Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BANK SUMUT

MEDAN

SKRIPSI MINOR

Diajukan Oleh : YENNI HASTINI

052102002 D III AKUNTANSI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, serta shalawat dan salam pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Dalam penulisan skripsi minor ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan batas kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki, namun sebagai manusia yang mempunyai keterbatasan, penulis menyadari bahwa skripsi minor ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan, baik dari sudut penyajian materi maupun teknik penulisan.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi minor ini tidak terlepas dari pertolongan Allah SWT, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setulusnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi USU. 2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi

Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi USU.

3. Bapak Drs. Rustam, Ak yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis.


(3)

5. Seluruh Dosen dan Pegawai pada Fakultas Ekonomi USU yang telah mendidik dan membantu penulis.

6. Pimpinan dan seluruh staff PT. Bank Sumut Medan, khususnya Bapak Rudi Dogar Harahap dan Bapak Rahmat Chairul yang telah banyak memberi bantuan dalam penyediaan data hingga selesainya skripsi minor ini.

7. Ayahanda Tumingin Sugiyono dan Ibunda Lasmini yang selalu sabar dalam memberikan dorongan, nasehat dan do’a dengan segenap rasa cinta dan kasih sayangnya kepada penulis.

8. Abang, Kakak dan Keponakanku Indah, Rani, Pipit dan Fadhil yang selalu membantu dan menghibur penulis.

9. Masku tersayang R. Syariful Hardi, SP terima kasih atas kasih sayang, waktu dan tenaganya dalam membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi minor ini.

10.Sahabatku Ika, Diah, Yasmi, Arianto, Ulan dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya, terima kasih atas bantuan serta persahabatannya.

Akhirul kalam penulis mengucapkan do’a kepada Allah SWT agar kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis dapat dibalas oleh Allah SWT. Semoga skripsi minor ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin Ya Rabbal ‘Aalamiin.

Medan, 2008

Penulis Yenni Hastini


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ……… i

DAFTAR ISI ……….. iii

DAFTAR TABEL ……….. v

BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul ……….. 1

B. Perumusan Masalah ……… 2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……… 3

D. Metode Penelitian ……….. 4

BAB II PT. BANK SUMUT MEDAN A. Sejarah Singkat PT. Bank Sumut Medan ……… 6

B. Struktur Organisasi PT. Bank Sumut Medan…………...…… 7

C. Pengertian Laporan Keuangan …………..……….. 18

D. Laporan Keuangan PT. Bank Sumut Medan ……...………... 25

E. Pengertian Rasio Keuangan ……….………… 31

F. Rasio Keuangan PT. Bank Sumut Medan ……...………. 33

BAB III ANALISA DAN EVALUASI A. Analisis Rasio Likuiditas ……… 44

B. Analisis Rasio Produktivitas ……….. 45

C. Analisis Rasio Efisiensi ………. 48


(5)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 52 DAFTAR PUSTAKA


(6)

DAFTAR TABEL

No. Uraian Halaman

Tabel- 1 : Neraca 31 Desember 2004, 2005 dan 2006 26

Tabel-2 : Laporan Laba Rugi 31 Desember 2004, 2005 dan 2006 29

Tabel-3 : Rasio Likuiditas 44

Tabel-4 : Rasio Produktivitas 45

Tabel-5 : Rasio Efisiensi 48


(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Dalam sejarah perkembangan perusahaan, dapatlah dikatakan bahwa masalah keuangan merupakan masalah utama dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan dinilai perlu untuk menyusun sebuah laporan keuangan yang tersistematis.

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses pencatatan, penggabungan dan pengikhtisaran semua transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dengan seluruh pihak yang terkait dengan kegiatan usahanya dan peristiwa penting yang terjadi di dalam perusahaan.

Pada umumnya laporan keuangan menyediakan informasi tentang posisi keuangan perusahaan, kinerja perusahaan dan arus kas pada suatu periode tertentu. Sebagai sumber informasi, laporan keuangan harus disajikan secara wajar, transparan, mudah dipahami dan dapat diperbandingkan dengan tahun sebelumnya ataupun antar perusahaan sejenis.

Laporan keuangan merupakan komoditas yang sangat bermanfaat dan sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak. Adapun pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan adalah para pemilik perusahaan, manajemen perusahaan, investor, kreditur, pemerintah, analisa pasar modal, peneliti dan lain-lain.

Analisis laporan keuangan merupakan alat analisis yang paling utama dan yang paling popular dalam mengidentifikasi kondisi keuangan dan kinerja


(8)

perusahaan. Dalam melakukan analisis laporan keuangan, maka perlu dilakukan perbandingan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan yaitu neraca dan laporan laba rugi. Analisis rasio keuangan bertujuan untuk mengukur sejauh mana likuiditas perusahaan yang bersangkutan, untuk mengetahui keuntungan yang dihasilkan atas aktiva, untuk mengetahui bagaimana perusahaan mendanai aktivanya serta untuk mengetahui tingkat pengembalian yang mungkin akan diperoleh para pemilik (pemegang saham).

Dengan melakukan analisis laporan keuangan terhadap data keuangan dari tahun-tahun yang sebelumnya akan memberikan informasi kelemahan-kelemahan serta kelebihan-kelebihan dari perusahaan. Bagi manajemen perusahaan, hasil analisa laporan keuangan ini dapat dimanfaatkan untuk penyusun rencana atau kebijakan pada masa yang akan datang.

Melihat pentingnya analisis terhadap laporan keuangan bagi suatu perusahaan maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan dan untuk mengetahui sejauh mana kinerja perusahaan selama ini, maka penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul ANALISIS LAPORAN KEUANGAN pada PT. BANK SUMUT MEDAN.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang diajukan penulis adalah bagaimana kinerja keuangan PT. Bank Sumut Medan selama tahun 2004 sampai dengan 2006.


(9)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menganalisis kondisi dan kinerja keuangan pada PT. BANK SUMUT MEDAN selama tahun 2004 sampai dengan 2006. 2. Untuk mengetahui kebijakan yang diterapkan oleh manajemen PT. Bank

Sumut Medan dalam meningkatkan perolehan keuntungan perusahaan. 3. Untuk mengetahui kemampuan manajemen PT. Bank Sumut Medan dalam

melakukan pengelolaan dana secara efektif dan efisien.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diperoleh dalam penulisan ini adalah : 1. Bagi Penulis

Sebagai penambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam melakukan laporan analisis keuangan dan penerapannya di perusahaan.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan dan rujukan bagi PT. Bank Sumut Medan guna melihat perkembangan perusahaan guna menyusun rencana dan kebijakan keuangannya pada masa yang akan datang.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang akan meneliti masalah yang sama pada masa yang akan datang.


(10)

D. Metode Penelitian

1) Lokasi dan Waktu Penellitian

Penelitian ini dilakukan di PT. BANK SUMUT MEDAN yang beralamat di Jl. Imam Bonjol No. 18 Medan. Waktu penelitian dilakukan mulai bulan Maret sampai dengan Mei 2008.

2) Jenis dan Sumber Data

Dalam menyusun skripsi minor ini diperlukan data sebagai berikut : a. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari perusahaan melalui

wawancara dengan bagian teknologi informasi dan akuntansi mengenai metode penghitungan laporan keuangan serta kondisi keuangan PT. Bank Sumut Medan secara umum.

b. Data sekunder yaitu data yang mendukung data primer yang diperoleh dari bacaan, literatur-literatur, dan dari perusahaan yang bersangkutan seperti laporan keuangan berupa neraca dan laporan rugi/laba tahun 2004 – 2006, sejarah singkat dan struktur organisasi PT. Bank Sumut Medan.

3) Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penyusunan skripsi minor ini adalah :

a. Wawancara

Dalam wawancara ini, penulis melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang erat hubungannya dengan laporan keuangan perusahaan tersebut dengan bagian teknologi informasi dan akuntansi.


(11)

b. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data Laporan Keuangan PT. Bank Sumut Medan berupa Neraca per 31 Desember 2004, 2005, dan 2006 serta Laporan Laba/Rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2004, 2005, dan 2006.

4) Metode Analisis Data

Metode analisis data yang penulis lakukan dalam penulisan skripsi minor ini adalah sebagai berikut :

a. Metode Kuantitatif yaitu metode analisis yang digunakan terhadap data yang diperoleh berbentuk angka-angka.

b. Metode deskriptif yaitu metode yang dilakukan dengan mengumpulkandata, merumuskan, mengklarifikasikan, menginterprestasikan data sehingga memberikan gambaran yang jelas


(12)

BAB II

PT. BANK SUMUT MEDAN

A. Sejarah Singkat PT. Bank Sumut Medan

Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 4 Nopember 1961 dengan Akte Notaris Rusli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, bentuk usaha dirubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sesuai dengan peraturan daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 1965, dengan modal dasar sebesar Rp. 100 juta (uang lama) dan saham dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera Utara. Dalam perkembangan selanjutnya, sesuai dengan kebutuhan, terjadi beberapa kali perubahan Peraturan Daerah untuk Meningkatkan Modal Disetor.

