Telaah Pustaka 1. Belajar DRAFT PROPOSAL TESIS PENGARUH MIND MAPPING TERHADAP PENGETAHUAN DAN MOTIVASI MAHASISWA | Karya Tulis Ilmiah

yang dipilih dari tekxbook anatomi dan dipresentasikan dengan video powerpoint. Mahasiswa dibagi secara random menjadi dua kelompok. Kelompok 1 dengan powerpoint tradisional dan lainnya dengan mind map. Pada akhir pelajaran mahasiwa diberikan soal MCQ sebanyak 40 buah, data dianalisis dengan analisis of varian ANOVA dan pair t-test dan juga ikut membandingkan jenis kelamin. Jenis kelamin menentukan disain protokol pengajaran.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Telaah Pustaka 2.1.1. Belajar Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan prilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Belajar juga dapat diartikan suatu perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan. Mahmud, 2010 Belajar dapat dipengaruhi oleh banyak factor. Faktor-faktor ini dapat di kelompokan menjadi tiga yaitu faktor internal, faktor social dan faktor struktural. Faktor individualinternal seperti aspek fisiologis, psikologis, sikap mahasiswa, bakat, minat dan motivasi. Faktor sosial seperti kondisi lingkungan. Faktor struktural adalah pendekatan belajar, strategi dan metode yang digunakan siswa dan guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran serta gaya belajar masuk dalam faktor struktural Mahmud, 2010 Pencapaian hasil belajar yang dikemukan oleh Huitt yang disebut model Huitt, dipengaruhi oleh karakter mahasiswa diantaranya adalah priorknowledge, intelegensi, gaya belajar dan motivasi akan mempengaruhi prilaku mahasiswa. Prilaku mahasiswa dipengaruhi juga oleh materi, keterlibatannya, kesusksesannya. Sedangkan dari karakter dosen yaitu pengetahuannya, keterampilannya, kepercayaan dirinya. Karakter ini akan meempengaruhi prilakuk dosen yang terwujud dalam perencanaan, manajemen dan instruksi. Kebijaan juga 7 akan berpengaruh pada pencapaian hasil mahasiswa yaitu keuangan, pencapaian hasil, panduan, assessment dan pelatihan. Kebijakan kampus seperti kepemimpinan dan iklim pemebelajaran akan langsung mempengaruhi prilakuk dosen. Factor lain yang berpengaruhi adalah masyarakat, agama, keluarga Huitt, 2003 sitasi Gagne et al, 2005.

2.1.2. Teori Pembelajaran a. Teori pembelajaran kognitif

Teori information-process approach Santrock, 2011. Memori adalah kemampuan mempertahankan informasi dalam jangka lama. Terdapa tiga tahap dalam pembrosesan informasi yaitu pengkodean, menyimpan dan memanggil kembali. proses ini melalui tiga proses yaitu enkoding, menyimpan dan mengulang kembali. 1. Enkoding Proses pengkodean, pengkodean berhubungan dengan atensi dan pembelajaran. Ketika belajar mendengarkan dosen, berbicara maka akan terjadi pengkodean informasi di memori. Perhatian atau atensi dengan visual, manipulasi fisik, menggunakan kata akan di ingat dan dilakukan pengkodean. Proses pengkodean akan terjadi sejumlah proses yaitu latihanrepetisi, proses pendalaman, elaborasi, konstruksi, gambaran dan organisasi. 2. Rehearsal Proses rehearsal adalah pemanggilan kembali informasi secara sadar dalam suatu waktu untuk meningkatkan laanya dalam memori. Rehearshal bekerja terbaik ketika kamu membutuhkan untuk mengkode dan mengingat suatu daftar dalam waktu tertentu. Ketika mempertahankan informasi dalam waktu lama. Reherasal tidak bekerja ketika mempertahankan informasi dalam jangka lama. Proses pendalaman mememori terjadi terus menerus dari yang dangkal ke lebih dalam dengan proses lebih dalam menghasilkan memori lebih baik. Elaborasi mengembangkan informasi dalam proses pengkodean. Constuksi gambar, memori menerima informasi dalam dua cara yatu verbal dan gambar. Organisasi, jika mahasiswa mengorganisasikan informasi ketika mereka mengkode itu, maka memori akan lebih baik. 3. Penyimpanan Setelah informasi di koding, hal ini butuh dipertahankan atau disimpan. Mahasiswa mengingat informasi lebih dari 1 detik, ada yang setengah menit, dan informasi lainnya satu menit, 1 jam dan tahun bahkan seumur hidup. Ada tiga tipe memori dengan perbedaaan waktu yang berbeda. Sensori memori kira-kira 1 detik sampai beberapa detik. Short-term memory kira-kira 30 detik dan long-term memory 30 detik sampai seumur hidup. 