Konsep Persepsi Konsep Kepemimpinan

3 Dari uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis merumuskan permasalahannya sebagai berikut: Bagaimana persepsi masyarakat terhadap kepemimpinan Camat Tahuna Kabupaten Sangihe

B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Konsep Persepsi

Secara etimologis, persepsi berasal dari bahasa inggris Perception yang berarti pengamatan. Secara umum persepsi merupakan pandangan, penilaian dan tanggapan terhadap sesuatu. Persepsi masyarakat berarti pengamatan yang dilakukan oleh massyarakat. Pada hakekatnya, persepsi adalah proses koknitif oleh setiap orang didalam memahami tentang lingkungan baik lewat penglihatan pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman Thoha. M,2003 . Ducan dalam Thoha 2003 bahwa persepsi itu dapat dirumuskan dengan berbagai cara, tetapi dalam ilmu perilaku khususnya ilmu psikologi diartikan perbuatan yang lebih dari sekedar mendengar melihat atau merasakan sesuatu diluar jangkauan lima indera dan merupakan suatu unsur yang penting dalam penyesesuaian perilaku manusia. Menurut badil 1982 persepsi merupakan pandangan, penilaian dan tanggapan terhadap sesuatu. Lebih lanjut dikatakan bahwa persepsi adalah suatu proses aktif dimana yang memegang peranan bukan hanya lingkungan atau objek, tetapi juga manusia itu sendiri terhadap objek tertentu. Alfian dalam Noehadi 1985 persepsi adalah cara pandang atau penilaian dan individu terhadap sesuatu fokus yang ada. Atau lebih jelasnya yaitu pemahaman sesuatu atau penghayatan langsung oleh seseorang pribadi atau proses yang mengahsilkan penghayatan langsung tersebut. Hal ini ditegaskan lagi oleh Rahmat 1994 persepsi merupakan pengalamanan tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan penafsiran pesan.

2. Konsep Kepemimpinan

Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin leader meniadi leadership. Kartono 2005:51, menyatakan pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki superioritas tertentu, sehingga dia memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakan orang lain melakukan 4 usaha bersama guna mencapai sasaran tertentu. Rivai 2006:65, menyatakan kepemimpinan adalah anggota dari suatu kumpulan yang diberi kedudukan tertentu dan diharapkan dapat bertindak sesuai kedudukannya. Jadi pemimpin juga seorang dalam suatu perkumpulan yang diharapkan dapat menggunakan pengaruhnya untuk mewujudkan dan mencapai tujuan kelompok. Sudriarnunawar 2006:1 pemimpin adalah seseorang yang memiliki kecapakan tertentu yang dapat mempengaruhi para pengikutnya untuk melakukan kerja sama ke arah pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Raven dalam Wirjana 2006:4, mengatakan bahwa pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi di kelompok, mempengaruhi orang-orang dalam kelompok itu sesuai dengan ekspektasi peran dan posisi tersebut, dan mengkoordinasi serta mengarahkan kelompok untuk mempertahankan diri serta pencapaian tujuannya. Syafie 2003:1, menyatakan bahwa pemimpin adalah orang yang mempengaruhi pihak lain melalui proses kewibawaan komunikasi sehingga orang lain tersebut bertindak sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. Sedangkan Nawawi 2004:9, mengatakan bahwa pemimpin adalah orang yang memimpin. Dalam kepemimpinan ini terdapat hubungan antar manusia, yaitu hubungan mempengaruhi dari pemimpin dan hubungan kepatuhan-ketaatan para pengikutbawahan karena dipengaruhi oleh kewibawaan pemimpin. Para pengikut terkena pengaruh kekuatan dari pemimpinnya, dan bangkitlah secara spontan rasa ketaatan pada pemimpin.

3. Pemerintah Kecamatan

Dokumen yang terkait

KOORDINASI CAMAT DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN PEMBANGUNAN DI KECAMATAN (Suatu Studi Dikantor Camat Langowan Barat) | Pangemanan | JURNAL EKSEKUTIF 3374 6333 1 SM

0 0 7

OPTIMALISASI PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DI KAWASAN PERBATASAN (Suatu Studi di Kecamatan Marore Kabupaten Kepulauan Sangihe) | Paparang | JURNAL EKSEKUTIF 16797 33741 1 SM

0 2 10

PELAYANAN PUBLIK PASCA PEMEKARAN KECAMATAN DI KECAMATAN TAHUNA BARAT KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE | Makagansa | JURNAL EKSEKUTIF 16792 33731 1 SM

0 1 12

PEMBERDAAN MASYARAKAT PESISIR DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN DI DESA MAHUMU DUA KECAMATAN TAMAKO KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE | Makagingge | JURNAL EKSEKUTIF 16592 33264 1 SM

0 0 11

KEPEMIMPINAN CAMAT UNTUK MENGGERAKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN (Suatu studi di Kecamatan Tahuna Timur Kabupaten Sangihe) | Hanibe | JURNAL EKSEKUTIF 16332 32742 1 SM

0 0 11

PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE TAHUN 2017 (Studi di Kecamatan Tahuna Barat) | Masambe | JURNAL EKSEKUTIF 16188 32456 1 SM

0 0 11

KEPEMIMPINAN CAMAT DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT | Lumintang | JURNAL EKSEKUTIF 15287 30674 1 SM

0 1 16

PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT PADA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SULAWESI UTARA TAHUN 2015 (Studi di Kelurahan Kolongan Beha Kecamatan Tahuna Barat Kabupaten Kepulauan Sangihe) | Zakarias | JURNAL EKSEKUTIF 16189 32458 1 SM

0 0 9

IMPLEMENTASI PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN TABUKAN TENGAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE | Mantiri | JURNAL EKSEKUTIF 17171 34596 1 SM

0 0 9

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TABUNGAN MASYARAKAT DI KECAMATAN TAHUNA BARAT KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

0 0 10