Hakikat Menulis Hakikat Menulis
2. Hakikat Menulis 2. Hakikat Menulis
Menurut Tarigan 2008: 21, menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang meng-
gambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-
lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.
Webb 1975 dalam Tarigan 2008: 18-19, menulis secara luas merupakan cara berkomunikasi yaitu suatu proses
pengiriman dan penerimaan pesan-pesan yang pasti terjadi sewaktu-waktu bila manusia ingin berkenalan dan berhu-
bungan satu sama lain. Menurut Tarigan 2008: 21, menulis ialah menurunkan
atau melukiskan lambang-lambang grafik yang meng- gambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang,
sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang- lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa
dan gambaran grafik itu.
Webb 1975 dalam Tarigan 2008: 18-19, menulis secara luas merupakan cara berkomunikasi yaitu suatu proses
pengiriman dan penerimaan pesan-pesan yang pasti terjadi sewaktu-waktu bila manusia ingin berkenalan dan berhu-
bungan satu sama lain.
Akhadiah, dkk 1994: 2 menyatakan bahwa kita dapat melakukan kegiatan penulisan itu sebagai satu kegiatan
tunggal jika yang ditulis ialah sebuah karangan yang sederhana, pendek, dan bahannya sudah siap di kepala
terkonsep. Akhadiah, dkk 1994: 2 menyatakan bahwa kita dapat
melakukan kegiatan penulisan itu sebagai satu kegiatan tunggal jika yang ditulis ialah sebuah karangan yang
sederhana, pendek, dan bahannya sudah siap di kepala terkonsep.
Kesimpulan Kesimpulan
menulis merupakan kegiatan berkomunikasi melalui lambang-lambang grafik lambang bahasa untuk menyampai-
kan pesan-pesan yang dapat dipahami oleh seseorang pembaca dalam berhubunguan antara satu dengan yang lainnya.
menulis merupakan kegiatan berkomunikasi melalui lambang-lambang grafik lambang bahasa untuk menyampai-
kan pesan-pesan yang dapat dipahami oleh seseorang pembaca dalam berhubunguan antara satu dengan yang lainnya.
Tujuh jenis tujuan menulis menurut Tarigan 2008: 26 sebagai berikut. 1. Tujuan penugasaan assignment purpose
2. Tujuan altruistik altruistic purpose 3. Tujuan persuasif persuasive purpose
4. Tujuan penerangan informational purpose 5. Tujuan pernyataan self-expressive purpose
6. Tujuan kreatif creative purpose 7. Tujuan pemecahan masalah problem-solving purpose
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan tujuan menulis adalah alat komunikasi untuk mencari informasi tidak lang-sung serta
mengajarkan berpikir dengan cara tertentu. Dengan demikian manfaat menulis untuk memperoleh informasi, memberikan kesenang-an, dan
memberikan keyakinan pada pembaca terhadap suatu gagasan.
Tujuan dan Manfaat Menulis Tujuan dan Manfaat Menulis
Berdasarkan tujuan dan manfaat menulis, Salisbury dalam Tarigan 2008: 26-27 membagi
jenis-jenis menulis berdasarkan bentuknya sebagai berikut.
a. Bentuk-bentuk obyektif, yang mencakup: penjelasan yang terperinci mengenai
proses,batasan, laporan, dan dokumen. b.Bentuk-bentuk subyektif, yang mencakup:
otobiografi, surat-surat, penilaian pribadi, esai informal, potretgambaran, dan satire.
Jenis-jenis Menulis Jenis-jenis Menulis
a. Mencatat isi atau pesan pokok-pokok informasi yang disampaikan.
b. Menyimpulkan isi atau pesan informasi dengan urutan yang runtun dan mudah
dipahami.
Bacalah wacana naratif yang telah dipilih dengan cermat.
b. Tentukan ide pokok atau gagasan utama kata kunci wacana naratif.
c. Menyimpulkan ide pokok atau gagasan utama wacana naratif secara runtun.
Langkah-langkah Menemukan Ide atau Pesan Wacana Lisan
Langkah-langkah Menemukan Ide atau Pesan Wacana Lisan
Langkah-langkah Menemukan Ide atau Pesan Wacana Naratif
Langkah-langkah Menemukan Ide atau Pesan Wacana Naratif
Deskripsi berasal dari bahasa Inggris, yaitu verb to describe artinya menguraikan, memerikan, atau
melukisakan. Bertujuan memberikan kesan pembaca terhadap objek, gagasan tempat, atau peristiwa yang
ingin disampaikan penulis. Ciri dari paragraf deskripsi adalah objek yang diceritakannya digambarkan secara
objektif dan terurai dengan rinci.
Pengertian paragraf deskripsi menurut Kosasih 2003: 29, paragraf deskripsi adalah paragraf yang
menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci.
Narasi merupakan karangan berbentuk kisahan yang terdiri atas kumpulan yang disusun secara kronologis
tempat dan waktu sehingga menjadi suatu rangkaian. Oleh sebab itu ciri utama dari karangan narasi ialah
cerita yang disajikan berdasarkan urutan peristiwa kronologis.
Kosasih 2003: 28, paragraf narasi adalah paragraf yang mencerita-kan suatu peristiwa atau kejadian
sedemikian rupa sehingga pembaca se-olah-olah mengalami sendiri kejadian yang diceritakan itu.
a. Surat Pribadi, yaitu surat yang ditulis atas nama pribadi atau perorangan. Fungsinya, bisa ditujukan kepada perorangan atau
intansi yang termasuk ke dalam surat pribadi, antara lain surat undangan pernikahan, surat perkenalan, dan surat lamaran.
b. Surat dagang atau niaga adalah surat yang ditulis untuk kepentinga-kepentingan bisnis. Contohnya surat penawaran, surat
pemintaan, surat penagihan, surat pengiriman barang, dan surat kuasa.
c. Surat dinas, yaitu surat yang menyangkut persoalan-persoalan kedinasan. Surat ini dibuat atas nama suatu intansi, baik
pemerintahan maupun swasta, dan ditujukan kepada intansi lain ataupun perorangan. Contohnya surat tugas, surat pengantar, surat
keputusan, dan sebagainya.
