11 faktor-faktor yang berkaitan seperti metode penambangan, ekonomi, pemasaran, legal,
lingkungan, sosial,
dan peraturan pemerintah.
Penentuan ini harus
dapat memperlihatkan bahwa pada saat laporan dibuat, penambangan ekonomis dapat
ditentukan secara memungkinkan. Cadangan batubara dibagi sesuai dengan tingkat kepercayaannya ke dalam cadangan “terkira” dan ‘terbukti”. Definisi masing-masing
istilah sesuai dengan SNI 5015:2011, adalah sebagai berikut: -
Cadangan batubara terkira adalah bagian dari sumber daya batubara tertunjuk yang dapat ditambang secara ekonomis setelah faktor-faktor penyesuai terkait
diterapkan, dapat juga sebagai bagian dari sumber daya batubara terukur yang dapat ditambang secara ekonomis, tetapi ada ketidakpastian pada salah satu atau
semua faktor penyesuai yang terkait diterapkan. -
Cadangan batubara terbukti adalah bagian yang dapat ditambang secara ekonomis darisumber daya batubara terukur setelah faktor-faktor penyesuai yang
terkait diterapkan.
1.7.2. Tabel Neraca Sumber daya Batubara Tambang Dalam
Untuk komoditas batubara, sumber daya batubara pada kedalaman 100 – 500 meter dari muka air laut disajikan khusus dalam tabel sumber daya batubara Tambang
Dalam.
1.7.3. Tabel Neraca Sumber daya Gas Metan Batubara
Terdapat perubahan format pada tabel neraca GMB, di desain untuk lebih menggambarkan karakteristik dan potensi GMB di Indonesia. Kolom yang terdapat pada
tabel neraca sumber daya GMB adalah:
a Cekungan, merupakan cekungan yang mengandung batubara dimana area
berada.
b Area, merupakan nama lokasi khas tempat GMB berada.
c Kedalaman target, merupakan titik kedalaman dimana lapisan batubara target
berada.
d Tebal lapisan batubara, merupakan tebal dari lapisan batubara target. e Kandungan gas rata-rata, merupakan jumlah gas metana yang terkandung
dalam lapisan batubara target. f
Sumber daya, kolom nilai sumber daya GMB dalam satuan Scf. 1.7.4. Tabel Neraca Sumber dayaPanas Bumi
Kolom yang terdapat pada tabel neraca sumber dayacadangan panas bumi adalah:
12 •
Nomor, adalah nomor urutan pemasukan data.
•
Nama Lapangan, merupakan nama lokasi lapangan panas bumi tersebut berada.
•
Kabupaten, menggambarkan lokasi administratif potensi panas bumi tersebut.
•
Sumber dayaPanas Bumi dipisahkan menjadi Sumber daya Spekulatif dan hipotetis
berdasarkan SNI 13-6171-1999 dengan definisi sebagai berikut : -
Spekulatif, -
Hipotesis, •
Cadangan Panas Bumi dipisahkan menjadi Cadangan terduga, mungkin, dan
terbukti berdasarkan SNI 13-6171-1999 dengan definisi sebagai berikut : -
Terduga, -
Mungkin, -
Terbukti, •
Kapasitas Terpasang merupakan besarnya daya listrik yang dapat dibangkitkan
oleh sarana konversi pembangkit listrik dalam suatu lapangan panas bumi MWe
13
2. HASIL KEGIATAN
2.1. Neraca Sumber daya Batubara
Hingga tahun 2016, database batubara terdiri dari 1029 lokasi yang tersebar di Pulau Sumatera, Pulau Jawabagian barat, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi bagian
selatan, dan Pulau Papua. Hasil perhitungan keseluruhan menunjukkan bahwa sumber
daya batubara Indonesia sampai dengan tahun 2016 ini adalah sebesar 128.062,64 juta ton batubara, sedangkan cadangan batubara sebesar 28.457,29 juta ton Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Kualitas, Sumber daya dan Cadangan Batubara Indonesia, 2016.
Apabila dibandingkan dengan neraca tahun 2015 terdapat kenaikansumber daya batubara sebesar 1.453,30 juta ton, begitu juga dengan cadangan batubara pada tahun
ini mengalami penurunan sebanyak 3.806,39 juta ton Gambar 2.1. Bertambahnya angka sumber daya batubara dikarenakan oleh penambahan data yang dikumpulkan pada tahun
ini dan juga adanya perubahan status dari cadangan ke sumber daya.
Gambar 2.1. Grafik perubahan nilai sumber daya dan cadangan batubara tahun 2012 – 2016.