Literasi sains dalam pembelajaran fisika

untuk memecahkan masalah sehari-hari agar dapat membuat keputusan, dapat membedakan bukti sains dan bukti teknologi untuk mengetahui informasi yang reliable dan yang tidak reliable, mampu memberikan penjelasan mengenai fenomena yang terjadi berdasarkan konsep yang telah dipahami, dapat menggunakan metode ilmiah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, dan mampu menganalisis hubungan sains dan teknologi dengan isu yang berkembang dalam masyarakat. Produk-produk berpikir tingkat tinggi diatas dapat dipilih sesuai dengan porsi literasi sains yang diinginkan. Indikator literasi sains dan berpikir tingkat tingkat tinggi tentu disesuaikan dengan individu yang akan ditinjau. Dengan pemilihan indikator yang berbeda, maka akan memberikan pengertian literasi sains yang berbeda. Namun secara garis besar literasi sains memiliki arti yang sama yaitu mampu mengaplikasikan konsep-konsep keilmuwan dalam memecahkan masalah sehari-hari.

b. Literasi sains dalam pembelajaran fisika

Menurut standar kompetensi yang terdapat pada Kurikulum 2006, terdapat dua tujuan pelajarn fisika di sekolah yang sejalan dengan literasi sains, dua kemampuan itu adalah 1. Kemampuan untuk dapat mengembangkan pengalaman agar dapat merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit instrument percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan atau tertulis. 2. Mengambangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduktif dengan menggunakan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik secara kualitaif maupun kuantatif. Dengan dua tujuan dari pelajaran fisika ini, diharapkan sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dapat menciptakan lingkungan pembelajaran demi tercapainya tujuan pelajaran fisika. Pertanyaannya adalah apakah pembelajaran fisika dikelas sudah melatihkan kemampuan literasi sains siswa?. untuk itu sebagai seorang guru tentu kita harus memiliki wawasan pembelajaran seperti apa yang bisa diaplikasikan agar kemampuan literasi sains siswa dapat meningkat. Kompoenen-komponen pembelajaran mulai dari perencanaan, proses dan evaluasi harus dikuasai oleh guru agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Pembelajaran adalah penciptaan lingkungan agar manusia-manusia yang ada didalamnya mengalami pengalaman tertentu sehingga, tanggapan dan tingkat laku seseorang dapat berubah dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, atau dari suatu keadaan ke keadaan lain yang diinginkan dalam tujuan pembelajaran. Dalam penyusunan rangkaian pembelajaran, mengacu pada kompetensi apa yang ingin dicapai. Setiap kegiatan dalam proses pembelajaran memberikan andil bagi kompetensi yang ingin dilatihkan pada siswa. rangkaian aktivitas pembelajaran terangkum dalam model pembelajaran yang digunakan. Pemilihan model pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Jika tujuan pembelajarannya adalah ingin melatihkan kemampuan literasi sains maka guru harus memilih model pembelajaran yang dapat melatihkan kemampuan literasi sains pada siswa. Terdapat prinsip-prinsip penting yang harus ada dalam sebuah pemebalajaran yang bertujuan untuk melatihkan kemampuan literasi sains pada siswa. prinsip-prisip tersebut adalah sebagai berikut: 1. Membuat pembelajaran lebih konseptual, sehingga siswa mampu mengintegrasikan konsep dengan kehidupan sehari-hari. Setelah siswa memahami konsep, siswa dituntun agar dapat melihat aplikasi dari konsep yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. 2. Agar siswa lebih termotivasi dalam belajar, maka guru harus dapat menset pembelajaran yang interaktif. 3. Buat pembelajarn lebih konseptual, berikan informasi pada siswa mengenai peristiwa terbaru yang terjadi dan berkaitan dengan konsep yang dipelajari. 4. Buat topic yang dipelajari ada kaitannya dengan isu social yang sedang hangat dibicarakan. 5. Siswa diajak untuk memahami topic topic secara lebih mendalam sehingga siswa benar-benar engerti mulai dari konsep sampai aplikasi mengenai topic tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kelima prinsip diatas adalah hal-hal yang tidak boleh ditinggalkan dalam sebuah pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan literasi sains. Terdapat beberapa model yang bisa digunakan dalam melatihkan kemampuan literasi sains. Contoh model pembelajaran yang melatihkan kemampuan literasi sains adalah model pembelajaran berbasis inkuiri. Secara garis besar model pembelajaran berbasis inkuiri memiliki hal-hal penting dimana disetiap tahapannya memiliki tujuan tertentu. Tabel 1. Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri dan Tujuannya No Tahapan Tujuan 1 Brainstorming Menumbuhkan rasa ingin tahu pada siswa 2 Merumuskan masalah Memfokuskan siswa pada apa yang ingin dicari 3 Merumuskan jawaban sementara Menjadikan siswa terlatih dengan merumuskan jawaban sementara Tabel 1. Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri dan Tujuannya No Tahapan Tujuan 4 Memprediksi Membuat siswa merancang cara yang tepat untuk menguji jawaban sementara 5 Mengumpulkan data Melatihkan kemampuan observasi pada siswa 6 Mengolah data Melatihkan kemampuan interpretasi data 7 Menarik kesimpulan Siswa dilatih bagaimana membuat kesimpulan dari kecendrungan data yang didapatkan 8 Aplikasi konsep Siswa mampu mencari hubungan, aplikasi, dan mensistesis konsep yang telah dipelajari dalam situasi yang berbeda- beda. Berdasarkan tahap-tahapan yang ada pada pembelajaran inkuiri diatas, maka dapat dsimpulkan bahwa pembelajaran inkuiri adalah pembelajaran yang cocok digunakan jika ingin melatihkan kemampuan literasi sains pada siswa. tahap-tahapan yang ada pada pemebalajaran sains tersebut melatihkan kemampuan kemapuan yang dimilki oleh saintis sehingga secara tidak langsung model pembelajaran ini dapat melatihkan kemampuan perbikir tingkat tinggi.

c. Sistem Penilaian yang digunakan untuk mengukur kemampuan literasi sains