Pokok-pokok Isi Materi Pokok-pokok Isi Materi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Pokok-pokok Isi Materi Pokok-pokok Isi Materi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Standar Kompetensi

1. Hakikat membaca dan menulis, 2. Isi atau pesan pokok wacana lisan monolog dan dialog, 3. Isi atau pesan pokok wacana naratif, 4. Jenis-jenis wacana bahasa Indonesia, 5. Berbagai bentuk dan jenis surat, 6. Unsur-unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, struktur, dan ciri-ciri karya sastra, 7. Langkah-langkah membuat parafrase pusi ke prosa, 8. Menilai prosa, dan 9 Apresiasi drama. A. Pokok-pokok Isi Materi A. Pokok-pokok Isi Materi B. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar B. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Menguasai Substansi dan metodelogi dasar keilmuan bahasa Indonesia yang medukung. 1.1 Menampilkan keterampilan berbahasa mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. 1.2 Mengkreasikan apresiasi sastra Indonesia. 1.3 Memilih, menata, dan merepresentasi materi ajar bahasa indonesia SD berdasar pemahaman. 1.4 Merencanakan, melaksanakan, mengorganisasikan, dan menilai. Setelah mengikuti pelatihan peserta PLPG dapat: 1. merumuskan hakikat membaca dan menulis secara tepat; 2. menemukan isi atau pesan pokok wacana monolog dan dialog dalam kehidupan sehari-hari secara tepat; 3. menemukan isi atau pesan pokok dalam wacana naratif secara tepat; 4. membandingkan berbagai jenis wacana bahasa Indonesia; 6. menyusun berbagai bentuk dan jenis surat; 7. menganalisis unsur-unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, struktur, dan ciri-ciri karya sastra; 8. menyusun langkah-langkah membuat parafrase pusi ke prosa; 9. menilai prosa; dan 10. mengapresiasi drama.

C. Tujuan Pembelajaran

D. Uraian Materi D. Uraian Materi 1. Hakikat Membaca 1. Hakikat Membaca  Menurut Tarigan 2008:7, membaca sebagai suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata- katabahasa tulis.  Finochiaro dan Bonomo dalam Tarigan 2008:9, secara singkat mengatakan bahwa membaca adalah memetik serta me-mahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tertulis.  Menurut Tarigan 2008:7, membaca sebagai suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata- katabahasa tulis.  Finochiaro dan Bonomo dalam Tarigan 2008:9, secara singkat mengatakan bahwa membaca adalah memetik serta me-mahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tertulis.  Lado masih dalam Tarigan 2008:9 mengartikan membaca sebagai proses memahami pola-pola bahasa dari gambaran tertulisnya.  Wiryodijoyo 1989:1-2 mengungkapkan pengertian membaca sebagai pengucapan kata-kata dan perolehan arti dari barang cetakan. Kegiatan itu melibatkan analisis dan pengorganisasian berbagai keteram-pilan yang kompleks. Termasuk di dalamnya, pelajaran, pemikiran, per-timbangan, perpaduan, pemecahan masalah, yang berarti menimbulkan kejelasan informasi bagi pembaca.  Lado masih dalam Tarigan 2008:9 mengartikan membaca sebagai proses memahami pola-pola bahasa dari gambaran tertulisnya.  Wiryodijoyo 1989:1-2 mengungkapkan pengertian membaca sebagai pengucapan kata-kata dan perolehan arti dari barang cetakan. Kegiatan itu melibatkan analisis dan pengorganisasian berbagai keteram-pilan yang kompleks. Termasuk di dalamnya, pelajaran, pemikiran, per-timbangan, perpaduan, pemecahan masalah, yang berarti menimbulkan kejelasan informasi bagi pembaca. Membaca merupakan suatu proses yang bersangkut paut dengan bahasa. Bukan itu saja, membaca juga dianggap sebagai kegiatan yang kompleks dan rumit karena memerlukan beberapa keterampilan khusus. Kesimpulan Membaca  Menurut Nurhadi 1987:11, tujuan membaca umumnya adalah untuk mendapatkan informasi, memperoleh