PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DUA TINGGAL DUA TAMU (TWO-STAY TWO-STRAY) TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSURUNSUR INTRINSIK CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DUA
TINGGAL DUA TAMU (TWO-STAY TWO-STRAY) TERHADAP
KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSURUNSUR INTRINSIK CERPEN PADA SISWA
KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN
2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh

PUTRI SILABAN
NIM 2123311063

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

ABSTRAK

Putri Silaban, NIM 2123311063, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray) Terhadap Kemampuan
Mengidentifikasi Unsur-unsur Intrinsik Cerpen Pada Siswa Kelas XI SMA
Negeri 15 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia/S1 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jelas pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe dua tinggal dua tamu (two stay two stray) terhadap
kemampuan mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik cerpen. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 15 Medan dengan
jumlah 451 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 35 siswa kelas XI.
Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah penugasan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Berdasarkan
pengolahan data diperoleh hasil pre-test dan post-test. Adapun nilai rata-rata =
63,94, standar deviasi = 8,59 dan termasuk dalam kategori sangat baik 0%,
kategori baik 25,71%, kategori cukup 62,85%, kategori kurang 11,42%, dan
kategori sangat kurang 0%. Sedangkan nilai rata-rata post-test = 76,91, standar
deviasi = 7,53 dan termasuk kategori sangat baik sebanyak 20%, kategori baik
sebanyak 63%, kategori cukup sebanyak 17,2%, kategori kurang sebanyak 0%,
dan kategori sangat kurang sebanyak 0%.

Dari hasil uji data pre-test dan post-test yang diperoleh siswa merupakan data
yang berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari uji normalitas hasil pre-test,
yaitu Lhitung < Ltabel (0,1332 < 0,149) dan uji normalitas hasil post-test , yaitu Lhitung
< Ltabel (0,1265 < 0,149). Dari uji homogenitas juga terbukti bahwa sampel dalam
penelitian ini berasal dari populasi yang homogen, yaitu Fhitung < Ftabel yakni 1,406
< 2,71. Dan dari pengujian hipotesis yang dilakukan diperoleh to > ttabel (6,65 >
2,03) telah membuktikan bahwa hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis
alternatif (Ha) diterima. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis bukti yang empirik
bahwa model pembelajaran Kooperatif Tipe Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay
Two Stray) berpengaruh positif dalam meningkatkan kemampuan
mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik cerpen di SMA Negeri 15 Medan .
Kata Kunci :

Model Pembelajaran, Dua Tinggal Dua Tamu, Kemampuan,
Unsur-unsur intrinsi.

i

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik pada waktu

yang telah ditetapkan. Penulis menyusun Skripsi ini guna memenuhi syarat untuk
mencapai gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas
Negeri Medan. Skripsi ini berjudul, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray) Terhadap Kemampuan
Mengidentifikasi Unsur-unsur Intrinsik Oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 15
Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.”
Dalam penulisan Skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak kesulitan
yang dihadapi, namun berkat Tuhan Yang Maha Kuasa dan dukungan dari
keluarga serta sahabat-sahabat penulis akhirnya Skripsi ini selesai, walaupun
masih jauh dari kesempurnaan. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan
ucapan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
4. Syairal Fahmi Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom, Sekretaris Jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia,
5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia sekaligus Dosen Penguji,
6. Dr. M. Oky F Gafari, S.Sos.,M.Hum., Dosen Pembimbing Skripsi,
7. Drs. Malan Lubis M.Hum, Dosen Pembimbing Akademik,

8. Drs. T. R. Pangaribuan, M.Pd., Dosen Penguji,
9. Seluruh Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNIMED,

ii

10. Drs. Darwin Siregar. M.Pd., selaku Kepala SMA Negeri 15 Medan, yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian,
11. Teristimewa kepada kedua orang tua penulis (Y. Silaban dan L. Tampubolon)
dan keluarga yang telah membesarkan, mendidik serta menyekolahkan
penulis dengan kasih sayang yang tulus dan begitu besar hingga penulis dapat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan,
12. Terkhusus untuk sahabat-sahabat seperjuangan Janwar Simatupang, Rentika
Maharaja, Sartika Marbun, Masitoh, Chairiyah, Sri Rezeki, Ayu Rahmadani
dan juga sahabat-sahabat PPL Mei Y Silitonga, Helen S Sirait, Sondang
Hutapea, dan Melisa Simarmata yang selalu membantu serta memberi
semangat selalu sehingga berjalannya proses pengerjaan Skripsi ini,
13. Teman-teman PPLT SMA S Bintang Timur 1 Balige Tahun 2015 yang telah
memberikan doa, semangat serta motivasi kepada penulis,
14. Kakak Rondang Widya Sihotang dan Puteri Sion Aritonang yang selalu
memberikan motivasi, semangat dan juga dorongan penuh kepada penulis,

