Tanah kosong atau perkebunan PENGAWASAN KREDIT

B. Barang dagangan C. Piutang dagang tagihan – tagihan kepada pihak ketiga D. Investasi atau mesin- mesin pabrik 2. Jaminan tambahan adalah jaminan yang tidak terikat dengan usaha nasabah contohnya : A. Rumah Tanah dan bangunan B. Kendaraan kredit

C. Tanah kosong atau perkebunan

PT.bank Sumut memberikan kredit dengan jaminan yang sesuai dengan jumlah pinjaman debitur dan melakukan penilaian atas jaminan yang diagunkan debitur, diman penilaian dilakukan langsung ke lokasi jaminan. Misalnya jaminan adalah tanah dan bangunan, maka pihak Bank Sumut langsung meninjau ke lokasi agunan dan mempertimbangkan lokasi agunan, status agunan. Agar tidak ada pihak yang dirugikan. Tindakan yang dilakukan oleh bank ini adalah baik terutama untuk mempertimbangkan pemberian kredit selanjutnya.

F. PENGAWASAN KREDIT

Pengawasan kredit dalam arti luas meliputi pengawasan sebelum kredit diberikan, pengawasan pada waktu proses persetujuan dan pengawasan kredit setelah diberikan. Dalam rangka pengawasan kredit, bank melakukan pengawasan yang sksama atas perjalanan kredit, baik secara keseluruhan maupun secara individual per nasabah debitur apakah pelaksaan pemberian kredit sesuai dengan rencana yang disusun atau tidak. Pengawasan kredit dapat dilakukan bank dapat bersifat aktif dan dapat pula bersifat pasif. Universitas Sumatera Utara Pengawasan aktif dilakukan dengan pengawasan on the spot yaitu, ditempat usaha para debitur sehingga secara langsung akan dapat diketahui bagaimana keaadaan dan kondisi serta perkembangan bisnis yang dijalankan debitur. Pengawasan pasif dilakukan melalui penelitian laporan- laporan tertulis yang dilakukan debitur seperti laporan keadaan keuangan dari Neraca dan Rugi Laba, laporan penyaluran keuangan dari Mutasi Rekening Pinjaman, laporan aktivitas dari keadaan stok dan perkembangan Usaha dan sebagainya. Salah satu fungsi manajemen yang penting adalah pengawasaan, demikian juga dalam pemberian perkreditan karena kegiataan pengawasaan merupakan penjagaan dan pengamanan terhadaap kekayaan bank yang di berikan atau di investasikan dibidang perkreditan. Pengawasan individual debitur dilakukan melalui hasil analisis kreditnya. Segala aspek dalam analisis diikuti terus selama kredit berjalan, terutama sekali tentang target produktivitas yang harus dicapainya. Bila terdapat keseimbangan antara keduanya, dilihat apakah perputaran keuangan dalam rekening pinjamannya penyetoran- penyetoran dan pengambilan- pengambilan telah sesuai dengan kegiataan usahanya itu. Bila mana produktivitasnya dan penjualan berjalan lancar dari bulan ke bulan akan tetapi jumlah penyetoran tidak seimbang dengan perputaran keuangan perusahaan, maka bank harus meneliti, kearah mana perputaran keuangnanya dilakukan.Muchdarsyah, 2000:269 Dalam melakukan pengawasan kredit, pejabat- pejabat bank harus benar- benar dapat menguasai seni pengawasan. Pajabat- pejabat pengawas harus dapat menciptakan hubungan yang harmonis dengan para debiturnya yang dilandasi Universitas Sumatera Utara dengan pemikiran dan sikap yang saling menghormati, saling membutuhkan dan satu sama lain mempunyai saling ketergantungan. Pengusaha membutuhkan kredit untuk peningkatan usahanya demikian pula bank membutuhkan pengusaha untuk memutarkan uangnya. Akhirnya timbulah sifat saling ketergantungan satu sama lain. Bilamana nasabah mengalami kesulitan- kesulitan dalam usahanya, maka kesulitan itu tidak hanya harus ditanggulangi oleh nasabah bersangkutan saja akan tetapi bank sebagai partner harus dapat pula ikut berusaha membantu nasabah menyelesaikan berbagai masalahnya. Untuk mengetahui keadaan nasabah secara aktif, maka bank harus mempersiapkan data- data yang diperlukannya. Kegiatan pengawasan ini akan lebih penting bila diketahui bahwa kredit merupakan kekayaan yang beresiko atau risk asset, karena kekayaan tersebut dikuasai oleh pihak luar bank. PT Bank Sumut Cabang Pembantu USU melakukan pengawasan untuk mengetahui apakah kredit yang diberikan kepada nasabah benar- benar di pergunakan sesuai dengan kesepakatan. Adapun jenis- jenis pengawasan yang ada pada PT.Bank Sumut Cabang Pembantu USU adalah: 1. Pengawasan ganda Dual Control Adalah pengawasan yang dilakukan oleh dua orang pejabat yang berbeda fungsi, terhadap tahapan pemberian kredit yang mengandung kerawanan penyalahgunaan kredit atau kredit yang dapat menimbulkan kerugian keuangan bagi PT. Bank Sumut Pada tahapan pengawasan ganda masih terdapat pengawasan yang lain mendukung jalannya pengawasan ini, di antaranya adalah : Universitas Sumatera Utara a. Pengawasan pada tahap pendaftaran permohonan kredit b. Pengawasan pada tahap pemeriksaan permohonan kredit c. Pengawasan pada tahap putusaan permohonan kredit d. Pengawasan sebelum pencairan kredit e. Pengawasan saat pencairan kredit f. Pengawasan setelah pencairan kredit 2. Pengawasan aktif Pengawasan yang dilakukan Bank Sumut dengan pengawasan on the spot yaitu, secara langsung mengawasi ke tempat usaha debitur dengan jangka waktu tertentu, misalnya 3 bulan sekali, satu bulan sekali. Dengan seperti itu, dapat diketahui bagaimana keaadaan dan konidsi serta perkembangan bisnis yang dijalankan debitur. 3. Pengawasan pasif Pengawasan pasif dilakukan Bank Sumut melalui check by online dengan melihat perputaran keuangan pada transaksi di buku tabungan debitur. Dengan pengawasan ini, dapat diketahui uang yang masuk dan keluar. Dalam rangka untuk mencapai tujuan keamanan dari proses pemberian kredit, bank Sumut Cabang Pembantu USU mengambil langkah-langkah untuk mengelompokkan kredit berdasarkan kelancaran pelunasannya. Hal ini sangat perlu untuk dilaksanakan demi kelancaran tugas pengamanan kredit atau fasilitas- fasilitas yang diberikan kepada nasabah, sehingga sikap dan cara menghadapi nasabah dapat disesuaikan sedemikian rupa demi kelancarannya. Universitas Sumatera Utara Sesuai dengan maksud pengawasan, maka kolektivitas kredit disusun kriteria-kriteria dan penggolongan masing-masing kriteria dalam kelompok tersendiri. Penggolongan kredit yang dimaksud adalah: 1. Kelompok kredit lancar sandi 1 Jika kewajiban dapat dipenuhi debitur dan tidak pernah terjadi penunggakan, tidak lewat satu bulan dari jadwalnya. 2. Dalam perhatian khusus sandi 2 Jika kewajiban selama dua bulan berturut-turut tidak dibayar. 3. Kelompok kurang lancar sandi 3 Jika kewajiban selama 3 bulan berturut-turut tidak dibayar. 4. Kelompok diragukan sandi 4 Jika setelah jatuh tempo ditambah masa kesempatan mengusahakan perbaikan selama 3 bulan setelah jatuh tempo tersebut, tetapi kredit dapat dilunasi . 5. Kelompok Kredit macet sandi 5 Debitur tidak mampu membayar lagi, jika tidak dibayar maka akan dihapuskan dengan cara melakukan pengamanan berupa penjualan barang-barang jaminan, agunan. Kegiatan pengawasan ini terus menerus dilakukan Bank Sumut Cabang USU, sebab mereka sadar bahwa keberhasilan kredit sepenuhnya tergantung dari kemampuan nasabah dalam menciptakan laba. Keuntungan yang diperoleh akan menghasilkan kekuatan nasabah untuk memenuhi kewajibannya. Universitas Sumatera Utara

