8
guru agar dapat menumbuhkan dan menciptakan keteladanan, terutama bagi peserta didiknya.
3 Memiliki integritas moral.
Integritas merupakan adanya kesamaan antara apa yang diucapkan dan apa yang dilakukan. Inti dari integritas terletak pada kualitas istiqomahnya,
yaitu berupa komitmen dan konsistensi terhadap profesi yang diembannya. Dari ketiga pendapat diatas memiliki inti yang sama bahwa
keteladanan merupakan perilaku terpuji yang patut dicontoh oleh orang lain, jadi dapat disimpulkan bahwa keteladanan adalah tindakan penanaman
akhlak dengan menghargai ucapan, sikap dan perilaku sehingga dapat ditiru orang lain dengan berpedoman 3 unsur yaitu siap untuk dinilai dan
dievaluasi, mempunyai kompetensi dan integritas moral. Jika hal ini telah dilaksanakan dan dibiasakan dengan baik sejak awal maka akan memiliki
arti penting dalam membentuk karakter sebagai seorang guru yang mendidik.
b. Pengertian Guru
Salah satu faktor yang menentukan kualitas Sumber Daya manusia SDM sekolah adalah guru karena kualitas pendidikan dan pembelajaran
terletak pada bagaimana guru menjalankan tugasnya yang dilandasi dengan nilai-nilai kehidupan. Guru sebagai pendidik merupakan tokoh yang paling
banyak bergaul dan berinteraksi dengan siswa dibandingkan personel lainnya di sekolah. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah UU 142005 tentang Guru dan Dosen. Pengertian guru yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah orang yang pekerjaannya mengajar. Sedangkan menurut Aziz 2012: 1 guru adalah profesi dimana seseorang menanamkan nilai-nilai kebajikan ke
dalam jiwa manusia. Guru sebagai pekerjaan profesi berada pada tingkatan tertinggi dalam
sistem pendidikan, karena guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya
9
memiliki otonomi yang kuat Sagala, 2009: 11. Guru yang profesional siap difungsikan sebagai orang tua kedua siswa setelah orang tua pertama siswa di
rumah. Itulah sebabnya guru harus menguasai ilmu jiwa atau karakter manusia untuk dapat diterapi dan dilayani secara tepat oleh guru. Meski kadang guru
menghadapi siswa yang berlaku tidak pada tempatnya, seperti kurang sopan, tidak memperhatikan pembelajaran ataupun berbicara kasar, guru tetap
memberikan pelayanan terbaik untuk murid-muridnya. Berkaitan dengan guru, secara umum di tengah masyarakat guru
merupakan sosok yang digugu dan ditiru, ini berarti guru merupakan orang yang dapat ditaati dan diikuti, sehingga guru harus selalu memikirkan
perilakunya yang wajar sesuai dengan profesinya. Hal ini berarti apa yang dilakukan guru akan dijadikan teladan oleh anak didiknya. Agar menjadi
panutan guru harus senantiasa menambah ilmu pengetahuan dan wawasan. Tanpa adanya guru pendidikan tidak akan berjalan tidak sebagaimana
mestinya, karena seorang guru sebagai kunci dalam proses pelaksanaan pendidikan.
Tugas dan tanggung jawab guru tidak hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa, tetapi guru juga berkewajiban membentuk karakter
peserta didik dengan memberikan bimbingan baik berupa perilaku, tindakan, maupun contoh-contoh sehingga siswa memiliki karakter yang baik dan
mampu membedakan antara yang baik dan yang buruk. Guru adalah figur pemimpin yang dalam batas-batas tertentu dapat mengendalikan siswanya. Hal
ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Kompri 2015: 163 dengan kata lain potret manusia yang akan datang tercermin dari potret guru di masa
sekarang dan gerak maju dinamika kehidupan sangat bergantung dari “citra” guru di tengah-tengah masyarakat.
Jadi berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa guru merupakan orang yang mengajar peserta didik dengan tugas utama 7M
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi dengan menanamkan nilai-nilai kebajikan ke dalam jiwa
manusia baik berupa perilaku, tindakan, ataupun teladan.
10
c. Pengertian Keteladanan Guru