43
Tabel 4.1 Matriks SWOT Bengkel Graha Auto Karya
KEKUATAN STRENGTHS-S
1. Sudah dikenal konsumen
2. Memiliki pelanggan 3. Harga lebih terjangkau
KELEMAHAN WEAKNESS-W
1. Pekerja yang
belum terlatih 2. Fasilitas
yang tidak
semewah pesaing
3. Kurangnya modal usaha
PELUANG OPPORTUNITIES-O
1. Masih adanya
konsumen yang
mementingkan harga yang lebih
terjangkau
2. Pelanggan yang
takut untuk
mencoba bengkel yang baru, karena
sudah percaya
dengan Bengkel
Graha Auto Karya
STRATEGI SO
1. Memperluas pangsa
pasar 2. Meningkatkan
pelayanan 3. Penjualan produk lebih
di aneka ragamkan 4. Memproduksi
Bahan baku sendiri seperti
shampoo dan pewangi mobil sendiri
5. Harus mempertahankan harga
yang terus bersaing.
STRATEGI WO
1. Meningkatkan modal
2. Memberikan Pelatihan
kepada SDM secara
professional
ANCAMAN THREATS-T
1. Konsumen lebih
suka pekerja yang terlatih
2. Kebutuhan konsumen
akan fasilitas
ruang tunggu
yang lengkap.
3. Pesaing yang
memiliki modal
besar
STRATEGI ST
1. Menentukan harga
yang bersaing. 2. Membuat
perjanjian eksklusif
dengan distributor
3. Mencari sponsor
produk
STRATEGI WT
1. Meningkatkan fasilitas
2. Menambah modal.
Sumber : Data Primer diolah 2015
Universitas Sumatera Utara
44 Matriks SWOT pada 4.1 diatas menghasilkan empat sel alternatif strategis
yang dapat diambil kesimpulan oleh pimpinan perusahaan dalam menjalankan usaha menghadapi persaingan yang semakin competitif.
1 Strategi Strenght-Opportunities SO Strategi ini menggunakan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki
perusahaan dipakai untuk memanfaatkan segala kesempatan yang ada sehingga perusahaan dapat memiliki keunggulan bersaing jika
dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya. 2 Strategi Strenght-Threats ST
Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan untuk mengatasi ancaman yang ada.
3 Strategi Weaknesses- Opportunities WO Strategi ini diterapkan untuk pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. 4 Strategi Weaknesses- Threats WT
Strategi ini berusaha meminimalkan kelemahan, serta menghindari ancaman yang ada. Dalam kondisi seperti ini perusahaan
dituntut untuk segera berbenah diri, karena hanya dengan cara inilah perusahaan dapat bertahan dalam menghadapi persaingan yang semakin
competitif.
4.2.3. Matriks Evaluasi Faktor Strategi Internal IFE
Menurut David 2009:206, Matriks Evaluasi Faktor Internal adalah formulasi strategi yang meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
Universitas Sumatera Utara
45 utama dalam area fungsional bisnis, dan juga memberikan dasar untuk
mengindetifikasi dan mengevaluasi hubungan untuk mengembangkan Matriks IFE, jadi kemunculan pendekatan ilmiah tidak harus dimasukkan lebih
daripada angka yang sebenarnya. Matriks IFE dapat dikembangkan dalam beberapa tahap antara lain:
• Tuliskan faktor internal utama seperti identifikasi, kemudian gunakan total sepuluh hingga dua puluh faktor internal mencakup kekuatan dan
kelemahan. Tuliskan kekuatan lebih dahulu dan kemudian kelemahan. Buatlah sedetail mungkin, gunakan persentase, ratio, dan angka
komparatif. • Berikan bobot berkisar 0,0 tidak penting hingga 1,0 sangat penting
untuk masing-masing faktor. Bobot yang diberikan kepada masing- masing faktor mengindikasikan tingkat penting relatif memandang
apakah faktor kunci itu adalah kekuatan atau kelemahan internal, faktor yang dianggap memiliki pengaruh paling besar dalam kinerja organisasi
harus diberikan bobot yang paling tinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0.
• Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor dalam mengindikasikan apakah faktor tersebut menunjukkan tidak
penting peringkat 1, atau agak penting peringkat 2, penting peringkat 3, dan
sangat penting peringkat 4. Perhatikan kekuatan harus mendapatkan nilai 3 atau 4 dan kelemahan harus mendapatkan nilai 1 atau 2.
