commit to user
II - 25
Kenaikan yang terlalu cepat pada
heel
saat melangkah juga menjadi salah satu titik perhatian dalam
amputee gait
. Proses
fitting prosthetic
yang tidak tepat pada setiap
amputee
menjadi salah satu penyebabnya. Hal ini menjadi penting karena setiap
amputee
mempunyai karakteristik berbeda pada tipe amputasi dan kondisi
stump
yang tersisa dari hasil amputasi. Beberapa masalah dalam
amputee gait
juga terjadi dalam fase mengayun
swing phase
. Hal terpenting dalam fase mengayun adalah kemampuan untuk menahan berat dan mengayunkan kaki dengan ringan. Ketika kemampuan itu
tidak dimiliki oleh
prosthetic
maka akan terjadi ketidakseimbangan cara berjalan
amputee
. Sistem suspensi yang buruk,
fitting prosthetic
yang tidak tepat terlalu panjang dari kaki normal dan ketidaksesuaian
knee flexion
, menjadi salah satu penyebabnya. Dalam mengkoordinir, fase mengayun yang lebih lembut, sebuah
prosthetic
harus difasilitasi dengan
energy
-
efficient joint
yang mampu menyediakan transfer energi yang cukup dari tubuh ke dalam
prosthetic
dimana gerakan pada
hip
dan
knee
akan tersinkronisasi secara merata.
2.8 ABOVE KNEE PROSTHETIC
Prosthetic
kaki adalah alat ganti anggota gerak tubuh bagian bawah yang hilang. Ketiadaan kaki bagian atas lutut
above-knee
menyebabkan
amputee
kehilangan sebagian paha,
knee
,
shank
, dan bagian
foot
. Penggunaan
prosthetic
membantu
amputee
dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Gambar 2.24 Prosthetic kaki atas lutut
Sumber: www.ortotikprostetik.blogspot.com, 2010
commit to user
II - 26 2.8.1
Komponen prosthetic atas lutut
Pemakai
prosthetic
atas lutut adalah seseorang yang kehilangan anggota gerak bawah dari bagian paha. Komponen dasar dari
prosthetic
atas lutut
above- knee
terdiri dari sabuk atau sistem suspensi,
socket
, bagian paha
hip
, bagian lutut
knee
, bagian betis
shank
, bagian telapak kaki
foot
dan
ankle
. Bentuk
prosthetic
atas lutut ditunjukkan pada gambar 2.26 di bawah ini.
Gambar 2.25 Komponen prosthetic atas lutut
Sumber: www.scipolicy.net, 2009
Berdasarkan penelitian
Staff Prosthetics and Orthotics
1990 dalam
Lower Limb Prosthetics
, berikut penjelasan komponen penyusun
prosthetic
atas
lutut yaitu: 1.
Sistem Suspensi.
Sistem suspensi merupakan bagian yang berfungsi untuk mengaitkan keseluruhan
prosthetic
pada bagian dari tubuh. Tujuannya agar
prosthetic
terpasang sempurna pada tungkai kaki. Secara garis besar terdapat tiga macam sistem suspensi yaitu,
cuff suspension
dimana
manset
diikatkan pada bagian paha,
waist belt
dimana
manset
diikatkan mengelilingi pinggang serta
thigh corset
dimana menggunakan sistem
waist belt
yang dililitkan pada pinggang dan terdapat tambahan yaitu paha dipasang korset yang berfungsi untuk lebih
memperkuat penggantung.
commit to user
II - 27 Gambar 2.26 Sistem Suspensi
Sumber: Staff Prosthetics and Orthotics, 1990
2. Socket.
Socket
adalah bagian
prosthetic
sebagai tempat puntung kaki
stump
yang masih tersisa.
Socket
merupakan alat yang dibentuk dan disatukan dengan
shank
. Bagian ini menyambung atau berhubungan langsung dengan
stump
, bahkan tidak jarang
socket
menempel tepat pada bagian
stump
.
Socket
harus mampu menyokong bobot tubuh dan mendukung
stump
secara kuat dan nyaman untuk semua aktivitas pengguna.
Socket
dibuat menempel pada
stump
secara kuat untuk mengurangi gerakan atau gesekan antara
socket
dan kulit. Gesekan antara
socket
dan kulit akan menyebabkan pengguna merasa kurang nyaman selama beraktivitas, dan mengakibatkan resiko yang lebih besar pada abrasi kulit.