Pada tanggal 16 April 1999 bentuk Badan Hukum dirubah kembali menjadi Perseroan Terbatas sesuai dengan Akte Pendiri Perseroan Terbatas Nomor 38 Tahun 1999 Notaris Alina Hanum Nst, SH yang telah mendapat izin atau pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomr C-8224 HT.01.01.Thn 1999, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 54 Tanggal 6 Juli 1999, dengan modal dasar sebesar Rp. 400 milyar. Dasar perubahan Bentuk dan Modal Dasar sebelumnya telah dituangkan dalam Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 2 Tahun 1999. Sesuai


(13)

dengan kebutuhan dan perkembangan selanjutnya dengan Akte Nomor 31 tanggal 156 Desember 1999 dengan Modal Dasar ditingkatkan menjadi Rp 500 milyar. Dalam berjalan sejarahnya PT. Bank Sumut pernah menempati Gedung Kantor yang sangat sederhana di Jalan Palang Merah Medan. Kemudian pindah ke Jalan Imam Bonjol No. 7 Medan. Pada tanggal 20 April 1989 Mentri Dalam Negeri telah meresmikan penggunaan Gedung Kantor Baru yang cukup megah dan representatife terletak di jantung Kota Medan di Jalan Imam Bonjol Nomor 18 Medan yang ditempati hingga saat ini.

B. Struktur Organisasi PT. Bank Sumut Medan

Pengorganisasian adalah suatu aktivitas yang menghasilkan suatu struktur organisasi. Organisasi adalah sarana untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh orang-orang yang bekerja di dalamnya. Struktur adalah susunan dari suatu bidang pekerjaan yang akan diduduki sesuai dengan keahlian masing-masing. Jadi struktur organisasi adalah susunan, fungsi departemen dan posisi mereka dalam organisasi serta hubungan antara bagian-bagian yang satu dengan yang lainnya sehingga dapat tercipta suatu tim kerja yang baik dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan perusahaan.

Struktur organisasi yang digunakan pada PT. Bank Sumut Medan adalah berbentuk organisasi garis, dimana kekuasaan berada di tangan dewan komisaris bersama dengan direktur. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi yang digunakan PT. Bank Sumut Medan adalah sebagai berikut:


(14)

(15)

Demi tercapainya tujuan perusahaan, perseroan ini membagi pekerjaan dalam beberapa tugas, wewenang dan tanggung jawab secara vertikal. Adapun uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab adalah sebagai berikut :

I. Kepala Divisi Administrasi Keuangan Tugas :

1) Merumuskan kebijakan Bank dalam penerapan sistem administrasi keuangan yang handal dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. 2) Merumuskan kebijakan pengembangan di bidang teknologi sistem

informasi dengan tetap memperhatikan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan atau lembaga yang berkompeten lainnya.

3) Mengusulkan kepada Direksi Rencana Kerja dan Anggaran Divisi Administrasi Keuangan untuk dimasukkan ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan, Menengah dan Panjang Bank.

4) Menyampaikan saran-saran kepada Direksi sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan/keputusan dalam bidang administrasi keuangan/akuntansi dan teknologi sistem informasi.

5) Membina pejabat, staf, dan pegawai dalam lingkungan Divisi Keuangan guna meningkatkan keterampilan kerja, pengetahuan dan sikap kerja. 6) Mengusulkan pendidikan dan latihan yang dibutuhkan dalam rangka

pengembangan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dari pejabat/staf/pegawai dan Divisi Administrasi Keuangan.

7) Melakukan koordinasi dan supervisi atas pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing Kepala Bidangnya.


(16)

8) Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja lainnya.

9) Mewakili Bank dalam mengadakan hubungan/kerjasama dengan pihak lain berkaitan pelaksanaan fungsi Divisi Administrasi Keuangan.

10)Melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai dengan keperluannya.

Wewenang :

1) Menandatangani atau memaraf surat-surat, memorandum dan laporan- laporan lain sesuai kebutuhan.

2) Menilai atau menyetujui prestasi kerja pejabat/staf/pegawai dalam lingkungan Divisi Administrasi Keuangan.

3) Memberikan teguran atau peringatan serta sanksi kepada

pejabat/staf/pegawai dalam lingkungan Divisi Administrasi Keuangan yang melanggar ketentuan dan peraturan Bank.

4) Melaksanakan wewenang lainnya sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Tanggung Jawab :

1) Bertanggung jawab kepada Direksi atas pelaksanaan tugas sesuai program kerja Divisi Administrasi Keuangan.

2) Bertanggung jawab atas disiplin kerja staf dan pegawai di Divisi Administrasi Keuangan.

3) Bertanggung jawab atas keamanan, efisiensi teknologi sistem informasi. 4) Memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia Bank.

5) Bertanggung jawab atas keselamatan dokumen, arsip dan kendaraan serta seluruh perlengkapan inventaris.


(17)

II. Kepala Bidang Akuntansi Tugas :

1. Menyusun program kerja tahunan sesuai fungsi Bidang Akuntansi.

2. Menyusun sistem dan prosedur akuntansi BANK SUMUT dan

menjabarkannya menjadi rincian tugas unit organisasi.

3. Membuat usulan anggaran biaya Bidang Akuntansi untuk dimasukkan ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan, Menengah dan Panjang Divisi Administrasi Keuangan.

4. Mengkinikan ketentuan intern Bank sehubungan dengan perkembangan dan perubahan di bidang Akuntansi dan Keuangan.

5. Menyampaikan saran-saran sehubungan pelaksanaan tugas Bidang Akuntansi.

6. Menyelenggarakan administrasi keuangan dan akuntansi Kantor Pusat dengan menghimpun serta mengelola data seluruh transaksi keuangan BANK SUMUT.

7. Menyempurnakan buku pedoman akuntansi Bank.

8. Membuat/merumuskan bentuk laporan sesuai sistem yang berlaku untuk keperluan intern atau ekstern sesuai kebutuhan ataupun ketentuan yang berlaku.

9. Mengurus dan menyelesaikan perhitungan pajak penghasilan perusahaan. 10.Menyelesaikan selisih rekening atas Kantor Pusat dan Kantor Cabang. 11.Menyusun laporan keuangan, berupa neraca, rincian laba rugi Kantor


(18)

12.Mempersiapkan bahan-bahan yang berhubungan dengan laporan keuangan dalam Rapat Umum Pemegang Saham BANK SUMUT setiap tahunnya.

13.Menyusun neraca dan perhitungan laba rugi harian kantor pusat dan gabungan, dan menyusun serta menyampaikan laporan neraca publikasi bulanan dan triwulan ke Bank Indonesia.

14.Menyusun dan menyelesaikan perhitungan pajak penghasilan Bank.

15.Melakukan pemantauan dan pembinaan atas pos-pos neraca laba rugi seluruh unit kerja BANK SUMUT.

16.Membuat laporan neraca laba rugi kantor pusat dan konsolidasi, baik secara berkala atau tahunan, sesuai bentuk dan prosedur yang ditetapkan. 17.Menyusun dan menyampaikan laporan ke Bank Indonesia menurut bentuk

dan prosedur yang ditetapkan Bank Indonesia.

18.Menyusun laporan tahunan Bank dan laporan-laporan keuangan lainnya sesuai ketentuan yang berlaku.

19.Menyusun laporan-laporan perhitungan kebutuhan modal (CAR) setiap bulannya.

20.Menyusun laporan-laporan intern maupun ekstern secara berkala sesuai kebutuhan yang berhubungan dengan akuntansi.

21.Merumuskan pos-pos antar kantor dan membuat nota rekonsiliasi antara kantor pusat dengan kantor cabang.

22.Membina staf/pegawai dan bidang akuntansi guna meningkatkan keterampilan kerja, pengetahuan dan sikap kerja.


(19)

23.Melakukan kerjasama dengan kepala bidang yang lain di Divisi Administrasi Keuangan dalam pelaksanaan tugas-tugas.

24.Melakukan koordinasi dan supervisi atas pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh staf/pegawai di Bidang Akuntansi.

25.Melakukan koordinasi dengan Bidang /Unit kerja yang lain.

26.Mengusulkan pendidikan dan latihan yang dibutuhkan dalam rangka pengembangan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dari staf/pegawai di Bidang Akuntansi.

27.Melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai dengan keperluannya.

Wewenang :

1. Memaraf surat-surat, memorandum dan laporan-laporan lain sesuai kebutuhan.

2. Mewakili Kepala Divisi apabila diperlukan untuk mengadakan hubungan dengan unit kerja lain di lingkungan Bank atau instansi lainnya sesuai tugas Bidang Akuntansi.

3. Menilai prestasi kerja staf/pegawai dalam lingkunga Bidang Akuntansi. 4. Memberikan teguran, peringatan secara lisan kepada staf/pegawai dalam

lingkungan Bidang Akuntansi yang melanggar ketentuan dan peraturan Bank sesuai ketentuan yang berlaku.

5. Memberi rekomendasi permohonan menjalani cuti kepada staf/pegawai dalam lingkungan BidangAkuntansi.

6. Melaksanakan wewenang lainnya sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.


(20)

Tanggung Jawab :

1. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Divisi. 2. Bertanggung jawab langsung atas seluruh tugas-tugasnya.

3. Bertanggung jawab atas kebenaran laporan-laporan yang diterbitkan oleh Bidang Akuntansi.

4. Bertanggung jawab atas disiplin kerja staf dan pegawai di Bidang Akuntansi.

5. Memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia Bank.

6. Bertanggung jawab atas pengamanan dokumen-dokumen, arsip-arsip, perlengkapan inventaris di Bidang Akuntansi.

III. Kepala Bidang Teknologi Sistem Informasi Tugas :

1. Menyusun program kerja tahunan sesuai fungsi Bidang Teknologi Sistem Informasi.

2. Membuat usulan anggaran biaya Bidang Teknologi dan Sistem Informasi untuk dimasukkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan, Menengah dan Panjang Divisi Administrasi Keuangan..

