Bab VI. Kesimpulan dan Saran
4. Tata Hijau Kraton sebagai Pembentukkan Citra Kota
Vegetasi yang membentuk citra kota Yogyakarta dipercaya adalah vegetasi yang mencerminkan tata hijau Keraton. Vegetasi yang dominan di
koridor jalan DI. Panjaitan dan Ali Maksum adalah pohon pelem dan pohon tanjung. Sepanjang koridor berjarak ± 2km tersebar 2 jenis vegetasi
ini. Namun jarak antara vegetasi tersebut tidak beraturan dari utara hingga selatan. Jenis vegetasi ini adalah sebagai pohon peneduh, dan banyak
ditemui di bagian utara koridor penggal 1dan 2 , sedangkan pada penggal 3 ditemui di daerah dekat dengan Panggung Krapyak. Ketinggian dari
pohon peneduh ini menghalangi jarak pandang pejalan kaki terhadap bangunan dan melebihi batas sudut 45º.
Gambar VI.11 Vegetasi dalam Potongan Penggal I Sumber : Peneliti ,Maret 2013
VI.1.4 Koridor dan Citra Kota Yogyakarta
Sebagaimana yang diharapkan dalam Perda Kota Yogyakarta Nomor 6 tahun 2012, citra yang ingin dibentuk melalui jalan koridor adalah mampu
mencerminkan citra keistimewaan Yogyakarta, hanya saja korindor ini belum menunjukkan sebuah citra khas Kota Yogyakarta karena secara visual yang
Gambar VI.11 Ve g
getasi da alam Potongan Pengga
l l
I I
Su umber : Pene
eliti ,Maret 2013
VI.1.4 Koridor dan Citra Kota Yogyaka
arta
Sebagaimana yang diharapka kan
d dalam Perda Kota Yogyakarta Nomor 6
vegetasi yang mencermi mi
nk nkan tata hi
i ja
ja u
u Ke
K raton. Vegetasi yang dominan di
koridor jala a
n n
DI . Panjaitan dan Ali Maksum
a a
da d
lah pohon pelem dan poho
o n
n tanjung. Sepanjang n
k k
or or
id d
or or
b b
er e
ja a
ra r
k ± 2km terseb ebar
a 2 jenis vegetasi
i ini. Namun jar
ar ak
k a
a n
ntara vegetasi tersebu but
t ti ti
da da
k k be
b raturan dari
i u u
tara hingga sela
la ta
ta n
n. J J
enis v v
eg egetas
i ini ad al
ah sebag ai
i p
p ohon
p pen
n ed
ed uh
u , dan
banyak di
di te
te mui
di di
b ag
ia n utara korido
r penggal 1dan 2 , s
ed edangk
k an
n p pad
ad a
a peng
nggal 3 di
di t
te mui di dae
ra h dekat de
ng an Pangg
un g Krapya
k. Ketin
ingg ggian da
a ri
r p
po ho
n peneduh ini me
ngha la
ng i jarak pandang pejalan
ka k
ki i
t t
er er
ha ha
dap ba
ngunan d
an m
elebihi ba
tas sudu
t 45
º.
Bab VI. Kesimpulan dan Saran
mendominasi adalah bangunan perdagangan dengan ekspresi bangunan yang sama seperti pada bangunan pada umumnya.
Penggal I
Gambar VI.12 Tampak penggal I Sumber : Peneliti, Maret 2014
Penggal I secara fungsi didominasi oleh rumah tinggal dengan wujud fisik bangunan khas rumah lama, atau rumah kampung. Atap pelana atau limasan.
Dilihat dari tampilan depan, bangunan di penggal I memiliki ukuran yang besar apabilah dibandingkan dengan bangunan pada penggal II dan III.
Citra yang terbentuk berdasarkan suasanya yang tercipta dari wujid fisik pada penggal I adalah rumah permukiman atau rumah tinggal masyarakat
Yogyakarta, karena didominasi oleh rumah tinggal dengan intensitas perdagangan yang minim.
Penggal I
Ga mb
ar VI.12 Tampak p
en ggal I
Su mb
er : P en
elit i,
M ar
et 2014
Penggal I secara fu ng
si d
id omin
as i ol
eh rum
ah tinggal dengan wujud
f fisik
k bang
ngun un
an kha
s rumah lama, ,
atau rumah kampu p
ng g
. Atap p el
ana at
t au
au l
limas s
an an.
