Setelah kita tahu bahwa ada hubungan antara amplitudo dan frekuensi, pada rangkaian VCO gambar 21, maka bila kita konfigurasi L1 dengan diameter 7,2mm dan
kita mengubah tap pada lilitan 3, 4 dan 5, diagram dibawah ini menunjukkan hubungan antara amplitudo dan frekuensinya.
Frekuensi
Gambar 22. Diagram Frekuensi terhadap Amplitudo Pada diagram gambar 22 kita lihat bahwa bila kita tap 3 lilitan ke-5 memiliki amplitudo
sebesar 130 mV
RMS
pada frekuensi 155MHz. Lebih bagus dibanding dengan tap 3 dan tap 4 yang mengalami penurunan amplitudo pada frekuensi diatas 155 MHz. Dari hasil
pengetap tersebut bisa kita lihat band dari VCO sendiri, yakni sebesar 200 mV
RMS
pada 100 MHz.
3.2 VCO dengan IC LM566
Sebuah contoh VCO adalah unit IC LM566 yang menghasilkan dua sinyal gelombang, yakni gelombang persegi dan gelombang segitiga. Keluaran frekuensinya diatur
melalui resistor dan kapasitor luar yang diatur melalui masukan tegangan dc pada kaki 5. Blok diagram dari LM566 seperti pada gambar 23 dibawah ini.
Schmitt Trigger
Sumber Arus
Gambar 23. VCO dengan IC LM566 dan Konfigurasi kaki
Pada gambar 23 menunjukan bahwa LM566 terdiri dari arus sumber untuk pengisian dan pengosongan kapasitor luar C1 pada harga yang di set oleh resistor luar R1, dan
memodulasikan tegangan input dc. Sebuah rangkaian Schimtt trigger digunakan untuk menswitch arus sumber diantara proses pengisian dan pengosongan kapasitor dan
tegangan segitiga kaki 4 terjadi melintasi kapasitor dan gelombang persegi kaki 3 dari Schmitt trigger diberikan sebagai output melalui rangkaian penyangga buffer.
Pada gambar 24 menunjukkan hubungan kaki LM566.
566
Gambar 24.
Konfigurasi kaki
LM566 Kelebihan dari LM566 adalah pengoperasian tegangan Vcc yang lebar, yakni antara
10V hingga 24V. Serta pengaturan range frekuensi luar dengan kapasitor mencapai 10 hingga 1. Juga pemprograman frekuensi ditentukan dengan arus, tegangan,
resistor dan kapasitor.
Adapun susunan kaki pada LM566 adalah sebagai berikut: Kaki 1 = Ground
; Kaki 2 = NC No Connected
Kaki 3 = Output Gelombang Persegi Kaki 4 = Output Gelombang Segitiga
Kaki 5 = Input tegangan dc Input Modulasi, V
C
Kaki 6 = Input pewaktu resistor, R1 Kaki 7 = Input pewaktu kapasitor, C1 ;
Kaki 8 = Catu daya, V
+
Penggunaan umum LM566 terlihat pada modulasi FM, sinyal generator, generator fungsi, modulasi FSK dan generator nada tone. LM566 mempunyai karakteristik
sebagai berikut:
Parameter Kondisi Nilai
Unit
Operasi Frekuensi Maksimum R1 = 2k
Ω C1 = 2,7 pF
0,5 – 1 MHz
Range Tegangan Input kaki 5 -
34Vcc - Vcc Volt
Impedansi Input kaki 5 -
0,5 - 1 M
Ω Sensitifitas VCO pada kaki 5
8-10V, f
O
= 10kHz 6,0 – 7,2
KHzV Impedansi Output kaki 3
- 50
Ω Impedansi Output kaki 4
- 50
Ω Output Gelombang Persegi
R
L1
= 10k 5,0 - 5,4
Vpp Output Gelombang Segitiga
R
L2
= 10k 2,0 - 2,4
Vpp
LM566 bisa kita operasikan dengan catu daya tunggal atau dua catu daya, yakni catu positif dan negatif. Pada contoh gambar 25, kita menggunakan catu daya tunggal
berupa tegangan dc sebesar 12V.
Sebuah frekuensi operasi tengah dari LM566, fo, dapat dihitung menggunakan persamaan:
fo =
+ +
− V
C R
V V
C 1
1
4 ,
2
dimana; 2k Ω R1 20kΩ
0,75 V
+
V
C
V
+
fo 1MHz 10 V V
+
24 V
C
1
R
1
Resistor pembagi
tegangan Gambar 25. Rangkaian test VCO dengan LM566
Jadi berdasar pada gambar 25, kita bisa menentukan berapa besar fo sebuah VCO. Mari kita lihat contoh perhitungan dibawah ini:
1. Bila Vc pada kaki 5 sebesar +10,4 Volt. Maka
fo =
+ +
− V
C R
V V
C 1
1
4 ,
2
=
12 10
10000 4
. 10
12 4
, 2
8
× ×
−
−
= 3,2 kHz 2. Bila Vc pada kaki 5 sebesar +900 mVolt.
Maka fo
=
+ +
− V
C R
V V
C 1
1
4 ,
2
=
12 10
10000 9
, 12
4 ,
2
8
× ×
−
−
= 22,2 kHz Untuk bentuk gelombang persegi dan segitiga yang keluar pada kaki 3 dan kaki 4,
dapat kita lihat pada gambar 26 dibawah ini.
Gambar 26. Bentuk gelombang output VCO
4. Phase Locked Loop