8 Enkoding Getting information into memory Storage Retaining information overtime Retrieval Taking information out of storage Gambar 1. Proses informasi sumber: Educational Pshycology, 2011 Rehearsal Gambar. 2 . Working memory Sumber Educational Psychology 2011 3. Mind Mapping Mind mapping pertama kali dikembangkan oleh Tony Buzan tahun 1970. Mind mapping dikembangkan melalui catatan yang diambil secara visual oleh ilmuan terkenal, orang-orang yang menggambar secara primitive dan hieroglyphics mesir kuno Abdolahi, 2011. Mind mapping pertama kali dikembangkan oleh Tony Buzan tahun 1970. Menurut Buzan, mind map dapat membantu kita dalam beberapa hal yaitu merencanakan, mengkomunikasi, lebih kreatif, menghemat waktu, menyelesaikan masalah. memusatkan perhatian, menyususn dan menjelaskan pikiran, mengingat lebih baik, belajar dengan cepat dan efisien, melihat gambaran secara keseluruhan Buzan, 2011. Sedangkan menurut Michael Michalko citasi Buzan, 2011, mind mapping akan mengaktifkan otak, membereskan akal dari kekusutan, memungkinkan kita fokus pada pokok bahasan, membantu menunjukan hubungan antara bagian-bagian informasi yang saling terpisah, memberikan gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian dan emungkinkan kita mengelompokan konsep, membantu kita membandingkannya Mind mapping sangat mudah dan alami, maka alat-alat yang dibutuhkan sangat mudah yaitu kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil warna. otak dan imajinasi Buzanbuzan, 1993, Buzan T, 2012. Adapun langkah-langkah membuat mind mapping 1. Mulai dari bagian tengah kertas kosong, yang sisi panjangnya diletakan mendatar 2. Gunakan gambar atau foto untuk ide sentralnya 3. Gunakan warna 4. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabng tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua dan seterusnya 5. Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan lurus karena garis lurus akan membosankan otak 6. Gunakan satu kunci untuk setiap garis 7. Gunakan gambar 9 Visuals patial working memory Central executiv e Long-term memory Phonological Input via sensory memory Buzan membuat rekomendasi, ketika membuat mind mapping: Buzan 1993, davies M, 2010 a. Menempatkan suatu gambar atau topic pada daerah tengah dengan menggunakan paling sedkit tiga warna. b. Menggunakan gambar, symbol, kode, dan dimensi melalui mind maps kita c. Memilih kata kunci, dan print yang menggunakan upper dan lower case latter d. Masing-masing kata atau gambar sendiri dan mendudukan garisnya sendiri e. Menghubungkan garis dari gambar sentral , garis tengah tebal, organic, flowing, menjadi lebih tipis sebagai radian dari sentral f. Membuat garis sama panjang dengan gambar dan kata-kata g. Membuat warna dank ode sendiri melalui mind map h. Mengembangkan gaya sendiri pada mind mapping i. Menggunakan penekanan dan asosiasi dalam mind map j. Menggunakan mind map yang jelas dengan hirarki radian, prsanan nomor dan garis luar pada cabang-cabangnya. Sekarang sudah dikembangkan kriteria Sistem Scoring MMAR Mind Mapping Assessment Rubric untuk menilai apakah mind mapping sudah efektif atau memenuhi syarat. Kriteria penilaian tersebut adalah 1 level 1 hubungan konsep 2 poin jika valid, 2l evel 2 hubungan konsep 4 poin jika valid, 3 level 3 hubungan konsep 6 poin jika valid, 4 level 4 hubungan konsep 8 poin jika valid, 5 cross link 10 poin jika valid 6 contoh 1 poin masing-masing jika valid, 7 hubungan 3 poin jika valid, 80 gambar, bentuk 3 poin jika valid, 9 invalid komponen 0 Evrekli et la, 2010. Penelitian yang dilakukan oleh Abdolahi untuk melihat keefektifan mind maps dalam pengajaran anatomi mendapatkan bahwa pengajaran dengan mind map lebih efektif dibandingan metode pengajaran tradisional. Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Farrand meneliti bahwa mind map lebih efektif pada informasi yang didapat terulis dan motivasi lebih rendah dari pada metode mandiri Abdolahi et al, 2011; Farrandet al, 2002. Wickramasinghe et al, 2007. Evaluasi keefektifan mind map di banding cara belajar lain untuk mahasiwa yang baru masuk fakultas kedokteran mendapatkan bahwa tidak ada perbedaan perbedaan yang signifikan anatar mahasiswa menggunakan mind map dengan yang tidak terhadap memeori jangka pendek. D’antony et al, 2010 melihat pengaruh mind maps terhadap critical thinking mahasiswa yang diberikan perkuliahan kemudian mencatat melalui mind maps, hasilnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara yang menggunakan mind maps dan tidak menggunakan terhadap critical thinking mahasiswa. Fun et al 2010 melihat penggunaan teacher centered mind map dan student centered mind map mendapatkan bahwa penggunaan student centerd mind map lebih efektif dari pada teacher centered mind map terhadap nilai tes mahasiswa. 10 Gambar. 3. Mind Mapping Sumber: BuzabBuzan, 1993 Gambar 4. Concept map Sumber: Davies M, 2010 11 Gambar. 5. Argument map Sumber: Davies M, 2010 Motivasi Teori sosial humanis membedakan motivasi menjadi dua yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Menurut Pinrich dan schunk motivasi instriksik adalah tekad sesorang untuk mengejakan tugas atau pelajaran karena mereka menemukan kesenangan terhadap hal tersebut. Memori ekstrinsik ditentukan oleh factor luar individu seperti reward dan punishment. Teori behaviuorisme motivasi dapat meningkatkan kognitif dan meningkatkan performan Pelaccia, 2009 Motivasi adalah kekuatan yang mendorong mahasiswa terlibat, fokus, perhatian dan mau mengerjakan tugas-tugas pengajaran Gagne, 1985. Menurut Gagne 1992, motivasi dapat diukur secara langsung dengan observasi prilaku mahasiswa serta dengan memakai kuesioner Mahmud, 2010. Motivasi merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam pemebelajaran dan pencapaiannya, penerimaan terhadap tugas, kepercayaan diri tentang pembelajaran ditentukan oleh motivasi Pelaccia et al, 2009 Pengetahuan Menurut Bloom tahapan dalam proses kognitif adalah 1. Remember mengingat Mengenali atau mengingat kembali informasi yang telah dipelajari di awal waktu serta penyimpanannya dalam memori. 2. Pemahaman 12 Membangun makna dari materi-materi instruksional dan pesan-pesan misalnya menyimpulkan, mengartikan, mengidentifikasi 3. Pengaplikasian Meggunakan pengetahuan tersebut dalam situasi yang baru 4. Analisis Memcahkan informasi ke dalam bagian-baggian dan mengidentifikasi keterkaitan antar bagian-bagian tersebut. 5. Evaluasi Membuat suatu ketentuan terkait informasi dengan menggunakan standar atau kriteria tertentu 6. Kreasi Meletakan pengetahuan dan prosedur secara bersamaan dalam bentuk yang koheren, terstruktur dan kemungkinan memiliki keaslian menyeluruh. Miller 1990 mengusulkan suatu skema pencapaian kompetensi dan assessment yaitu mempertimbangkan perkembangan keahlian mahasiswa menjadi knowledgeable. Pada saat memilih suatu instrumen assessment kita harus menyesuaikan dengan level kompetensi yang harus di capai. Seorang mahasiswa harus melalui tahap knows faktual knowledge sebelum memasuki fase selanjutnya yaitu knows how tahap membangun pemahaman, tingkatan pencapaian yang lebih tinggi lagi yaitu mahasiswa mampu melakukan performan atau menunjukan show how. Sedangkan level yang tertinggi adalah does yaitu mampu melakukan tindkanan atau performan pada situasi kehidupan nyata Zubair amin, 2006, Dornan, 2009. Multiple choice question MCQ adalah tes berbentuk tulis yang paling banyak digunakan, tes ini menguji ingatan factual recall dengan memilih salah satu jawaban yang paling benar, waktu yang dibutuhkan untuk menjawab satu soal adalah 45 detik - 1 menit. Keuntungannya adalah relatif mudah digunakan feasible, tingkat reabiliti tinggi, valid konten yang luas atau learning target yang diwakili lebih luas Zubair, 2006

2.2. Landasan Teori