Rasio Keuangan PT. Bank Sumut Medan 1. Rasio Likuiditas

Yenni Hastini : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan, 2008. USU Repository © 2009

F. Rasio Keuangan PT. Bank Sumut Medan 1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas atau liquidity ratio yaitu rasio untuk mengetahui kemampuan bank dalam memenuhi utang jangka pendeknya dari aktiva lancarnya. Rasio likuiditas menggunakan data neraca bank, yang merupakan rasio likuiditas adalah :

a. Rasio Kas cash ratio CR

Rasio kas atau cash ratio adalah perbandingan antara jumlah saldo kas yang dimiliki oleh bank dengan jumlah pinjaman yang harus segera dibayar. 100 x ratio Cash Dibayar Segera Harus Yang Pinjaman Jumlah Kas Saldo Jumlah = 100 x 811.120 2.215.370. Rp 6.856 142.288.42 Rp 2004 CR = = 6.42 100 x 503.737 2.995.644. Rp 5.479 168.320.80 Rp 2005 CR = = 5.62 100 x 114.883 5.583.035. Rp 0.834 189.813.96 Rp 2006 CR = = 3.39

b. Giro Wajib Minimum Reserve RequirementRR

Giro wajib minimum adalah simpanan yang wajib dipelihara dalam bentuk giro di Bank Indonesia bagi semua bank. Yenni Hastini : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan, 2008. USU Repository © 2009 100 x RR Ketiga Pihak Simpanan Dana Jumlah sia BankIndone Pada Giro Saldo Jumlah = 100 x 195.120 2.894.454. Rp 5.105 155.794.99 Rp 2004 RR = = 5.38 100 x 030.737 3.690.318. Rp 7.728 262.115.87 Rp 2005 RR = = 7.10 100 x 600.882 6.875.250. Rp 2.683 639.028.56 Rp 2006 RR = = 9.29 2. Rasio Produktivitas Rasio produktivitas adalah rasio yang mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola aktiva untuk mendapatkan keuntungan. Semakin besar keuntungan yang diperoleh, menunjukkan kinerja yang semakin produktif.

a. Return on Asset ROA

Return on asset adalah perbandingan antara laba bersih sebelum pajak dengan jumlah aktiva yang dimiliki oleh bank 100 x ROA Ekuitas Total Pajak Sebelum Laba = 100 x 054.389 3.568.302. Rp 5.659 170.134.64 Rp 2004 ROA = = 4.77 100 x 844.963 4.479.149. Rp 2.702 140.716.18 Rp 2005 ROA = Yenni Hastini : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan, 2008. USU Repository © 2009 = 3.14 100 x 774.699 7.668.324. Rp 3.589 225.218.04 Rp 2006 ROA = = 2.94

b. Return on Equity ROE

Return on equity adalah perbandingan antara net income dengan jumlah ekuitas. 100 x ROE Ekuitas Total Income Net = 100 x 5.172 633.709.43 Rp 9.977 116.331.83 Rp 2004 ROE = = 18.36 100 x 5.230 733.581.35 Rp .102 96.565.444 Rp 2005 ROE = = 13.16 100 x 0.872 692.494.02 Rp 5.789 155.072.31 Rp 2006 ROE = = 22.39

c. Net Interest Margin NIM

Net Interest Margin adalah perbandingan antara pendapatan bersih bunga atas earning asset yang dikelola. 100 x arg NIM Asset Earning Jumlah in M Interest Net = 100 x 853.528 2.889.326. Rp 2.267 342.827.33 Rp 2004 NIM = Yenni Hastini : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan, 2008. USU Repository © 2009 = 11.87 100 x 763.894 3.669.299. Rp 7.750 410.205.42 Rp 2005 NIM = = 11.18 100 x 170.981 6.428.240. Rp 2.734 558.874.92 Rp 2006 NIM = = 8.69

d. Profit Margin PM

Profit margin adalah perbandingan antara laba yang diperoleh dengan total pendapatan. 100 x tan PM Pendapa Total Pajak Sebelum Laba = 100 x 6.001 499.965.81 Rp 5.659 170.134.64 Rp 2004 PM = = 34.03 100 x 1.567 611.298.87 Rp 2.702 140.716.18 Rp 2005 PM = = 23.02 100 x 4.971 905.620.78 Rp 3.589 225.218.04 Rp 2006 PM = = 24.87

e. Produktivitas Asset PA

Produktivitas asset adalah perbandingan antara total pendapatan dengan jumlah seluruh aktiva yang dimiliki oleh bank. Yenni Hastini : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan, 2008. USU Repository © 2009 100 x tan PA Aktiva Jumlah Pendapa Total = 100 x 054.389 3.568.302. Rp .816.001 499.965 Rp 2004 PA = = 14.01 100 x 844.963 4.479.149. Rp 1.567 611.298.87 Rp 2005 PA = = 13.65 100 x 774.699 7.668.324. Rp 4.971 905.620.78 Rp 2006 PA = = 11.81