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Dari uraian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka sebagai penutup dari tugas akhir ini penulis memberikan suatu kesimpulan dan disertai dengan saran-saran yang diharapkan dapat memberi manfaat bagi pengembangan perusahaan yang bersangkutan.

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya yang telah dibuat oleh penulis, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Kredit yang diberikan dan dilaksankan Bank Sumut Cabang Pembantu USU Medan yaitu Kredit Angsuran Lainnya KAL , Kredit kepemilikan rumah kredit surat perintah kerja SPK, Kredit Umum, Kredit Multi Guna, Kredit pensiunan, dan Kredit Mikro Sumut Sejahtera. Kredit yang paling diminati dilihat dari jumlah debiturnya adalah kredit umum. 2. Realisasi penyaluran kredit pada tahun 2012 menglami peningkatan dari tahun 2011. Enam dari tujuh jenis kredit yang disalurkan Bank Sumut Cabang Pembantu USU mengalami peningkatan seperti, debitur KAL meningkat sebesar 20 dan peningkatan dana 21,7. Debitur KPR meningkat sebesar 47,8 dan peningkatan dana yang disalurkan sebesar 22,2 . Debitur Kredit SPK 37,5 dan peningkatan dana yang disalurkan sebesar 58,6 . Debitur kredit umum meningkat 7,8 dan dana yang disalurkan meningkat 17,3. Debitur KMG menurun sebesar 20 dan tetapi jumlah dana yang disalurkan meningkat 5,1. Debitur Kredit Universitas Sumatera Utara