pemahaman, memperoleh kesenangan. Menurut Tarigan 2008:9, tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Berdasarkan tujuan membaca yang telah dikemukakan maka manfaat utama dari membaca adalah mendapatkan informasi minimal sesuai dengan apa yang dibacanya. Tujuan dan Manfaat Membaca Jenis-jenis Membaca Membaca 1. Membaca Nyaring 2. Membaca dalam hat Membaca Ekstensif Membaca Intensif 1. Membaca Survei 2. Membaca Sekilas 3. Membaca Dangkal 1. Membaca Telaah Isi Terbagi Menjadi: a. membaca telit b.membaca pemahaman c. membaca krits d. membaca ide-ide 2. Membaca telaah bahasa Terbagi Menjadi: a. membaca bahasa b. membaca sastra 2. Hakikat Menulis 2. Hakikat Menulis  Menurut Tarigan 2008: 21, menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang meng- gambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang- lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.  Webb 1975 dalam Tarigan 2008: 18-19, menulis secara luas merupakan cara berkomunikasi yaitu suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan yang pasti terjadi sewaktu-waktu bila manusia ingin berkenalan dan berhu- bungan satu sama lain.  Menurut Tarigan 2008: 21, menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang meng- gambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang- lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.  Webb 1975 dalam Tarigan 2008: 18-19, menulis secara luas merupakan cara berkomunikasi yaitu suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan yang pasti terjadi sewaktu-waktu bila manusia ingin berkenalan dan berhu- bungan satu sama lain. Akhadiah, dkk 1994: 2 menyatakan bahwa kita dapat melakukan kegiatan penulisan itu sebagai satu kegiatan tunggal jika yang ditulis ialah sebuah karangan yang sederhana, pendek, dan bahannya sudah siap di kepala terkonsep. Akhadiah, dkk 1994: 2 menyatakan bahwa kita dapat melakukan kegiatan penulisan itu sebagai satu kegiatan tunggal jika yang ditulis ialah sebuah karangan yang sederhana, pendek, dan bahannya sudah siap di kepala terkonsep. Kesimpulan Kesimpulan menulis merupakan kegiatan berkomunikasi melalui lambang-lambang grafik lambang bahasa untuk menyampai- kan pesan-pesan yang dapat dipahami oleh seseorang pembaca dalam berhubunguan antara satu dengan yang lainnya. menulis merupakan kegiatan berkomunikasi melalui lambang-lambang grafik lambang bahasa untuk menyampai- kan pesan-pesan yang dapat dipahami oleh seseorang pembaca dalam berhubunguan antara satu dengan yang lainnya. Tujuh jenis tujuan menulis menurut Tarigan 2008: 26 sebagai berikut. 1. Tujuan penugasaan assignment purpose 2. Tujuan altruistik altruistic purpose 3. Tujuan persuasif persuasive purpose 4. Tujuan penerangan informational purpose 5. Tujuan pernyataan self-expressive purpose 6. Tujuan kreatif creative purpose 7. Tujuan pemecahan masalah problem-solving purpose Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan tujuan menulis adalah alat komunikasi untuk mencari informasi tidak lang-sung serta mengajarkan berpikir dengan cara tertentu. Dengan demikian manfaat menulis untuk memperoleh informasi, memberikan kesenang-an, dan memberikan keyakinan pada pembaca terhadap suatu gagasan. Tujuan dan Manfaat Menulis Tujuan dan Manfaat Menulis Berdasarkan tujuan dan manfaat menulis, Salisbury dalam Tarigan 2008: 26-27 membagi jenis-jenis menulis berdasarkan bentuknya sebagai berikut. a. Bentuk-bentuk obyektif, yang mencakup: penjelasan yang terperinci mengenai proses,batasan, laporan, dan dokumen. b.Bentuk-bentuk subyektif, yang mencakup: otobiografi, surat-surat, penilaian pribadi, esai informal, potretgambaran, dan satire. Jenis-jenis Menulis Jenis-jenis Menulis a. Mencatat isi atau pesan pokok-pokok informasi yang disampaikan. b. Menyimpulkan