15. Semua pihak yang turut membantu penyelesaian Skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu dan yang telah mendoakan keberhasilan penulis.

Medan,
Penulis,

Juni 2016

Putri Silaban
NIM 2123311063

iii

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK......................................................................................................

i

KATA PENGANTAR ....................................................................................


ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................

iv

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

vii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

viii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................


1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................

5

C. Pembatasan Masalah ...........................................................................

5

D. Rumusan Masalah ................................................................................

6

E. Tujuan Penelitian ................................................................................

7

F. Manfaat Penelitian ..............................................................................


7

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN
HIPOTESIS PENELITIAN ............................................................

9

A. Kerangka Teoretis ...............................................................................

9

1. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Dua Tinggal Dua Tamu
(Two Stay Two Stray) ......................................................................

9

1) Hakikat Model Pembelajaran ...................................................

9


2) Hakikat Pembelajaran Kooperatif ............................................

10

a. Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif ...........................

12

b. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif .........

12

c. Pembelajaran Kooperatif Dua Tinggal Dua Tamu .............

14

3) Hakikat Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerpen . 18
1. Pengertian Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik
Cerpen.......................................................................................


18

2. Pengertian Cerpen ................................................................

19

iv

a. Unsur-unsur Intrinsik Cerpen ........................................

20

B. Kerangka Konseptual ..........................................................................

27

C. Hipotesis Penelitian .............................................................................

28


BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................

29

A. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................

29

B. Populasi dan Sampel Penelitian ..........................................................

29

1.

Populasi .........................................................................................

29

2.

Sampel ...........................................................................................

30

C. Metode Penelitian ................................................................................

31

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................. 32
E. Desain Penelitian .................................................................................

32

F. Jalannya Eksperimen ...........................................................................

33

G. Instrumen Penelitian ............................................................................

36

H. Organisasi Pengumpulan Data ............................................................

38

I. Teknik Analisis Data ............................................................................ 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................

43

A. Hasil Penelitian ...................................................................................

43

1.

Kemampuan Mengidentifikasi Unsur-unsur Intrinsik Oleh Siswa
Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Dua Tinggal Dua
Tamu (Two Stay Two Stray) ......................................................... 43

2.

Tingkat Kemampuan Mengidentifikasi Unsur-unsur Intrinsik
Oleh Siswa Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray)
(Post-Test) .................................................................................... 45

3.

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Dua Tinggal
Dua Tamu Tipe Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray)
Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur-unsur Intrinsik
Cerpen .......................................................................................... 47

B. Analisis Data ....................................................................................... 49
1.

Analisis Data Hasil Pre-test .........................................................

v

49

2.

Analisis Data Hasil Post-test

................................................

50

C. Uji Persyaratan Analisis Data ....................... ......................................

52

1.

Uji Normalitas Pre-Test ...............................................................

52

2.

Uji Normalitas Post-test ...............................................................

54

D. Uji Homogenitas Data .........................................................................

57

E. Uji Hipotesis .......................................................................................

58

F. Pembahasan Hasil Penelitian ...............................................................

60

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...............................................................

63

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

65

vi

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1

Distribusi Jumlah Populasi ...................................................................30

Tabel 3.2

Desain Eksperimen One Group Pre-Test dan Post-Test Design ..........33

Tabel 3.3

Jalannya Eksperimen ...........................................................................34

Tabel 3.4

Aspek Penilaian Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik
Teks Cerpen .........................................................................................37

Tabel 3.5

Kategori Penilaian ................................................................................38

Tabel 3.6

Data Hasil Pre-Test ..............................................................................43

Tabel 4.1

Data Hasil Post-Test ............................................................................45

Tabel 4.2

Data Hasil Pre-Test dan Post-Test .......................................................47

