Strategi Public Relations Parijz Van Java TV Bandung Melalui Barter Promo Dalam Meningkatkan Loyalitas Kliennya
Strategi Public Relations Parijz Van Java TV Bandung Melalui
Barter Promo Dalam Meningkatkan Loyalitas Kliennya
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sidang Diploma III Program Studi Public Relations
Oleh: Innri Tri Utari NIM : 43308002
PROGRAM STUDI PUBLIC RELATIONS
FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
iv Oleh : Innri Tri Utari NIM : 43308002 Di bawah bimbingan : Dra. Nuri Sitti Nurrachmah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Public relations Parijz Van Java Televisi Bandung Dalam Meningkatkan Loyalitas Kliennya melalui Tujuan, Rencana, Kegiatan, Pesan dan Media yang dilakukan.
.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah dengan wawancara, studi pustaka dan penelusuran data online. Objek penelitian ini adalah Stasiun Televisi Parijz Van Java Televisi Bandung dan subjek penelitian adalah Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung. Peneliti memilih Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung dan dua orang karyawan sebagai informan penelitian dengan menggunakan teknik purpossive.
Hasil penelitian adalah Tujuan barter promo yang dilakukan adalah untuk menekan budget promosi serta meningkatkan loyalitas klien Parijz Van Java Televisi. Rencana yang disusun oleh Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung meliputi persiapan pelaksanaan program, menyusun langkah-langkah pelaksanaan dan evaluasi. Pesan yang disampaikan oleh Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung berupa pesan yang bersifat persuasif. Media yang digunakan adalah media personal melalui telepon surat dan memo. Kegiatan yang dilakukan oleh Public relations Parijz Van Java Televsisi Bandung adalah meliputi kegiatan Melakukan kerjasama dengan klien, Memproduksi Program promo yang tematik, Update eksistensi keberadaan perusahaan di dunia oline, Menghimpun informasi terkini, Corporate Social Responsibility.
Dari hasil tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa Strategi Public Relations Parijz Van Java Televisi dalam meningkatkan loyalitas kliennya sangatlah penting karena dengan meningkatnya kepercayaan serta kesetiaan kliennya akan menciptakan hubungan kerja sama yang baik serta berkepanjangan.
Saran yang peneliti sampaikan adalah menambah media yang dapat digunakan sebagai alat peraga seperti laptop untuk menciptakan daya tarik klien terhadap penawaran kerja sama yang ditawarkan oleh Parijz Van Java Televisi Bandung.
(3)
v ABSTRACT
Paris Van Java Bandung television Public Relation strategy
through the Barter Promo activity in increasing its client’s
loyalty
By : Innri Tri Utari NIM : 43308002 Under supervision: Dra. Nuri Sitti Nurrachmah
This research aims to determine Paris Van Java Bandung television Public Relation strategy, in case increasing client loyalty through objective, plan, activity, message and media conducted.
The research method used is “descriptive method with qualitative approches”. Data collection techniques that researchers use are with interview, book study and search data online
This research object is Paris Van Java Bandung Television station and the subject is “public relations” In Paris Van Java Bandung Television Station. Researcher choose Paris Van Java Bandung Television Public Relations and two employees as a research informants using purposive technique.
Research result is a barter promo purpose, to suppress the promotion budget and increasing Paris Van JavaTelevision Station client loyalty. The plan include the preparation of program implementation, develop implementation steps and evaluation. The message that conveyed by the Public Relations Television Paris Van Java Bandung is a persuasive message. The media used is a personal media via telephone letters and memos. Paris Van Java Television Public Relation activities are covering cooperation with the client, producing a thematic promo program, Update company existence in cyberspace, collecting newest information, Corporate Social Responsibility
From the result, researchers can conclude that The Paris Van Java Bandung Television Public Relation Strategic in increasing clinet loyalty is very important because with the increase of client confidence and loyalty, will create a good working relationship as well as prolonged
Researchers suggestion are adding media that can be used as teaching aids/props such as laptop to create client interest of cooperation offer from Paris Van Java Bandung Television.
(4)
vi
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Illahi Robbi yang telah memeberikan kekuatan dan kelancaran dalam pelaksanaan dan penyelesaian Laporan Tuga Akhir ini. Tanpa kekuatan dan pertolongan dari-Nya laporan TA penelitian di Parijz Van Java Tivi Bandung selama satu bulan (2-30 Agustus 2010) tidak akan terselesaikan.
Melalui Penelitian ini diharapkan mahasiswa memiliki bekal gambatan, pengetahuan dan pengalaman kerja yang sesungguhnya dengan keilmuan yang telah dipelajari. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan TA ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saan yang bersifat membangun dari segala pihak untuk menjadi bahan masukan untuk penulis dalam penulisan selanjutnya.
Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang selalu memberi bantuan dan dukungan baik moral maupun materiil. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebebsar-besarnya kepada:
1. Yth. Bapak Prof. Dr. H. Samugyo Ibnu Redjo., M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNIKOM Bandung, yang telah member izin untuk menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
(5)
vii
2. Yth. Bapak Drs. Manap Solihat., M.SI selaku Ketua Program Studi Public Relations UNIKOM Bandung atas waktu yang diberikan dan dukungannya. 3. Yth. Ibu Dra. Nuri Sitti Nurrachmah selaku Dosen pembimbing yang dengan
sabar telah menuntun dan memberikan pengarahan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini hingga selesai.
4. Yth. Bapak/Ibu Dosen yang telah mendidik serta membantu dalam pembelajaran selama penulis menjadi mahasiswa UNIKOM.
5. Yth. Sekretariat Program studi Public Relations yang telah banyak membantu dengan memberikan informasi dan mengurus dokumen-dokumen penting penulis.
6. Yth. Bapak Robbie Andrea selaku General Manager Parijz Van Java TV Bandung yang telah mengizinkan penulis untuk melaksanakan Peneltian Tugas Akhir.
7. Yth. Bapak Andri Hardiansyah selaku Humas PJTV yang telah membimbing dan memberikan informasi yang penulis perlukan selama melaksanakan Penelitian di PJTV.
8. Yth. Seluruh karyawan PJTV atas nasihat, saran dan rasa kekeluargaan yang diberikan selama penulis melaksanakan Penelitian ini.
9. Teruntuk keluarga. Alm. Bapak, Mamah, Teh Irma, A Ade, A Iponk, Teh Santi, Avril, Adit, Cumoy, dan si kecil Ayesha yang tanpa henti selalu mendo’akan dan memberikan support dan kasih sayang bagi penulis setiap
(6)
viii
sekaligus Peneltitian, dan selalu mengisi hari-hari penulis selama lebih dari tiga tahun dengan selalu memberikan semangat dan perhatian.
11.Seluruh sahabat tersayang Dian Prasesti, Winda Wulandari, Anne Moerdiany, Lisa Rostikasari yang setia berbagi kebahagiaan serta mendengar keluh kesah penulis selama ini.. Serta semua teman-teman kelas Public Relations angkatan 2007 dan 2008.
12.Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah terlibat dan membantu dalam membuat laporan Tugas Akhir ini.
Akhir kata penulis berharap bahwa Laporan Penelitian Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan bagi semua pihak pada umumnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan anugerah-Nya bagi kita semua. Amiin. Wassalamuaikum Wr. Wb.
Bandung, 28 Juli 2011 Penulis
(7)
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan memiliki banyak kegiatan baik kegiatan bagi publik internal perusahaan maupun berbagai bentuk kegiatan bagi publik ekternal perusahaan untuk menunjukkan keeksistensian perusahaan tersebut. Strategi yang dirancang untuk berbagai kegiatan rutin maupun insidentil bagi publik eksternal dan internal perusahaan tidak lepas dari peran seorang PR. Seperti yang dilakukan oleh PR PJTV Bandung dalam menjaga keunggulan perusahaannya dalam jangka waktu yang lama.