isi atau pesan informasi dengan urutan yang runtun dan mudah dipahami. Bacalah wacana naratif yang telah dipilih dengan cermat. b. Tentukan ide pokok atau gagasan utama kata kunci wacana naratif. c. Menyimpulkan ide pokok atau gagasan utama wacana naratif secara runtun. Langkah-langkah Menemukan Ide atau Pesan Wacana Lisan Langkah-langkah Menemukan Ide atau Pesan Wacana Lisan Langkah-langkah Menemukan Ide atau Pesan Wacana Naratif Langkah-langkah Menemukan Ide atau Pesan Wacana Naratif Deskripsi berasal dari bahasa Inggris, yaitu verb to describe artinya menguraikan, memerikan, atau melukisakan. Bertujuan memberikan kesan pembaca terhadap objek, gagasan tempat, atau peristiwa yang ingin disampaikan penulis. Ciri dari paragraf deskripsi adalah objek yang diceritakannya digambarkan secara objektif dan terurai dengan rinci. Pengertian paragraf deskripsi menurut Kosasih 2003: 29, paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci. Narasi merupakan karangan berbentuk kisahan yang terdiri atas kumpulan yang disusun secara kronologis tempat dan waktu sehingga menjadi suatu rangkaian. Oleh sebab itu ciri utama dari karangan narasi ialah cerita yang disajikan berdasarkan urutan peristiwa kronologis. Kosasih 2003: 28, paragraf narasi adalah paragraf yang mencerita-kan suatu peristiwa atau kejadian sedemikian rupa sehingga pembaca se-olah-olah mengalami sendiri kejadian yang diceritakan itu. a. Surat Pribadi, yaitu surat yang ditulis atas nama pribadi atau perorangan. Fungsinya, bisa ditujukan kepada perorangan atau intansi yang termasuk ke dalam surat pribadi, antara lain surat undangan pernikahan, surat perkenalan, dan surat lamaran. b. Surat dagang atau niaga adalah surat yang ditulis untuk kepentinga-kepentingan bisnis. Contohnya surat penawaran, surat pemintaan, surat penagihan, surat pengiriman barang, dan surat kuasa. c. Surat dinas, yaitu surat yang menyangkut persoalan-persoalan kedinasan. Surat ini dibuat atas nama suatu intansi, baik pemerintahan maupun swasta, dan ditujukan kepada intansi lain ataupun perorangan. Contohnya surat tugas, surat pengantar, surat keputusan, dan sebagainya. Unsur Intrinsik dan Esktrinsik Karya Sastra Unsur Intrinsik dan Esktrinsik Karya Sastra Unsur intrinsik karya sastra secara umum, sebagai berikut. Unsur intrinsik karya sastra, meliputi: Tema, Penokohan, Alur plot, Latar Setting, Amanat, Sudut pandang, dan Gaya bahasa Biografi pengarang dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita, yaitu nilai pendidikan, nilai sosial budaya, nilai ekonomi, dan nilai politik. • Menurut Kridalaksana 1993:154 parafrase adalah pengungkapan kembali konsep dengan cara lain dalam bahasa yang sama tanpa mengubah maknanya dengan memberi kemungkinan penekanan agak berlainan. • Menurut Et Hayat 2007:12 parafrase yaitu penguraian kembali isi sebuah kalimat atau penggalan teks dengan cara menggunakan kata- kata lain yang bermaksud memperjelas isi teks. Langkah-langkah Menulis Parafrase Langkah-langkah Menulis Parafrase a. Ubahlah puisi beserta kata-kata dan tanda baca yang telah kamu tambahkan tadi ke dalam bentuk prosa. b. Tambahkan kata-kata atau tanda-tanda baca yang sengaja dihilangkan penyairnya. Ingat, penambahan kata-kata atau tanda baca harus sesuai dengan pemahamanmu terhadap isi puisi. Penambahan kata-kata atau tanda baca ditulis dalam tanda kurung. Contoh Menulis parafrase Contoh Menulis parafrase Kembangkan puisi kedua menjadi parafrase yang lebih luas Kembangkan puisi kedua menjadi parafrase yang lebih luas Memahami karya sastra dengan memberikan penilaian, semestinya penilaian teks yang dibaca itu adalah penilaian yang memang menganggap layak bagi kesesuaian dengan struktur objek yang kita hadapi. Jadi kita harus