. Dilihat dari tampilan depan, bangu
gun nan di
di penggal I memiliki ukuran yang be
be sa
sa r
ap apab
ab ilah dibandingkan dengan bangunan pada penggal II dan III.
C Cit
itra ra
y y
an an
g g te
te rb
rben en
tu tu
k k
be berd
rd as
asar ar
ka a
n n
su suas
as an
an ya
ya y
y an
an g
g te terc
rc ip
ip ta
ta d
dar ar
i i wu
u ji
ji d
d f
fisik pada
da p pen
en gg
gg al
al I
I a a
da da
l lah rumah
h permukim
man atau ru u
ma ma
h h
ti ti
ng ng
ga ga
l l ma
masyarakat Yogyakarta, karena didominasi o
oleh rumah h
tinggal dengan intensitas perdagangan yang minim.
Bab VI. Kesimpulan dan Saran
Penggal II
Gambar VI.13 Tampak penggal II Sumber : Peneliti, Maret 2014
Penggal II secara fungsi didominasi oleh rumah tinggal yang berfungsi juga sebagai tempat usaha dengan wujud fisik bangunan lama, baru, modern
bercampuran. Citra yang terbentuk berdasarkan suasanya yang tercipta dari wujid fisik pada penggal II adalah area transaksi perdagangan, jasa , dan kuliner, karena
aktivitas yang mendominasi area ini adalah perdagangan .
Penggal III
Gambar VI.14 Tampak penggal III Sumber : Peneliti, Maret 2014
Penggal III secara fungsi masih didominasi oleh rumah tinggal yang berfungsi juga sebagai tempat usaha dengan wujud fisik yang sebagian besar
bangunan lama, apabila dilihat pada bagian paling selatan akan tampak bangunan
Ga G
mbar V V
I.13 Tampak k
p p
en engg
gg al
al I
II Su
u mb
mb er
er :
P P
en l
el it
it i
i, M
M ar
ar et 2014
P P
en e
gg g
al al
II seca ra
fungsi dido mi
nasi oleh ru ma
h ti ng
ngga g
l ya
yang ng
b berfung
ngsi ju
uga ga sebag
ag ai
tempat usah a
dengan w
uj ud fisik
b angunan la
ma a
, ,
ba a
ru ru
, mo mo
dern n
be ber
rcamp pu
ran. Ci
tra yang ter be
nt uk b
er da
sark an
suasanya yang t
er ci
p pta da
dari ri w
w ujid
fisik pa a
da penggal I I
ad al
ah are a
tr an
saks i
pe rdagan
ga n,
jasa , dan ku l
liner, kare en
a a
ak ak
tivit ta
s yang mendominasi a re
a ini adalah perda gangan .
Penggal III
Gambar V
V I.14 Tamp
pak penggal III Sumber
r : Penelit t
i i, Maret 2014
Penggal III secara fungsi masih didominasi oleh rumah tinggal yang
Bab VI. Kesimpulan dan Saran
khas perkampungan yang difungsikan sebagai tempat usaha jasa. Citra yang terbentuk berdasarkan suasanya yang tercipta dari wujid fisik pada penggal III
adalah daerah santri karena hampir di setiap waktu tertentu berlangsung rutinitas keagamaan atau beribadah bersama-sama.
Apabila disimpulkan secara keseluruhan belum nampak simbol – simbol khusus atau elemen khas, yang mampu menerangkan sebuah citra serta kisah
historis dari jalan DI.Panjaitan dan Ali Maksum sebagai jalur yang dilalui sumbu imajiner, karena setiap penggal memiliki suasana citra masing-masing sesuai
dengan aktivitas dan fungsi bangunannya.
V.2 SARAN
Penelitian ini menemukan beberapa hal sebagai saran berdasarkan temuan kesimpulan di atas serta pertimbangan sebuah koridor jalan yang merupakan
bagian dari sumbu historis menuju Panggung Krapyak, dan dirumuskan sebagai berikut.
V.2.1 Jangkauan Visual Mata Terhadap Bangunan