Unsur Intrinsik dan Esktrinsik Karya Sastra Unsur Intrinsik dan Esktrinsik Karya Sastra
Unsur intrinsik karya sastra secara umum, sebagai berikut.
Unsur intrinsik karya sastra, meliputi:
Tema, Penokohan, Alur plot, Latar Setting, Amanat, Sudut pandang, dan
Gaya bahasa
Biografi pengarang dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita, yaitu nilai
pendidikan, nilai sosial budaya, nilai ekonomi, dan nilai politik.
• Menurut Kridalaksana 1993:154 parafrase adalah pengungkapan kembali konsep dengan
cara lain dalam bahasa yang sama tanpa mengubah maknanya dengan memberi
kemungkinan penekanan agak berlainan.
• Menurut Et Hayat 2007:12 parafrase yaitu penguraian kembali isi sebuah kalimat atau
penggalan teks dengan cara menggunakan kata- kata lain yang bermaksud memperjelas isi teks.
Langkah-langkah Menulis Parafrase Langkah-langkah Menulis Parafrase
a. Ubahlah puisi beserta kata-kata dan tanda baca yang telah kamu tambahkan tadi ke
dalam bentuk prosa.
b. Tambahkan kata-kata atau tanda-tanda baca yang sengaja dihilangkan penyairnya. Ingat,
penambahan kata-kata atau tanda baca harus sesuai dengan pemahamanmu terhadap isi
puisi. Penambahan kata-kata atau tanda baca ditulis dalam tanda kurung.
Contoh Menulis parafrase Contoh Menulis parafrase
Kembangkan puisi kedua menjadi parafrase yang lebih luas Kembangkan puisi kedua menjadi parafrase yang lebih luas
Memahami karya sastra dengan memberikan penilaian, semestinya penilaian teks yang dibaca itu adalah penilaian
yang memang menganggap layak bagi kesesuaian dengan struktur objek yang kita hadapi. Jadi kita harus menghargai
sesuatu sesuai dengan keadaan dirinya, dan harus menilainya dengan cara membandingkan sifat dan fungsinya dengan sifat
dan fungsi yang sama. Wellek Warren 1989: 316-317 mengungkapkan dengan demikian kita harus menilai sastra
berdasarkan sifat-sifatnya. Memahami karya sastra dengan memberikan penilaian,
semestinya penilaian teks yang dibaca itu adalah penilaian yang memang menganggap layak bagi kesesuaian dengan
struktur objek yang kita hadapi. Jadi kita harus menghargai sesuatu sesuai dengan keadaan dirinya, dan harus menilainya
dengan cara membandingkan sifat dan fungsinya dengan sifat dan fungsi yang sama. Wellek Warren 1989: 316-317
mengungkapkan dengan demikian kita harus menilai sastra berdasarkan sifat-sifatnya.
Mengapresiasikan naskah drama berarti memberi-kan penilaian atau menilai sebuah karya sastra dengan tujuan untuk mendapatkan
pemahaman mendalam terhadap karya ter-sebut. Langkah-langkah menilai naskah drama menurut Somad, dkk 2008: 268 sebagai
berikut. a. Membaca naskah drama dengan saksama.
b. Mencatat hal-hal penting dan menarik dalam naskah drama tersebut.
c. Menentukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsiknya. d. Memberikan tanggapan dan penilaian terhadap unsur-unsur
yang terkandung dalam drama tersebut. e. Membuat simpulan mengenai hasil penelitian.
Naskah Drama Mengapresiasi Drama
Naskah Drama
Akhadiah, Sabarti dan Maidar G. Arsjad, Sakura H. Ridwan. 1994. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Hayati, E. 2007. ”Model Pembelajaran Parafrase Puisi dengan Menggunakan Pendekatan Kecerdasaan Emosi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 4 Bandung 20072008.” Skripsi Sarjana Pendidikan pada FPBS UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.
Hidayat, R. Panca Pertiwi. 2006. Teori Apresiasi Prosa Fiksi. Bandung: FKIP UNPAS. Hidayati, R. Panca P. Rusmianti, Nine. Pengelolan Bahan Pengajaran Sastra Indonesia, Strategi
Pembelajaran dan Pengevaluasinya untuk SLTP. Jurnal Kependidikan Metalogika. MIPA ISSN 1410-6698. FKIP UNPAS.
Kosasih. 2003. Ketatabahasaan dan Kesastraaan Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.
Nurhadi. 2008. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Rahim, Farida. 2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Somad, Adi Abdul Aminudin, Yudi Irawan. 2008. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis: sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Wellek, Rene Warren, Austin. 1989. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia. Wiryodijoyo, Suwaryo. 1989. Membaca: Strategi, Pengantar, dan Tekniknya. Jakarta: Depdikbud.
http:www.puisikita.co.cc
Daftar Pustaka Daftar Pustaka
MODEL PEMBELAJARAN BAHASA
DAN SASTRA INDONESIA
DI SEKOLAH DASAR
1. Karakteristik perkembangan bahasa anak SD 2. Memilih materi ajar aspek membaca di kelas rendah SD
3.Memilih materi ajar aspek menulis di kelas tinggi SD.
A. Pokok-pokok Isi Materi A. Pokok-pokok Isi Materi