Wawancara KEBERMAKNAAN HIDUP NARAPIDANA YANG MENDAPAT VONIS HUKUMAN SEUMUR HIDUP DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS I MADIUN

diadakan wawancara dan observasi. Data dokumen digunakan untuk melengkapi ketiga metode pengumpulan data yang telah disebutkan sebelumnya.

1. Riwayat Hidup

Metode ini digunakan sebagai informasi awal dan dasar untuk mengetahui dan memahami latar belakang kehidupan subjek serta riwayat tindak kriminal yang pernah dilakukan subjek. Subjek diminta untuk mengisi blangko riwayat hidup yang sudah peneliti siapkan sebelumnya. Blangko riwayat hidup ini berisi tentang data diri subjek, data keluarga, riwayat kehidupan subjek termasuk pekerjaan, pendidikan, kesehatan dan riwayat organisasi. Selanjutnya, apabila dalam proses berikutnya ditemukan masih adanya kekurangan, maka data akan ditambah dari keterangan yang ada di bagian BIMPAS Bimbingan Pemasyarakatan.

2. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam in depth interview dengan menggunakan petunjuk umum wawancara. Teknik wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara langsung, yaitu peneliti berhadapan langsung dengan subjek dan mengajukan beberapa pertanyaan. Teknik ini dimaksudkan agar peneliti dapat memperoleh data yang diinginkan langsung dari subjek penelitian Poerwandari, 2005. Alasan dilakukannya wawancara mendalam adalah diharapkan peneliti dapat memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami subjek berkenaan dengan topik yang diteliti, bagaimana subjek merasakan sesuatu, pengalamannya dan apa yang diingatnya, seperti emosi dan motifnya, dan alasan mengapa subjek melakukan suatu perbuatan yang kemudian dilakukan eksplorasi terhadap topik tersebut. Wawancara mendalam memungkinkan peneliti memasuki dunia pikiran dan perasaan subjek. Petunjuk wawancara hanyalah berisi petunjuk tentang garis besar proses dan isi wawancara untuk menjaga agar pokok-pokok yang direncanakan dapat tercakup seluruhnya. Pelaksanaan wawancara dan pengurutan pertanyaan disesuaikan dengan keadaan responden dalam konteks wawancara yang sebenarnya Moleong, 2001. Adapun petunjuk wawancara yang akan diajukan pada subjek penelitian tertera dalam lampiran. Petunjuk wawancara dibuat berdasarkan teori kebermaknaan hidup terutama tentang komponen yang ada di dalamnya, yaitu kebebasan berkehendak freedom of will, kehendak hidup bermakna will to meaning, dan makna hidup meaning of life itu sendiri. Petunjuk wawancara ini berisi tiga aspek yang merupakan komponen kebermaknaan hidup itu sendiri, serta terdapat tujuh indikator dan 79 item pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini nantinya masih dapat berkembang sesuai dengan kondisi subjek di lapangan. Wawancara dalam penelitian ini menggunakan bantuan camera digital karena selain bisa digunakan untuk merekan hasil wawancara, nantinya alat ini juga berfungsi untuk membantu peneliti dalam observasi. Data wawancara nantinya diperoleh dari subjek dan informan, yaitu wali blok petugas penjaga blok dimana subjek ditempatkan. Seluruh data yang didapatkan nantinya akan digunakan untuk memahami individu.

3. Observasi