f. Produktivitas Pinjaman PP

Produktivitas Pinjaman adalah rasio yang menunjukkan produktivitas pinjaman dalam menghasilkan pendapatan bunga dan provisi. 100 x Pr tan PP Pinjaman Jumlah Pinjaman ovisi Bunga Pendapa + = 100 x 426.549 1.498.247. Rp 334 3.480.770. Rp 3.171 449.713.26 Rp 2004 PP + = = 30.25 100 x 257.433 2.014.877. Rp 762 3.875.964. Rp 9.040 539.712.01 Rp 2005 PP + = = 26.98 100 x 942.196 2.889.812. Rp 262 6.489.337. Rp 6.794 810.374.14 Rp 2006 PP + = = 28.27 Yenni Hastini : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan, 2008. USU Repository © 2009

g. Pendapatan Pinjaman atas Total Pendapatan PPaTP

Pendapatan Pinjaman atas Total Pendapatan adalah rasio untuk mengetahui kontribusi pendapatan dari pinjaman terhadap total pendapatan. 100 x tan Pr tan PPaTP Pendapa Total Pinjaman ovisi Bunga Pendapa + = 6.001 499.965.81 Rp 334 3.480.770. Rp 3.171 449.713.26 Rp 2004 PPaTP + = = 90.65 100 x 1.567 611.298.87 Rp 762 3.875.964. Rp 9.040 539.712.01 Rp 2005 PPaTP + = = 88.92 4.971 905.620.78 Rp 262 6.489.337. Rp .146.794 810.374 Rp 2006 PPaTP + = = 90.19

3. Rasio Efisiensi

Rasio efisiensi adalah rasio untuk mengetahui seberapa efisien pengelolaan usaha bank. Rasio efisiensi menunjukkan hubungan timbal balik reciprocal antara pos-pos pada neraca dengan pos-pos biaya, serta jumlah biaya yang dikeluarkan dengan pos-pos lainnya dalam laporan laba rugi.

a. Total Biaya atas Total Aktiva TBaTA

100 x TBaTA a TotalAktiv Biaya Total = 100 x 054.389 3.568.302. Rp 4.606 330.801.08 Rp 2004 TBaTA = Yenni Hastini : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan, 2008. USU Repository © 2009 = 9.27 100 x 844.963 4.479.149. Rp 8.781 474.450.71 Rp 2005 TBaTA = = 10.59 100 x 774.699 7.668.324. Rp 1.597 721.919.24 Rp 2006 TBaTA = = 9.41

b. Cost Of Found COF

Cost of found adalah seluruh biaya bunga yang dikeluarkan untuk mendapatkan dana dari masyarakat ditambah biaya promosi dibandingkan dengan jumlah dana dari suatu bank. 100 x Pr COF Dana Jumlah omosi Biaya Dana Biaya + = 054.389 3.568.302. Rp 1.218 128.730.46 Rp 1.238 110.366.70 Rp 2004 COF + = 100 x = 6.70 100 x 844.963 4.479.149. Rp 8.332 159.245.86 Rp 6.052 133.382.55 Rp 2005 COF + = = 6.53 100 x 774.699 7.668.324. Rp 6.477 235.639.01 Rp 1.322 257.988.56 Rp 2006 COF + = = 6.44

c. Overhead Cost Ratio OHC

Overhead cost adalah perbandingan antara biaya overhead dengan total aktiva produktif. Yenni Hastini : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan, 2008. USU Repository © 2009 100 x Pr OHC oduktif Aktiva Jumlah sional BiayaOpera Total = 100 x 853.528 2.889.326. Rp 4.137 204.720.71 Rp 2004 OHC = = 7.09 100 x 763.894 3.669.299. Rp 7.091 253.786.88 Rp 2005 OHC = = 6.92 100 x 170.981 6.428.240. Rp 4.942 369.666.61 Rp 2006 OHC = = 5.75

d. Biaya Tenaga Kerja atas Biaya Overhead BTKaBO

Biaya tenaga kerja atas biaya overhead adalah perbandingan antara jumlah biaya tenaga kerja yang dikeluarkan bank dengan biaya overhead yang ada di dalam bank tersebut. 100 x BTKaBO Overhead Kerja Tenaga Biaya = 100 x 4.137 204.720.71 Rp .919 75.990.252 Rp 2004 BTKaBO = = 37.12 100 x 7.091 253.786.88 Rp .759 94.541.018 Rp 2005 BTKaBO = = 37.25 100 x 4.942 369.666.61 Rp 8.465 134.027.59 Rp 2006 aBO BTK = = 36.26 Yenni Hastini : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan, 2008. USU Repository © 2009

