Analisis Fungsi Produksi Analisis Data 1. Analisis Keuntungan

✮ a. Koefisien determinasi R 2 Untuk menunjukan sampai seberapa besar variasi variabel tidak bebas dijelaskan oleh variabel bebas digunakan koefisien determinasi R 2 . Koefisien Determinasi R 2 merupakan suatu ukuran kesesuaian yang digunakan untuk mengetahui ketepatan model yang digunakan. Nilai R 2 berkisar antara 0 sampai 1. Apabila nilai R 2 semakin tinggi atau mendekati 1, maka model yang digunakan sudah tepat. Nilai R 2 dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Keterangan: R 2 = Koefisien determinasi = koefisien regresi xi = rata-rata nilai variabel independen = rata-rata nilai variabel dependen b. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah faktor-faktor produksi X secara keseluruhan berpengaruh terhadap produksi padi Y. Perumusan hipotesis : Ho : bi = 0, artinya tidak ada pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Ha : salah satu dari bi ≠ 0, artinya ada pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. F hitung dapat dicari dengan membuat tabel Anova atau disebut analisis varians. F tabel = F α ; k-1 ; n-k Keterangan: K = jumlah variabel bebasindependen ✯ ✰ n = jumlah sampel α = tingkat kesalahan Pengambilan keputusan: i. Jika F hit F tabel, Ho ditolak Ha diterima, artinya faktor produksi X secara bersama- sama berpengaruh terhadap produksi pai organik Y. ii. Jika Fhit dari F tabel, maka Ho diterima Ha ditolak, artinya faktor produksi X secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap produksi padi Y. c. Uji t Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen X terhadap variabel dependen Y. i. Perumusan hipotesis: Ho : bi = 0 artinya secara parsial faktor–faktor produksi ke-i tidak berpengaruh nyata terhadap produksi padi Y. Ha : bi ≠ 0 artinya secara parsial faktor–faktor produksi ke-i berpengaruh nyata terhadap produksi padi Y. i. t tabel= t α,n-k-1 Keterangan bi = koefisien regresi bi Sb i = Standar devisiasi bi α = tingkat kesalahan k = jumlah variabel bebas n = jumlah sampel Pengambilan keputusan 1. Jika t hitung t tabel, maka Ho ditolak, artinya faktor produksi ke-i berpengaruh nyata terhadap produsi padi Y. 2. Jika t hitung t tabel, maka Ho diterima, artinya faktor produksi ke-I tidak berpengaruh nyata terhadap produsi padi Y. ✱

2. Analisis Efisiensi

Untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan suatu faktor produksi dapat dilakukan dengan menghitung nilai yang menunjukan perbandingan antara NPM Nilai Produk Marjinal dengan harga input Px atau dapat ditulis dalam bentuk NPMxpx = k. dengan ktentuan sebagai berikut : NPMxiPxi = 1, artinya penggunaan input sudah efisien NPMxiPxi 1, artinya penggunaan input belum efisien, untuk mencapai efisien input perlu ditambahkan. NPMxiPxi 1, artinya penggunaan input tidak efisien, untuk mencapai efisien input perlu dikurangi. Dalam pengujianya dihitung menggunakan uji-t variabel dengan menggunakan nilai k, yaitu : Ho : K = 1, artinya penggunaan input efisien Ho : K ≠ 1, artinya penggunaan input tidak efisien belum efisien Dimana: Var K = Kbi 2 . Var bi t tabel = α, n-1 Pengambilan kesimpulan: t hitung t tabel, maka Ho ditolak, artinya nilai K tidak sama dengan 1 maka penggunaan input tersebut tidak belum efisien. ✲ t hitung ≤ t tabel, maka Ha diterima, artinya artinya nilai K sama dengan 1 maka penggunaan input tersebut efisien. ✳

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH

A. Keadaan Fisik Daerah

Kabupaten Bantul merupakan kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Ibukotanya adalah Bantul. Motto dari Kabupaten ini adalah Projotamansari singkatan dari Produktif-profesional, ijo royo royo, tertib, aman, sehat dan asri. Bagian Selatan dari Kabupaten ini berupa pegunungan kapur yaitu ujung barat dari Pegunungan Sewu. Sungai besar yang mengalir di antaranya Kali Progo membatasi Kabupaten Bantul dengan Kabupaten Kulon Progo, Kali Opak, Kali Tapus beserta anak-anak sungainya. Batas – batas wilayah Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut : 1. Sebelah utara : Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman di utara 2. Sebelah Timur : Kabupaten Gunung Kidul 3. Sebelah Barat : Kabupaten Kulon Progo 4. Sebelah Selatan : Samudra Hindia Kabupaten Bantul terletak antara 07 o 44’04” – 08° 00′ 27″ Lintang Selatan dan 110° 12′ 34″ – 110° 31′ 08″ Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Bantul 508,85 Km 2 15,91 dari luas wilayah Proviinsi DIY dengan topografi sebagai dataran rendah 140 dan lebih dari separonya 60 daerah perbukitan yang kurang subur. Secara garis besar terdiri dari: Bagian Barat adalah daerah landai serta ✴ perbukitan yang membujur dari utara ke selatan seluas 89,86 km 2 17,73 dari seluruh wilayah. Bagian tengah adalah daerah datar dan landai merupakan daerah pertanian yang subur seluas 210,94 km 2 41,62. Bagian timur adalah daerah yang landai, miring dan terjal yang keadaanya masih lebih baik dari daerah bagian barat. Luas daerah bagian timur 206,05 km 2 40,65. Bagian selatan adalah bagian dari daerah bagian tengah dengan keadaan alamnya yang berpasir dan sedikit berlaguna. Kabupaten Bantul dialiri 6 sungai, yang mengalir sepanjang tahun. Sungai tersebut memiliki panjang 114 km 2 . Sungai-sungai yang mengalir di Kabupaten Bantul yaitu: Sungai Oyo dengan panjang 35,75 km, Sungai Opak 19,00 km, Sungai Code 7 km, Sungai Winongo 18,75 km, Sungai Bedog 9,50 km dan Sungai Progo 24 km.

B. Keadaan Penduduk

Demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan, meliputi ukuran, struktur dan distribusi penduduk serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi serta penuaan Wikipedia, 2009. Kependudukan yang ada di Kabupaten Bantul berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan dan mata pencaharian. 1. Struktur penduduk menurut jenis kelamin Struktur penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Bantul pada sensus penduduk di tahun 2010, sebagai berikut :