Tabel 4.3

Analisis Data Hasil Pre-Test ................................................................49

Tabel 4.4

Identifikasi Kecenderungan Hasil Pre-Test .........................................50

Tabel 4.5

Analisis Data Hasil Post-Test ..............................................................50

Tabel 4.6

Identifikasi Kecenderungan Hasil Post-Test ........................................52

Tabel 4.7

Uji Normalitas Data Kelompok Pre-Test .............................................52

Tabel 4.8

Uji Normalitas Data Kelompok Post-Test ............................................55

Tabel 4.9 Data Hasil Uji Normalitas .....................................................................57
Tabel 4.10 Pengujian Homogenitas Penelitian .......................................................57
Tabel 4.11 Pengujian Hipotesis Penelitian ............................................................59

vii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1

Silabus ............................................................................................ 67

Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................... 70

Lampiran 3 Teks Hasil Penelitian Pre-Test ...................................................... 81
Lampiran 4 Teks Hasil Penelitian Post-Test ..................................................... 91
Lampiran 5 Hasil Pre-Test ................................................................................. 101
Lampiran 6 Hasil Post-Test................................................................................ 102
Lampiran 7

Dokumentasi Hasil Penelitian ....................................................... 104

Lampiran 8 Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors ................................................... 108
Lampiran 9 Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal 0 ke Z ................... 106
Lampiran 10 Nukilan Tabel “t” untuk Berbagai df............................................. 110
Lampiran 11 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F ....................................... 113

viii

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sastra mempunyai peran yang penting di dalam pembelajaran bahasa
Indonesia. Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas
kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Hal itu sesuai dengan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki tujuan pembelajaran bahasa
Indonesia di sekolah yakni siswa terampil berbahasa. Keterampilan berbahasa
diajarkan kepada siswa agar mampu menyimak, berbicara, membaca dan menulis
dengan baik. Namun, pada kenyaataannya yang terjadi adalah pembelajaran
bahasa Indonesia masih berpusat pada guru sebagai sumber utama pembelajaran.
Guru hendaknya menjadi fasilisator bukan menjadi sumber utama pembelajaran.
Siswa juga diwajibkan mempunyai kreativitas yang tinggi dalam belajar, bukan
selalu menanti perintah dari guru. Hal ini untuk menunjang agar tercapainya
tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas XI Sekolah
Menengah Atas terdapat aspek mendengarkan yang tertuang dalam standar
kompetensi (SK) : “13. Memahami pembacaan

cerpen (KD) : “13.1

Mengidentifikasi alur, penokohan, dan latar dalam cerpen yang dibacakan.”
Melalui

pembelajaran

ini,

siswa

diharapkan

mengetahui

serta

mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam sebuah cerpen.

1

mampu

2

Harapan tersebut tidak sesuai dengan hasil yang ditemukan di lapangan
bahwa kemampuan siswa mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen masih rendah.
Hal ini sehubungan dengan yang diungkapkan oleh pengajar mata pelajaran
bahasa Indonesia yang mengajar di SMA Negeri 15 Medan ketika peneliti
melakukan wawancara. Guru mengatakan bahwa siswa masih mengalami
kesulitan dan ketidak-pahaman dalam mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik
cerpen khususnya tema, penokohan, setting, dan gaya bahasa. Berdasarkan data
hanya ada 60% yang lulus KKM. Hal ini disebabkan kurangnya minat siswa
terhadap membaca cerpen. Selain itu penggunaan model pembelajaran
konvensional yang bersifat menoton, sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung
tidak aktif dan membosankan.
Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian skripsi sebelumnya yang
dilakukan oleh Luthfi Hirmainy dengan judul, “Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Dua Tinggal Dua Tamu Terhadap Kemampuan Menemukan Nilai
Moral Dalam Cerpen “Si Cacat” Karya Aisyah Wulansari Siswa Kelas X SMA
Negeri 1 Tanjung Tiram Tahun Pembelajaran 2012/2013” menyatakan bahwa
kemampuan analisis siswa terhadap unsur intrinsik cerpen masih kurang
memuaskan. Hasil penelitian beliau mengemukakan bahwa kemampuan rata-rata
siswa dalam menentukan unsur intrinsik cerpen adalah 63,33. Nilai tersebut
tergolong rendah dalam pencapaian hasil belajar.
Tidak hanya itu, adapun hasil penelitian skripsi Putu Ayu Devi
Lestariyang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menganalisis Unsur-Unsur
Intrinsik Cerpen Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC (

3

Cooperative Integrated Reading And Composition ) Pada Siswa Kelas VII H SMP
Negeri 1 Dawan Tahun Pelajaran 2012/2013” menyatakan bahwa kemampuan
menganalisis siswa terhadap unsur-unsur intrinsik cerpen masih kurang. Hasil
penelitian beliau mengemukakan bahwa kemampuan rata-rata siswa dalam
menganalisis unsur intrinsik cerpen adalah 5,92.
Selain itu, Rahmah Julfitriah Tampubolon dalam penelitian skripsi nya
yang berjudul, “Pengaruh Penggunaan Metode Quiz Team Terhadap Kemampuan
Menentukan Unsur Intrinsik Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Saipar Dolok
Hole Tahun Pembelajaran 2013/2014” menyatakan bahwa kemampuan analisis
siswa terhadap unsur intrinsik cerpen yakni rata-rata 58,7. Nilai tersebut juga
masih tergolong kurang.
Dari penelitian-penelitian tersebut jelas bahwa kemampuan siswa dalam
mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik cerpen tergolong rendah. Pengajaran yang
masih menggunakan model konvensional yaitu dengan menjelaskan suatu topik
disertai latihan dan guru hanya membaca materi sampai dengan contoh serta
melanjutkan ke pokok permasalahan yang berikutnya.
Guru tidak menuntut siswa untuk paham pada materi yang diajarkan.
Contohnya model pengajaran langsung, pembelajaran ini terjadi secara satu arah
yaitu dengan cara guru hanya menyajikan sebuah materi. Intinya adalah
diperlukannya sebuah model pembelajaran yang efektif dan efisien dalam
mempelajari nilai sebuah karya sastra. Guru memegang peranan penting dalam
pembelajaran sehingga model maupun metode pembelajaran dijadikan sebagai
salah satu penanganan dalam memperbaiki pembelajaran.

4

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dengan cara mengerjakan
sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai
satu tim. Dalam pembelajaran kooperatif, strategi belajar dilakukan dengan
sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya
berbeda.Salah satu model pembelajaran yang ditawarkan dalam penelitian ini
adalah model pembelajaran kooperatif tipe Dua Tinggal Dua Tamu yang
dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1992.
Fatirul (2008: 3) menyatakan pembelajaran model Dua Tinggal Dua Tamu
(Two Stay Two Stray) dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992) dan dapat
digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak
didik. Dalam pembelajaran ini guru memberi kesempatan kepada kelompok untuk
membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain. Dua orang yang tinggal
dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu
mereka.
Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Dua Tinggal Dua Tamu
akan mengarahkan siswa untuk aktif, baik dalam berdiskusi, tanya jawab, mencari
jawaban, menjelaskan dan juga menyimak materi yang dijelaskan oleh teman.
Selain itu, alasan penulis menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Dua
Tinggal Dua Tamu ini karena didalam proses belajar mengajar diterapkan
pembagian kerja kelompok yang jelas tiap anggota kelompok, siswa dapat
bekerjasama dengan temannya, tidak hanya pada kelompoknya sendiri tetapi
siswa dapat membaur kepada kelompok lainnya dan bertukar pendapat dengan

5

cara dua anggota kelompoknya bertamu ke kelompok lain, ini dapat mengatasi
kondisi siswa yang ramai dan sulit diatur saat proses belajar mengajar.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Dua
Tinggal

Dua

Tamu

(Two-Stay

Two-Stray)

Terhadap

Kemampuan

Mengidentifikasi Unsur-unsur Intrinsik Cerpen pada Siswa Kelas XI SMA
Negeri 15 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016”.

