Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini

Vol. 5 No.1 Juni 2012 ISSN : 1979 - 5408 Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu 712 Sedangkan ditinjau dari struktur keluarga, anak merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah keluarga, karena hubungan pokok dalam sebuah keluarga adalah antara suami, isteri dan orangtua dengan anak. Anak merupakan amanah di tangan kedua orangtuanya, hatinya yang bersih merupakan permata yang berharga, lugu dan bebas dari segala macam ukiran dan gambaran. Anak lahir dalam pemeliharaan orangtua dan dibesarkan di dalam keluarga. Orangtua tanpa ada yang memerintah langsung memikul tugas sebagai pendidik, baik bersifat sebagai pemelihara, sebagai pengasuh, sebagai pembimbing, sebagai pembina maupun sebagai guru dan pemimpin terhadap anak-anaknya Abu Ahmadi.1991: hlm.177. Sebagai agama universal dan rahmat bagi sekalian alam, agama Islam juga memberikan perhatian positif terhadap pelaksanaan pendidikan anak usia dini. Di dalam masyarakat Islam, konsep dan praktik pendidikan usia dini telah berlangsung sejak lama sehingga populer dengan ungkapan yang oleh sebagian orang disebut sebagai sabda Rasul, yaitu ’Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga ke liang lahat. Terlepas dari persoalan apakah ungkapan ini benar-benar Hadis Nabi atau tidak, yang jelas konsep pendidikan usia dini atau bahkan seumur hidup dapat dipahami dari ungkapan itu Abu Ahmadi.1991: hlm.177. Ungkapan ini selain menunjukan adanya perintah untuk menuntut ilmu sepanjang hayat, juga mengandung isyarat tentang pemberian pendidikan pada anak sejak usia dini, yaitu sejak masa bayi dalam buaian ibu. Dalam banyak hal, Islam mengajarkan kepada umatnya untuk memberikan pendidikan tentang kebaikan Islami bukan saja pada saat anak telah terlahir ke dunia, tetapi juga sejak masih berada dalam kandungan ibu. Pendidikan Islami kepada anak usia dini merupakan aktivitas penting yang harus dilakukan oleh setiap orangtua muslim jika menghendaki terwujudnya anak-anak yang saleh dalam keluarganya. Oleh Karena itu kajian tentang pendidikan anak usia dini sesungguhnya tidak hanya milik dan bahan kajian para pakar pendidikan umum, tetapi juga merupakan kajian dan objek pembahasan pakar ilmu pendidikan Islam. Nilai-nilai keimanan dan keislaman dalam diri anak perlu diperkenalkan dan ditanamkan dengan cara mengupayakan realisasi ajaran islam dalam program pembelajaran anak usia dini tersebut.

2. Kajian Teoritis

a. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini

Secara sederhana pendidikan anak usia dini PAUD adalah upaya orang dewasa untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak dan dilaksanakan pada saat anak masih berada pada fase usia prasekolah 0-6 tahun. Menurut istilah pendidikan Islam, pendidikan pada fase ini disebut dengan tarbiyah al-thifl, yaitu pendidikan yang diberikan kepada anak-anak usia 0-6 tahun. Lebih jelas lagi pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan Vol. 5 No.1 Juni 2012 ISSN : 1979 - 5408 Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu 713 perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Boediono. 2003: hlm. 6. Pemahaman lain menyebutkan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh, yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani moral dan spiritual, motorik, akal pikir, emosional, dan sosial yang tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Adapun upaya yang dilakukan mencakup stimulasi intelektual, pemeliharaan kesehatan, pemberian nutrisi, dan penyediaan kesempatan yang luas untuk mengeksplorasi dan belajar secara aktif. Dengan demikian pendidikan anak usia dini dapat dideskripsikan sebagai berikut: Pertama, PAUD adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh dan pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada anak. Kedua, PAUD merupakan satu bentuk penyelenggaraan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik, kecerdasan, sosio-emosional, bahasa dan komunikasi. Ketiga, PAUD dalam pelaksanannya disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak-anak usia dini Mansur. 2005: hlm. 89. Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas mendefinisikan pembelajaran anak usia dini sebagai berikut: 1. Proses pembelajaran bagi anak usia dini adalah proses interaksi antar anak, sumber belajar dan pendidikan dalam suatu lingkungan belajar tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2. Sesuai dengan karakteristik anak usia dini yang bersifat aktif melakukan berbagai eksplorasi dalam kegiatan bermain, maka proses pembelajarannya ditekankan pada aktivitas anak dalam bentuk belajar sambil bermain. 3. Belajar sambil bermain ditekankan pada pengembangan potensi di bidang fisik, kecerdasan, sosio-emosional, bahasa dan komunikasi menjadi kompetensi atau kemampuan yang secara aktual dimiliki anak. 4. Penyelenggaraan pembelajaran bagi anak usia dini perlu diberikan rasa aman bagi anak-anak tersebut. 5. Sesuai dengan sifat perkembangan anak usia dini, proses pembelajarannya dilaksanakan secara terpadu. 6. Proses pembelajaran akan terjadi apabila anak secara aktif berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur pendidikan. 7. Program belajar dan mengajar dirancang dan dilaksanakan sebagai suatu sistem yang dapat menciptakan kondisi yang menggugah dan memberi kemudahan bagi anak usia dini untuk belajar sambil bermain melalui berbagai aktivitas yang bersifat konkrit dan yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan serta kehidupan anak usia dini. 8. Keberhasilan proses pembelajaran ditandai dengan pencapaian pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini secara optimal dan mampu menjadi jembatan bagi anak usia dini untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan perkembangan selanjutnya Mansur. 2005: hlm. 89. Vol. 5 No.1 Juni 2012 ISSN : 1979 - 5408 Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu 714 Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, dapat melalui jalur pendidikan formal, nonformal, danatau informal. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-Kanak TK, Raudatul Athfal RA atau bentuk lain yang sederajat; pada jalur nonformal berbentuk Kelompok Bermain KB, Taman Penitipan Anak TPA atau bentuk lain yang sederajat; dan pada jalur informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.

b. Landasan Pendidikan Anak Usia Dini