Universitas Sumatera Utara
46 • Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkat rata-rata
tertimbang untuk masing-masing variabel. • Jumlahkan rata-rata tertimbang untuk menentukan total rata-rata
tertimbang organisasi. Berapapun banyaknya faktor yang dimasukkan dalam Matriks IFE, total
rata-rata tertimbang berkisar antara yang terendah 1,0 dan tertinggi 4,0 dengan rata-rata 2,5. Total rata-rata dibawah 2,5 menggambarkan organisasi yang lemah
secara internal, sementara total nilai diatas 2,5 menggambarkan organisasi yang kuat secara internal. Jumlah faktor memiliki pengaruh terhadap kisaran total
rata-rata tertimbang karena bobot selalu berjumlah 1,0.
Tabel 4.2 IFAS Internal Factors Analysis Summary
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI INTERNAL
BOBOT RATING BOBOT X RATING
Strength:
- Sudah dikenal
konsumen - Memiliki pelanggan
- Harga lebih terjangkau 0,4
0,1 0,1
4 2
2 1,6
0,2 0,2
Jumlah 2,0
Weakness:
- Pekerja yang belum terlatih
- Fasilitas yang
tidak semewah pesaing
- Kurangnya modal
usaha
0,1 0,2
0,1 1
2 1
0,1 0,4
0,1
Jumlah 0,6
Total
1,00 2,6
Universitas Sumatera Utara
47
4.2.4 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal EFE
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal Matriks Eksternal Factor Evaluation - EFE Matriks berguna untuk memungkinkan para penyusun strategi merangkum
dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, dan persaingan. Matriks EFE dapat
dibuat dengan beberapa tahap David, 2009:143, antara lain: • Buat daftar lima faktor eksternal yang diidentifikasikan dalam proses
eksternal, kemudian masukkan dari total sepuluh hingga dua puluh faktor termasuk peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan.
Tuliskan peluang terlebih dahulu kemudian ancaman, usahakan sedetail mungkin menggunakan, persentase, rasio, dan nilai komparatif bila
mungkin. • Berikan bobot masing-masing faktor dari 0,0 tidak penting hingga 1,0
paling penting. Bobot mengindikasikan tingkat penting relatif dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam suatu industri. Peluang
sering kali diberikan bobot lebih daripada ancaman, tetapi ancaman juga dapat diberikan bobot lebih tinggi jika mereka serius atau sangat
mengancam. Bobot yang tepat dapat ditentukan dengan membandingkan keberhasilan atau kegagalan persaingan. Penjumlahan dari seluruh bobot
yang diberikan semua faktor harus sama dengan 1,0. • Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor eksternal
kunci tentang seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam memproses faktor tersebut, dimana perusahaan sangat baik 4,
Universitas Sumatera Utara
48 perusahaan baik 3, perusahaan rata-rata 2, perusahaan jelek 1.
Peringkat didasarkan pada perusahaan, sedangkan bobot didasarkan pada industri. Penting diperhatikan bahwa ancaman dan peluang dapat
diberikan peringkat 1,2,3, atau 4. • Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkatnya untuk
memperoleh nilai tertimbang. Kemudian jumlahkan nilai tertimbang dari masing-masing variabel untuk menentukan total nilai tertimbang bagi
organisasi. Tanpa memperdulikan jumlah peluang dan ancaman kunci yang dimasukkan
dalam Matriks EFE, total nilai tertimbang untuk suatu organisasi adalah 4,0 dan nilai terendah 1,0. Total nilai tertimbang rata-rata adalah 2,5. Total nilai
tertimbang 4,0 menunjukkan bahwa respon perusahaan sangat baik terhadap peluang dan ancaman yang dihadapi, sedangkan nilai 1,0 menunjukkan
perusahaan tidak memanfaatkan peluang atau tidak menghindari ancaman eksternal.