B. Identifikasi Masalah
Dari paparan latar belakang yang dikemukakan di atas, ada beberapa
masalah yang muncul yang berkaitan dengan rendahnya minat siswa tehadap
kemampuan mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik cerpen di sekolah. Masalah
yang diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Siswa masih kurang mampu untuk mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik
cerpen.
2. Kurangnya minat siswa terhadap membaca cerpen.
3. Kurangnya

variasi

model

pembelajaran

yang

digunakan

dalam

mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik cerpen.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas,
pembatasan masalah penelitian perlu dilakukan untuk menghindari meluasnya
kajian. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi pada Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Dua Tinggal Dua Tamu Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi

6

Unsur-unsur Intrinsik Cerpen Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 15 Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016.
Kesulitan para siswa kelas XI SMA Negeri 15 Medan dalam
mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik yaitu tema, penokohan, setting, dan gaya
bahasa pada cerpen menjadi batasan masalah yang dikaji penulis. Model
Pembelajaran Koperatif tipe Dua Tinggal Dua Tamu (two stay two stray)
merupakan model pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada
kelompok untuk membagikan hasil dan informasi ke kelompok lain.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan
masalah penelitian sebagai berikut.
1. Bagaimanakah kemampuan mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik cerpen
oleh siswa kelas XI SMA Negeri 15 Medan sebelum menggunakan model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Dua Tinggal Dua Tamu (Two-Stay TwoStray)?
2. Bagaimanakah kemampuan mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik cerpen
oleh siswa kelas XI SMA Negeri 15 Medan setelah menggunakan model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Dua Tinggal Dua Tamu (Two-Stay TwoStray)?
3. Adakah

pengaruh

penggunaan

model

pembelajaran

Pembelajaran

Kooperatif Tipe Dua Tinggal Dua Tamu (Two-Stay Two-Stray) terhadap
kemampuan mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik cerpen oleh siswa
kelas XI SMA Negeri 15 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016?

7

E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah:
1. Untuk mengetahui kemampuan mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik
cerpen oleh siswa kelas XI SMA Negeri 15 Medan Tahun Pembelajaran
2015/2016 sebelum menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe
Dua Tinggal Dua Tamu (Two-Stay Two-Stray).
2. Untuk mengetahui kemampuan mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik
cerpen oleh siswa kelas XI SMA Negeri 15 Medan Tahun Pembelajaran
2015/2016 setelah menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe
Dua Tinggal Dua Tamu (Two-Stay Two-Stray).
3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Kooperatif
Tipe Dua Tinggal Dua Tamu (Two-Stay Two-Stray) terhadap kemampuan
mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik cerpen oleh siswa kelas XI SMA
Negeri 15 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
F. Manfaat Penelitian
Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan selalu mempunyai manfaat.
Adanya manfaat dalam suatu kegiatan, maka kegiatan yang dilaksanakan tidak
sia-sia. Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoretis
Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya
khasanah ilmu pengetahuan, khususnya dalam mengidentifikasi unsurunsur intrinsik cerpen.

8

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Sebagai salah satu rujukan untuk penelitian-penelitian yang
relevan dan memberikan pengetahuan dan pengalaman baru yang
bermanfaat bagi penulis sebagai calon pendidik.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan
pengembangan

bagi

guru

bahasa

Indonesia dalam

upaya

meningkatkan dalam mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik cerpen
dengan menggunakan model pembelajaran yang menarik yaitu
model pembelajaran Kooperatif Tipe Dua Tinggal Dua Tamu
(Two-Stay Two-Stray) terhadap siswa kelas XI SMA Negeri 15
Medan.
c. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi siswa dalam
menuangkan ide serta informasi dalam mengidentifikasi unsurunsur intrinsik

pada cerpen dengan menggunakan model

pembelajaran yang menarik.
d. Bagi Pembaca
Sebagai bahan rujukan bagi peneliti lain yang meneliti
permasalahan yang sama.

63

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian, maka ditarik
kesimpulan sebagai berikut. Hasil kemampuan mengidentifikasi unsur-unsur
intrinsik cerpen pada kelas XI SMA Negeri 15 Medan Tahun Pembelajaran
2015/2016 sebelum mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe dua
tinggal dua tamu (two stay two stray) adalah 63,94. Nilai 63,94 merupakan
kategori cukup (Sudjono 2007:24).
Hasil kemampuan mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik cerpen pada
siswa kelas XI SMA Negeri 15 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 sesudah
mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe dua tinggal dua tamu
(two stay two stray) adalah 76,91. Nilai 76,91 merupakan kategori sangat baik
(Sudjono 2007:24).
Model pembelajaran kooperatif tipe dua tinggal dua tamu (two stay two
stray) terbukti memberikan pengaruh yang positif terhadap kemampuan
mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik cerpen oleh siswa kelas XI SMA Negeri 15
Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 dengan hipotesis yaitu t0 > ttabel, yakni
6,65 > 2,04 telah membuktikan bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima.