Salah satu kegiatan eksternal yang rutin dilakukan oleh PR di PJTV Bandung adalah dengan melakukan Barter Promo. Promosi Barter atau Barter Promo adalah suatu usaha yang dilakukan dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi dengan pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya. Selain untuk melakukan promosi perusahaan, Barter Promo yang dilakukan oleh PR PJTV juga bermaksud untuk menjalin hubungan baik dengan instansi-instansi yang berhubungan dengan perusahaan, dengan melakukan pertemuan yang bersifat formal maupun non formal. Karena itu seorang PR harus peka terhadap publik internal dan publik eksternalnya , serta dapat menciptakan keharmonisan diantara pihak manapun. Maka rencana sebuah kegiatan sangat perlu dipikirkan dan dirancang dengan matang, karena rencana atau rancangan
(8)
tersebut sangat berpengaruh bagi image perusahaan. Dengan demikian diharapkan setiap acara yang diselenggarakan PJTV Bandung dapat berlangsung dengan baik dan sukses serta dapat meningkatkan citra perusahaan. Hal ini adalah tugas dari seorang PR di PJTV dalam menyiasati pada setiap langkah dalam penyusunan rancangan sebuah kegiatan. Seperti kegiatan yang diadakan khusus untuk publik eksternal PJTV Bandung yang bertujuan untuk menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan para kliennya. Kegiatan ini tidak lepas dari rancangan penyusunan strategi oleh PR PJTV Bandung. Kegiatan Barter promo ini dilaksanakan langsung oleh PR PJTV. Pada kegiatan ini, PR rutin membuat rancangan jadwal pertemuan dengan para klien PJTV. Pertemuan yang dilakukan tidak selalu dalam suasana formal, hal ini bertujuan untuk menciptakan kedekatan bathin demi menjaga keharmonisan serta memperoleh kepercayaan dari klien. Kegiatan yang dilakukan PR PJTV adalah untuk menjalankan fungsi Public Relations dalam perusahaan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan sukses atau tidaknya, misi dan visi perusahaan/ organisasi tersebut, fungsi PR dalam sebuah perusahaan untuk mewakili publik manajemen dan manajemen pada publik sehingga tercipta komunikasi dua arah (two way communications) karena publik adalah sasaran dari sebuah kegiatan humas, serta fungsi seorang humas sangat melekat pada sebuah perusahaan ataupun dalam manajemen perusahaan.
Seperti definisi Public Relations menurut seorang ahli:
“Public relations is the management functions that establishes and maintains mutually beneficial relationshif between an organization and the publics on whom its success of failure depends” (Public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan
(9)
3
yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan public yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut). (Cutlip)
Karena klien atau instansi yang berkaitan dengan PJTV merupakan salah satu bagian dari sasaran dalam kegiatan Public Relations, sehingga usaha-usaha PR diarahkan untuk menciptakan keharmonisan pada setiap kliennya. Komunikasi dilakukan secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerja sama dan pemenuhan kepentingan bersama.
Dalam kegiatan yang dilakukan PR merupakan implementasi dari tugas, dengan demikian, kegiatan PR harus dapat menjalankan tugas dan fungsinya secrara menyeluruh, baik dalam penyusunan strategi dalam setiap melakukan kegiatan maupun dalam melakukan kerjasamanya dengan berbagai pihak-pihak yang berkepentingan. Kegiatan PR pada hakikatnya adalah kegiatan berkomunikasi dengan berbagai simbol komunikasi verbal maupun non verbal, maka dari itu tujuan dari kegiatan-kegiatan yang PR lakukan merupakan usaha untuk menimbulkan perilaku yang positif dari publik internal perusahaan maupun eksternal perusahaan.
Karena dalam sebuah organisasi atau perusahaan selalu ada pihak intrenal perusahaan dan eksternal perusahaan. Publik internal dalam perusahaan yaitu pihak-pihak yang ada di dalam perusahaan, pemegang saham, karyawan-karyawan yang terlibat dalam kegiatan ataupun para pihak yang terlibat dalam perkembangan perusahaan. Sedangkan publik eksternal dalam perusahaan yaitu pihak-pihak yang berada diluar perusahaan, pihak-pihak yang bekerjasama dengan organisasi perusahaan. Peranan Public Relations sebuah perusahaan harus dapat
(10)
menjalin hubungan baik dan bekerja sama dalam kondisi apapun, dan harus dapat mengetahui hal apa saja yang perusahaan butuhkan, serta bagaimana seorang PR melakukan komunikasi dengan baik. Setiap perusahaan memiliki caranya masing-masing dalam menjalankan peranan-peranannya. Public Relations dalam sebuah perusahaan harus dapat membina dan menjalin hubungan baik dengan semua pihak dalam perusahaan dan luar perusahaan, seperti hubungan dengan atasan dan karyawan, hubungan dengan instansi penunjang perusahaan.
Seorang ahli Humas, J.W. Hill (1977) : “Organisasi juga harus memuaskan ekspektasi atau harapan-harapan publik.” Publik berharap kegiatan perusahaan bisa memberikan dampak positif bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Komunikasi publik eksternal, hakikatnya adalah sarana organisasi untuk berkomunikasi dengan publik eksternal. Melalui praktik komunikasi ini, organisasi diharapkan mampu memahami dan merespon harapan-harapan publik eksternalnya. Secara garis besar J.W. Hill menyimpulkan bahwa komunikasi publik eksternal berfungsi untuk:
(1) mengiklankan dan mempromosikan produk atau jasa, (2) menciptakan image publik atau citra perusahaan, dan
(3) menciptakan opini publik yang relevan dengan kepentingan perusahaan. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa masalah pada penelitian ini merupakan suatu bentuk aplikasi dari kegiatan eksternal Humas. Sehingga dari penjelasan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan
“Bagaimana Strategi Public Relations Parijz Van Java TV Bandung Melalui Barter Promo Dalam Meningkatkan Loyalitas Kliennya”.
(11)
5
1.2 Identifikasi Masalah
Selanjutnya untuk memberi arah pada penelitian yang dilakukan, maka peneliti menyusun identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Apa Tujuan Public Relations Parijz Van Java TV Bandung Melalui Barter Promo Dalam Meningkatkan Loyalitas Kliennya?
2. Apa Rencana Public Relations Parijz Van Java TV Bandung Melalui Barter Promo Dalam Meningkatkan Loyalitas Kliennya?
3. Bagaimana Kegiatan Public Relations Parijz Van Java TV Bandung Melalui Barter Promo Dalam Meningkatkan Loyalitas Kliennya?
4. Apakah Pesan yang ingin di sampaikan Public Relations Parijz Van Java TV Bandung Melalui Barter Promo Dalam Meningkatkan Loyalitas Kliennya?
5. Apa saja Media yang digunakan Public Relations Parijz Van Java TV Bandung Melalui Barter Promo Dalam Meningkatkan Loyalitas Kliennya?
6. Bagaimana strategi Public Relations Parijz Van Java TV Bandung Melalui Barter Promo Dalam Meningkatkan Loyalitas Kliennya?
1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan ini, peneliti bermaksud untuk
mendeskripsikan, menjelaskan serta menguraikan tentang “Strategi Public Relations Parijz Van Java TV Bandung Melalui Barter Promo Dalam
(12)
Meningkatkan Loyalitas Kliennya”. Selain itu penelitian juga bermaksud untuk menjawab permasalahan yang terjadi di dalam penelitian.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Sebuah penelitian selalu memiliki tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti. Peneliti memiliki beberapa tujuan dalam melakukan penelitian ini. Beberapa tujuan tersebut diantaranya:
1. Untuk mengetahui Tujuan Public Relations Parijz Van Java TV Bandung Melalui Barter Promo Dalam Meningkatkan Loyalitas Kliennya
2. Untuk mengetahui Rencana Public Relations Parijz Van Java TV Bandung Melalui Barter Promo Dalam Meningkatkan Loyalitas Kliennya
3. Untuk mengetahui Kegiatan Public Relations Parijz Van Java TV Bandung Melalui Barter Promo Dalam Meningkatkan Loyalitas Kliennya
4. Untuk mengetahui Pesan yang ingin di sampaikan Public Relations Parijz Van Java TV Bandung Melalui Barter Promo Dalam Meningkatkan Loyalitas Kliennya
5. Untuk mengetahui Media apa saja yang digunakan Public Relations Parijz Van Java TV Bandung Melalui Barter Promo Dalam Meningkatkan Loyalitas Kliennya
(13)
7
6. Untuk mengetahui strategi Public Relations Parijz Van Java TV Bandung Melalui Barter Promo Dalam Meningkatkan Loyalitas Kliennya
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini berguna sebagai pengembangan ilmu Public Relations secara umum dan tentang “Strategi Public Relations Parijz Van Java TV Bandung Melalui Barter Promo Dalam Meningkatkan Loyalitas Kliennya “ secara khusus.
