Negara Kaesatuan Republik Indonesia
269 mementingkan diri sendiri, kelurga dan
kelompok masing-masing. Hal ini diiringi pula oleh sikap dan prilaku tidak jujur,
mental menerabas, tidak patuh pada hokum, KKN korupsi, kolusi dan Nepotisme, tidak
mengutamaan profesiosinalisme dan abai terhadap nilai-nilai etika dan sopan santun.
Kemudian secara Karakter Kebangsaan lebih mnyedihkan lagi. Antara suku satu
dengan suku yang lain tidak lagi merasa sebangsa, antara satu sekolah dengan
sekolah lain tidak lagi merasa satu bangsa, antara desa dengan desa lain tidak lagi rukun,
antar kelompok pemuda dengan kelompok pemuda juga tidak rukun. Mungkin Partai
politik yang ada juga tidak merasa memiliki bangsa
ini.Kita sebagai
bangsa yang
majemuk dan plural tidak lagi menyadari bahwa ada sekumpulan nilai-nilai yang haus
kita miliki bersama demi menjaga keutuhan Indonsia sebagai satu bangsa. Nilai-nilai itu
antara
lain patriotism,
nasionalisme, keluargaaan, toleranasi, saling menghargai
atar sesama, saling menghomati perbedaan- perbedaan yang ada. Apapun sukunya,
agamamya,
warna kulitnya,
bentuk rambutnya, dari Sabang sampai Merauke dari
Pulau Miangas sampai ke Pulau Rote harus menjadi satu dan bangga menjadi satu
bangsa yaitu “ Kami Bangsa Indonesia”. Untuk mewujudkan cita-cita luhur
tersebut tentulah tidak mudah dan tidak mungkin tercapai tanpa usaha nyata dan
kerja keras. Untuk itulah kita perlu memprogram
pendidikan nilai-nilai
kebangsaan kepada semua elemen bangsa Indonesia agar bangsa Indonesia kembali
menyadari bahwa mereka adalah satu bangsa yang besar.
Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR
Repubik Indonesia
telah menggariskan bahwa kelestarian Indonesia
sebagai sebuah bangsa harus dijaga dan dibela. Maka MPR mengemukana ada empat
pilar yang menopang kehiduapan Karakter Kebangsaan Indonesia yaitu:
NKRI UUD45
Pancasila Bhineka Tunggal Ika
Untuk memberi makna bagaimana empat pilar kehidupan bangsa ini bisa
dipahami dengan baik, maka berikut ini akan diuraikan sebuah analisa sehingga kita
sebagai anak bangsa bisa mengerti bahwa kita ini memang hidup didalam sebuah
bangsa yang majemuk dan plural.