Universitas Sumatera Utara
49
Tabel 4.3 EFAS Eksternal Factors Analysis Summary
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL
BOBOT RATING BOBOT X RATING
Oppotunity:
- Masih adanya
konsumen yang
mementingkan harga
yang lebih terjangkau - Pelanggan yang takut
untuk mencoba bengkel yang
baru, karena
sudah percaya dengan Bengkel Graha Auto
Karya 0,2
0,1 4
3 0,8
0,3
Jumlah 1,1
Threat:
- Konsumen lebih suka pekerja yang terlatih
- Kebutuhan konsumen akan
fasilitas ruang
tunggu yang mewah - Pesaing yang memiliki
modal besar
0,1 0,2
0,4 1
3 2
0,1 0,6
0,8
Jumlah 1,5
Total 1,00
2,6
4.2.5 Diagram SWOT
Peneliti mengadakan analisis strategi dalam melihat peluang dan ancaman perusahaan yang dibandingkan dengan kekuatan dan kelemahan dalam melihat
posisi kemampuan perusahaan dalam persaingan, dapt ditunjukkan dengan menggunakan diagram SWOT yang mengindikasikan posisi usaha dalam empat
kuadran. Hasil perbandingan analisis internal kekuatan dan kelemahan dengan analisis eksternal peluang dan ancaman adalah sebagai berikut:
Kekuatan = 2,0
Peluang = 1,1
Kelemahan = 0,6 Ancaman
= 1,5
Universitas Sumatera Utara
50 K + A = 0,6 + 1,5
L + P = 0,6 + 1,1 = + 2,1
= + 1,7
Kuadran II Kuadran I
2,1 Agresif
1,7
Kuadran III Kuadran IV
Gambar 4.2 Diagram Matriks Grand Strategy Bengkel Graha Auto Karya
Sumber : Data Primer diolah 2015
Dari hasil analisis data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa Bengkel Graha Auto Karya terletak pada Kuadran I Agresif. Dimana memiliki bobot nilai yang
baik dalam cita rasa yang ditawarkan, modal yang kuat, penjualan yang meningkat, quality control, produk yang bervariasi, harga yang bersaing dan
lokasi yang strategis di faktor internal pada posisi kekuatan Strength dikuadran agresif dan bobot nilai dalam integrasi vertical, pertumbuhan ekonomi dan
peluang pangsa pasar yang baik di faktor kunci eksternal pada posisi peluang Opportunities. Sehingga dapat disimpulkan bahwa posisi persaingan Bengkel
Graha Auto Karya menurut diagram SWOT berada pada kuadran 1 atau kuadran
Universitas Sumatera Utara
51 pertama Agresif, yang menunjukkan perusahaan ini memiliki peluang dan
banyaknya kekuatan yang mendorong dimanfaatkannya atas peluang-peluang tersebut. Perusahaan dalam hal ini Bengkel Graha Auto Karya dapat melihat
peluang dan kekuatan ini sebagai kesempatan untuk melakukan pengembangan usaha. Bengkel Graha Auto Karya juga harus memperhatikan kelemahan-
kelemahan yang ada di dalam perusahaan agar kelemahan-kelemahan tersebut bisa diperbaiki terutama kelemahan yang berhubungan langsung dengan
konsumen. Ancaman yang datang juga harus bisa diantisipasi oleh perusahaan. Ancaman yang berasal dari kompetitor tentunya harus menjadi prioritas utama,
perusahaan harus bisa membawa perubahan dalam produk dan kreatifitas dalam promosi untuk menjaga agar konsumen tidak lari ke kompetitor.
4.3 Pembahasan
Penelitian terdahulu yang dilakukan Munizu 2010, dengan judul “Pengaruh Faktor-Faktor Eksternal dan Internal Terhadp Kinerja Usaha Mikro
dan Kecil UKM di Sulawesi Selatan” menunjukkan hasil secara keseluruhan faktor internal dan eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
perusahaan. Penelitian yang dilakukan Munizu mendukung hasil dari penelitian yang diteliti saat ini. Dimana faktor internal dan eksternal berpengaruh positif
terhadap kinerja usaha Bengkel Graha Auto Karya Sibolga. Faktor Internal terdiri dari kekuatan strength yaitu segala sesuatu yang
bagus yang dapat di perbuat oleh perusahaan, atau suatu karakteristik yang memiliki kapabilitas penting. Kelemahan weakness adalah segala sesuatu yang
merupakan kekurangan perusahaan, atau suatu kondisi yang tidak menguntungkan perusahaan. Perusahaan harus dapat menggunakan kekuatannya untuk
Universitas Sumatera Utara