1.4.2 Kegunaan Praktis 1. Untuk Peneliti
Penelitian ini berguna bagi peneliti sebagai alikasi keilmuan Public Relations secara umum dan “Strategi Public Relations Parijz Van Java TV Bandung Melalui Barter Promo Dalam Meningkatkan Loyalitas Kliennya” secara khusus.
2. Untuk Akademisi
Penelitian ini berguna bagi mahasiswa UNIKOM secara umum dan mahasiswa Public Relations secara khusus sebagai referensi atau literature bagi yang akan melaksanakan penelitian pada kajian yang sama.
3. Untuk Perusahaan
Penelitian ini berguna bagi perusahaan sebagai bahan evaluasi atau pembanding sehingga dapat menjadi masukan yang bermanfaat untuk
(14)
terus menyempurnakan berbagai kegiatan yang menunjang kesuksesan perusahaan.
1.5 Kerangka Pemikiran
1.5.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Public relations terpecah ke dalam Marketing Public Relations, corporate public relations. Tampak jelas disini public relations yang bergrand theory pemasaran tidak lain marketing public relations dimana berlangsung percampuran konsep public relations dengan pemasaran. Marketing public relations berpengaruh terhadap citra perusahaan dan citra perusahaan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Namun, secara langsung MPR tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Dalam bukunya The Marketer’s Guide to Public Relations, Thomas L Harris mengatakan,
“Marketing Public Relations is the process of planning and evaluating programs, that encourage purchase and customer through credible communicayion of information on impression that identify companies and their products with the needs concerns of customers”.(Marketing Public Relations adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atau produknya sesuai dengan kebutuhan, keingian dan kepentingan bagi para konsumennya)”. (Roesady Ruslan, Marketing Public Relations : 2004)
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Marketing Public Relations merupakan perpaduan pelaksanaan program dan strategi pemasaran (marketing strategy implementation) dengan aktivitas
(15)
9
program kerja public relations (work program of Public relations). Henry Mintzberg mendefinisikan strategi sebagai 5P, yaitu: Strategi sebagai PERSPECTIF, strategi sebagai POSISI, strategi sebagai PERENCANAAN, strategi sebagai POLA kegiatan, dan strategi sebagai “PENIPUAN” (Ploy) yaitu muslihat rahasia. Sebagai Perspektif, di mana strategi dalam membentuk misi, misi menggambarkan perspektif kepada semua aktivitas. Sebagai Posisi, di mana dicari pilihan untuk bersaing. Sebagai Perencanaan, dalam hal strategi menentukan tujuan performansi perusahaan. Sebagai Pola kegiatan, di mana dalam strategi dibentuk suatu pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian. Dalam pelaksanaannya terdapat tiga strategi penting, yakni
1. Pull strategy, public relations memiliki dan harus mengembangkan kekuatan untuk menarik perhatian publik.
2. Push strategy, public relations memiliki kekuatan untuk mendorong berhasilnya pemasaran.
3. Pass strategy, public relations memiliki kekuatan untuk
mempengaruhi dan menciptakan opini publik yang menguntungkan.
Praktik Public Relations pada prinsipnya adalah merupakan suatu kegiatan yang terencana dan suatu usaha yang terus menerus untuk dapat memantapkan dan mengembangkan itikad baik (goodwill) dan pengertian yang timbal balik (mutual understanding) antara suatu organisasi dengan masyarakat. Pada era globalisasi ini peran Marketing Public Relations menjadi semakin penting karena itikad baik (good will) menjadi suatu bagian dari pofesionalisme yang pasti akan terbentuk karena pembentukan simpati
(16)
konsumen secara efektif dan efisien sudah merupakan keharusan dimana tingkat kompleksitas dan pemuasan kebutuhan nasabah sudah mencapai ingkat yang canggih dalam kegiatan pengemasannya. (Saka Abadi, 1994:p.45)
1.5.2 Kerangka Pemikiran Konseptual
Pada kerangka pemikiran konseptual ini peneliti akan
mengaplikasikan definisi-definisi yang diangkat pada kerangka pemikiran teoritis kedalam masalah penelitian.
Berdasarkan gambaran dari pendapat para ahli mengenai pembagian PR yaitu Marketing PR dan PR Corporate, seperti perkataan Thomas L Harris yang menjelaskan bahwa didalam kegiatan MPR terdapat suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program kerja PR dalam meningkatkan citra dan eksistensi dari sebuah perusahaan. Karena setiap perusahaan berusaha untuk mengembangkan atau memperluas kekuatan perusahaannya tersebut dengan melakukan berbagai macam kegiatan yang menunjang bagi perkembangan perusahaan.Salah satu kegiatan dari MPR adalah promosi.
Sepeti yang dilakukan PJTV Bandung untuk mensosialisasikan perusahaannya dengan melalui kegiatan Barter Promo dengan pihak- pihak yang berada diluar perusahaan. Karena publik eksternal merupakan salah satu sasaran kegiatan PR yang dianggap penting dalam menunjang kegiatan perusahaan. Dalam mengaplikasikan strategi promosi perusahaan haruslah didukung dengan penggunaan media sebagai penunjang dalam
(17)
11
penyampaian informasi yang merupakan bagian dari kegiatan Publik Relations, tanpa lupa harus memikirkan anggaran yang digunakan, dan media ini haruslah sesuai dengan karakteristik dan segmentasi dari kegiatan yang perusahaan lakukan. Dalam penyebaran informasi yang dilakukan oleh PJTV yaitu, karena acara ini bersifat kegiatan yang ada diluar perusahaan, maka pihak PR PJTV memberikan informasi untuk kliennya dengan menggunakan berbagai media seperti telepon atau email untuk membuat janji serta melakukan komunikasi tatap muka dengan kliennya.
Kegiatan Barter Promo yang dilakukan oleh PR PJTV ini berbeda dengan kegiatan promosi penjualan yang dilakukan oleh staffmarketing.
Dalam kegiatan ini selain untuk mempromosikan produk- produk PJTV, PR juga bertugas untuk menciptakan image perusahaan yang baik agar mendapat kepercayaan dari kliennya. Berhasil atau tidaknya Barter Promo yang dilakukan PR PJTV tergantung dari bagaimana Ia dapat mengkomunikasikan tujuan kerjasama tersebut terhadap kliennya. Untuk itu seorang PR harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik agar tujuannya dapat berjalan efektif. Strategi MPR merupakan panduan yang diperlukan oleh PR PJTV dalam menjalankan Barter Promo tersebut. Untuk itu sebelum melakukan pertemuan dengan kliennya, PR PJTV haruslah membuat strategi pemasaran dengan program kerja PRterlebih dahulu, yang berfungsi untuk menetapkan arah atau tujuan dari kegiatan Barter Promo yang dilakukan.
(18)
1.6 Pertanyaan Penelitian
Dari definisi-definisi yang telah dijelaskan pada sub bab 1.5 diatas, peneliti mendapatkan beberapa alat ukur yang dapat dijadikan pertanyaan penelitian. Berikut adalah pertanyaan yang peneliti ajukan kepada informan penelitian, diantaranya :
A. Tujuan Barter Promo
1. Apakah maksud dan tujuan dari Barter Promo? 2. Siapa sasaran dari kegiatan Barter Promo? 3. Dimana tujuan Barter Promo itu di susun?
4. Bagaimana langkah yang akan dilakukan agar tujuan itu dapat terlaksana sesuai yang diharapkan?
5. Apakah kegiatan Barter Promo selalu dilakukan secara rutin oleh PJTV? 6. Apa yang dilakukan jika tujuan tersebut tidak tercapai?