3. Melakukan pemantauan untuk pengendalian atas pelaksanaan rencana yang telah disetujui.

4. Mengembangkan atau membangun sistem yang sesuai kebutuhan Bank, serta melakukan review dan persetujuan untuk sistem yang baru, melakukan pengujian, pengubahan, dan dokumentasi terhadap kegiatan pengembangan sistem.


(21)

5. Membuat perencanaan untuk menghadapi kemungkinan darurat atau Disaster and Recovery Plan (DRP), mengembangkan dan mengawasi

peralatan computer yang dipergunakan Bank dan juga merawat dan memperbaiki perangkat computer yang perbaikan dan perawatannya bukan oleh pihak ketiga atau vendor.

6. Melakukan analisis sistem, menyusun sistem dan prosedur serta panduan pengoperasian dari setiap aplikasi yang dibangun dengan tetap memperhatikan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan atau lembaga yang berkompeten lainnya.

7. Menerima dan mengadministrasikan keluhan-keluhan ataupun kendala yang dihadapi unit-unit dalam pengoperasian perangkat komputer serta memberikan solusinya.

8. Menentukan langkah-langkah pengaman untuk mencegah kemungkinan adanya gangguan terhadap sistem aplikasi computer.

9. Melakukan evaluasi, rekomendasi dan pengawasan terhadap pekerjaan dan perawatan yang dilakukan oleh pihak ketiga sesuai kontrak jasa perawatan.

10.Melakukan pemeliharaan dan perbaikan perangkat lunak dan keras yang digunakan seluruh unit kerja yang tidak dapat ditangani sendiri oleh pemakai.

11.Mempersiapkan format pembentukan data dasar yang akan diproses dan melakukan pengawasan atas otorisasi akses terhadap keluar masuknya data.


(22)

12.Menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan dengan adanya pemakaian perangkat lunak dan keras.

13.Mempersiapkan langkah-langkah pengamanan data yang akan maupun yang telah diproses serta mengelola seluruh media penyimpan data yang dipakai dalam sistem.

14.Menyarankan atau merekomendasikan pembelian perangkat lunak dan keras yang sesuai kebutuhan.

15.Memberikan penjelasan, bimbingan dan merencanakan serta melaksanakan pendidikan dan pelatihan pada pemakai perangkat komputer yang menyangkut pemakaian, pemeliharaan serta perbaikan kerusakan ringan.

16.Melakukan evaluasi dan mengusulkan penghapusan atau penggantian perangkat komputer yang sudah tidak layak dipergunakan di Bank. 17.Menyusun laporan teknologi informasi untuk laporan ke Bank Indonesia

sesuai Bidang Teknologi Sistem Informasi.

18.Melakukan service rutin ke Kantor Cabang untuk menjaga kinerja computer.

19.Membina staf/pegawai di bidang teknologi sistem informasi guna meningkatkan keterampilan kerja, pengetahuan dan sikap kerja.

20.Melakukan kerjasama dengan kepala Bidang yang lain di Divisi Administrasi Keuangan dalam pelaksanaan tugas-tugas.


(23)

22.Mengusulkan pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan dalam rangka pengembangan dan pengetahuan serta ketrampilan.

23.Melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai dengan keperluannya.

Wewenang :

1. Memaraf surat-surat, memorandum dan laporan-laporan lain sesuai kebutuhan.

2. Mewakili Kepala Divisi apabila diperlukan untuk mengadakan hubungan dengan unit kerja lain di lingkungan Bank atau instansi lainnya tugas Bidang Teknologi Sistem Informasi.

3. Memberikan rekomendasi kualitas dan kuantitas pembelian perangkat lunak dan keras computer.

4. Menilai prestasi kerja staf dan pegawai dalam bidang lingkungan Teknologi Sistem Informasi.

5. Memberikan teguran, peringatan secara lisan kepada staf, pegawai yang melanggar peraturan dan ketentuan Bank sesuai ketentuan yang berlaku dan apabila diperlukan usulan tentang pemberian sanksi.

6. Memberikan rekomendasi permohonan menjalani cuti kepada staf dan pegawai dalam lingkungan Teknologi Sistem Informasi.

7. Melaksanakan wewenang lainnya sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Tanggung Jawab :

1. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Divisi. 2. Bertanggung jawab langsung atas tugas-tugasnya .


(24)

3. Bertanggung jawab atas kebenaran laporan-laporan yang diterbitkan oleh Bidang Teknologi Sistem Informasi.

4. Memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia Bank.

5. Bertanggung jawab atas disiplin kerja staf dan pegawai di Bidang Teknologi dan Sistem Informasi.

6. Bertanggung jawab atas pengamanan dokumen-dokumen, arsip-arsip, perlengkapan inventaris di bidang Teknologi Sistem Informasi.

C. Pengertian Laporan Keuangan

Lembaga keuangan adalah semua badan yang melalui kegiatan-kegiatan di bidang keuangan menarik uang dari masyarakat dan menyalurkannya kembali ke dalam masyarakat, yang salah satunya adalah Bank.

Menurut Rindjin (2003 : 13), Bank adalah salah satu dari lembaga keuangan yang usaha pokoknya meliputi tiga kegiatan yaitu memberikan kredit, jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran, dan lalu lintas peredaran uang.

Di dalam lembaga keuangan seperti bank, setelah transaksi dicatat dan diikhtisarkan maka disiapkan laporan bagi pemakai yang berkepentingan. Laporan akuntansi yang menghasilkan informasi demikian disebut laporan keuangan.

Menurut penggunaannya, laporan keuangan bank dibedakan menjadi tiga yaitu laporan keuangan untuk masyarakat, laporan keuangan untuk keperluan manajemen bank dan laporan keuangan.

Menurut Jumingan (2005 : 4), Laporan Keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan yang disusun dan


(25)

ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan.

Menurut Abdullah ( 2003 : 106), Laporan Keuangan dapat dipahami sebagai bentuk pencatatan keuangan secara sistematis dan metodologis tentang posisi keuangan maupun hasil operasi keuangan perusahaan pada suatu periode waktu tertentu.

Secara umum laporan keuangan menyediakan informasi tentang posisi keuangan pada saat tertentu, kinerja dan arus kas dalam suatu periode yang ditujukan bagi pengguna laporan keuangan di luar perusahaan untuk menilai dan mengambil keputusan yang berhubungan dengan perusahaan.

Sebagai sumber informasi, laporan keuangan harus disajikan secara wajar, transparan, mudah dipahami dan dapat diperbandingkan dengan tahun sebelumnya ataupun antar perusahaan sejenis.

Elemen-elemen laporan keuangan pada dasarnya terdiri atas Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas Pemilik dan Laporan Arus Kas, serta catatan Laporan Keuangan (PSAK No. 31 Revisi 2000), namun laporan keuangan yang utama yaitu :

1. Neraca (Balance Sheet)

Menurut Dendawijaya (2005 : 31), Neraca Bank adalah suatu daftar yang menggambarkan kekayaan, kewajiban dan modal bank pada suatu periode tertentu.


(26)

Menurut Bastian (2006 : 238), Neraca merupakan salah satu elemen laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu, yang terdiri dari aktiva, kewajiban dan modal.

a. Aktiva

Pos-pos yang ada pada sisi aktiva adalah : 1. Kas

Yaitu uang kas, baik rupiah maupun valuta asing yang dimiliki oleh bank.

2. Giro di Bank Indonesia

Yaitu giro milik bank pada Bank Indonesia. 3. Tagihan pada bank lain

Yaitu semua tagihan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank lain.

4. Surat berharga dan tagihan lainnya

Yaitu surat berharga yang dimiliki oleh bank. 5. Kredit yang diberikan

Yaitu semua realisasi kredit yang diberikan oleh bank pada pihak ketiga yang bukan bank.

6. Penyertaan

Yaitu penyertaan dana oleh bank pada bank lain, lembaga keuangan dan perusahaan lain.


(27)

Yaitu cadangan-cadangan dana dalam rupiah dan valuta asing 8. Aktiva dan inventaris

Yaitu nilai buku dari tanah, gedung, kantor, rumah dan perabot milik bank.

9. Rupa-rupa aktiva

Yaitu saldo rekening-rekening lainnya. b. Passiva

Pos-pos yang ada pada sisi passiva adalah : 1. Giro

Yaitu giro dalam rupiah dan valuta asing milik pihak ketiga dan bank lain pada bank yang bersangkutan.

2. Call money

Yaitu dana yang diterima oleh bank dari bank lain. 3. Tabungan

Yaitu simpanan-simpanan milik pihak ketiga yang bukan bank pada bank yang bersangkutan.

4. Deposito berjangka

Yaitu deposito berjangka, deposits on call, sertifikat deposito dan deposito sejenis lain yang diterima oleh bank milik pihak ketiga dan bank lain.

5. Kewajiban lainnya

Yaitu semua kewajiban bank yang harus segera dibayar oleh bank yang bersangkutan.


(28)

6. Surat berharga

Yaitu surat berharga yang diterbitkan oleh bank lain. 7. Pinjaman

Yaitu pinjaman yang diterima oleh bank dari pihak ketiga, bank lain dan Bank Indonesia.

