahulu.
Jenis-jenis minuman kopi juga berbagai macam, minuman kopi dahulu dikenal hanya kelas kopi bubuk, namun belakangan kopi bubuk telah dimodifikasi menjadi berbagai macam rasa dan variasi. kopi bubuk merupakan kopi
hasil olahan dari biji kopi yang diolah menjadi bentuk bubuk, sedangkan kopi instant merupakan produk olahan kopi yang dihasilkan dari biji kopi menjadi sebuah bubuk dengan ditambahkan berbagai rasa atau dengan kata lain kopi
bubuk sudah diolah, selanjutnya kopi organik merupakan produk kopi olahan, dimana dalam pengolahannya bebas dari bahan kimia sintetis.
Indonesia masih memiliki berbagai macam jenis kopi. Salah satunya adalah kopi khas daerah yang mrupakan produk olahan kopi dengan karakteristik kekhasan tertentu, seperti produk sebagai berikut: kopi toraja toraja coffee,
kopi jawa java coffee, kopi sidakalang sidakalang coffee, kopi mandailing mandailing coffee. Perkembangan industri kopi di Indonesia saat ini, diperebutkan oleh produsen lokal dan produsen luar negeri.
Produsen pengolahan kopi bubuk lokal saja sudah mencapai 500 perusahaan dengan kapasitas 98.693 ton per tahun dan itu semua merupakan produsen yang dikelola oleh swasta dan BUMN CIC,1997. Produsen kopi lokal yang
terkenal di Indonesia saat ini adalah: ABC, Kapal Api, Torabika, Indocafe, Nescafe, Singa, Ayam Merak, dan sebagainya. Produsen-produsen lokal tersebut memiliki pangsa pasar umum. Sedangkan ada pula produsen lokal
21
dengan pangsa pasar tertentu seperti: Liong Bulan, Naga Sanghie, Bali Dancer, piala, Cangkir, Teko. Melihat pangsa pasar yang masih terbuka besar maka banyak para produsen tersebut masih berusaha untuk memikat hati para
konsumen dalam mengkonsumsi produk mereka. Salah satu hasil olahan dari biji kopi adalah kopi bubuk. dari kopi bubuk ini dapat dibuat macam-macam kopi
olahan, seperti: kopi instant yang banyak dibuat oleh produsen kopi olahan di Indonesia. Oleh sebab itu kopi bubuk merupakan salah satu jenis minuman olahan kopi yang masih bertahan sampai saat ini. kopi bubuk saat ini untuk
memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, karena kopi bubuk yang dihasilkan sangat berbeda dengan kopi bubuk yang dikonsumsi oleh orang Eropa maupun Amerika. Kopi bubuk di Eropa dan Amerika disajikan dengan menggunakan
coffee maker dan setiap roaster mengeluarkan hasil blending masing-masing menurut resep mereka yang sangat
dirahasiakan. Karena itu untuk memproduksi kopi bubuk sesuai dengan tuntutan pasar manca negara diperlukan transfer pengetahuan dan teknologi. Hal ini membutuhkan waktu yang lama untuk mewujudkannya, kecuali kopi
instan . Dalam perkembangan terkini, kopi bubuk yang telah dimodifikasi dengan adanya penambahan rasa, seperti
adanya rasa manis, ditambah susu, serta rasa lain seperti coklat, mocca membuat kopi bubuk semakin banyak dinikmati. Kelas kopi bubuk seperti itu biasa disebut kelas kopi bubuk instant. Kopi bubuk instant banyak sekali
merek dan produk semacam ini dipasar lokal dalam negeri. Sekitar tahun 1999 merek kopi bubuk instant yang bertahan dan berkembang dengan pesat adalah kopi bubuk; Nescafe, Indocafe, Dan Torabika. Pada tahun-tahun
sebelum 1999, muncul kopi dengan merek Aneka cofee dan Pro.
Dalam memenangkan sebuah persaingan industri adalah dengan mengetahui perilaku konsumen yang dijadikan target. Banyak cara untuk mengetahui perilaku konsumen salah satunya adalah dengan cara mengetahui kebutuhan
dan keinginan mereka. Atau dengan para produsen mengetahui faktor-faktor apa saja yang sangat mempengaruhi para konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka. Dengan banyaknya hal yang melatar belakangi konsumen dalam
mengkonsumsi produk kopi, terutama produk olahan kopi bubuk, maka menuntut setiap produsen kopi bubuk untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi mereka mengkonsumsi produk kopi bubuk mereka. Untuk itulah
diperlukan sebuah riset atau penelitian yang mengkaji sebuah permasalahan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku mereka dalam mengkonsumsi produk kopi bubuk.
Dalam penelitian ini, agar dapat mempersempit sebuah permasalahan mengenai konsumen yang selalu mengkonsumsi kopi bubuk, maka perlulah dipilih sebuah produk yang dijadikan obyek dalam penelitian ini. Dari
sekian banyak produk dan merek dipasar lokal, maka peneliti mengambil produk kopi bubuk Kapal Api sebagai obyek dalam penelitian ini, dengan pertimbangan bahwa kopi Kapal api mereknya sudah terkenal dan memiliki
konsumen yang loyal.
Dalam sebuah artikel yang berumber dari situs internet httpmanbisnis. Tripod. Com.2005, dijelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, dalam proses pengambilan keputusan konsumen tidak bisa
terjadi dengan sendirinya, melainkan sebaiknya masalah banyak factor yang melingkupi pengambilan keputusan tersebut yang meliputi; faktor kebudayaan, faktor demografis, faktor sosial, faktor individu, dan faktor psikologis
yang sangat kuat mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Priyono 2001, dengan judul, “ Analisis Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam Membeli Minyak Goreng Merek Ikan Dorang Study Kasus Pada PT Ikan
Dorang Surabaya ”, menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam membeli
minyak goreng merek ikan dorang adalah faktor harga, ketersediaan, diskon, rekomendasi dari orang kepercayaan, warna dan ukuran kemasan, rasa, kestabilan rasa dan merek, gaya berbelanja, kadar kolesterol, dan mineral tambahan,
kemasan tembus pandang. Faktor yang paling dominan dalam penelitian ini adalah faktor ketersediaan, harga, dan diskon.
Dalam penelitian lainnya Susana 2000, dengan judul, “ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi perilaku Konsumen Dalam Membeli Film Kamera Merek Fuji Di Kotamadya Surabaya
”, menyimpulkan bahwa konsumen dalam membeli film kamera merek fuji dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: keluarga, mutu, harga, merek,
pelayanan, lokasi penjualan, negara pembuat, promosi, dan situasi pembelian. Kesemua faktor tersebut berpengaruh secara positif, dan factor yang paling dominan adalah faktor promosi.