63

64

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini
perlu diungkapkan beberapa saran. Kemampuan siswa dalam mengidentifikasi
unsur-unsur intrinsik cerpen perlu ditingkatkan lagi. Hal tersebut tentunya
memerlukan model pembelajaran yang lebih efektif digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar disekolah.
1. Selain menggunakan model pembelajaran, guru hendaknya menggunakan
sumber-sumber belajar yang bervariasi dan menarik perhatian setiap siswa.
2. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan
model-model pembelajaran yang digunakan di sekolah khususnya dalam
pembelajaran mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik cerpen.

65

DAFTAR PUSTAKA

Anita Lie. 2010. Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi
Aksara
Corebima. 2002. Teori Belajar Kontruktivisme. Jakarta: Direktorat SLTP Ditjen
Dikdasmen Depdiknas.
Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Depdikbud.1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Hamalik. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Huda Miftahul. 2011. Cooperative learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Hirmainy, Luthfi. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Dua
Tinggal Dua Tamu Terhadap Kemampuan Menemukan Nilai Moral Dalam
Cerpen “Si Cacat” Karya Aisyah Wulansari Siswa Kelas X SMA Negeri 1
Tanjung Tiram Tahun Pembelajaran 2012/2013. Jurnal. Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Medan.
Ibrahim, Muslimin dan Muhammad Nur. 2005. Penelitian Eksperimen dalam
Pendidikan. Surabaya: UNESA University Press.
Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada.
Kamisa, 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika.
Kosasih, E. 2011. Ketatabahasaan dan Kesusasteraan. Bandung : Yrama Widya.
Lestari, Devi Ayu Putu. 2013. Peningkatan Kemampuan Menganalisis Unsurunsur Intrinsik Cerpen Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe
CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) pada Siswa Kelas
VII H SMP Negeri 1 Dawan Tahun Pembelajaran 2012/2013. Jurnal.
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan. Universitas Mahasaraswati Denpasar

66

Mursini. 2007. Pengembangan Bahan Ajar Sastra. Medan: FBS UNIMED
Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran . Bandung: Mulia Mandiri
Press.Saini, K. M dan Sumardjo, Jacob. 1991. Apresiasi Kesusastraan.
Jakarta: Gramedia
Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sudjana. 2009. Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Sugiarto. 2003. Teknik Sampling. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan “Kompetensi dan Praktiknya.”
Jakarta : PT Bumi Aksara
Sadiman, Arif. 2009. Media Pendidikan. Jakarta: PT.R Grafindo Persada.
Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan “Kompetensi dan Praktiknya.”
Jakarta : PT Bumi Aksara.
Sadiman, Arif. 2009.Media Pendidikan. Jakarta: PT. R Grafindo Persada.
Tampubolon, Julfitriah Rahmah. 2014. Pengaruh Penggunaan Metode Quiz Team
Terhadap Kemampuan Menentukan Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen Siswa
Kelas X SMA Negeri 1 Saipar Dolok Hole Tahun Pembelajaran 2013/2014.
Jurnal. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni.
Universitas Negeri Medan.
Trinanto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DENGAN PERCOBAAN SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI GERAK MELINGKAR DI SMA NEGERI 1 BANDAR DUA

0 4 1

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DAN TIPE NHT BERDASARKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 18 67

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN TARI PIRING DUA BELAS DI SMA NEGERI 1 KALIREJO LAMPUNG TENGAH

0 10 80

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

1 25 62

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGKONVERSI TEKS CERPEN KE DALAM BENTUK NASKAH DRAMA PADA SISWA KELAS XI IPA MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 SUNGAI PENUH ARTIKEL

0 0 15

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DISKOVERI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KOTO XI TARUSAN

0 0 11

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 RAMBAH

0 2 5

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK DUA TINGGAL DUA TAMU (TWO STAY TWO STRAY) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 20142015 VETRI YANTI ZAINAL STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRAC

0 0 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN SEJARAH SISWA KELAS X IPA SMA NEGERI 5 BANDA ACEH Afrita

0 0 7

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERPEN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPEPAIR CHECK

0 0 13