8. Rupa-rupa pasiva

Yaitu saldo rekening pasiva lainnya baik dalam rupiah maupun valuta asing.

9. Modal

Yaitu modal bank yang berbadan hukum Indonesia, modal kantor cabang bank asing, agio saham dan cadangan.

10.Laba –rugi

Yaitu sisa laba rugi tahun-tahun lalu yang belum dibagikan atau dipindahbukukan ke rekening lain dan ditambah laba rugi dalam tahun buku berjalan.

2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Menurut Dendawijaya (2005 : 109), Laporan Laba Rugi Bank adalah suatu laporan keuangan bank yang menggambarkan pendapatan dan biaya operasional dan non operasional bank serta keuntungan bersih bank dan suatu periode tertentu.

Menurut Bastian ( 2006 : 242), Laporan Laba Rugi merupakan salah satu elemen laporan keuangan yang menggambarkan posisi hasil usaha suatu perusahaan dalam jangka waktu/periode tertentu yang komponennya terdiri atas pendapatan dan beban.


(29)

a. Pendapatan

1. Pendapatan operasional

Pendapatan operasional terdiri atas semua pendapatan yang merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha bank yang benar-benar telah diterima.

Pendapatan operasional bank terdiri atas : (a) Hasil Bunga

Yaitu pendapatan bunga, baik dari pinjaman yang diberikan maupun dari penanaman-penanaman yang dilakukan oleh bank.

(b) Provisi dan Komisi

Yaitu provisi dan komisi yang dipungut bank dari berbagai kegiatan yang dilakukan.

(c) Pendapatan valuta asing lainnya

Yaitu keuntungan yang diperoleh bank dari berbagai transaksi devisa. (d) Pendapatan lainnya

Yaitu pendapatan lain yang merupakan hasil langsung dari kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan operasional bank yang tidak termasuk ke dalam rekening pendapatan di atas.

b. Biaya-biaya

1. Biaya Operasional

Biaya operasional terdiri atas semua biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha bank yang diperinci sebagai berikut :


(30)

Yaitu semua biaya atas dana-dana yang berasal dari bank Indonesia, bank-bank lain dan pihak ketiga yang bukan bank-bank.

b) Biaya valuta asing lainnya

Yaitu semua biaya yang dikeluarkan bank untuk berbagai transaksi bank devisa.

c) Biaya tenaga kerja

Yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan bank untuk membiayai pegawai-pegawainya.

d) Penyusutan

Yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan bank untuk penyusutan benda-benda tetap dan inventarisnya.

e) Biaya lainnya

Yaitu biaya langsung dari kegiatan usaha bank yang belum termasuk ke pos biaya di atas.

2. Biaya Nonoperasional

Biaya nonoperasional terdiri atas semua biaya yang tidak berhubungan dengan kegiatan usaha bank.

c. Laba Rugi Sebelum Pajak

Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah laba rugi bank yang diperoleh dalam periode berjalan sebelum dikurangi pajak.

d. Sisa Laba Rugi Tahun Lalu

Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah sisa laba rugi tahun buku yang lalu yang belum dibagikan atau dipindahkan ke pos lain.


(31)

D. Laporan Keuangan PT. Bank Sumut Medan

Untuk melakukan analisis laporan keuangan dan guna melengkapi penulisan skripsi minor ini maka dalam Tabel 1 dan Tabel 2 disajikan Neraca dan Laporan Laba/Rugi PT. Bank Sumut Medan pada tahun 2004, 2005 dan 2006.


(32)

Tabel 1 PT. BANK SUMUT

NERACA

31 Desember 2006, 2005 dan 2004

AKTIVA

Pos-Pos

2006 2005 2004

Rp Rp Rp

AKTIVA

Kas 189.813.960.834 168.320.805.479 142.288.426.856 Giro pada Bank Indonesia 639.028.562.683 262.115.877.728 155.794.995.105 Giro pada Bank lain 58.869.096.824 14.144.810.120 12.456.806.103 Dikurangi penyisihan

penghapusan (588.690.968) (141.448.101) (124.568.061) 58.280.405.856 14.003.362.019 12.332.238.042

Penempatan pada bank lain 894.900.000.000 709.000.000.000 600.400.000.000 Dikurangi penyisihan

penghapusan (8.949.000.000) (7.090.000.000) (6.004.000.000) 885.951.000.000 701.910.000.000 594.396.000.000

Surat Berharga 2.652.154.083.785 952.126.074.961 Dikurangi penyisihan

penghapusan (420.355.000) (356.086.500) 2.651.733.728.785 951.769.988.461 795.940.926.979

Kredit

Pihak ketiga 2.953.932.535.491 2.058.974.579.643 1.481.578.778.050 Pihak afiliasi 792.223.240 19.995.202.007 40.962.285.959 Dikurangi penyisihan

penghapusan (64.911.816.535) (64.092.506.217) (24.293.637.460) Jumlah kredit yang

diberikan-bersih 2.889.812.942.196 2.014.877.275.433 1.498.247.426.549 Obligasi Pemerintah 19.960.000.000 Penyertaan saham 750.000.000 750.000.000 750.000.000 Dikurangi penyisihan


(33)

Bunga yang masih akan

diterima 40.906.224.639 35.141.582.545 28.743.297.186

Piutang lain-lain 227.671.000 - -

Aktiva tetap bersih 168.551.789.149 167.081.084.083 150.076.547.516 Aktiva lain-lain 173.106.873.591 163.187.369.215 169.779.696.156 Dikurangi penyisihan

penghapusan (29.830.884.034) - -

143.275.989.557 163.187.369.215 169.779.696.156

JUMLAH AKTIVA 7.668.324.774.699 4.479.149.844.963 3.568.302.054.389

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Pos-Pos

2006 2005 2004

Rp Rp Rp

KEWAJIBAN

Giro 4.135.033.269.425 2.045.808.399.056 1.321.268.783.728 Tabungan 1.394.240.703.303 920.908.323.841 858.213.624.623 Deposito berjangka 1.292.215.485.999 694.673.527.000 679.083.384.000 Pinjaman yang diterima 25.041.443.650 26.914.360.412 4.294.507.419 Beban yang masih harus

dibayar 17.881.098.760 8.316.206.233 12.245.362.725 Hutang pajak 21.667.716.526 5.431.899.383 18.356.325.628 Kewajiban segera lainnya 53.761.142.155 28.927.780.840 35.888.402.769 Kewajiban lain-lain 35.989.894.009 14.587.992.968 5.242.228.325

Jumlah kewajiban 6.975.830.753.827 3.745.568.489.733 2.934.592.619.217

EKUITAS

Modal saham :

Modal dasar 50.000.000

lembar

saham dengan nilai

nominal

Rp 10.000 per saham pada


(34)

disetor

penuh 46.015.120 lembar

saham pada tahun 2006,

2005

dan 2004

Tambahan modal disetor 3.574.252.182 8.709.484.550 5.403.008.594 Selisih penilaian kembali

aktiva tetap 42.023.578.036 42.023.578.036 42.023.578.036

Cadangan 31.672.674.865 10.447.739.556 10.447.739.556 Akumulasi laba 155.072.315.789 212.249.353.088 115.683.908.986 Jumlah ekuitas 692.494.020.872 733.581.355.230 633.709.435.172 JUMLAH KEWAJIBAN

DAN

EKUITAS 7.668.324.774.699 4.479.149.844.963 3.568.302.054.389


(35)

Tabel 2

PT. BANK SUMUT MEDAN Laporan Laba/Rugi

31 Desember 2006, 2005, dan 2004

Pos-Pos

2006 2005 2004

Rp Rp Rp

PENDAPATAN DAN

BEBAN

OPERASIONAL

Pendapatan bunga

Bunga 810.374.146.794 539.712.019.040 449.713.263.171 Provisi dan komisi 6.489.337.262 3.875.964.762 3.480.770.334 Jumlah pendapatan bunga 816.863.484.056 543.587.983.802 453.194.033.505 Beban bunga (257.988.561.322) (133.382.556.052) (110.366.701.238) Pendapatan/(beban)

bunga-bersih 558.874.922.734 410.205.427.750 342.827.332.267

Pendapatan syariah 9.567.263.552 4.088.133.587 24.710.009 Beban syariah (965.121.978) (358.074.947) (7.354.853) Pendapatan investasi

syariah-bersih 8.602.141.574 3.730.058.640 17.355.156

Pendapatan operasional

lainnya

Pendapatan provisi dan

komisi 2.614.064.297 1.144.170.410 1.265.326.334 Pendapatan lain-lain 76.675.973.066 62.478.583.768 45.481.746.153 Jumlah pendapatan

operasional lain 79.290.037.363 63.622.754.178 46.747.072.487

Beban penyisihan

penghapusan

aktiva produktif (93.298.943.355) (86.923.200.691) (15.706.314.378)

Beban operasional lainnya

Beban administrasi umum (235.639.016.477) (159.245.868.332) (128.730.461.218) Beban tenaga kerja (134.027.598.465) (94.541.018.759) (75.990.252.919) Keuntungan/ (Kerugian)


(36)

penilaian surat berharga 10.790.850.000 (10.124.210.000) - Jumlah beban operasional

lainnya (452.174.708.297) (350.834.297.782) (220.427.028.515)