Penelitian yang dilakukan oleh Rastini 2001, yang meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menginap di hotel berbintang tiga yang mengemukakan ada sepuluh faktor yang mempengaruhi yaitu
lingkungan, personal traits, kondisi fisik, sosial dan referensi, produk, promosi, budaya, harga, individu, dan proses. Berdasarkan dari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat terlihat bahwa sangat banyak faktor yang
mempengaruhi atau melatar belakangi sebuah perilaku konsumen dalam mengambil sebuah keputusan pembelian terhadap suatu produk baik itu berupa produk berwujud atau yang tidak berwujud jasa.
Melihat begitu pentingnya sebuah penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil sebuah keputusan untuk membeli sebuah produk maka atas dasar latar belakang masalah
tersebut maka saya mengambil sebuah judul untuk penelitian saya dengan judul “ ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KOPI BUBUK KAPAL API
STUDY KASUS PADA MASYARAKAT KECAMATAN CIPUTAT TIMUR”.
B. Perumusan Masalah Penelitian
22
berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan di atas maka perumusan permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah Faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam melakukan
keputusan pembelian produk kopi bubuk Kapal Api di kecamatan Ciputat timur.
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, secara umum penelitian ini bermaksud untuk mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam melakukan keputusan pembelian
produk kopi bubuk Kapal Api di kecamatan Ciputat timur. 2.
Manfaat Penelitian a. Manfaat akademis: Sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi.
b. Manfaat praktis 1. Masyarakat, sebagai acuan bagi masyarakat dalam mengetahui sebuah produk yang baik.
2. Perusahaan, sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumennya.
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu bagian yang tak terpisahkan dalam sebuah dunia bisnis. Pemasaran banyak memiliki arti atau definisi yang
berbeda-beda, namun akan bermuara pada sebuah kesepakatan tentang arti pemasaran itu sendiri. Pemasaran itu sendiri berasal dari kata “Pasar”, yang
memiliki arti merupakan sesuatu yang abstrak, bukan sesuatu yang memungkinkan terjadinya transaksi, tapi pada intinya pasar itu sendiri
merupakan tempat bertemunya kekuatan permintaan dan penawaran. Pemasaran menurut beberapa ahli dikemukakan sebagai berikut, menurut
Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat atau American Marketing Association
, pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha perdagangan yang diarahkan pada aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Menurut Philip Kotler 2000:14 menjelaskan pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan konsep, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari gagasan barang dan jasa untuk mencapai pertukaran yang
memuaskan tujuan perseorangan dan organisasi. Dari dua definisi tersebut, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
pemasaran dilakukan oleh individu-individu dan organisasi. Tujuan pemasaran adalah memberi kemungkinan, memudahkan, dan mendorong adanya
24 pertukaran. Tujuan pertukaran itu sendiri adalah untuk memuaskan kebutuhan
dan keinginan manusia.
Konsep-Konsep Pemasaran Dalam konsep pemasaran terbagi menjadi beberapa konsep yang
menjelaskan berbagai filosofi di dalam ilmu pemasaran. Konsep pemasaran tersebut terdiri dari: konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan,
konsep pemasaran, konsep pemasaran masyarakat. Konsep produksi menjelaskan bahwa konsumen akan lebih menyukai
produk yang tersedia secara luas Philip Kotler, 2000:17. Dalam konsep ini menjelaskan bahwa konsumen sangat menyukai sebuah produk yang mudah di
dapat dan harganya relatif murah. Konsep produk menjelaskan bahwa konsumen akan menyukai produk-
produk yang menawarkan ciri yang paling bermutu, berkinerja, atau inovatif Philip Kotler, 2000:18. Hal yang dapat diambil dari konsep ini adalah
menyatakan bahwa konsumen sangat respons terhadap produk yang menawarkan sebuah ciri yang lebih unggul dibandingkan dari pesaingnya.
Konsep penjualan memberikan penjelasan bahwa para konsumen sangat menyukai sebuah serangkaian usaha promosi dan serangkaian usaha penjualan
yang dilakukan oleh produsen Philip Kotler, 2000:22. Dalam konsep ini konsumen berpandangan bahwa konsumen akan membeli banyak produk bila
produsen mengimbanginya dengan usaha penjualan dan usaha promosi yang gencar.
25 Konsep Pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan
organisasi adalah menjadi lebih efektif dari pada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan
pasar sasaran Philip Kotler, 2000:23. Konsep pemasaran ini bersandar pada empat pilar, yaitu: pasar sasaran, kebutuhan konsumen, pemasaran terpadu,
dan profitabilitas. Konsep pemasaran masyarakat menjelaskan bahwa produsen saat ini tidak
hanya berorientasi pada konsumen saja, akan tetapi berorientasi pada masayarakat atau manusia Philip Kotler,2000:25. Konsep ini menjelaskan
sebuah pandangan bahwa produsen yang baik adalah yang bukan hanya berorientasi pada profit saja, namun berorientasi pada kesejahteraan
konsumennya. Dalam sebuah pengertian konsep pemasaran menurut Philip Kotler dan
Gary Amstrong 2000:6, menjelaskan bahwa konsep inti pemasaran terdiri dari:
1. kebutuhan needs, konsep yang paling pokok melandasi permasalahan adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia adalah suatu keadaan yang
didasarkan tidak ada dalam diri seseorang. Kebutuhan manusia memiliki banyak kebutuhan yang komplek. Meliputi kebutuhan fisik, pokok akan
pangan, sandang, dan keamanan, kebutuhan social akan perasaan memiliki kasih sayang dan kebutuhan pribadi akan pengetahuan dan ekspresi diri.
2. Keinginan Wants, konsep pokok kedua dalam pemasaran ini menjelaskan bahwa keinginan manusia yang merupakan kebutuhan manusia yang
26 dibentuk oleh kultur dan kepribadian individu. Dengan berkembangnya
masyarakat, maka keinginan para anggota masyarakat dihadapkan pada obyek yang semakin melimpah yang membangkitkan minat dan hasrat
mereka. 3. Permintaan demand, manusia mempunyai keinginan yang hampir tidak
terbatas, sedangkan sumber daya terbatas. Mereka memiliki produk yang menghasilkan kepuasan tertinggi untuk uang mereka. Keinginan mereka
menjadi permintaan bila di dukung daya beli mereka. 4. produk Product, kebutuhan dan keinginan juga permintaan manusia
memberikan kesan adanya produk untuk memenuhi semuanya itu. Semakin besar manfaat suatu produk dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen, maka semakin baiklah produk tersebut di dalam pasar.
5. Pertukaran Exchange, pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh suatu obyek yang dinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu
sebagai gantinya. Pemasaran terjadi apabila seseorang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui pertukaran.
6. Transaksi Transactions, menjelaskan bahwa dalam sebuah pertukaran adalah sebagai konsep inti dalam pemasaran, maka transaksi merupakan
sebagai satuan ukuranya. Transaksi adalah perdagangan nilai antara dua pihak atau lebih. Transaksi melibatkan sedikitnya dua pihak atau lebih.