B. Rencana Barter Promo
1. Siapakah yang merancang rencana Barter Promo?
2. Bagaimanakah langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan rencana kegiatan Barter Promo?
3. Adakah batasan dalam menyusun rencana atau sebuah tema untuk melaksanakan kegiatan Barter Promo?
C. Kegiatan Barter Promo
1. Apa saja kegiatan yang dilakukan dalam acara Barter Promo? 2. Dimana kegiatan itu dilakukan?
(19)
13
3. Apakah kegiatan Barter Promo sudah pernah dilakukan pada tahun sebelumnya?
4. Dimanakah letak perbedaannya?
5. Bagaimanakah sifat dari kegiatan barter promo ini apakah bersifat formal atau non formal?
D. Pesan Barter Promo
1. Apa pesan yang disampaikan dalam kegiatan barter promo ini?
2. Apakah langkah-langkah yang dilakukan agar pesan yang disampaikan dapat berjalan dengan baik dan dapat diterima oleh pihak-pihak klien? 3. Apa gaya pesan yang disampaikan formal atau non formal?
4. Apa bentuk pesan yang disampaikan dalam kegiatan barter promo? apakah bersifat Informasi, membujuk, intruksi?
5. Sejauh manakah isi pesan dalam kegiatan barter promo tersebut dapat mempengaruhi dan meningkatkan kepercayaan kliennya?
E. Media Barter Promo
1. Media apa yang digunakan untuk menyampaikan kegiatan barter promo ? 2. Media cetak apa yang di gunakan?
3. Media elektronik yang di gunakan? 4. Apa alasan menggunakan media tersebut?
5. Mengapa media tersebut dianggap paling tepat dalam menyampaikan kegiatan?
(20)
7. Dari semua media yang digunakan manakah yang dianggap paling efektif?
1.7 Subjek dan Informan Penelitian 1.7.1 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sesuatu, baik orang, benda ataupun lembaga (organisasi), yang sifat-keadaannya (“attribut”-nya) akan diteliti (Amirin, Tatang 2009). Dengan kata lain subjek penelitian adalah sesuatu yang di dalam dirinya melekat atau terkandung objek penelitian.
Subjek penelitian pada penelitian ini adalah Public Relations PJTV yang berjumlah dua orang. Untuk lebih jelasnya subjek penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Subjek Penelitian
No Nama Pendidikan Terakhir Jabatan
1. Andry Hardiansyah S-1 Komunikasi Public Relations
2. Dani Renov S-1 Komunikasi Public Relations
3. Sitti Nurlella S-1 Sosial Public Relations
1.7.2 Informan Penelitian
Tatang Amirin, 2009 mengungkapkan bahwa informan (narasumber) penelitian adalah seseorang yang, karena memiliki informasi (data) banyak mengenai objek yang sedang diteliti, dimintai informasi mengenai objek penelitian tersebut. Lazimnya informan atau narasumber penelitian ini ada
(21)
15
dalam penelitian yang subjek penelitiannya berupa “kasus” (satu kesatuan
unit), antara lain yang berupa lembaga atau organisasi atau institusi (pranata) sosial. Namun teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Maksudnya, diantara sekian banyak informan yang ada di perusahaan, peneliti memilih seorang ataupun beberapa orang, yaitu orang atau orang-orang yang paling banyak menguasai informasi (paling banyak tahu) mengenai objek yang sedang diteliti tersebut sekaligus melaksanakan langsung kegiatan yang diteliti. Dengan kata lain informan ditentukan sesuai kebutuhan peneliti.
Bertolak dari teknik sampling diatas, maka informan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.2 Informan Penelitian
1.8 Metode Penelitian
Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Pendekatan kualitatif dideskripsikan sebagai: “ an inquiry process of understanding a social or human problem, based on building a complex, holistic picture, formed with words, reporting detailed views of information, and conducted in a natural setting.”(Creswell, 1994: 2) Jadi,
No Nama Pendidikan Terakhir Jabatan
1. Andry Hardiansyah S-1 Komunikasi Public Relations
(22)
penelitian kualitatif adalah proses pencarian data untuk memahami masalah sosial yang didasari pada penelitianyang menyeluruh (holistic), dibentuk oleh kata-kata, dan diperoleh dari situasi yang alamiah. Pendekatan ini sering disebut juga sebagai pendekatan yang humanistik, karena peneliti tidak kehilangan sisi kemanusiaan dari suatu kehidupan sosial.
Sedangkann untuk metode yang digunakan yaitu metode deskriptif, dimana analisis akan bergerak dari sesuatu hal yang khusus atau spesifik, yaitu yang diperoleh di lapangan, ke arah suatu temuan yang bersifat umum, yang akan muncul lewat analisis data berdasarkan teori yang digunakan. Menurut Rahmat metode deskriptif yaitu yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. (Rakhmat, 2002: 22).
Metode deskriptif ini dapat dijadikan peneliti sebagai prosedur pemecahan
masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan
subjek/objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagimana adanya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan cirri-ciri pokok metode deskriptif adalah:
1. Memusatkan pada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan (saat sekarang) atau masalah-masalahyang bersifat aktual. 2. Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana
adanya, Diiringi dengan interpretasi rasional yang adekuat (tepat/memenuhi syarat).
(23)
17
1.9 Teknik Pengumpulan Data A. Wawancara
Definisi wawancara yang dikemukakan oleh I. Djumhur dan Muh. Surya (1985) yaitu:
“Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan jalan
mengadakan komunikas dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog tanya jawab secara lisan, baik langsung maupun
tidak langsung”
Pada penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada beberapa informan, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada tabel 1. 2 pada sub bab 1.7.2 tentang Informan penelitian.
B. Studi Pustaka
Yang dimaksud dengan studi pustaka adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain.
Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi pustaka. Selain itu seorang peneliti dapat memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya
(24)
dengan penelitiannya. Dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan melakukan studi pustaka, peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya.
Untuk melakukan studi pustaka, perpustakaan merupakan suatu tempat yang tepat guna memperoleh bahan-bahan dan informasi yang relevan untuk dikumpulkan, dibaca dan dikaji, dicatat dan dimanfaatkan (Roth 1986).
Pada studi pustaka ini, peneliti mendapatkan informasi dari berbagai sumber tertulis seperti tesis yang memiliki kajian yang sama dengan peneliti, Outbook PJTV, modul Pengantar Public Relations, dan buku-buku teori komunikasi lainnya.
C. Dokumentasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesiadokumentasi diartikan sebagai pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan. Dokumentasi bisa berupa gambar, kutipan, guntingan koran, dan bahan referensi lain. Peneliti mengumpulkan gambar-gambar kegiatan pada saat penelitian. Untuk selanjutnya diolah dan dijadikan bahan referensi dalam peneltitian ini.
D. Penelusuran Data Online (Internet Searching)
Penelusuran informasi merupakan bagian dari sebuah proses temu kembali informasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai akan informasi yang dibutuhkan, dengan bantuan berbagai alat penelusuran dan temu kembali
(25)
19
informasi yang dimiliki perpustakaan/unit informasi. Untuk penelusuran iformasi yang diperlukan dalam menyempurnakan penelitian ini, peneliti tidak hanya mencari dari sumber-sumber tertulis saja tetapi juga melakukan penelusuran data online atau Internet searching. Penelusuran data dilakukan dengan menggunakan media online atau internet.
1.10 Teknik Analisa Data
Definisi analisis data menurut Sugiyono dalam buku memahami penelitian kualitatif, antara lain:
“Analisis data adalah mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisir data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilihmana yang penting yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”. (Sugiyono, 2005:89)
Teknik analisi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dengan menerapkan konsep dari Miles and Huberman (1984), yang terdiri dari :
1. Data Collections, merupakan kegiatan pengumpulan data-data yang ada terlebih dahulu.
2. Data Reductions,merupakan kegiatan mereduksi data-data yang diperoleh setelah dilakukan pengumulan dengan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak diperlukan, dan mengorganisasi data.
