responden. Data dikumpulkan melalui :
1. Observasi
lapangan dengan dibantu cek list dan
gambar yang dilakukan oleh peneliti
dengan kamera.
Observasi dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan, pada bulan
Agustus 2015. 2.
Kuesioner diisi
oleh pengguna gedung baik pengguna
internal maupun eksternal. Data yang diperoleh dari kuesioner dan
observasi lapangan,
sebelum dilakukan pengolahan data mulai
dari membuat ringkasan. Pada penelitian
kuantitatif akan
dilakukan uji
validitas dan
reliabilitas pada instrumen yang digunakan.
Tujuan dari
uji validitas tersebut untuk menguji
kelayakan instrumennya. Untuk uji validitas menggunakan teknik
analisis korelasi bivariate pearson. Sedangkan,
pengujian untuk
reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Dinyatakan reliabel jika,
nilai Alpha Cronbach diatas 0,600.
HASIL 1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Berdasarkan olah data SPSS diperoleh nilai pearson correlation
r hitung untuk item pernyataan dalam angket pengguna internal
lebih besar dari nilai r tabel 0,05; 26 = 0,388, sehingga item
pernyataan pengguna internal dinyatakan valid. Sementara itu,
nilai pearson correlation r hitung untuk item pernyataan dalam
angket pengguna eksternal lebih besar dari nilai r tabel 0,05; 30 =
0,361, sehingga item pernyataan pengguna eksternal dinyatakan
valid Arikunto,
2006. Sementara, pengujian realibilitas
instrumen angket menggunakan nilai alpha cronbach. Nilai Alpha
Cronbach untuk angket internal dan eksternal lebih besar dari 0,6
sehingga instrumen dinyatakan memiliki reliabilitas baik.
2. Hasil Observasi
a. Fisik bangunan IGD Letak bangunan IGD RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II dalam hal ini dapat dikatakan
strategis, yaitu terletak pada jalan utama yang mudah dijangkau.
Pintu utama untuk mengakses IGD RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta Unit II dalam hal ini adalah satu. sehingga akses
keluar masuk
pasien dan
pengunjung terpusat pada satu pintu tersebut.
b. Observasi
pada Titik
Pengamatan Observasi dilakukan pada lima
titik pengamatan ruang dalam, main entrance, dropping area
pasien, ruang
tunggu dan
dropping area
umum. Hasil
observasi pada ruang utama di bagian
dalam menunjukkan
bahwa untuk area pengamatan di ruang utama IGD, keselamatan
dan keamanan berada dalam kriteria
cukup, sedangkan
kenyamanan dalam kriteria baik. Permasalahan utama dalam hal ini
adalah bahwa jumlah pintu utama hanya satu. Sementara itu, di
dalam ruangan sendiri tidak terpenuhi unsur bebas tabrakan.
Hasil observasi main entrance menunjukkan pintu masuk utama
di IGD mudah ditemukan karena posisinya berada pada koridor
utama. Permasalahan yang dapat dilihat dari hasil pengamatan di
main entrance di IGD adalah bahwa hanya tersedia satu pintu
keluar dan belum cukup luas. Hasil observasi dropping area
pasien menunjukkan
bahwa dropping area pasien masih
menjadi satu akses jalur dengan dropping
area umum.
Hasil observasi di titik dropping area
pasien dalam hal ini menunjukkan bahwa
untuk katagori
keselamatan, keamanan, maupun kenyamanan berada pada kriteria
cukup. Permasalahan utama yang dapat dilihat pada titik observasi
ini adalah bahwa lokasi dropping area pasien yang terlalu dekat
dengan jalan umum, sehingga menyebabkan
area tersebut
menjadi tidak bebas bising dan belum cukup luas. Hasil observasi
ruang tunggu menunjukkan hasil yang baik dilihat dari kategori
keselamatan, keamanan,
dan kenyamanan.
Terdapat dua
indikator saja
yang tidak
terpenuhi, yaitu belum adanya dua buah pintu keluar dan suhu
yang belum optimal.
3. Deskripsi Data