Transaksi juga melibatkan sedikitnya dua barang yang bernilai dengan
27 syarat-syarat yang disepakati pada waktu keesempatan dan tempat
kesempatan. 7. Pasar Market, dalam sebuah transaksi akan mengarah pada sebuah
konsep pasar. Dimana hubungan transaksi dengan pasar adalah semakin bertambahnya orang dan transaksi yang terjadi di masyarakat, maka
jumlah pedagang dan pasar pun meningkat.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Pengertian perilaku konsumen menurut para ahli sangatlah berbeda-beda, salah satunya menurut Kotler 2000:182, yang menjelaskan bahwa perilaku
konsumen adalah ilmu yang mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, serta memanfaatkan barang, jasa,
gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka. Oleh sebab itulah memahami perilaku konsumen dan mengenal
kebutuhan dan keinginan mereka sangatlah tidak pernah sederhana. Dari definisi tersebut, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa sebagai
produsen mereka harus mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumennya. Dengan mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap sebuah
produk, maka produsen dapat mempengaruhi konsumen agar mereka dapat membeli produknya, pada saat mereka membutuhkannya.
Berikut ini adalah sebuah gambar yang menggambarkan model perilaku konsumen yang menjelaskan proses terjadinya pengambilan keputusan oleh
konsumen untuk membeli:
28
Gambar 2. 1
Model Perilaku Konsumen Menurut Kotler
Sumber: Philip Kotler, 2000: 61 Model ini disebut juga dengan model of Buyer Behavior, menjelaskan
proses terjadinya pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian. Model ini diawali dengan rangsangan pemasaran marketing
stimuli yang terdiri dari:
1. Produk product, yaitu produk apa yang secara tepat diminati oleh konsumen, baik secara kualitas dan kuantitasnya.
2. Harga Price, merupakan seberapa besar harga sebagai pengorbanan konsumen dalam memperoleh manfaat yang diinginkan.
3. Distribusi Place, bagaimana pendistribusian barang sehingga produk dapat sampai ke tangan konsumen dengan mudah.
4. Promosi promotion, yaitu pesan-pesan yang dikomunikasikan sehingga keunggulan produk dapat sampai kepada konsumen.
Rangsangan marketing tersebut, dalam hal ini dilengkapi dengan adanya rangsangan-rangsangan lain-lain, yang meliputi:
Marketing stimuli Other Stimuli
- Product - Economic
- Price -Technology
- Place - Political
- Promotion - Cultural
Buyer Buyer Decision Charateristic process
- Cultural - Problem recog - social nition
- Personal - Information se - Psycologi arch
- Evaluation - Decision
- Post Purchase Behavior
Buyer Decision -
Porduct Choice -
Brand Choice -
Dealer Choicxe -
Purchase Timing -
Purchase amount
29 1. Ekonomi: dalam hal ini adalah daya beli yang tersedia dalam suatu
perekonomian yang bergantung pada pendapatan pada tingkat dan distribusi yang berbeda-beda.
2. Tehnologi: dalam ini menjelaskan bahwa dapat membentuk hidup manusia serta dapat memberi dampak positif atau negatif dalam kehidupannya.
3. Politik dan hukum: menjelaskan bahwa keadaan politik dan hokum sangat mempengaruhi stabilitas dan situasi yang sangat berpengaruh pada
keputusan pembelian. 4. Budaya: meliputi keyakinan, nilai-nilai, dan norma yang dibentuk oleh
masyarakat dimana mereka dibesarkan yang dapat bergeser mengikuti model atau trend terbaru.
Dari rangsangan-rangsangan tersebut membentuk buyer characteristic karakteristik konsumen, yang meliputi: cultural kebudayaan, sosial
social, personal pribadi, psikologi psykology. Di dalam bukunya pula menurut Philip Kotler 2000:63, menjelaskan dalam bagannya bahwa faktor-
faktor tersebut terbagi dari beberapa variabel, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
30
Gambar 2. 2 Faktor-Faktor Kharakteristik Pembeli
Sumber: Philip Kotler, 2000:63 Hal tersebut merupakan karakteristik pembeli, dimana mendorong
konsumen untuk melakukan proses pengambilan keputusan membeli barang sehingga konsumen mendapatkan manfaat dari pemilihan produk yang dibeli.
Karakteristik pembeli tadi juga dapat disebut sebagai faktor-faktor yang memepengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian. Faktor-
faktor tersebut secara lebih jelas, dapat diterangkan sebagai berikut: 1. Faktor budaya, dalam faktor ini terbagi-bagi lagi budaya itu sendiri
menjadi beberapa sub variabel, penjelasan mengenai su-sub bagian tersebut adalah berikut ini:
a. Budaya, merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Meliputi kumpulan berbagai nilai, persepsi, preferensi, dan
perilaku, kebiasaan.
Kebudayaan :
1. Kultur 2. Subkultur
3. Kelas sosial
Sosial:
1. Kelompok acuan
2. Keluarga 3. Peran dan
status
Personal:
1. usia 2. penghasilan
3. Gaya hidup
Psikologis:
1. motivasi 2. persepsi
3. Pembelajar an
4. keyakinan
Pembeli
31 b. Sub-budaya, masing-masing dari budaya terdiri dari sub-sub budaya
yang lebih kecil lagi. Dimana memberikan memberikan ciri lebih banyak dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub budaya
meliputi: kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis. c. Kelas sosial, pembagian masyarakat yang relatif homogen dan
permanen, yang hierarkis dan yang anggotanya menganut nilai-nilai, minat, perilaku yang serupa.
2. Faktor Sosial, Merupakan faktor yang timbul dari lingkungan sosial konsumen tersebut. faktor-faktor sosial meliputi, sebagai berikut:
a. Kelompok acuan, merupakan sebuah kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku
seseorang, yang meliputi: rekan kerja, teman dekat, teman sekomunitas, kelompok keagamaan, dan sebagainya.
b. Keluarga, merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam mayarakat. Disebabkan keluarga merupakan kumpulan
orang-orang terdekat konsumen tersebut. c. Peran dan status, peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan
dilakukan oleh seseorang. Sedangkan status adalah kedudukan seseorang dalam sebuah lingkungan.
3. Faktor individu, Perilaku pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karateristik tersebut meliputi sebagai berikut:
a. Usia dan tahap siklus hidup, perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh usia konsumen tersebut, dan juga kebutuhan juga
32 dipengaruhi oleh usia konsumen. Semakin tua makan kebutuhan akan
semakin besar. Sedangkan tahap siklus hidup merupakan pembagian dari periode hidupnya.
b. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi, jenis pekerjaan sangat memepengaruhi pola kebutuhan, semakin baik jenis pekerjaan
konsumen, maka tingkat kebutuhan dan keinginannya akan semakin besar. Lingkungan ekonomi juga berpengaruh terhadap perilaku
konsumen hal ini berkaitan dengan penghasilan, semakin besar penghasilan maka akan semakin besar pula kebutuhan.
c. Gaya hidup, merupakan pola hidup seseorang yang di ekspresikan dalam
aktivitas, minat,
dan opininya.