Pendapatan/(beban)

operasional

lainnya-bersih (372.884.670.934) (287.211.543.604) (173.679.956.028)

LABA OPERASIONAL 194.592.393.374 126.723.942.786 169.164.731.395

PENDAPATAN/(BEBAN)

NON-

OPERASIONAL-BERSIH

Pendapatan non operasional 32.346.244.646 16.954.213.672 2.823.123.055 Beban non operasional (1.720.594.431) (2.961.973.756) (1.853.208.791) PENDAPATAN/(BEBAN)

NON-

OPERASIONAL-BERSIH 30.625.650.215 13.992.239.916 969.914.264

LABA SEBELUM

PAJAK

PAJAK PENGHASILAN 225.218.043.589 140.716.182.702 170.134.645.659

Taksiran pajak penghasilan (70.145.727.800) (44.150.738.600) (31.053.707.419) Penghasilan/Beban Pajak

Tangguhan - - (22.749.098.263)

LABA BERSIH 155.072.315.789 96.565.444.102 116.331.839.977


(37)

E. Pengertian Rasio Keuangan

Analisis laporan keuangan perbankan bertujuan antara lain untuk mengetahui tingkat pencapaian kinerja perusahaan bank, untuk mengetahui perkembangan perbankan dari suatu periode ke periode berikutnya, sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasional dan penyusunan rencana kerja anggaran bank, untuk memonitor pelaksanaan dari suatu kebijakan perusahaan yang telah diterapkan, sehingga dapat diadakan perbaikan/penyempurnaan di masa yang akan datang.

Pelaksanaan analisis laporan keuangan perbankan dapat dilakukan dengan berbagai metode. Hal tersebut tergantung kepada kebutuhan internal masing-masing bank. Metode analisis laporan keuangan yang lazim dipergunakan dalam praktik perbankan, antara lain :

a. Analisis varians (variance analysis) : adalah metode analisis yang dipergunakan untuk mengetahui pencapaian kinerja dibandingkan dengan rencana kerja yang telah ditetapkan, serta mengidentifikasi terjadi deviasi. b. Analisis komparatif (comparative analysis) : adalah metode analisis yang

dilakukan dengan cara membandingkan keragaman usaha bank pada suatu periode dengan periode lainnya, baik secara absolut maupun relatif atas total/bagian tertentu.

c. Analisis lingkungan (environment analysis) : adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan hasil usaha yang telah dicapai suatu unit kerja terhadap industri usaha yang sama di wilayah kerjanya.


(38)

d. Analisis rasio (ratio analysis) : adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan pos-pos tertentu dalam neraca maupun laba rugi.

Jenis-jenis rasio atas keragaman usaha bank yang umum dipakai adalah sebagai berikut :

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi utang jangka pendeknya (termasuk bagian dari utang jangka panjang yang jatuh temponya dalam waktu sampai dengan satu tahun) dari aktiva lancarnya.

b. Rasio Produktivitas

Rasio produktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola aktiva untuk mendapatkan keuntungan. Dalam rasio produktivitas dapat dilihat hubungan timbal balik antara pos-pos pada neraca dengan pos-pos pada laporan laba rugi.

c. Rasio Efisiensi

Rasio efisiensi adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui seberapa efisien pengelolaan usaha bank dan menunjukkan hubungan timbal balik antara pos-pos pada neraca dengan pos-pos biaya, serta jumlah biaya yang dikeluarkan dengan pos-pos lainnya dalam laporan laba/rugi.

d. Rasio Lainnya

Rasio lainnya terdiri dari loan to asset ratio, classified asset atas total earning asset dan pendapatan nonbunga atas total pendapatan.


(39)

F. Rasio Keuangan PT. Bank Sumut Medan 1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas atau liquidity ratio yaitu rasio untuk mengetahui kemampuan bank dalam memenuhi utang jangka pendeknya dari aktiva lancarnya. Rasio likuiditas menggunakan data neraca bank, yang merupakan rasio likuiditas adalah :

a. Rasio Kas (cash ratio/ CR)

Rasio kas atau cash ratio adalah perbandingan antara jumlah saldo kas yang dimiliki oleh bank dengan jumlah pinjaman yang harus segera dibayar.

% 100 x ratio Cash Dibayar Segera Harus Yang Pinjaman Jumlah Kas Saldo Jumlah = % 100 x 811.120 2.215.370. Rp 6.856 142.288.42 Rp 2004 CR =

= 6.42 %

% 100 x 503.737 2.995.644. Rp 5.479 168.320.80 Rp 2005 CR =

= 5.62 %

% 100 x 114.883 5.583.035. Rp 0.834 189.813.96 Rp 2006 CR =

= 3.39 %

b. Giro Wajib Minimum (Reserve Requirement/RR)

Giro wajib minimum adalah simpanan yang wajib dipelihara dalam bentuk giro di Bank Indonesia bagi semua bank.


(40)

% 100 x ) ( RR Ketiga Pihak Simpanan Dana Jumlah sia BankIndone Pada Giro Saldo Jumlah = % 100 x 195.120 2.894.454. Rp 5.105 155.794.99 Rp 2004 RR =

= 5.38 %

% 100 x 030.737 3.690.318. Rp 7.728 262.115.87 Rp 2005 RR =

= 7.10 %

% 100 x 600.882 6.875.250. Rp 2.683 639.028.56 Rp 2006 RR =

= 9.29 % 2. Rasio Produktivitas

Rasio produktivitas adalah rasio yang mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola aktiva untuk mendapatkan keuntungan. Semakin besar keuntungan yang diperoleh, menunjukkan kinerja yang semakin produktif.

a. Return on Asset (ROA)

Return on asset adalah perbandingan antara laba bersih sebelum pajak

dengan jumlah aktiva yang dimiliki oleh bank

% 100 x ROA Ekuitas Total Pajak Sebelum Laba = % 100 x 054.389 3.568.302. Rp 5.659 170.134.64 Rp 2004

ROA =

= 4.77 %

% 100 x 844.963 4.479.149. Rp 2.702 140.716.18 Rp 2005


(41)

= 3.14 % % 100 x 774.699 7.668.324. Rp 3.589 225.218.04 Rp 2006

ROA =

= 2.94 %

b. Return on Equity (ROE)

Return on equity adalah perbandingan antara net income dengan jumlah

ekuitas. % 100 x ROE Ekuitas Total Income Net = % 100 x 5.172 633.709.43 Rp 9.977 116.331.83 Rp 2004 ROE =

= 18.36 %

% 100 x 5.230 733.581.35 Rp .102 96.565.444 Rp 2005 ROE =

= 13.16 %

% 100 x 0.872 692.494.02 Rp 5.789 155.072.31 Rp 2006 ROE =

= 22.39 %

c. Net Interest Margin (NIM)

Net Interest Margin adalah perbandingan antara pendapatan bersih bunga

atas earning asset yang dikelola.

% 100 x arg NIM Asset Earning Jumlah in M Interest Net = % 100 x 853.528 2.889.326. Rp 2.267 342.827.33 Rp 2004 NIM =


(42)

= 11.87 % % 100 x 763.894 3.669.299. Rp 7.750 410.205.42 Rp 2005 NIM =

= 11.18 %

% 100 x 170.981 6.428.240. Rp 2.734 558.874.92 Rp 2006 NIM =

= 8.69 %

d. Profit Margin (PM)

Profit margin adalah perbandingan antara laba yang diperoleh dengan total

pendapatan. % 100 x tan PM Pendapa Total Pajak Sebelum Laba = % 100 x 6.001 499.965.81 Rp 5.659 170.134.64 Rp 2004 PM =

= 34.03 %

% 100 x 1.567 611.298.87 Rp 2.702 140.716.18 Rp 2005 PM =

= 23.02 %

% 100 x 4.971 905.620.78 Rp 3.589 225.218.04 Rp 2006 PM =

= 24.87 %

e. Produktivitas Asset (PA)

Produktivitas asset adalah perbandingan antara total pendapatan dengan


(43)

% 100 x tan PA Aktiva Jumlah Pendapa Total = % 100 x 054.389 3.568.302. Rp .816.001 499.965 Rp 2004

PA =

= 14.01 %

% 100 x 844.963 4.479.149. Rp 1.567 611.298.87 Rp 2005

PA =

= 13.65 %

% 100 x 774.699 7.668.324. Rp 4.971 905.620.78 Rp 2006

PA =

= 11.81 %

f. Produktivitas Pinjaman (PP)

Produktivitas Pinjaman adalah rasio yang menunjukkan produktivitas pinjaman dalam menghasilkan pendapatan bunga dan provisi.

% 100 x Pr tan PP Pinjaman Jumlah Pinjaman ovisi Bunga Pendapa + = % 100 x 426.549 1.498.247. Rp 334 3.480.770. Rp 3.171 449.713.26 Rp 2004

PP = +

= 30.25 %

% 100 x 257.433 2.014.877. Rp 762 3.875.964. Rp 9.040 539.712.01 Rp 2005

PP = +

= 26.98 %

% 100 x 942.196 2.889.812. Rp 262 6.489.337. Rp 6.794 810.374.14 Rp 2006

PP = +


(44)

g. Pendapatan Pinjaman atas Total Pendapatan (PPaTP)

Pendapatan Pinjaman atas Total Pendapatan adalah rasio untuk mengetahui kontribusi pendapatan dari pinjaman terhadap total pendapatan.

