LITERASI SAINS
I. Pendahuluan
Standar kompetensi lulusan
pada kurikulum KTSP
2006
1
menyebutkan bahwa sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan sains disekolah diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Literasi sains berarti mampu menerapkan konsep-
konsep atau fakta-fakta yang didapatkan disekolah dengan fenomena- fenomena alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan
literasi sains mencerminkan kesiapan warga Negara dalam menjawab tantangan global yang semakin hari semakin kuat.
Literasi sains merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh mata pelajaran-mata pelajaran yang berumpun pada sains. Salah satu mata
pelajaran yang mengampu pada sains adalah mata pelajaran fisika. Melalui mata pelajaran fisika diharapkan siswa mampu mengembangkan
kemampuan berpikir analitis induktif dan deduktif dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar. Jika literasi sains
siswa sudah terwujud maka bukan suatu yang mustahil untuk dapat mewujudkan literasi sains nasional.
PISA-OECD Programe for International Student Assessment- Organisation for Economic Cooperation and Development telah melakukan
suatu pemonitoran mengenai kemampuan literasi sains Negara Indonesia. Data yang didapatkan dari hasil pengukuran PISA-OECD diketahui bahwa
kemampuan peserta didik di Indonesia dalam hal literasi sains yang diukur berdasarkan PISA Nasional 2006 masih berada pada tingkatan rendah, yakni
29 untuk konten, 34 untuk proses, dan 32 untuk konteks, sebanding dengan tingkat literasi pada PISA Internasional. Dari hasil temuan tersebut,
terutama untuk konteks aplikasi sains terbukti bahwa banyak peserta didik di Indonesia tidak dapat mengaitkan pengetahuan sains yang dipelajarinya
1
dengan fenomena-fenomena yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran sains belum tercapai.
Para partisi dibidang pendidikan selakyanya dapat mengurai kembali apa pengertian dari literasi sains, bagaimana literasi sains dapat dilatihkan dan
bagaimana cara yang tepat agar literasi sains dapat diukur dengan baik. Makalah ini berisikan uraian mengenai pengertian sains, bagaimana
kemampuan sains itu dapat dilatihkan dan menguraikan alat ukur yang tepat mengenai literasi sains.
II. Isi