(26)
3. Data Display, merupakan kegiatan memperlihatkan data yang diperoleh setelah reduksi terlebih dahulu.
4. Conclusion Drawing (Verivication), merupakan kegiatan membuat kesimpulan dengan menggambarkan atau memverifikasikan data-datayang diperoleh.
1.11Lokasi dan Waktu Penelitian 1.11.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di kantor PJTV Bandung yang beralamat di Jl. Naripan No. 89 Gedung Bee Mall Lantai 1 Blok A.
1.11.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan selama enam bulan, terhitung mulai Februari s.d Juli 2011. Untuk lebih rinci, waktu penlitian dapat dilihat pada tabel schedule penelitian dibawah ini:
(27)
21
Tabel 1.3 Waktu Penelitian
No. Kegiatan
Waktu Penjualan
Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Tahap Persiapan
Studi Pendahuluan Pengajuan Judul Persetujuan Judul Wawancara
2. Tahap Pelaksanaan Pengajuan Bab I Pengajuan Bab II Pengajuan Bab III Pengumpulan Data Penulisan Laporan Bimbingan
3. Tahap Analisa Data
Pengolahan dan Analisa Data Pengajuan Bab IV
Menympulkan Hasil Penelitian Pengajuan Bab V
4. Tahap Pengujian Pendaftaran Sidang Sidang Tugas Akhir Wisuda
1.12 Sistematika Penelitian Bab I : Pendahuluan
Merupakan bab awal dari keseluruhan yang berisikan antara lain : latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, kerangka konseptual, metode penelitian dan teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, lokasi dan lokasi penelitian dan sistematika.
(28)
Bab II : Tijauan Pustaka
Dalam bab ini peneliti mencoba untuk menijau permasalahan dari aspek teoritis dalam mengkaji tinjauan komunikasi melalui tinjauan komunikasi, tinjauan Public Relations dan peranan seorang Public Relations.
Bab III : Objek Penelitian
Pada bab ini memberikan gambaran tentang objek yang di teliti yaitu Public Relations pada divisi content program, PR & Promo PJTV Bandung, mengenai sejarah PJTV, Visi & Misi, Logo dan arti Logo, struktur organisasi PJTV secara keseluruhan.
Bab IV : Hasil Penelitian
Pada bab ini, peneliti menggambarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan cara wawancara dan hasil studi kepustakaan serta informasi-informasi dari litelatur lain.
Bab V : Kesimpulan dan Saran
Pada akhir bab ini, peneliti mencoba menarik kesimpulan dari penelitian yang telah peneliti lakukan, serta mencoba memberikan masukan atau saran yang baik bagi mahasiswa, maupun bagi pihak Public Relations PJTV Bandung
(29)
23
BAB II STUDI PUSTAKA
2.1 Tinjauan Tentang Public Relations 2.1.1 Definisi Public Relations
Public Relations merupakan layanan dalam bidang komunikasi yang tumbuh dan berkembang dengan sangat pesat pada permulaan dekade ke-20. Perkembangan berkaitan erat dengan kemajuan masyarakat di berbagai bidang terutama dibidang teknologi, bisnis, perusahaan, politik dan pemerintahan.
Saat ini di Indonesia Public Relations sudah semakin dikenal walaupun posisi dan fungsinya masih dalam taraf yang belum memuaskan. Dalam suatu organisasi para Public Relations Officer (PRO) sangat penting untuk memperlancar tujuan dan suksesnya kegiatan komunikasi yang berkaitan dengan kepentingan publik.
Public Relations dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan atau hubungan antar publik. Secara harfiah public adalah sekelompok orang yang mempunyai minat dan kepentingan yang sama pada sesuatu hal, sedangkan Relations adalah dalam bentuk jamak memiliki arti hubungan-hubungan.
Definisi Public relations menurut Jeffkins dalam buku “ Public Relations “ adalah
“Public Relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antar sesuatu organisasi dengan semua khalayak dalam rangka
(30)
mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling
pengertian“. (Frank Jefkins, 1992:9 )
Dari definisi diatas dapat dilakukan analisis bahwa pada prinsipnya Public Relations menekankan pada “Suatu bentuk komunikasi“ maksudnya bahwa kegiatan PR adalah kegiatan komunikasi, karena PR merupakan bagian dari komunikasi, dimana komunikasi ini tekanannya pada komunikasi organisasi yang sasarannya adalah untuk publik didalam organisasi dan publik diluar organisasi, dimana landasan utama dari komunikasi ini adalah adanya saling pengertian diantara keseluruhan public yang berkepentingan terhadap organisasi tersebut, tetapi tidak terbatas pada saling pengertian saja melainkan juga berbagai macam tujuan khusus lainya seperti contoh penanggulangan masalah-masalah komunikasi yang memerlukan suatu perubahan tertentu.
Berdasarkan adanya saling pengertian tersebut diharapkan dapat tercapai tujuan yang spesifik yaitu dari kegiatan komunikasi PR tercipta suatu kerjasama yang harmonis diantara kedua belah pihak baik itu dari publik terhadap organisasi maupun sebaliknya sehingga timbul citra yang positif dan tujuan perusahaan secara keseluruhan dapat tercapai.
Dalam Public Relations terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara suatu badan atau organisasi dengan
publiknya, usaha untuk memberikan, untuk menanamkan kesan
yangmenyenangka sehingga timbul opini publik yang menguntungkan bagi kemajuan perusahaan atau organisasi. Semua itu dapat dilaksanakan oleh PR
(31)
25
dengan manunjukan hal-hal positif tentang apa yang dilaksanakan dan direncanakan.
Definisi lain menurut (British) Institute Of Public Relations (IPR) yang menyatakan bahwa :
“Public Relation adalah keseluruhan upaya yang terencana dan berkesimanbungan untuk menciptakan dan memelihara saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya“. (British, 1992:8)
Dari definisi tersebut dapat dilakukan analisis bahwa pada prinsipnya Public Relations menekankan pada “Suatu upaya yang terencana dan
berkesinambungan“. Ini memberikan pemahaman bahwa kegiatan Public Relations adalah sesuatu yang terorganisasi dalam suatu program terpadu, dimana semuanya itu harus berlangsung dengan cara dirancanakan terlebih dahulu. Selain itu juga pelaksanaan program diupayakan untuk dapat berlangsung berkesinambungan diantara satu program dengan program lainnya secara teratur selama suatu menajemen tertentu.
Public Relations benar-benar merupakan kegiatan yang dilakukan dengan memberikan konsekuensi bagi suksesnya organisasi melalui program-program yang direncanakan terlebih dahulu.
2.1.2 Fungsi Public Relations
Dalam buku kampanye PR oleh Rosandy Ruslan yang mengutip dari perkataan Uchjana Effendy, M. A dalam bukunya Humas suatu kromonologis
(32)
(Remaja Rosdakarya 1992) terdapat 4 fungsi dari Public Relations sebagai berikut :
a. Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi dengan lembaga yang mewakili dengan publiknya
b. Membina relationship, yaitu berupa membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya
c. Peranan back up management, yakni sebagi pendukung dalam fungsi manajemen organisasi atau perusahaan
d. Membentuk Coorporate Image, artinya fungsi peranan PR dalam lembaga berupaya dalam membentuk dan menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya.
Yang dimaksud dari 4 fungsi PR dapat adalah :
1. Bertindak sebagai Communicator, yaitu dalam sebuah kegiatan komunikasi dalam sebuah organisasi pada perusaan, prosesnya berlangsung dalam dua arah timbal balik (two way traffic reciprocal communication), dalam komunikasi ini fungsi PR adalah sebagai penyebaran informasi, di lain pihak komunikasi berlangsung dalam bentuk penyampaian pesan dalam menciptakan opini publik (Public Opinion).
2. Membangun dan membina hubungan (Relationship) yang positif yang baik dengan pihak publik sebagai target sasaran, yaitu publik internal dan publik eksternal khususnya dalam menciptakan saling mempercayai (mutually understanding) dan saling memperoleh
(33)
27
manfaat bersama (muttulay symbiosis) antara lembaga/ organisasi perushaan dan publiknya.