% 100 x tan Pr tan PPaTP Pendapa Total Pinjaman ovisi Bunga Pendapa + = 6.001 499.965.81 Rp 334 3.480.770. Rp 3.171 449.713.26 Rp 2004

PPaTP = +

= 90.65 %

% 100 x 1.567 611.298.87 Rp 762 3.875.964. Rp 9.040 539.712.01 Rp 2005

PPaTP = +

= 88.92 %

4.971 905.620.78 Rp 262 6.489.337. Rp .146.794 810.374 Rp 2006

PPaTP = +

= 90.19 %

3. Rasio Efisiensi

Rasio efisiensi adalah rasio untuk mengetahui seberapa efisien pengelolaan usaha bank. Rasio efisiensi menunjukkan hubungan timbal balik (reciprocal) antara pos-pos pada neraca dengan pos-pos biaya, serta jumlah biaya yang dikeluarkan dengan pos-pos lainnya dalam laporan laba rugi.

a. Total Biaya atas Total Aktiva (TBaTA)

% 100 x TBaTA a TotalAktiv Biaya Total = % 100 x 054.389 3.568.302. Rp 4.606 330.801.08 Rp 2004


(45)

= 9.27 % % 100 x 844.963 4.479.149. Rp 8.781 474.450.71 Rp 2005

TBaTA =

= 10.59 %

% 100 x 774.699 7.668.324. Rp 1.597 721.919.24 Rp 2006

TBaTA =

= 9.41 %

b. Cost Of Found (COF)

Cost of found adalah seluruh biaya bunga yang dikeluarkan untuk

mendapatkan dana dari masyarakat ditambah biaya promosi dibandingkan dengan jumlah dana dari suatu bank.

% 100 x Pr COF Dana Jumlah omosi Biaya Dana Biaya + = 054.389 3.568.302. Rp 1.218 128.730.46 Rp 1.238 110.366.70 Rp 2004

COF = + x 100%

= 6.70 %

% 100 x 844.963 4.479.149. Rp 8.332 159.245.86 Rp 6.052 133.382.55 Rp 2005

COF = +

= 6.53 %

% 100 x 774.699 7.668.324. Rp 6.477 235.639.01 Rp 1.322 257.988.56 Rp 2006

COF = +

= 6.44 %

c. Overhead Cost Ratio (OHC)

Overhead cost adalah perbandingan antara biaya overhead dengan total


(46)

% 100 x Pr OHC oduktif Aktiva Jumlah sional BiayaOpera Total = % 100 x 853.528 2.889.326. Rp 4.137 204.720.71 Rp 2004 OHC =

= 7.09 %

% 100 x 763.894 3.669.299. Rp 7.091 253.786.88 Rp 2005 OHC =

= 6.92 %

% 100 x 170.981 6.428.240. Rp 4.942 369.666.61 Rp 2006 OHC =

= 5.75 %

d. Biaya Tenaga Kerja atas Biaya Overhead (BTKaBO)

Biaya tenaga kerja atas biaya overhead adalah perbandingan antara jumlah biaya tenaga kerja yang dikeluarkan bank dengan biaya overhead yang ada di dalam bank tersebut.

% 100 x BTKaBO Overhead Kerja Tenaga Biaya = % 100 x 4.137 204.720.71 Rp .919 75.990.252 Rp 2004 BTKaBO =

= 37.12 %

% 100 x 7.091 253.786.88 Rp .759 94.541.018 Rp 2005 BTKaBO =

= 37.25 %

% 100 x 4.942 369.666.61 Rp 8.465 134.027.59 Rp 2006 aBO

BTK =


(47)

e. Biaya Tenaga Kerja atas Pendapatan (BTKaP)

Biaya Tenaga Kerja atas Pendapatan adalah perbandingan antara jumlah biaya tenaga kerja yang dikeluarkan bank dengan pendapatan yang diperoleh bank tersebut. % 100 x tan BTKaP Pendapa Kerja Tenaga Biaya = % 100 x 6.001 499.965.81 Rp .919 75.990.252 Rp 2004 BTKaP =

= 15.19 %

% 100 x 1.567 611.298.87 Rp .759 94.541.018 Rp 2005 BTKaP =

= 15.47 %

% 100 x 4.971 905.620.78 Rp 8.465 134.027.59 Rp 2006 BTKaP =

= 14.79 %

3. Rasio Lainnya

Rasio lainnya terdiri dari loan to asset ratio, classified ratio atas total earning asset ratio serta pendapatan nonbunga atas pendapatan.

a. Loan to Asset Ratio (LTAR)

Loan to asset ratio adalah perbandingan antara jumlah kredit yang

diberikan dengan total aktiva yang dimiliki oleh bank.

% 100 x LTAR Aktiva Total Diberikan Yang Kredit Jumlah = % 100 x 054.389 3.568.302. Rp 426.549 1.498.247. Rp 2004 LTAR =


(48)

= 41.99 % % 100 x 844.963 4.479.149. Rp 275.433 2.014.877. Rp 2005 LTAR =

= 44.98 %

% 100 x 774.699 7.668.324. Rp 942.196 2.889.812. Rp 2006 LTAR =

= 37.69 %

b. Classified Asset atas Total Earning Asset (CA/TEA)

Classified Asset atas Total Earning Asset (CA/TEA) adalah perbandingan

antara jumlah classified asset dengan total earning asset pada bank.

% 100 x CA/TEA et EarningAss Total Asset Classified = % 100 x 853.528 2.889.326. Rp 0.861 678.975.20 Rp 2004

CA/TEA =

= 23.49 %

% 100 x 763.894 3.669.299. Rp 1.069 809.850.08 Rp 2005

CA/TEA =

= 22.07 %

% 100 x 170.981 6.428.240. Rp 603.718 1.240.084. Rp 2006

CA/TEA =


(49)

c. Pendapatan Nonbunga atas Total Pendapatan (PNaTP)

Pendapatan Nonbunga atas Total Pendapatan adalah perbandingan antara jumlah pendapatan selain dari pendapatan bunga dengan jumlah seluruh pendapatan yang diperoleh oleh bank.

% 100 x tan tan PNaTP pendapa Total Nonbunga Pendapa = % 100 x 6.001 499.965.81 Rp .487 46.747.072 Rp 2004 PNaTP =

= 9.35 %

% 100 x 1.567 611.298.87 Rp .178 63.622.754 Rp 2005 PNaTP =

= 10.41 %

% 100 x 4.971 905.620.78 Rp .363 79.290.037 Rp 2006 PNaTP =


(50)

BAB III

ANALISA DAN EVALUASI

Sesuai dengan judul, maka penulis akan mencoba menganalisis Laporan Keuangan PT. Bank Sumut Medan dengan menggunakan teori yang telah ditulis terlebih dahulu sebagai tolak ukur serta rasio-rasio keuangan sebagai alat analisis Laporan Keuangan.

1. Analisis Rasio Likuiditas

Berikut ini adalah tabel rasio likuiditas hasil pengolahan data dari PT. Bank Sumut Medan :

Tabel 3 Rasio Likuiditas PT. Bank Sumut Medan Tahun 2004, 2005 dan 2006

NO Keterangan 2004 2005 2006

1 Cash Ratio 6.42 % 5.62 % 3.39 %

2 Reserve Requirement 5.38 % 7.10 % 9.29 %

Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (data diolah) a. Cash Ratio

Berdasarkan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki cash ratio sebesar 6.42 %. Ini berarti bahwa setiap pinjaman yang harus segera dibayar sebesar Rp 1 dijamin oleh saldo kas sebesar Rp 0.0642 pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005 cash ratio mengalami penurunan dari 6.42 % menjadi 5.62 % sebesar 0.8 %, dan begitu juga pada tahun 2006 terjadi penurunan dari 5.62 % menjadi 3.39 % sebesar 2.23 %. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa tingkat likuiditas bank pada tahun 2004 adalah yang paling memuaskan dibandingkan dengan tahun 2005 dan 2006.


(51)

b. Reserve Requirement

Reserve Requirement atau Giro Wajib Minimum adalah saldo giro

minimum bank yang wajib dipelihara oleh bank umum setiap hari. Dari table di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai reserve requirement sebesar 5.38 %. Sedangkan pada tahun 2005 terjadi kenaikan

sebesar 1.72 % dari 5.38 % menjadi 7.10 %. Dan pada tahun 2006 juga terjadi peningkatan sebesar 2.19 % yaitu dari 7.10 % menjadi 9.29 %. Dari data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa bank tersebut mempunyai dana yang cukup untuk memenuhi semua kewajiban likuiditasnya karena batas giro wajib minimum yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah sebesar minimal 5 %.