Gaya hidup
juga menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan
lingkunganya. d. Kepribadian dan konsep diri, kepribadian merupakan karakteristik
psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan relatif konsisten dan bertahan lama terhadap
lingkunganya. 4. Faktor psikologis, Dalam perilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa
bagian psikologis seorang manusia, meliputi: a. Motivasi atau dorongan, merupakan dorongan dari diri sendiri untuk
melakukan sebuah aktivitas. Dalam hal ini adalah dorongan untuk melakukan pembelian.
33 b. Persepsi, merupakan proses yang digunakan seorang individu untuk
memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.
c. Pembelajaran, meliputi perubahan prerilaku yang terjadi pada diri seseorang yang didasarkan pada pengalaman.
d. Keyakinan dan sikap, keyakinan merupakan gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang suatu hal. Sedangkan sikap merupakan
evaluasi, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau merugikan dan bertahan lama dari seseorang
terhadap suatu obyek atau gagasan. Menurut Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.J ihalauw 2005:14,
menjelaskan bahwa perilaku konsumen dalam membuat sebuah keputusan pembelian menggunakan semua faktor yang ada, baik internal maupun
eksternal. Berikut ini adalah menggambarkan bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sebuah produk
serta apa yang terjadi setelah mengkonsumsinya. Dalam model tersebut tergambar dengan jelas faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
melakukan pembelian, dan juga proses konsumen dalam melakukan keputusan pembelian tersebut.
34
Gambar 2. 3 Model Perilaku Konsumen Menurut Ristiyanti dan John Ihalauw
Sumber: Ristiyanti dan John Ihalauw, 2005:14
Pengaruh Internal:
1. Kebutuhan dan
motivasi 2.
Kepribadian 3.
Psikografis 4.
Persepsi 5.
Pembelajaran 6.
Sikap
Konsumen:
1.Kebutuhan atribut produk
2. Sikap 3. Persepsi
4. Gaya hidup
Pengaruh Eksternal:
1. Keluarga
2. Kelas social
3. Budaya dan sub
budaya 4.
kelompok acuan 5.
komunikasi pemasaran
Mencari dan mengevaluasi
Menentukan alternatif-alternatif
Menentukan pilihan dan memutuskan
membeli Membeli
Prilaku pasca membeli Desonansi pasca
membeli Puas atau tidak puas
35 Melihat dari model tersebut, maka dapat dikatakan bahwa faktor yang
mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian adalah terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari:
kebutuhan dan motivasi, kepribadian, psikografis, persepsi, pembelajaran, sikap. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari: keluarga, kelas sosial, budaya
dan sub budaya, kelompok acuan, dan komunikasi pemasaran. 1. Faktor atau pengaruh internal yang meliputi beberapa item tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut: a. Kebutuhan dan motivasi, kebutuhan adalah esensi dari konsep
pemasaran modern. Dalam hal ini kebutuhan meliputi; kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosialisasi, dan kebutuhan aktualisasi.
Sedangkan motivasi daya dorong untuk berperilaku dan perilaku itu mengarah kepada tujuan tertentu.
b. Kepribadian, merupakan esensi yang mencerminkan perbedaan individu. Kepribadian bersifat konsisten dan bertahan dalam waktu
yang lama. Serta kepribadian itu dapat berinteraksi dengan situasi. c. Psikografis, menurut Mowen didalam Ristiyanti dan John Ihalauw,
psikografik merupakan kajian tentang apa yang membentuk seorang konsumen secara psikologis. Ada dua konsep dalam psikografik yaitu;
memberi gambaran mengenai ciri-ciri psikologis konsumen yang mengarah pada identifikasi kepribadian konsumen, memandang
psikografis sebagai kajian tentang activites aktivitas, Interest minat, dan opinions pendapat. Dari sini maka dapat disimpulkan bahwa
36 psikografis dapat menggambarkan style atau gaya hidup seseorang
konsumen. d. Persepsi, merupakan proses di mana sensasi yang diterima oleh
seseorang dipilah dan dipilih, kemudian diatur dan diinterpretasikan. e. Pembelajaran, merupakan perubahan perilaku yang relatif tetap, yang
terjadi sebagai akibat dari pengalaman. Pembelajaran dapat disebut pula dari sebuah akibat pengalaman dalam sebuah kejadian.
f. Sikap, merupakan
langkap yang
bersifat permanen
yang mempengaruhi perilaku seseorang konsumen dalam bertindak.
2. Sedangkan faktor atau pengaruh eksternal pada kosnumen yang menyebabkan konsumen membeli sebuah produk, dapat dijelaskan sebagai
berikut: a. Keluarga, sangat mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi
sebuah produk. Dalam artian individu-individu yang ada didalamnya adalah sebagai referensi konsumen untuk mengetahui sebuah produk.
b. Kelas sosial, merupakan pembagian masyarakat berdasarkan kriteria tertentu. Kelas sosial dengan kriteria ternetu dapat dilihat melalui
tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat penghasilan. Adapun dalam penerapanya sebuah kelas sosial sangat pembagiannya sangatlah
berbeda-beda berdasarkan sudut pandang yang dianut oleh masyarakat tersebut Ristiyanti dan John Ihalauw, 2005:178.
c. Budaya, merupakan keyakinan, nilai-nilai, perilaku, dan obyek-obyek materi yang dianut dan digunakan oleh komunitas atau masyarakat
37 tertentu Ristiyanti dan John Ihalauw, 2005:184. Budaya meliputi;
kebiasaan masyarakat, keyakinan, dan nilai-nilai adat. d. Kelompok acuan, kelompok acuan dapat diartikan sebagai dua atau
lebih orang yang melakukan interaksi untuk mencapai tujuan tertentu baik bersifat pribadi dan tujuan bersama. Kelompok acuan dalam
kaitannya konsumen membeli sebuah produk meliputi: keluarga dan sanak keluarga, teman dekat, kelompok sosial formal atau rekan
sekomunitas, kelompok kerja atau rekan kerja, kelompok belanja Ristiyanti dan John Ihalauw, 2005:150.
e. Komunikasi pemasaran, pada dasarnya adalah praktik yang dilakukan untuk memberikan atau saling bertukar informasi. Komunikasi
pemasaran dapat dilakukan melalui pemasaran langsung, periklanan, promosi penjualan, dan sebagainya.
