24 Manajemen harus selalu mengevaluasi pengukuran kinerja organisasi apakah
masih valid untuk ditetapkan dari waktu ke waktu.
2.2 Penelitian Terdahulu Tabel 2.3
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Judul Variabel
Metode yang Digunakan
Hasil Penelitian
1 Bayarçelik
dan Mehtap Özşahin
2014 How
Entrepreneurial Climate Effects
Firm Performance Entrepreneuri
al Climate X
Firm Performance
Y Analisis Regresi
Linear Berganda Entrepreneur
Climate berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap Firm Performance dan
dapat dijelaskan sebesar 20
2 Munizu
2010 Pengruh Faktor-
faktor Eksternal dan Internal
terhadap Kinerja Usaha Mikro dan
Kecil UMK di Sulawesi Selatan
Faktor Eksternal
X1 Faktor
Intenal X2
Kinerja Y
Analisis Regresi Linear Berganda
Secara keseluruhan
Faktor Internl dan Eksternal
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja
perusahaan
3 Pouraghajan
dan Esfandiar
Malekian 2012
The Relationship between Capital
Structure and Firm Performance
Evaluation Measures:
Evidence from the Tehran Stock
Exchange Capital
Structure X
Firm Performance
Y Analisis Regresi
Linear Berganda Struktur Modal
berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap Kinerja
Perusahaan
4 Setiana dan
Desy Rahayu
2012 Analiis Pengaruh
Struktur Modal terhadap Kinerja
pada Perusahaan Otomotif yang
terdaftar di BEI Tahun 2008-2010
Struktur Modal X
Kinerja Y
Analisis Komponensial
Struktur modal berpengaruh
positif dan signifikn terhadap
kinerja
Universitas Sumatera Utara
25
5 Welsa
2009 Pengaruh
Kewirausahaan Terhadap
Kemampuan Usaha Serta
Kinerja Usaha Rumah Makan
Padang Di Daerah Istimewa
Yogyakarta Kewirausaha
an X
Kemampuan Usaha
Y1 Kinerja
Usaha Y2
Partial Least Square
Kewirausahaan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja
usaha dengan t
hitung
t
tabel
yaitu 1,6971,6602.
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel yang diteliti. Hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah
dideskripsikan akan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan
variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis Sugiyono, 2004:49.
Analisis situasi merupakan awal proses perumusan strategi. Selain itu situasi juga dapat mengharuskan para manajer strategis untuk menemukan
kesesuaian strategis antara kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal, disamping memperhatikan kelemahan-kelemahan internal dan
ancaman-ancaman eksternal. Mengingat bahwa SWOT adalah akronim untuk Strength
, Weakness, Opportunity, dan Threats dari organisasi, yang semuanya merupakan faktor-faktor strategis.
Faktor Internal terdiri dari kekuatan strength yaitu segala sesuatu yang bagus yang dapat di perbuat oleh perusahaan, atau suatu karakteristik yang
memiliki kapabilitas penting. Kelemahan weakness adalah segala sesuatu yang merupakan kekurangan perusahaan, atau suatu kondisi yang tidak menguntungkan
perusahaan Situmorang, 2011:343.
Universitas Sumatera Utara
26 Faktor Eksternal terdiri dari peluang pasar dan tantangan yang merupakan
faktor terbesar yang membentuk strategi perusahaan. Peluang dan tantangan tidak hanya mempengaruhi daya tarik dari suatu situasi perusahaan, tetapi intinya
diperlukan untuk pelaksanaan suatu strategi Situmorang, 2011:344. M
enurut Mulyadi 2007:337 “kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan
sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan.” Faktor internal dan faktor eksternal yang baik akan mempengaruhi kinerja
usaha yang baik juga. Sehingga semakin baik faktor internal dan faktor ekternal perusahaan, maka akan semakin baik pula kinerja usaha yang dihasikan dari
sebuah perusahan, dan begitu juga sebaliknya Kerangka konseptual dapat dibuat secara skematis sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Sumber : Situmorang 2010, Mulyadi 2007, diolah 2015
2.4 Hipotesis