2. Analisis Rasio Produktivitas

Berikut ini adalah tabel rasio produktivitas hasil pengolahan data dari PT. Bank Sumut Medan :

Tabel 4 Rasio Produktivitas PT. Bank Sumut Medan Tahun 2004, 2005 dan 2006

NO. Keterangan 2004 2005 2006

1 Return On Asset 4.77 % 3.14 % 2.94 %

2 Return On Equity 18.36 % 13.16 % 22.39 %

3 Net Interest Margin 11.87 % 11.18 % 8.69 %

4 Profit Margin 34.03 % 23.02 % 24.87 %

5 Produktivitas Asset 14.01 % 13.65 % 11.81 %


(52)

7 Pendapatan Pinjaman atas Total Pendapatan

90.65 % 88.92 % 90.19 %

Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (data diolah) a. Return On Asset (ROA)

Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai return on asset sebesar 4.77 %. Ini berarti bahwa laba bersih sebelum pajak yang diperoleh bank adalah 4.77 % dari jumlah seluruh aktiva yang dimiliki bank pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005 terjadi penurunan dari 4.77 % menjadi 3.14 % yaitu sebesar 1.63 %, dan pada tahun 2006 juga terjadi penurunan dari 3.14 % menjadi 2.94 % yaitu sebesar 0.2 %. Dari hasil perhitungan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa posisi bank dalam segi penggunaan aktiva tidak produktif. b. Return On Equity (ROE)

Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai return on equity sebesar 18.36 %, tahun 2005 sebesar 13.16 % dan tahun 2006 sebesar 22.39 %. Berdasarkan hasil data yang diperhitungkan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penerimaan bank atas peluang investasi cukup baik dan manajemen biaya yang dilakukan dalam bank tersebut cukup efektif.

c. Net Interest Margin

Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai net interest margin sebesar 11.87 %. Ini berarti bahwa pendapatan bunga bersih yang

diperoleh bank merupakan 11.87 % dari jumlah seluruh earning asset yang dimiliki bank pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005 terjadi penurunan dari 11.87 % menjadi 11.18 % yaitu sebesar 0.69 % dan pada tahun 2006 juga


(53)

terjadi penurunan dari 11.18 % menjadi 8.69 % yaitu sebesar 2.49 %. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penempatan earning asset dalam bank tersebut kurang menguntungkan.

d. Profit Margin

Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai profit margin sebesar 34.03 %. Ini berarti bahwa laba yang diperoleh bank pada tahun tersebut merupakan 34.03 % dari total pendapatan yang diterima oleh bank. Sedangkan pada tahun 2005 besar profit margin yang diterima adalah 23.02 % dan pada tahun 2006 sebesar 24.87 %. Dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja manajemen bank kurang produktif dalam meraih keuntungan. e. Produktivitas Asset

Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai produktivitas asset sebesar 14.01 %. Ini berarti bahwa jumlah pendapatan yang diterima oleh

bank merupakan 14.01 % dari total aktiva yang dimiliki bank pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005 terjadi penurunan dari 14.01 % menjadi 13.65 % yaitu sebesar0.36 %. Dan pada tahun 2006 juga terjadi penurunan dari 13.65 % menjadi 11.81 % yaitu sebesar 1.84 %. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa produktivitas aset dalam menghasilkan pendapatan kurang produktif. f. Produktivitas Pinjaman

Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai produktivitas pinjaman sebesar 30.25 %. Ini berarti bahwa bank memiliki pendapatan bunga dan provisi sebesar 30.25 % dari seluruh pinjaman yang diberikan oleh bank pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005 dan 2006 nilainya menurun menjadi


(54)

26.98 % dan 28.27 %. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas pinjaman yang diberikan cukup produktif dalam menghasilkan pendapatan baik bunga maupun provisi.

g. Pendapatan Pinjaman atas Total Pendapatan (PPaTP)

Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai pendapatan pinjaman atas total pendapatan sebesar 90.65 %. Ini berarti bahwa pendapatan dari pinjaman baik bunga maupun provisi merupakan 90.65 % dari jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh bank pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005 dan 2006 nilainya menurun menjadi 88.92 % dan 90.12 %.

3. Analisis Rasio Efisiensi

Berikut ini adalah tabel rasio efisiensi hasil pengolahan data dari PT. Bank Sumut Medan :

Tabel 5 Rasio Efisiensi PT. Bank Sumut Medan Tahun 2004, 2005 dan 2006

NO. Keterangan 2004 2005 2006

1 Total Biaya atas Total Aktiva 9.27 % 10.59% 9.41 %

2 Cost Of Fund 6.70 % 6.53 % 6.44 %

3 Overhead Cost Ratio 7.09 % 6.92 % 5.75 %

4 Biaya Tenaga Kerja atas Biaya

Overhead

37.12 % 37.25 % 36.26 % 5 Biaya Tenaga Kerja atas Pendapatan 15.19 % 15.47 % 14.79 % Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (data diolah)

a. Total Biaya atas Total Aktiva (TBaTA)

Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai total biaya atas total aktiva sebesar 9.27 %. Ini berarti bahwa total biaya yang dikeluarkan bank merupakan 9.27 % dari seluruh kekayaan atau aktiva yang dimiliki bank pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005 terjadi peningkatan dari 9.27 %


(55)

menjadi 10.59 % yaitu sebesar 1.32 % dan tahun 2006 terjadi penurunan dari 10.59 % menjadi 9.41 % yaitu sebesar 1.18 %. Dari data yang diperoleh tersebut dapat disimpulkan bahwa pengelolaan aktiva tahun 2004 adalah yang paling efisien daripada tahun 2005 dan 2006.

b. Cost Of Fund (COF)

Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai cost of fund sebesar 6.70 %. Ini dapat diartikan bahwa dari Rp 100 sumber dana sendiri, diperlukan biaya sebesar Rp 6.70 untuk mendapatkannya pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005 terjadi penurunan dari 6.70 % menjadi 6.53 % sebesar 0.17% dan tahun 2006 juga terjadi penurunan dari 6.53 % menjadi 6.44 % sebesar 0.09 %. Dari hasil perhitungan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pengarahan dana di bank tersebut cukup efisien.

c. Overhead Cost Ratio (OHC)

Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai overhead cost ratio sebesar 7.09 %. Ini berarti bahwa setiap penempatan dana Rp 100 diperlukan

biaya overhead sebesar Rp 7.09 pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005 terjadi penurunan dari 7.09 % menjadi 6.92 % yaitu sebesar 0.17 % dan tahun 2006 juga terjadi penurunan dari 6.92 % menjadi 5.75 % sebesar 1.17 %.

d. Biaya Tenaga Kerja atas Biaya Overhead (BTKaBO)

Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai biaya tenaga kerja atas biaya overhead sebesar 37.12 %. Ini berarti bahwa biaya tenaga yang dikeluarkan oleh bank merupakan 37.12 % dari seluruh biaya overhead yang dikeluarkan oleh bank pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005 terjadi


(56)

peningkatan dari 37.12 % menjadi 37.25 % sebesar 0.13 %. Dan pada tahun 2006 terjadi penurunan dari 37.25 % menjadi 36.26 % sebesar 0.99 %.

e. Biaya Tenaga Kerja atas Pendapatan (BTKaP)

Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai biaya tenaga kerja atas pendapatan sebesar 15.19 %. Ini berarti bahwa dari setiap Rp 100 pendapatan yang dihasilkan bank, diserap oleh biaya tenaga kerja sebesar Rp 15.19 pada tahun tersebut. Sedangkan pada tahun 2005 terjadi peningkatan menjadi 15.47 %. Dan pada tahun 2006 terjadi penurunan dari 15.47 % menjadi 14.79 % sebesar 0.68 %.

4. Analisis Rasio Lainnya

Berikut ini adalah tabel rasio lainnya hasil pengolahan data dari PT. Bank Sumut Medan :

Tabel 6 Rasio Lainnya PT. Bank Sumut Medan Tahun 2004, 2005 dan 2006

NO. Keterangan 2004 2005 2006

1 Loan to Asset Ratio 41.99 % 44.98 % 37.69 %

2 Classified Asset atas Total Earning Asset

23.49 % 22.07 % 19.29 %

3 Pendapatan Non Bunga atas

Total Pendapatan

9.35 % 10.41 % 8.76 %

Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (data diolah) a. Loan to Asset Ratio (LTAR)

Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai loan to asset asset ratio sebesar 41.99 %, sedangkan pada tahun 2005 terjadi peningkatan dari

41.99% menjadi 44.98 % yaitu sebesar 2.99 %. Dan pada tahun 2006 terjadi penurunan dari 44.98 % menjadi 37.69 % sebesar 7.29 %. Dari data tersebut dapat


(57)

disimpulkan bahwa tingkat likuiditas bank tersebut kecil karena jumlah aktiva yang diperlukan cukup besar untuk membiayai kreditnya.

b. Classified Asset atas Total Earning Asset (CA/TEA)

Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai classified asset atas total earning asset sebesar 23.49 %, sedangkan pada tahun 2005 dan 2006

sebesar 22.07 % dan 19.29 %.

c. Pendapatan Non Bunga atas Total Pendapatan (PNaTP)

Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai pendapatan non bunga atas total pendapatan sebesar 9.35 %. Ini berarti bahwa dari setiap Rp 100 total pendapatan yang dihasilkan oleh bank terdapat Rp 9.35 pendapatan non bunga. Sedangkan tahun 2005 meningkat menjadi 10.41 % dan tahun 2006 menurun menjadi 8.76 %.


(58)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan dalam bab-bab yang terdahulu, maka pada bab IV ini penulis ingin mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang penulis ambil adalah sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas

Dari kedua rasio likuiditas yang dimiliki oleh PT. Bank Sumut Medan pada tahun 2004, 2005 dan 2006 dapat diketahui bahwa tingkat likuiditas bank tersebut dinilai kecil karena kurangnya jumlah kas yang tersedia untuk membiayai pinjaman yang harus segera dibayar.