3. Peranan back up management dan sebelumnya dijelaskan bahwa fungsi Public Relations melekat pada fungsi manajemen, berarti tidak dapat di pisakan dengan manajemen. Untuk mencapai tujuan tersebut dalam fungsi manajemen tersebut melalui tahapan yang dikenal dengan POAC yaitu :
a. Planning (perancangan) b. Organizing (pengorganisasian) c. Actualiting (pelaksanaan) d. Controlling (Pengawasan)
Dalam aktivitas atau pprasional, PR tersebut terkenal dengan penemuan fakta, perencanaan, pengkomunikasian, pemantauan, serta pengevaluasian, dalam perencanaan tersebut melihat sejauh mana perencanaan tersebut itu berjalan sesuai dengan yang dikehendaki,
dikoordinasi dan mengkoordinasikan, serta bagaimana dalam
pelaksanaannya, dan dalam pencapaiannya, serta apa hasil yang telah diperolehnya.
Menciptakan citra perusahaan atau lembaga (corporate image) yang merupakan tujuuan akhir dari suatu aktivitas program kerja PR untuk keperluan publikasi maupun untuk promosi. Peranan PR mencakup bidang yang luas menyangkut hubungan dengan berbagai pihak dan tidak hanya
(34)
sekedar berbentuk relations arti sempit, karena personal relations mempunyai peranan yang cukup besar dalam cara kerja PR.
2.1.3 Tujuan Public Relations
Menurut pendapat yulianita mengatakan dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar PR memberikan penjelasan “Tujuan Humas adalah untuk menciptakan, memelihara, dan meningkatkan citra yang baik dari organisasi kepada publik yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi dari pada publik yang bersangkutan, Yulianita pun berkata dalam bukunya dasar-dasar PR, ada 4 hal prinsip dari tujuan PR yakni:
1. Menciptakan citra yang baik. 2. Memelihara citra yang baik 3. Meningkatkan citra yang baik
4. Memperbaiki citra jika citra organisasi kita menurun atau rusak. (Yulianita Neni 2003 ; 42)
Yulianita pun mengutip perkataan dari Frank Jaffkins dalam bukunya Public Relations 1999:42) menurut Jafkins tujuan PR “adalah meningkatkan Vortable image/ citra yang buruk terhadap organisasi tersebut “
Dari pendapat di atas maka, dapat dirumuskan tentang tujuan dari Public Relations secara umum/ universal yang pada prinsipnya menekankan pada aspek citra merupakan salah satu tujuan yang penting bagi sebuah perusahaan, karena dengan memiliki nama yang baik, sebuah perusahaan akan dinilai bonafit. Dan seorang PR harus dapat memiliki kemampuan untuk
(35)
29
menghadapi berbagai terpaan krisis pada perusahaan yang dinaunginya untuk tetap memiliki citra yang baik.
2.1.4 Peranan Public Relations
Menurut Dozer. D. M (1992) menyatakan bahwa “ peranan praktisi Humas dalam suatu organisasi atau perusahaan merupakan salah satu kunci untuk memahami fungsi humas dan komunikasi organisasi, disamping itu juga merupakan kunci untuk pengembangan peranan praktisi humas dan
pencapaian profesional dalam Humas “ (Ruslan, 1997:21 ).
Peranan humas dalam suatu organisasi, menurut Dozer and Broom (1995), dibagi menjadi empat kategori:
1. Expert Preciber, praktisi humas dapat membantu untuk mencari solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya, disini pihak manajemen menerima dan mempercayai apa yang telah disarankan dan diusulkan praktisi Humas yang memiliki pengalaman dan keterampilan yang tinggi dalam memecahkan serta mengatasi masalah Humas yang tengah dihadapi oleh organisasi yang bersangkutan. 2. Comunication Facilitator, praktisi Humas bertindak sebagai
komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya dari organisasi yang bersangkutan, sekaligus harus mampu menjelaskan kembali keinginan dan hapan organisasi kepada pihak publiknya.
(36)
3. Problem Solving Process fasilitator, merupakan peranan praktisi Humas dalam proses pemecahan masalah atau persoalan ini merupakan bagian tim manajemen untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasehat (Adviser) hingga, mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional. Dalam menghadapi suatu krisis biasanaya dibentuk suatu tim posko yang dikoordinir praktisi Humas dengan melibatkan berbagai departemen keahlian dalam suatu tim khusus untu membantu organisasi atau perusahaan.
4. Communication Tachnician, praktisi Humas disini sebagai journalist incesident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan method of communication in organization dan sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan (level).
Peranan Humas tersebut diharapkan menjadi “Mata” dan “telingga” serta “Tangan kanan” bagi top manajemen dari organisasi, ruang lingkup tugasnya meliputi:
a. Membina hubungan kedalam (Public Internal) yaitu publik yang menjadi bagian dari perusahaan itu sendiri
b. Membina hubungan keluar (Publik Eksternal), yaitu publik umum atau masyarakat pengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran yang positif publik terhadap lembaga yang diwakilinya.
(37)
31
Jadi peran PR tersebut bersifat dua arah seperti dijelaskan yaitu berorientasi kedalam (inward looking) dan keluar (outward looking). Beberapa kegiatan dan sasaran PR sebagai pendukung fungsi manajemen perusahaan/ organisasi/ lembaga, yaitu:
Building corporate identity and Image
- Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif
- Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak
Facing crisis
Menangani komplain, membentuk manajemen krisis dan PR Recovery of image, memperbaiki lost of image and damage.
2.2 Tinjauan Tentang Marketing Public Relations 2.2.1 Definisi Marketing Public Relations
Istilah Marketing Public Relations (MPR) dikemukakan pertama kali oleh Thomas L. Harris yang memberikan pengertian sebagai berikut:
“Marketing Public Relations is the process of planning and evaluating programs that encourage purchase and cutomers satisfying through credible communication of information and impression that identify companies and their products with need, concern of cutomer”. Marketing Public Relations adalah proses perencanaan dan pengevaluasian program-program yang mendorong pembelian dan kepuasan pelanggan melalui komunikasi berisi informasi yang dapat dipercaya dan kesan yang menggambarkan perusahaan produk-produknya sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Dari definisi tersebut terlihat jelas bahwa MPR merupakan suatu kolaborasi antara konsep public relations dengan pemasaran dalam upaya
(38)
menciptakan kepuasan publiknya. Publik sasaran MPR adalah pelanggan dari perusahaan, sehingga MPR merupakan salah satu kegiatan komunikasi eksternal PR.
2.2.2 Peran Marketing Public Relations
Praktik Public Relations pada prinsipnya adalah merupakan suatu kegiatan yang terencana dan suatu usaha yang terus menerus untuk dapat memantapkan dan mengembangkan itikad baik (goodwill) dan pengertian yang timbal balik (mutual understanding) antara suatu organisasi dengan masyarakat. Pada era globalisasi ini peran Marketing Public Relations menjadi semakin penting karena itikad baik (good will) menjadi suatu bagian dari profesionalisme yang pasti akan terbentuk karena pembentukan simpati konsumen secara efektif dan efisien sudah merupakan keharusan dimana tingkat kompleksitas dan pemuasan kebutuhan publik sudah mencapai tingkat yang canggih dalam kegiatan pengemasannya. (Saka Abadi, 1994:p.45)
Kotler (1998:266) menyatakan bahwa Marketing Public Relations memberikan peran penting dalam pemasaran antara lain:
a. Membantu peluncuran produk baru.
b. Membantu repositioning (memposisikan kembali) produk mapan. c. Membangun minat terhadap kategori produk tertentu. Perusahaan dan
asosiasi perdagangan dapat menggunakan Marketing Public Relations untuk membangun kembali minat dalam komoditas yang semakin menurun.
(39)
33
d. Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu. Misal Mc. Donald’s mensponsori peristiwa-peristiwa spesial dilingkungan masyarakat Amerika keturunan Afrika dan Latin, sehingga memperoleh citra perusahaan yang baik.
e. Mempertahankan produk yang menghadapi masalah publik. f. Membangun citra perusahaan sehingga mendukung produknya.