Menurut James F. Engel, Roger D. Blackwell, Paul W. Miniard, didalam Saladin 2003:19, menjelaskan terdapat tiga faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen. Yaitu pengaruh lingkungan yang terdiri dari; budaya, kelas sosial, keluarga, dan situasi. Pengaruh individu yang terdiri dari;
motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Proses psikologis terdiri dari; pengolahan informasi, pembelajaran,
perubahan sikap, dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku
konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian.
38
D. Tahap-Tahap Keputusan Pembelian
Menurut Kotler, 2000:190, untuk sampai pada tahap pembelian, terdapat langkah-langkah dalam proses pembelian dengan suatu tahapan. Proses
pengambilan keputusan meliputi serangkaian tahapan meliputi: identifikasi kebutuhan, pencarian alternatif, evaluasi alternatif, perilaku pembelian, dan
perilaku purna beli. Proses tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. 4
Proses Keputusan Pembelian
Sumber: Phillip kotler, 2000:193 1. Identifikasi masalah: merupakan proses dimana pembeli mengenali sebuah
masalah atau kebutuhan yang timbul dari ransangan internal atau rangsangan eksternal.
2. Pencarian informasi: konsumen yang tertarik terhadap sebuah produk akan mencari informasi mengenai produk tersebut.
3. Evaluasi alternatif: sesudah mendapatkan informasi mengenai produk tersebut, maka dibuatlah evaluasi untuk memilih satu atau beberapa
alternatif. 4. Keputusan membeli: sesudah mengevaluasi sebuah produk dan melihat
secara jelas produk tersebut, maka konsumen membuat keputusan untuk membeli sebuah produk.
5. Evaluasi purnabeli: Setelah melakukan pembelian terhadap sebuah produk, konsumen merasakan sebuah tingkat kepuasan atau tingkat ketidakpuasan.
Identifikasi Masalah
Pencarian alternatif
Evaluasi Alternatif
Keputusa
n
membeli Evaluasi
Purna beli
39 Sesudah melalui serangkaian tahapan dalam melakukan proses pembelian,
maka selanjutnya melakukan sebuah keputusan pembelian bagi konsumen dalam model diatas, dijelaskan konsumen terdapat lima keputusan pembelian
pada konsumen, yang akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Pemilihan produk product choice, maksudnya menjelaskan bahwa
konsumen dapat melakukan pemilihan produk sekehendak mereka. 2. Pemilihan merek brand choice, konsumen bebas memilih merek yang
mereka anggap cocok untuk dikonsumsi. 3. Pemilihan saluran distribusi dealer choice, konsumen dapat memilih
mereka menggunakan jasa saluran distribusi yang mereka anggap cocok. 4. Pemilihan waktu pembelian purchase timing, konsumen dapat memilih
waktu yang mereka anggap tepat dalam melakukan pembelian. 5. Pemilihan jumlah pembelian purchase amount, konsumen bebas
berkehendak untuk menentukan jumlah barang yang akan mereka beli.
Dalam pengambilan keputusan konsumen sangatlah berbeda-beda. Bergantung pada jenis keputusan pembelian tersebut. Maka dalam perilaku
saat melakukan pembelian terbagi dalam beberap jenis, yaitu: 1. Perilaku pembelian yang rumit, dalam jenis ini konsumen memiliki
keterlibatan yang tinggi. Tahapan pembelian dalam jenis ini terbagi menjadi tiga; pertama konsumen mengembangkan keyakinan tentang
produk, kedua ia membangun sikap tentang produk tersebut, ketiga ia membuat pilihan pembelian yang cermat.
40 2. Perilaku pembelian pengurang ketidakyamanan, keterlibatan konsumen
dalam jenis perilaku pembelian ini sangat terlibat. Dalam pembelian ini konsumen banyak mempertimbangkan hargadan tidak peka terhadap
merek serta kualitas sehingga langsung dengan cepat membelinya, sesudah itu terjadilah disonansi ketidaknyamanan sesudah merasakan produk
tersebut. 3. Perilaku pembelian karena kebiasaan, dalam jenis pembelian ini terjadi
karena konsumen membeli karena telah terbiasa membeli sebuah produk, bukan akibat kesetiaan terhadap sebuah merek.
4. Perilaku pembelian yang mencari variasi, dalam jenis pembelian ini konsumen selalu melakukan pembelian dengan berganti merek, bukan
karena mencari kepuasan namun mencari keragaman dari berbagai merek. Dalam melakukan keputusan pembelian sebuah produk, konsumen sangat
dipengaruhi oleh berbagai hal. Disamping faktor-faktor yang ada pada atribut produk, kondisi internal konsumen, dan juga kondisi eksternal konsumen. Hal
tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi deregulasi, konvergensi tehnologi, dan evolusi cepat proses pembelian. Dari beberapa penyebab seperti deregulasi,
konvergensi tehnologi, dan evolusi cepat proses pembelian, menyebabkan para produsen saling berkompetisi untuk merebut minat konsumen. Pada
akhirnya hal tersebut akan mempengaruhi kompetensi bisnis mereka. Dalam hal ini para produsen akan melakukan empat langkah kompetensi kepada para
konsumen meliputi: produsen akan menjadi terlibat dalam menarik konsumen aktif, memobilisasi masyarakat untuk menjadi konsumen, mengelola
41 keragaman konsumen, produsen perlu merevisi beberapa hal mekanisme pasar
harga dan sebagainya. Prahalad dan Ramaswarmy, 2009:24. Apabila hal tersebut dilaksanakan akan terjadi perubahan pada perusahaan tersebut dalam
peningkatan penjualan produknya.
E. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran marketing mix, merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan untuk terus menerus mencapai tujuan
pemasarannya di pasar sasaran Philip Kotler, 2000:18. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan pada dasarnya bauran pemasaran
mempunyai arti yang sama dimana pendekatannya pada campuran alat-alat atau variabel-variabel yang termasuk dalam bauran pemasaran atau lebih
dikenal dengan “4P”, yang terdiri dari: Produk, harga, distribusi, dan promosi. Variabel-variabel bauran pemasaran merupakan variable-variabel yang
terdiri dari: 1. Produk, Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk
diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang,
organisasi dan ide. Produk mencakup berbagai hal didalamnya meliputi: kualitas, design, ciri, nama merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi,
imbalan Philip Kotler, 2000: 18. Produk dapat dikatakan suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus,
warna, harga prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan
42 pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan
kebutuhan. 2. Harga, Merupakan jumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk
mendapatkan produk tersebut. Harga merupakan factor penting dalam sebuah keberhasilan penjualan. Harga meliputi: daftar harga, rabat atau
diskon, potongan harga, periode pembayaran, syarat kredit Phili Kotler, 2000:65. Dalam penentuan harga, setiap perusahaan yang memproduksi
barang yang sama belum tentu harganya sama, namun harga dapat pula berbeda, hal ini disebabkan karena perbedaan itu dapat terjadi berdasarkan
pembeli, produk, tempat, dan waktu. 3. Distribusi, merupakan rangkaian pengantaran dari produsen sampai ke
tangan konsumen. Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Rangkaian perantara perusahaan berupa
pengantaran dari produsen sampai ke konsumen biasa disebut juga dengan saluran distribusi Channel of Distribution Philip Kotler, 2000:69.
Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh
suatu produk. 4. Promosi, merupakan kegiatan memperkenalkan produk, meyakinkan dan
mengingatkan kembali manfaat produk kepada para pembeli. Tujuan kegiatan promosi adalah agar konsumen mau untuk mengkonsumsi
produknya Philip Kotler, 2000:67. Variable-variabel promosi terdiri dari: periklanan, promosi penjualan, publisitas, penjualan langsung, penjualan
43 personal. Dalam pelaksanaanya kegiatan promosi ada yang langsung
dijalankan oleh perusahaan itu sendiri, atau pun petugas khusus dalam perusahaan tersebut, dimana dalam pelaksanaanya secara langsung
menghubungi calon pembeli untuk memperkenalkan, mengingatkan, dan menyakinkan produk yang mereka pasarkan.
F. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Benyamin Parubak, Armani Thoyib, Agus Suman, dengan judul; “Analisis Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan
Konsumen Dalam Pembelian Kain Donggala Dikota Palu” , menyatakan
bahwa ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian kain donggala. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan model analisis factor dan regresi berganda. Ada 7 faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam melakukan pembelian produk kain
donggala, yaitu: 1 faktor budaya, faktor ekonomi, faktor budaya, faktor psikologis, 2 faktor gaya hidup, 3 faktor mutu, 4 faktor promosi, 5
faktor referensi, 6 faktor harga, 7 faktor produk. Dalam penelitian ini, berdasarkan dari Hasil dari proses tersebut menunjukkan bahwa kemampuan
teknik ini dalam menjelaskan keragaman seluruh data yang ada adalah sebesar 73,9, sedangkan sisanya 20,1 tidak mampu dijelaskan dengan baik oleh
teknik ini. Nilai kumulatif variance sebesar 73,9 ini masih dipandang baik dalam menjelaskan fenomena data yang ada karena masih di atas 50, artinya
44 lebih dari 50 variabilitas data masih dapat dijelaskan dengan baik oleh
teknik ini. Jumlah faktor ditentukan berdasarkan “percent of variance” yang lebih
besar dari 5. Dan diperoleh hasil 7 faktor dengan 15 variabel yang ditahan di dalam model, sedang 4 variabel lainnya dikeluarkan dari model karena tidak
memenuhi kriteria MSA Measures of Sampling Adequacy lebih besar dari 0,50. Kemudian dengan melakukan rotasi faktor varimax diperoleh hasil
sebagai berikut.
Ada 15 lima belas variabel yang tersebar kedalam 7 tujuh faktor
merupakan variabel-variabel
yang dipertimbangkan
konsumen dalam pembeluan Kain Donggala. Untuk menguji ketepatan model, dengan program SPSS 6.0 diperoleh hasil
besarnya prosentase resedual di atas 0,05 adalah 40 atau sebanyak 42 residual. Hal ini mengindikasikan bahwa model masih
memiliki ketepan sebesar 60 pada tingkat penyimpangan 5.
Dalam hasil uji rotasi faktor varimax dihasilkan bahwa 1 faktor budaya, ekonomi, psikologis faktor nilai budaya, persepsi, sikap, dan pendapatan
menghasilkan Eigen value dengan angka 3,49865, dengan variance 23,3 . 2 sedangkan faktor gaya hidup faktor Gaya hidup Opini pemimpin
Prestise Kebutuhan Eigen valuenya adalah 2,05848 dengan variance 13,7 , 3 faktor mutu faktor mutu kepribadian dengan nilai Eigen value 1,54813
serta variance 10,3 , 4 Faktor Promosi Pekerjaan, Iklan dengan nilai
45 Eigen value 1,18476 serta variance 7,9, 5 faktor referensi faktor keluarga
dengan nilai Eigen value 1,00375 serta variance 6,7, 6 faktor harga harga produk dengan nilai Eigen value 0,90674 serta variance 6,0, 7 faktor produk
motif atau corak dengan nilai eigen value 0,87783 serta variance 5,9 . Sedangkan hasil analisis regresi berganda adalah bahwa koefisien determinasi
R
2
adalah 0,26234 atau 26. Hal ini berarti 26 variasi jumlah pembelian konsumen variabel dependen dapat dijelaskan oleh ke-7 tujuh faktor
sebagai variabel independen, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel faktor yang ada di luar model analisis. Ketujuh faktor tersebut adalah : Faktor-1
faktor budaya,ekoniomi dan psikologis, Faktor-2 faktor gaya hidup ; Faktor-3 faktor mutu; Faktor-4 faktor kelas sosial ; Faktor-5 kelompok
referensi ; Faktor-6 faktor harga; dan Faktor-7 faktor produk. Selanjutnya untuk pengujian model didukung oleh uji F, dimana F hitung
sebesar 7.47318 signifikan pada ∝ = 1 karena sig F = 0,0000 lebih kecil dari 0,01 yang berarti bahwa ketujuh variabel independen secara simultan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Kemudian untuk mengetahui signifikansi dari maisng-masing variabel independen secara
parsial dapat dilihat pada tabel 4.11, dimana dari 7 tujuh faktor yang ada terdapat 1 satu faktor variabel yang signifikan terhadap pembelian Kain
Donggala yaitu Faktor-1 faktor budaya,ekonomi dan psikologis . Faktor ini memiliki koefisien determinasi parsial r
2
sebesar 0,245588 tertinggi dari enam faktor yang lain.
46 Penelitian yang dilakukan oleh Titiek Multifiah, Eka Sulistyawati, Armanu
Thoyib , dengan judul “ Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Konsumen Dalam Pembelian Produk Patung Kayu pada Toko Seni Art Shop Di Kecamatan Sukawati, Gianyar, bali”.