2. Rasio Produktivitas

Dari ketujuh rasio produktivitas yang dimiliki oleh PT. Bank Sumut Medan tahun 2004, 2005 dan 2006 dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen bank kurang baik dalam mengelola aktiva yang dimiliki oleh bank tersebut. Tapi jika dilihat dari nilai produktivitas pinjaman dapat diketahui bahwa kualitas pinjaman yang diberikan sangat baik dalam menghasilkan pendapatan baik bunga maupun provisi karena dapat menutupi biaya uang dan biaya resiko.


(59)

3. Rasio Efisiensi

Dari rasio efisiensi yang dimiliki oleh PT. Bank Sumut Medan tahun 2004, 2005 dan 2006 dapat diketahui bahwa manajemen bank cukup efisien dalam mengelola dana dan aktiva produktifnya. Hal ini dapat dilihat dari proporsi biaya tenaga kerja yang cukup besar terhadap biaya overhead dan pendapatan di dalam bank.

4. Rasio Lainnya

Dari ketiga rasio lainnya yang dimiliki oleh PT. Bank Sumut Medan pada tahun 2004, 2005 dan 2006 dapat diketahui bahwa jumlah aktiva yang diperlukan cukup besar untuk membiayai kredit yang diberikan.

B. Saran

Saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut :

1. Manajemen bank harus terus dapat meningkatkan stabilitas kondisi keuangan bank. Salah satunya dengan meningkatkan jumlah pendapatan dan menekankan biaya dalam kegiatan operasionalnya.

2. Rasio Likuiditas

Bank harus dapat meningkatkan jumlah aktivanya terutama aktiva lancar agar dapat membiayai seluruh kewajiban likuiditasnya.

3. Rasio Produktivitas

Manajemen bank harus lebih meningkatkan kemampuannya dalam mengelola aktiva yang ada agar dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar.


(60)

4. Rasio Efisiensi

Rasio Efisiensi bank dinilai cukup efisien, manajemen bank harus dapat meningkatkan pengelolaan dana dan aktiva produktif yang ada di dalam bank tersebut dan menekan biaya-biaya operasionalnya agar pengelolaan usaha bank tersebut dapat lebih efisien.

5. Rasio Lainnya

Dilihat dari rasio lainnya dari PT. Bank Sumut Medan, seperti loan to asset ratio, classified asset atas total atas earning asset ratio dan

pendapatan, maka PT. Bank Sumut Medan harus meningkatkan jumlah aktivanya agar dapat membiayai kredit yang diberikan dengan lebih menguntungkan.


(61)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Faisal, 2003, Manajemen Perbankan (Tekhnik Analisis Kinerja

Keuangan Bank), Universitas Muhammadiyah, Malang.

Bastian, Indra, Suhardjono, 2006, Akuntansi Perbankan, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Budisantoso, Totok, Sigit Triandani, 2006, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Edisi Kedua, Salemba Empat, Jakarta.

Djarwanto Ps, 2001, Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan, Cetakan Kedelapan, BPFE, Yogyakarta.

Dendawijaya, Lukman, 2005, Manajemen Perbankan, Edisi Kedua, Ghalia Indonesia, Bogor.

Jumingan, 2005, Analisis Laporan Keuangan, Bumi Aksara, Jakarta.

Kuswandi, 2004, Cara Mudah Memahami Angka-angka Manajemen

Keuangan Bagi Orang Awam, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Kasmir, 2000, Manajemen Perbankan, PT. Raja Persada, Jakarta.

Maksum, Azhar, 2004, Dasar-Dasar Akuntansi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Bartong Jaya, Jakarta.

Rindjin, Ketut, 2000, Pengantar Perbankan, Penerbit PT. Garuda Pustaka Utama, Jakarta.

Sekaran Uma, 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Cetakan Kedua, Edisi Keempat, Salemba Empat, Jakarta.

Siamat, Dahlan, 2005, Manajemen Lembaga Keuangan (Kebijakan Moneter

dan Perbankan), Edisi Kelima, Fakultas Ekonomi Universitas


(62)

(1)

Yenni Hastini : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan, 2008. USU Repository © 2009

disimpulkan bahwa tingkat likuiditas bank tersebut kecil karena jumlah aktiva yang diperlukan cukup besar untuk membiayai kreditnya.

b. Classified Asset atas Total Earning Asset (CA/TEA)

Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai classified asset atas total earning asset sebesar 23.49 %, sedangkan pada tahun 2005 dan 2006 sebesar 22.07 % dan 19.29 %.

c. Pendapatan Non Bunga atas Total Pendapatan (PNaTP)

Pada tahun 2004 PT. Bank Sumut Medan memiliki nilai pendapatan non bunga atas total pendapatan sebesar 9.35 %. Ini berarti bahwa dari setiap Rp 100 total pendapatan yang dihasilkan oleh bank terdapat Rp 9.35 pendapatan non bunga. Sedangkan tahun 2005 meningkat menjadi 10.41 % dan tahun 2006 menurun menjadi 8.76 %.


(2)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan dalam bab-bab yang terdahulu, maka pada bab IV ini penulis ingin mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang penulis ambil adalah sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas

Dari kedua rasio likuiditas yang dimiliki oleh PT. Bank Sumut Medan pada tahun 2004, 2005 dan 2006 dapat diketahui bahwa tingkat likuiditas bank tersebut dinilai kecil karena kurangnya jumlah kas yang tersedia untuk membiayai pinjaman yang harus segera dibayar.

2. Rasio Produktivitas

Dari ketujuh rasio produktivitas yang dimiliki oleh PT. Bank Sumut Medan tahun 2004, 2005 dan 2006 dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen bank kurang baik dalam mengelola aktiva yang dimiliki oleh bank tersebut. Tapi jika dilihat dari nilai produktivitas pinjaman dapat diketahui bahwa kualitas pinjaman yang diberikan sangat baik dalam menghasilkan pendapatan baik bunga maupun provisi karena dapat menutupi biaya uang dan biaya resiko.


(3)

Yenni Hastini : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan, 2008. USU Repository © 2009

3. Rasio Efisiensi

Dari rasio efisiensi yang dimiliki oleh PT. Bank Sumut Medan tahun 2004, 2005 dan 2006 dapat diketahui bahwa manajemen bank cukup efisien dalam mengelola dana dan aktiva produktifnya. Hal ini dapat dilihat dari proporsi biaya tenaga kerja yang cukup besar terhadap biaya overhead dan pendapatan di dalam bank.

4. Rasio Lainnya

Dari ketiga rasio lainnya yang dimiliki oleh PT. Bank Sumut Medan pada tahun 2004, 2005 dan 2006 dapat diketahui bahwa jumlah aktiva yang diperlukan cukup besar untuk membiayai kredit yang diberikan.

B. Saran

Saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut :

1. Manajemen bank harus terus dapat meningkatkan stabilitas kondisi keuangan bank. Salah satunya dengan meningkatkan jumlah pendapatan dan menekankan biaya dalam kegiatan operasionalnya.

2. Rasio Likuiditas

Bank harus dapat meningkatkan jumlah aktivanya terutama aktiva lancar agar dapat membiayai seluruh kewajiban likuiditasnya.

3. Rasio Produktivitas

Manajemen bank harus lebih meningkatkan kemampuannya dalam mengelola aktiva yang ada agar dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar.


(4)

4. Rasio Efisiensi

Rasio Efisiensi bank dinilai cukup efisien, manajemen bank harus dapat meningkatkan pengelolaan dana dan aktiva produktif yang ada di dalam bank tersebut dan menekan biaya-biaya operasionalnya agar pengelolaan usaha bank tersebut dapat lebih efisien.

5. Rasio Lainnya

Dilihat dari rasio lainnya dari PT. Bank Sumut Medan, seperti loan to asset ratio, classified asset atas total atas earning asset ratio dan pendapatan, maka PT. Bank Sumut Medan harus meningkatkan jumlah aktivanya agar dapat membiayai kredit yang diberikan dengan lebih menguntungkan.


(5)

Yenni Hastini : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank SUMUT Medan, 2008. USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Faisal, 2003, Manajemen Perbankan (Tekhnik Analisis Kinerja Keuangan Bank), Universitas Muhammadiyah, Malang.

Bastian, Indra, Suhardjono, 2006, Akuntansi Perbankan, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Budisantoso, Totok, Sigit Triandani, 2006, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Edisi Kedua, Salemba Empat, Jakarta.

Djarwanto Ps, 2001, Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan, Cetakan Kedelapan, BPFE, Yogyakarta.

Dendawijaya, Lukman, 2005, Manajemen Perbankan, Edisi Kedua, Ghalia Indonesia, Bogor.

Jumingan, 2005, Analisis Laporan Keuangan, Bumi Aksara, Jakarta.

Kuswandi, 2004, Cara Mudah Memahami Angka-angka Manajemen Keuangan Bagi Orang Awam, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Kasmir, 2000, Manajemen Perbankan, PT. Raja Persada, Jakarta.

Maksum, Azhar, 2004, Dasar-Dasar Akuntansi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Bartong Jaya, Jakarta.

Rindjin, Ketut, 2000, Pengantar Perbankan, Penerbit PT. Garuda Pustaka Utama, Jakarta.

Sekaran Uma, 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Cetakan Kedua, Edisi Keempat, Salemba Empat, Jakarta.

Siamat, Dahlan, 2005, Manajemen Lembaga Keuangan (Kebijakan Moneter dan Perbankan), Edisi Kelima, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.


(6)