3. Knee.
Bagian lutut
knee
merupakan
joint
untuk menggantikan sendi lutut yang menghubungkan bagian paha dengan bagian betis.
Knee prosthetic
dibuat berdasarkan data lebar, dan tinggi lutut saat duduk. Adapun 3 fungsi utama
knee prosthetic
, sebagai berikut: a.
Mendukung gerak berjalan amputee saat
stance phase
berdiri. b.
Menghasilkan kontrol untuk memperhalus ayunan langkah selama
swing phase.
c. Mengatur keleluasaan gerak saatt duduk dan berlutut.
4. Shank.
Shank
merupakan bagian penghubung antara
foot, ankle
dan
socket
.
Shank
berfungsi untuk memindahkan dan membagi beban dari
socket
ke bagian
foot
.
Cuff Suspension Waist Belt
Tight Corset
commit to user
II - 28
Terdapat dua jenis
shank
yaitu
eksoskeletal
dan
endoskeletal. Eksoskeletal shank
pada umumnya dibuat dari bahan yang ringan namun kuat dan kokoh. Bahan yang sering dipakai misalnya plastik, aluminium dan kayu. Pada
eksoskeletal shank
, ruang bagian bawah
socket
dan blok
ankle
dilubangi untuk mengurangi berat. Pada
endoskeletal shank
, terdapat tambahan tumpuan yang berupa tonggak untuk lebih memperkokoh dan memudahkan pemindahan beban dari
socket
ke bagian
foot
. Tonggak pada
endoskeletal shank
biasanya terbuat dari
metal pylon
. Bagian luar juga dilapisi dengan bahan yang lembut agar penampilan menyerupai kaki
yang sebenarnya. Bentuk kedua jenis
shank
dapat dilihat pada gambar 2.28 dan gambar 2.29.
Gambar 2.27 Eksoskeletal shank,
Sumber: catalog.orthoremedy.com,2010
Gambar 2.28 Endoskeletal shank
Sumber:www.ottobockus.com,2010
commit to user
II - 29
Keuntungan
eksoskeletal shank
yaitu selain murah, pembuatannya mudah, pelapisan bagian luar lebih berdaya tahan. Kekurangan dari
shank
ini yaitu kemampuan menopang tubuh lebih kecil dibanding
endoskeletal shank
. Keuntungan
endoskeletal shank
yaitu lebih modern, mampu menopang beban tubuh, dan lebih kuat. Kekurangan
shank
ini yaitu mahal, pembuatan sulit dan rumit.
5. Foot – Ankle.
Foot
kaki dasar dan
ankle
merupakan komponen yang menjadi tumpuan pergerakan, memberi dukungan selama posisi setengah berdiri tegak, dan
menyesuaikan ayunan untuk membuat tubuh tegak dan bergerak ke depan pada tahap selanjutnya.
SACH
foot prosthetic
merupakan salah satu bagian pada kaki
prosthetic
. SACH
Solid Ankle Cushion Heel foot
terdiri dari
heel
kayu, material yang dimampatkan di sekitar
heel
, sabuk yang dipasangkan dibawah
heel
sampai ke bagian jari kaki, palang atau baut yang menjaga kaki ke tulang kering, dan
cushion heel.
Terdapat empat macam tipe
ankle joint
pada
prosthetic,
yaitu
ankle joint
single
axis,
ankle joint
double
axis,
ankle joint
multiple
axis dan
ankle joint
sistem
energy recovery.
Setiap karakteristik
ankle joint
ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda sesuai sistem yang ditanamkan pada masing-masing
ankle
.
Ankle joint
sistem
double
axis mempunyai kemampunan untuk menggerakkan
foot dorsi flexion
dan
plantar flexion
. Sistem ini memperbaiki sistem
single
axis dimana
foot
tidak leluasa bergerak layaknya kaki normal. Perkembangan
ankle joint
multiple
axis memungkinkan kaki untuk bergerak dengan mudah secara
plantarflexion, dorsiflexion, pronation
atau
supination
maupun rotasi.
energy recovery ankle joint
memberikan kemampuan pada kaki untuk menyimpan dan melepaskan energi saat melakukan pergerakan sehingga
amputee
dapat berjalan dengan lebih nyaman.
commit to user
II - 30 Gambar 2.29 SACH foot
Sumber: www.medexinternational.com, 2009
2.9 ENERGY STORING KNEE PROSTHETIC