e. Biaya Tenaga Kerja atas Pendapatan BTKaP

Biaya Tenaga Kerja atas Pendapatan adalah perbandingan antara jumlah biaya tenaga kerja yang dikeluarkan bank dengan pendapatan yang diperoleh bank tersebut. 100 x tan BTKaP Pendapa Kerja Tenaga Biaya = 100 x 6.001 499.965.81 Rp .919 75.990.252 Rp 2004 BTKaP = = 15.19 100 x 1.567 611.298.87 Rp .759 94.541.018 Rp 2005 BTKaP = = 15.47 100 x 4.971 905.620.78 Rp 8.465 134.027.59 Rp 2006 BTKaP = = 14.79

3. Rasio Lainnya

Rasio lainnya terdiri dari loan to asset ratio, classified ratio atas total earning asset ratio serta pendapatan nonbunga atas pendapatan.

a. Loan to Asset Ratio LTAR

Loan to asset ratio adalah perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan dengan total aktiva yang dimiliki oleh bank. 100 x LTAR Aktiva Total Diberikan Yang Kredit Jumlah = 100 x 054.389 3.568.302. Rp 426.549 1.498.247. Rp 2004 LTAR = Yenni Hastini : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan, 2008. USU Repository © 2009 = 41.99 100 x 844.963 4.479.149. Rp 275.433 2.014.877. Rp 2005 LTAR = = 44.98 100 x 774.699 7.668.324. Rp 942.196 2.889.812. Rp 2006 LTAR = = 37.69

b. Classified Asset atas Total Earning Asset CATEA

Classified Asset atas Total Earning Asset CATEA adalah perbandingan antara jumlah classified asset dengan total earning asset pada bank. 100 x CATEA et EarningAss Total Asset Classified = 100 x 853.528 2.889.326. Rp 0.861 678.975.20 Rp 2004 CATEA = = 23.49 100 x 763.894 3.669.299. Rp 1.069 809.850.08 Rp 2005 CATEA = = 22.07 100 x 170.981 6.428.240. Rp 603.718 1.240.084. Rp 2006 CATEA = = 19.29 Yenni Hastini : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan, 2008. USU Repository © 2009

c. Pendapatan Nonbunga atas Total Pendapatan PNaTP

Pendapatan Nonbunga atas Total Pendapatan adalah perbandingan antara jumlah pendapatan selain dari pendapatan bunga dengan jumlah seluruh pendapatan yang diperoleh oleh bank. 100 x tan tan PNaTP pendapa Total Nonbunga Pendapa = 100 x 6.001 499.965.81 Rp .487 46.747.072 Rp 2004 PNaTP = = 9.35 100 x 1.567 611.298.87 Rp .178 63.622.754 Rp 2005 PNaTP = = 10.41 100 x 4.971 905.620.78 Rp .363 79.290.037 Rp 2006 PNaTP = = 8.76 Yenni Hastini : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan, 2008. USU Repository © 2009

BAB III ANALISA DAN EVALUASI

Sesuai dengan judul, maka penulis akan mencoba menganalisis Laporan Keuangan PT. Bank Sumut Medan dengan menggunakan teori yang telah ditulis terlebih dahulu sebagai tolak ukur serta rasio-rasio keuangan sebagai alat analisis Laporan Keuangan.

1. Analisis Rasio Likuiditas

Berikut ini adalah tabel rasio likuiditas hasil pengolahan data dari PT. Bank Sumut Medan : Tabel 3 Rasio Likuiditas PT. Bank Sumut Medan Tahun 2004, 2005 dan 2006 NO Keterangan 2004 2005 2006 1 Cash Ratio 6.42 5.62 3.39 2 Reserve Requirement 5.38 7.10 9.29 Sumber : Hasil Penelitian, 2008 data diolah a. Cash Ratio Berdasarkan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki cash ratio sebesar 6.42 . Ini berarti bahwa setiap pinjaman yang harus segera dibayar sebesar Rp 1 dijamin oleh saldo kas sebesar Rp 0.0642 pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005 cash ratio mengalami penurunan dari 6.42 menjadi 5.62 sebesar 0.8 , dan begitu juga pada tahun 2006 terjadi penurunan dari 5.62 menjadi 3.39 sebesar 2.23 . Dari data tersebut dapat diketahui bahwa tingkat likuiditas bank pada tahun 2004 adalah yang paling memuaskan dibandingkan dengan tahun 2005 dan 2006.