Pakar Marketing Public Relations Thomas L. Harris dalam Kotler (2005:309) tentang bagaimana Public Relations dan Marketing dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran tertentu:
a. Bangunlah kegairahan pasar sebelum iklan media dimulai: Pengumuman suatu produk baru akan menawarkan peluang yang unik untuk memperoleh pemberitaan dan untuk mendramatisir produk tersebut.
b. Bangunlah basis konsumen inti: Pemasar mengakui nilai upaya mempertahankan kesetiaan konsumen, karena jauh lebih murah biaya untuk mempertahankan konsumen daripada untuk mendapatkan konsumen baru.
c. Binalah hubungan perorangan dengan konsumen: Pemasar dapat menggunakan sambungan khusus telepon dan nomor bebas pulsa, ditambah dengan internet, untuk membina dan mempertahankan hubungan dengan masing-masing konsumen.
(40)
d. Ubahlah pelanggan yang puas menjadi pendukung: Basis data dan profil pelanggan dapat menghasilkan pelanggan yang puas, yang dapat menjadi model peran dan juru bicara untuk produk tersebut.
e. Pengaruhilah orang-orang yang berpengaruh: Orang-orang yang berpengaruh mungkin saja adalah tokoh-tokoh yang berwibawa seperti guru, doktor, atau apoteker, tetapi tokoh tersebut dapat juga merupakan seseorang yang memiliki jenis hubungan perorangan yang berbeda dari konsumen, seperti penata rambut atau pelatih pribadi. Dari uraian diatas dapat dianalisis bahwa MPR penekanannya bukan pada selling (seperti kegiatan periklanan), namun pada pemeberian informasi, pendidikan dan upaya peningkatan pengertian lewat penambahan pengetahuan mengenai suatu merek produk, Jasa, perusahaan akan lebih kuat dampaknya dan agar lebih lama diingat oleh publik. Dengan tingkat komunikasi yang lebih intensif dan komprehensif bila dibandingkan dengan iklan, maka MPR merupakan suatu konsep yang lebih tinggi dari iklan yang biasa.
2.2.3 Tujuan Marketing Public Relations
Begitu erat dan pentingnya kerjasama antara bidang Public Relations dan Marketing, sehingga ada istilah untuk menggabungkan aktivitas keduanya yang disebut dengan Marketing Public Relations. Berbagai sektor produk maupun jasa, termasuk industri asuransi seperti asuransi jiwa, mengalami persaingan yang sangat ketat di era persaingan citra perusahaan. Berbagai upaya perusahaan asuransi dilakukan, salah satunya adalah dengan
(41)
35
menyusun strategi Marketing Communication atau pun Marketing Public Relations yang tepat. Tujuannya adalah untuk meraup image building (pembentukan citra) dan untuk dapat melakukan kegiatan pemasaran.
Menurut Kotler (1998:268) tujuan dari Marketing Public Relations adalah sebagai berikut :
a. Membangun kesadaran
Marketing Public Relations menempatkan cerita di media untuk memperoleh perhatian terhadap produk, pelayanan, personel, perusahaan, atau ideanya.
b. Membangun kredibilitas
Marketing Public Relations dapat meningkatkan kredibilitas dengan mengkomunikasikan pesannya dalam teks editor ial.
c. Mendorong wiraniaga dan penyalur Marketing Public Relations dapat menolong semangat wiraniaga dan penyalur.
Cerita tentang produk baru sebelum diluncurkan dapat membantu tenaga penyalur untuk memasarkannya.
d. Mengurangi biaya promosi
Biaya yang dikeluarkan untuk Marketing Public Relations lebih sedikit dibandingkan dengan biaya pos dan iklan. Semakin kecil anggaran perusahaan, semakin kuat alas an menggunakan Marketing Public Relations untuk memperoleh perhatian.
Secara umum tujuan MPR adalah untuk meraup image building (pembentukan citra) dan untuk dapat melakukan kegiatan pemasaran.
(42)
2.2.4 Rencana Marketing Public Relations
Rencana program kerja MPR yang baik menurut Dra. Nuri Siti Nurrachmah meliputi:
1. Persiapan pelaksanaan program: memeriksa referensi klien
Mencari informasi terbaru tayangan yang diminati
Menyusun materi promo berupa apa yang akan ditawarkan dan apa yang akan diperoleh dalam barter
2. Menyusun langkah-langkah pelaksanaan Menentukan personil
Menetapkan target pencapaian berupa jumlah klien yang mau bekerjasama (dalam jangka wkt brp?)
Pendataan pencapaian 3. Evaluasi
Mengevaluasi pencapaian target Mengevaluasi hambatan dilapangan
Koordinasi antara Public Relations dengan tim marketing merupakan kunci dari perencanaan dalam kegiatan Marketing PR.
2.2.5 Kegiatan Public Relations
Kegiatan Public Relations adalah kegiatan yang ditujukan untuk publiknya. Berdasarkan jenis publiknya kegiatan Public Relations terbagi menjadi dua yaitu :
(43)
37
1. Internal Public Relations.
Kegiatan Internal Public Relations merupakan kegiatan yang ditujukan untuk publik internal organisasi/perusahaan. Publik internal adalah keseluruhan elemen yang berpengaruh secara langsung dalam keberhasilan perusahaan, seperti karyawan, manajer, supervisor, pemegang saham, dewan direksi perusahaan dan sebagainya.
Melalui kegiatan Internal Public Relations diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik internal dari organisasi/perusahaan. Dengan hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan maka akan tercipta iklim kerja yang baik. Dengan begitu kegiatan operasional perusahaan akan berjalan dengan lancar.
Kegiatan hubungan internal yang dilakukan oleh seorang Public Relations Officers antara lain :
Hubungan dengan karyawan (employee relations)
Seorang PR harus mampu berkomunikasi dengan segala lapisan karyawan baik secara formal maupun informal untuk mengetahui kritik dan saran mereka sehingga bisa dijadikan bahan
pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dalam
organisasi/perusahaan. Seorang PR harus mampu menjembatani komunikasi antara pimpinan dan karyawan. Karena dengan
diadakan program employee relations diharapkan akan
(44)
dan diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Sehingga dapat menciptakan rasa memilki (sense of belonging), motivasi, kreativitas dan ingin mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin.
Hubungan dengan pemegang saham (stockholder relations)
Seorang PR juga harus mampu membina hubungan yang baik dengan pemegang saham, serta mampu mengkomunikasikan apa yang terjadi dalam organisasi/perusahaan. Karena sebagai penyandang dana, mereka harus selalu tahu perkembangan perusahaan secara transparan agar dapat meningkatkan kepercayaan mereka terhadap perusahaan. Dengan demikian akan menghilangkan kesalahpahaman dan kecurigaan terhadap perusahaan.
2. Eksternal Public Relations
Kegiatan Eksternal Public Relations ini ditujukan untuk publik eksternal organisasi/perusahaan, yaitu keseluruhan elemen yang berada di luar perusahaan yang tidak berkaitan secara langsung dengan perusahaan, seperti masyarakat sekitar perusahaan, pers, pemerintah, konsumen, pesaing dan lain sebagainya
Melalui kegiatan eksternal ini, diharapkan dapat menciptakan kedekatan dan kepercayaan publik eksternal kepada perusahaan. Dengan begitu maka akan tercipta hubungan yang harmonis antara
(45)
39
organisasi/ perusahaan dengan publik eksternalnya, sehingga dapat menimbulkan citra baik atas perusahaan dimata publiknya.
Kegiatan hubungan eksternal yang dilakukan oleh seorang Public Relations Officer, yaitu :
Hubungan dengan komunitas (community relations)
Membina hubungan dengan komunitas merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan disekitar perusahaan. Ini juga dapat diartikan sebagai tanda terima kasih perusahaan kepada komunitas. Dengan begitu menunjukan bahwa perusahaan tidak hanya sekedar mengambil keuntungan dari mereka, melainkan ikut peduli dan mau berbagi apa yang diperoleh perusahaan dari lingkungan yang merupakan milik bersama. Hubungan dengan komunitas ini seringkali diwujudkan dalam program Corporate Social Responsibility.