Dalam penelitian ini menggunakan dua model analisis yaitu: analisis faktor dan analisis regresi berganda. Hasil
penelitian menunjukkan, dengan analisis faktor diketahui bahwa dari 20 variabel direduksi menjadi 17 variabel yang tersebar dalam 6 faktor. Sisanya 3
variabel dikeluarkan dari model karena tidak memenuhi kriteria MSA 0,5 yaitu variabel potongan harga X12 dan dua variabel tidak memenuhi kriteria,
dimana communality 0,5 yaitu variabel saluran distribusi X16 dan variabel sarana lain X20. Dari uji analisis faktor diperoleh hasil bahwa dari 17
variabel yang ditahan di dalam model dan mengelompokkan ke dalam 6 faktor merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam
keputusan pembelian produk patung kayu. Faktor-faktor tersebut adalah faktor harga dengan eigen value 4,63653, faktor promosi dengan eigen value
3,15352, faktor referensi dengan eigen value 1,87740, faktor produk dengan eigen value
1,58539, faktor budaya dengan eigen value 1,34874 dan faktor kondisi fisik dengan eigen value 1,10984. analisis regresi berganda diketahui
74 keputusan pembelian patung kayu dipengaruhi oleh enam faktor sebagai variabel independen, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor di luar model
analisis yang diduga diantaranya adalah adanya perubahan selera konsumen yang ingin kembali menyatu dengan alam dan peristiwa politik Indonesia yang
kurang mendukung bagi kunjungan wisatawan mancanegara. Hal ini terlihat
47 dari nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,74504. Model ini juga
digunakan untuk mengetahui faktor mana yang berpengaruh paling dominan di antara 6 faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian
produk patung kayu. Dari hasil regresi dapat diketahui bahwa dari enam faktor sebagai variabel independen yang dianalisis, secara simultan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini ditunjukkan oleh Fhitung=45,29365 Ftabel =2,29 signifikan pada =5. Kemudian dari
enam faktor tersebut dapat pula diketahui bahwa faktor produk merupakan faktor yang berpengaruh paling dominan dalam keputusan pembelian. Hal ini
ditunjukkan dalam nilai thitung sebesar 8,594 tertinggi di antara enam faktor yang mempengaruhi konsumen.
Penelitian yang dilakukan oleh Sujoko, dalam judul penelitiannya yang berjudul, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pemakaian
Jasa Warnet Di Kota Jember ”, dalam penelitian tersebut peneliti
menggunakan metode analisis Regresi linier berganda. Dengan variabel- variabel bauran pemesaran produk, harga, promosi, dan distribusi, individu
konsumen motivasi, persepsi, dan Lingkungan budaya, kelompok acuan sebagai variable X serta keputusan pemakaian jasa warnet sebagai variabel Y.
Dari hasil Uji F menyatakan secara simultan bahwa fakro-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam jasa pemakaian warnet dengan
memperlihatkan nilai F hitungF tabel 30.7543,46, dengan nilai signifikan 0,000 0,050, dengan demikian secara simultan variabel-variabel X
berpengaruh terhadap keputusan pemakaian jasa warnet. Sedangkan
48 berdasarkan hasil uji T variabel-variabel bauran pemasaran Produk X1niali
uji t menunjukkan 0,246, harga X2 dengan nilai uji t nya 0,266, promosi X3 dtidak berpengaruh terhadap keputusan pemakian jasa warnet, personal
traits X4 dengan nilai uji t nya 0, 248, place X5 dengan nilai uji t nya 0,234 terhadap keputusan pemakaian jasa warnet, process X6 dengan nilai uji t nya
0,146 secara berpengaruh terhadap keputusan pemakaian jasa warnet, physical evidence X7 dengan nilai uji t nya secara parsial berpengaruh terhadap
keputusan pemakaian jasa warnet, motivasi X8 dengan nilai uji t nya 0,239 berpengaruh terhadap keputusan pemakaian jasa warnet, persepsi X9 dengan
nilai uji t nya 0,128 berpengaruh terhadap keputusan pemakaian jasa warnet, sikap X10 dari hasil uji t nya tidak berpengaruh terhadap keputusan
pemakaian jasa warnet, budayaX12 dengan nilai uji t nya 0,098 berpengaruh terhadap keputusan pemakaian jasa warnet, kelas social X13 dari hasil uji
tnya nerpengaruh terhadap keputusan pemakaian jasa warnet, kelompok acuan X14 dari hasil uji t nya 0,084 berpengaruh terhadap keputusan pemakaian
jasa warnet. Hal ini mengindikasikan faktor-faktor diatas berpengaruh terhadap keputusan pemakian jasa warnet, dan faktor yang paling dominan
adalah faktor produk dengan standar koefisien 0,266. Penelitian yang dilakukan oleh Ritawati Tedjakusuma, Sri hartini, dan
Muryani ,
dengan judul
penelitian “Analisis
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Air Mineral Di Kotamadya Surabaya
”. Dengan hasil penelitian menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumennya adalah: faktor pendidikan, faktor
49 penghasilan, faktor harga, faktor kualitas, faktor distribusi, faktor promosi.
Dengan mengunakan alat analisis regresi berganda, menyatakan bahwa faktor- faktor tersebut berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan
pembelian air mineral dengan nilai F hitung = 34,677 Ftabel= 2,14. serta dengan koefisien korelasi R sebesar 0,7203 dan koefisien determinasi ganda
R squared sebesar 0,5188. sedangkan faktor yang dominan dalam penelitian ini adalah faktor harga.
Penelitian yang dilakukan oleh Gandhi Pawitan, yang berjudul “On Use Of Factor Analysis In Analizing Service Quality performance
”, tahun penelitiannya adalah 2008, hal yang diteliti adalah dimensi kualitas pelayanan
dengan menggunakan analisis faktor dan metode servqual service quality. Menyatakan bahwa ada 6 enam faktor yang terbentuk yaitu: faktor 1
dinamakan Responsiveness, faktor 2 dinamakan Tangibles, faktor 3 dinamakan responsiveness, faktor 4 dinamakan reliability, faktor 5 dinamakan
assurance, faktor 6 dinamakan emphaty. Dimana penggunaan analisis faktor pada penelitian ini adalah untuk melihat 5 dimensi kualitas pelayanan pada
institusi pendidikandan penerapanya pada institusi pendidikan tinggi. 5 faktor dimensi kualitas pelayanan terbagi menjadi 20 variabel dari tabel total
variance explained, terbentuk 6 faktor. Sesudah itu 6 faktor itu berguna untuk melihat bentuk performance kualitas pelayanan pada institusi perguruan
tinggi tersebut.
50 G. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan sebuah sintesa dari serangkaian teori yang tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran
secara sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi dari serangkaian masalah yang ditetapkan Abdul Hamid, 2007:27.
kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan
hubungan antar variabel. Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau
lebih Sugiyono, 2008:88. Alur kerangka pemikiran yang menggambarkan pengaruh faktor-faktor yang melatar belakangi terbentuknya pengaruh
perilaku konsumen. Faktor-faktor dalam penelitian ini meliputi; faktor produk, faktor harga, faktor promosi, faktor distribusi, faktor budaya, faktor pribadi,
faktor sosial, faktor psikologi. faktor-faktor tersebut terbagi menjadi 27 variabel. Dimana model analisis yang digunakan adalah model analisis faktor,
yang bertujuan untuk melihat berapa banyak faktor-faktor yang berpengaruh bagi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian produk kopi bubuk
Kapal Api, dalam penelitian ini faktor-faktor yang terbentuk nanti, merupakan gambaran bahwa faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi konsumen
dalam memutuskan membeli sebuah produk.
