Polipropilena Glikol Toluena Diisosianat

Lignin merupakan termoplastik alam yang akan menjadi lunak pada suhu yang lebih tinggi dan akan keras kembali apabila menjadi dingin. Haygreen, J.G and Bowyer, J.L. 1996

2.4 Polipropilena Glikol

Senyawa polieter yang banyak digunakan dalam poliuretan padatan adalah polipropilen glikol PPG dan politetrametilen glikol. Pembuatan keduanya dilakukan dengan penambahan polimerisasi dari monomer epoksida. Propilen oksida dibuat dari propilena dengan penggunaan klorohidrin sebagai senyawa intermediet. Pada pembuatan propilena glikol dibuat dalam stainless steel atau reaktor gelas, yaitu dengan proses batch. Katalis yang digunakan biasanya adalah natrium atau kalium hidroksida dalam bentuk larutan encer. Inisiator polimerisasi dibutuhkan untuk mengontrol jenis polieter yang dihasilkan. Etilena glikol, propilena glikol, dietilena glikol, dan dipropilena glikol dapat digunakan sebagai inisiator dalam pembuatan polieter difungsional, sedangkan gliserol dapat dijadikan inisiator polieter trifungsional. Reaksi pembentukan propilena glikol terdapat pada gambar 2.2. : Gambar 2.2 Pembentukan polipropilena glikol Hepburn, C. 1991

2.5 Toluena Diisosianat

Senyawa toluena diisosianat TDI memiliki senyawa dasar toluena. TDI terdiri dari dua jenis isomer yaitu 2,4 toluena diisosianat dan 2,6 toluena diisosianat. Terdapat Polipropilena glikol Katalis basa CH 3 CH 2 -CHCH 3 H [ OCH 2 CH ] n OH O Katalis Basa Polipropilena Glikol Katalis Basa Katalis Basa Katalis Basa Katalis Basa Katalis Basa CH 3 CH 2 -CHCH 3 H [ OCH 2 CH ] n OH O Polipropilena Glikol Katalis Basa CH 3 CH 2 -CHCH 3 H [ OCH 2 CH ] n OH O Polipropilena Glikol Katalis Basa Universitas Sumatera Utara dua variasi campuran dari toluena diisosianat yaitu 8020 2,42,6 dan 6535 2,42,6. Gugus isosianat pada 2,4 toluena diisosianat memiliki perbedaan kereaktifan, yakni kedudukan isosianat pada posisi 4 ternyata empat kali lebih reaktif dari posisi 2 dan 50 persen lebih reaktif dari isosianat posisi 4 pada difenilmetana diisosianat MDI. Dan kedudukan isosianat pada posisi 2 memiliki kereaktifan sama baik pada 2,4 maupun 2,6 toluena diisosianat. Struktur TDI dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut: Gambar 2.3 Struktur Toluena diisosianat Randall, D and Lee, S. 2002 Gugus isosianat dengan kereaktifan tinggi merupakan kunci reaksi dalam pembentukan poliuretan. Sebagian besar reaksi yang sangat penting dalam pembentukan poliuretan adalah reaksi antara isosianat dengan gugus hidroksil. Hasil reaksi adalah senyawa karbamat yang dikenal dengan senyawa uretan yang merupakan senyawa polimer dengan berat molekul yang tinggi. Senyawa alkohol primer alifatik memiliki kereaktifan dan kecepatan reaksi yang paling besar dibandingkan dengan alkohol sekunder dan tersier disebabkan adanya faktor sterik. Randall, D and Lee, S. 2002 CH 3 OCN CH 3 NCO NCO OCN 2,4-toluena diisosianat 2,6-toluena diisosianat Universitas Sumatera Utara

2.6 Katalis