menghargai sesuatu sesuai dengan keadaan dirinya, dan harus menilainya dengan cara membandingkan sifat dan fungsinya dengan sifat dan fungsi yang sama. Wellek Warren 1989: 316-317 mengungkapkan dengan demikian kita harus menilai sastra berdasarkan sifat-sifatnya. Memahami karya sastra dengan memberikan penilaian, semestinya penilaian teks yang dibaca itu adalah penilaian yang memang menganggap layak bagi kesesuaian dengan struktur objek yang kita hadapi. Jadi kita harus menghargai sesuatu sesuai dengan keadaan dirinya, dan harus menilainya dengan cara membandingkan sifat dan fungsinya dengan sifat dan fungsi yang sama. Wellek Warren 1989: 316-317 mengungkapkan dengan demikian kita harus menilai sastra berdasarkan sifat-sifatnya. Mengapresiasikan naskah drama berarti memberi-kan penilaian atau menilai sebuah karya sastra dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman mendalam terhadap karya ter-sebut. Langkah-langkah menilai naskah drama menurut Somad, dkk 2008: 268 sebagai berikut. a. Membaca naskah drama dengan saksama. b. Mencatat hal-hal penting dan menarik dalam naskah drama tersebut. c. Menentukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsiknya. d. Memberikan tanggapan dan penilaian terhadap unsur-unsur yang terkandung dalam drama tersebut. e. Membuat simpulan mengenai hasil penelitian. Naskah Drama Mengapresiasi Drama Naskah Drama Akhadiah, Sabarti dan Maidar G. Arsjad, Sakura H. Ridwan. 1994. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Hayati, E. 2007. ”Model Pembelajaran Parafrase Puisi dengan Menggunakan Pendekatan Kecerdasaan Emosi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Bandung 20072008.” Skripsi Sarjana Pendidikan pada FPBS UPI. Bandung: Tidak diterbitkan. Hidayat, R. Panca Pertiwi. 2006. Teori Apresiasi Prosa Fiksi. Bandung: FKIP UNPAS. Hidayati, R. Panca P. Rusmianti, Nine. Pengelolan Bahan Pengajaran Sastra Indonesia, Strategi Pembelajaran dan Pengevaluasinya untuk SLTP. Jurnal Kependidikan Metalogika. MIPA ISSN 1410-6698. FKIP UNPAS. Kosasih. 2003. Ketatabahasaan dan Kesastraaan Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya. Nurhadi. 2008. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Rahim, Farida. 2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Somad, Adi Abdul Aminudin, Yudi Irawan. 2008. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis: sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Wellek, Rene Warren, Austin. 1989. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia. Wiryodijoyo, Suwaryo. 1989. Membaca: Strategi, Pengantar, dan Tekniknya. Jakarta: Depdikbud. http:www.puisikita.co.cc Daftar Pustaka Daftar Pustaka MODEL PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR 1. Karakteristik perkembangan bahasa anak SD 2. Memilih materi ajar aspek membaca di kelas rendah SD 3.Memilih materi ajar aspek menulis di kelas tinggi SD. A. Pokok-pokok Isi Materi A. Pokok-pokok Isi Materi B. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar B. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Menguasai Substansi dan metodelogi dasar keilmuan bahasa Indonesia yang medukung. 1.1 Menampilkan keterampilan berbahasa mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. 1.2 Mengkreasikan apresiasi sastra Indonesia. 1.3 Memilih, menata, dan merepresentasi materi ajar bahasa indonesia SD berdasar pemahaman. 1.4 Merencanakan, melaksanakan, mengorganisasikan, dan menilai. Setelah mengikuti pelatihan peserta PLPG dapat: 1. menganalisis karakteristik perkembangan bahasa usia anak SD secara tepat; 2. memilih materi ajar aspek membaca di kelas rendah SD secara tepat; dan 3.memilih materi ajar aspek menulis di kelas tinggi SD secara tepat. C. Tujuan Pembelajaran C. Tujuan Pembelajaran