51
Gambar 2. 5 Kerangka Pemikiran
Sumber Sugiyono, 2008:67 Keterangan:
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Keputusan
Analisis Faktor
Faktor I
Fakt
Faktor III
Faktor IV
Faktor Ke- n
Faktor produk
Faktor harga
Faktor Promosi
Faktor Distribu
Faktor Budaya
Faktor individu
Faktor Sosial
Faktor Psikolog
i
52 1. Faktor produk, dalam penelitian ini obyek penelitiannya adalah para
konsumen yang mengkonsumsi kopi bubuk, khususnya kopi Kapal Api. Untuk menilai tersebut berdasarkan penelitian Wahyudiawan, Ujang
Sumarwan, Hartoyo 2002:60, menyatakan bahwa agar dapat meneliti orang-orang yang mengkonsumsi kopi, caranya dengan melihat atribut
produk kopi itu sendiri. Atribut produk kopi terdiri dari; citarasa, aroma, tingkat kepahitan, warna, tingkat kekentalan. Berdasarkan penelitian
tersebut maka penelitian ini faktor produk variabelnya terdiri dari: citarasa, aroma, tingkat kepahitan, warna, tingkat kekentalan.
2. Faktor harga dalam penelitian ini terdiri dari variabel kesesuaian harga dengan manfaat produk, dan harga sebagai pertimbangan akhir. Hal itu
sesuai dengan penelitian Ritawati Tedjakusuma, Hartini, dan Sri Mulyani 2003:45.
3. Faktor promosi, dalam penelitian ini terdiri dari beberapa variabel yaitu: Iklan, promosi penjualan, dan pemasaran langsung. Pengambilan
variabel tersebut berdasarkan buku Philip Kotler dan A. B. Susanto 2001:145.
4. Faktor distribusi, dalam penelitian ini variabelnya terdiri dari: kemudahan dalam mendapatkan produk, pelayanan penjual, dan lokasi. Pemilihan
variabel tersebut, berdasarkan penelitian dari Ritawati Tedjakusuma, Hartini, dan Sri mulyani 2003:56.
5. Faktor Budaya, dalam penelitian ini faktor budaya hanya terdiri dari satu variabel yaitu: kebiasaan. Hal tersebut diambil berdasarkan pada penelitian
53 Benyamin Parubak, Armanu Thoyib, dan Agus suman 2002:56. Mereka
meneliti tentang keputusan pembelian produk kain Donggala. 6. Faktor Individu, dalam penelitian ini terdiri dari beberapa variabel yaitu:
usia, profesi, penghasilan, pendidikan, dan gaya hidup. Pengambilan variabel-variabel tersebut berdasarkan buku Philip Kotler 2000:191.
7. Faktor Sosial, dalam penelitian ini terdiri dari beberapa variabel yaitu: keluarga, rekan kerja, teman dekat, dan rekan sekomunitas. Hal ini
berdasarkan pada buku Philip kotler 2000:189, dan juga berdasarkan pada buku Ristiyanti dan John Ihalauw 2004:35.
8. Faktor Psikologis, dalam penelitian ini terdiri dari beberapa variabel yaitu: keyakinan, dorongan motivasi, persepsi, dan pengalaman. Variabel-
variabel tersebut dipilih berdasarkan pada buku Philip Kotler 2000:196.
54 H. Hipotesis
Diduga faktor produk, harga, promosi, distribusi, budaya, pribadi, psikologi. merupakan faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam
keputusan pembelian produk kopi bubuk kapal api di kecamatan Ciputat timur.
55
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah masyarakat kecamatan Ciputat Timur.hal yang melatar belakangi diambilnya masyarakat kecamatan Ciputat
Timur, disebabkan luas daerah kecamatan tersebut cukup memadai untuk dilaksanakan penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian kopi bubuk Kapal api di kecamatan Ciputat Timur.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi menurut Santoso dan Tjiptono didalam M. Hariwijaya 2008:35, menjelaskan bahwa; populasi merupakan sekumpulan orang
atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus, dalam hal ini
populasi yang diteliti terdefinisikan dengan jelas. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat kecamatan Ciputat timur.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah populasi yang ada, menurut Santoso dan Tjiptono, didalam M. Hariwijaya 2008:56
, menjelaskan bahwa sampel adalah semacam miniatur dari populasinya. Dalam
56 pengambilan sampel untuk sebuah penelitian dapat digunakan kuesioner,
untuk memperoleh tanggapan dari konsumen yang masuk dalam sampel yang diteliti. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah
Accidental sampling, yaitu metode sampel dengan melakukan pengumpulan data melalui siapa saja yang ditemuinya tidak peduli apakah
responden yang dihubungi memiliki keterkaitan dengan penelitianya ataupun tidak Abdul Hamid, 2007:30. untuk menjadi responden, dalam
hal ini adalah masyarakat yang mengkonsumsi kopi bubuk.. dalam penelitian ini sampel yang ditetapkan sebanyak 150 responden yang
dianggap sudah mewakili.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode dalam mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data sekunder dan data primer. Sumber data
primer berasal dari masyarakat yang mengkonsumsi kopi bubuk Dengan menggunakan questionnaire.
1. Data primer, merupakan sumber data yang dilakukan di lapangan, dengan kata lain data primer merupakan data yang berasal dari sumber asli atau
pertama, tidak tersedia dalam bentuk kompilasi atau dalam bentuk file-file, data harus dicari melalui narasumber atau responden Jonathan Sarwono,
2006:8. Tehnik yang digunakan adalah dengan menggunakan metode Questionaire yang merupakan tehnik pengumpulan data dengan cara
memperoleh data dari responden dengan mengutarakan atau mengajukan
57 beberapa pertanyaan tertulis kepada masyarakat. Questionnaire yang akan
diajukan kepada responden berupa sekumpulan pertanyaan tertutup, dikarenakan jawaban telah tersediakan.
2. Data sekunder, merupakan data yang sudah tersedia sehingga peneliti tinggal mencari dan mengumpulkan data tersebut Jonathan sarwono,
2006:11, data tersebut dapat diperoleh dari sumber bacaan yang bisa di dapat dari; buku, internet, jurnal ilmiah, laporan penelitian, skripsi, tesis,
dan media massa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Tujuan dari penggunaan metode ini adalah untuk membuat hubungan antara fenomena yang diselidiki.
Dalam mengetahui pendapat responden dalam menjawab pertanyaan- pertanyaan yang sudah diajukan. Maka digunakanlah Kuesioner sebagai alat
pengumpulan data merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang berguna untuk memperoleh informasi dari responden. Dalam hal ini, maka digunakan
pendekatan skala Likert dengan menggunakan 4 kategori, hal ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3.1 Model Skala Likert
Sangat Setuju Setuju
Ragu Tidak Setuju
Sangat tidak Setuju
SS S
R TS
STS 5
4 3
2 1
Sumber: Freddy Rangkuti, 2005:66
58
D. Metode Analisis Data
1. Uji Validitas dan Reliabilitas