Hubungan dengan pelanggan (costumer relations)
Membina hubungan baik dengan pelanggan, dilakukan agar dapat meningkatkan loyalitas dan kepercayaan pelanggan terhadap produk dan perusahaan itu sendiri. Menurut Seitel (2001 : 455) tujuan hubungan konsumen antara lain (1) mempertahankan
pelanggan lama, (2) menarik pelanggan baru, (3)
memasarkan/memperkenalkan produk atau jasa baru, (4) memudahkan penanganan keluhan pelanggan dan (5) mengurangi biaya. Costumer relations dapat dilakukan dengan berbagai cara,
(46)
antara lain plant tour, iklan, film, pameran, publisitas, brosur, dan special events.
Hubungan dengan media massa dan pers (media & press relations)
Hubungan dengan media dan pers merupakan sebagai alat, pendukung atau media kerja sama untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai kegiatan program kerja atau untuk kelancaran aktivitas komunikasi humas dengan pihak publik. Dengan hubungan baik dengan media dan pers, perusahaan bisa mengontrol, mencegah, dan meminimalisir pemberitaan-pemberitaan negatif atau salah tentang perusahaan di media massa. Hubungan dengan pers dapat dilakukan melalui kontak formal dan kontak informal. Bentuk hubungan melalui kontak formal antara lain konfrensi pers, wisata pers (press tour), taklimat pers (press briefing), dan resepsi pers. Sedangkan bentuk hubungan melalui kontak informal antara lain keterangan pers, wawancara pers, dan jumpa pers (press gathering).
Hubungan dengan pemerintah (government relations)
Hubungan yang baik dengan pemerintah bisa memudahkan perusahaan dalam menyesuaikan kebijakan yang akan diambil dengan kebijakan-kebijakan pemerintah, sehingga kebijakan tersebut terwujud sesuai dengan aturan pemerintah dan tidak melanggar hukum.
(47)
41
Menurut M.Linggar Anggoro, 2008, 115 Kegiatan rutin adalah :
“kegiatan yang dilakukan secara continue atau terus menerus sesuai dengan program yang terencana atau sudah ada. Artinya setiap kegiatan yang dilakukan telah melalui tahapan-tahapan dimana setiap tahapan ini melalui perencanaan yang matang dan tidak asal-asalan. Sehingga menjadi suatu rangkaian program yang terpadu dan teratur, dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran Relationsbukanlah yang sifatnya sembarangan “ .
2.3 Tinjauan Tentang Pesan
Menurut Cangara dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Komunikasi halaman 121-123, ada dua model dalam penyusunan pesan, yakni:
Penyusunan pesan yang bersifat informative
Model penyusunan pesan yang bersifat informatif lebih banyak ditujukan pada perluasan wawasan dan kesadaran khalayak. Ada empat macam penyusunan pesan yang bersifat informatif, yakni:
a. Space Order
Ialah penyusunan pesan yang melihat kondisi tempat atau ruang, seperti internasional, nasional dan daerah.
b. Time Order
Ialah penyusunan pesan berdasarkan waktu atau periode yang disusun secara kronologis.
c. Deductive Order
Ialah penyusunan pesan mulai dari hal-hal yang bersifat umum kepada yang khusus.
(48)
d. Inductive Order
Ialah penyusunan pesan yang dimulai dari hal-hal yang bersifat khusus kepada hal-hal yang bersifat umum.
Penyusunan pesan yang bersifat persuasive
Model penyusunan pesan yang bersifat persuasif memiliki tujuan untuk mengubah persepsi, sikap dan pendapat khalayak. Sebab itu penyusunan pesan persuasif memiliki sebuah proposisi. Proposisi di sini ialah apa yang dikehendaki sumber terhadap penerima sebagai hasil pesan yang disampaikannya, artinya setiap pesan yang dibuat diinginkan adanya perubahan. (Cangara, 1998: 121-123).
Sedangkan Wilbur Schramm (1995) mengajukan syarat-syarat berhasilnya pesan tersebut sebagai berikut:
a) Pesan harus direncanakan dan disampaikan sedemikian rupa sehingga pesan itu dapat menarik perhatian sasaran yang dituju.
b) Pesan haruslah menggunakan tanda-tanda yang didasarkan pada pengalaman yang sama antara sumber dan sasaran, sehingga kedua pengertian itu bertemu. pribadi daripada sasaran dan menyarankan cara-cara untuk mencapai kebutuhan itu.
c) Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi daripada sasaran dan menyarankan cara-cara untuk mencapai kebutuhan itu.
d) Pesan harus menyarankan sesuatu jalan untuk memperoleh kebutuhan yang layak bagi situasi kelompok dimana kesadaran pada saat digerakkan untuk memberikan jawaban yang dikehendaki. (Arifin,1984:69).
(49)
43
Daya Tarik Pesan menurut Jalaluddin Rakhmat dalam buku Psikologi Komunikasi terdiri dari :
A. Imbauan rasional
Imbauan rasional, mencoba untuk meyakinkan penerima untuk mengambil keyakinan mereka dengan menyajikan bukti yang empiris dan logis yang mendukung.
B. Imbauan takut
Secara umum imbauan takut meliputi ancaman kepada penerima yang mengeluh dengan rekomendasi pesan.
C. Imbauan ganjaran
Imbauan ganjaran, menggunakan rujukan yang menjanjikan komunikan sesuatu yang mereka perlukan atau yang mereka inginkan. (Rakhmat, 2000 : 298-301)
2.4 Tinjauan Tentang Media
Media adalah “alat, saran komunikasi dalam melakukan sesuatu” (Kamus
Besar Nahasa Indonesia 2009)
Media digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu pesan, media
tersebut memiliki pengertian “ suatu alat penghubung media yang befungsi dalam penyampaian suatu pesan/ yang digunakan sebagai penghubung dalam penyampaian pesan.
Media yang digunakan biasanya adalah media cetak dan media elektronik, agar efektifnya suatu penyampaian pesan “. (Tarsih Ekaputra Blog, 2007)
Unsur-unsur media komunikasi atau media yang digunakan humas, dipahami dalam konteks pemilihan media yang sesuai dengan ciri-ciri dan sifat publik yang dikelola hubungannya oleh suatu organisasi. Jelasnya media
(50)
komunikasi yang digunakan adalah yang sesuai dengan kebutuhan dalam menunjang kegiatan PR. Media komunikasi terdiri dari 2 jenis yaitu :
1. Personal
Melibatkan 2 orang atau lebih yang saling berkomunikasi secara langsung. Komunikasi dapat dilakukan dengan tatap muka, berbicara di hadapan audience, lewat telepon atau lewat surat.
2. Non personal
Pesan disampaikan tanpa kontak personal atau interaksi perorangan, tapi lewat media, suasana dan peristiwa. Media, terdiri dari media cetak (koran, majalah), media penyiaran (radio, TV), media elektronik (audiotape, video) dan media display (billboards, sign, dan poster). Suasana adalah lingkungan, keadaan sekitar yang membentuk kecenderungan konsumen untuk membeli produk. Peristiwa adalah kejadian tertentu yang dirancang untuk menyampaikan pesan tertentu kepada target audience.
2.5 Tinjauan Tentang Strategi Public Relations 2.5.1 Definisi Strategi
Henry Mintzberg mendefinisikan strategi sebagai 5P, yaitu : Strategi sebagai PERSPECTIF, strategi sebagai POSISI, strategi sebagai PERENCANAAN, strategi sebagai POLA kegiatan, dan strategi sebagai
“PENIPUAN” (Ploy) yaitu muslihat rahasia. Sebagai Perspektif, di mana strategi dalam membentuk misi, misi menggambarkan perspektif kepada semua aktivitas. Sebagai Posisi, di mana dicari pilihan untuk bersaing.
(51)
45
Sebagai Perencanaan, dalam hal strategi menentukan tujuan performansi perusahaan. Sebagai Pola kegiatan, di mana dalam strategi dibentuk suatu pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian. Implementasi dari strategi Public Relations yaitu:
Credibility – kredibiltas – menciptakan / membina iklim kepercayaan. Context – konteks – menyesuaikan dengan kenyataan yang ada. Content – isi –penyampaian visi dan misi harus jelas.
Clarity – kejelasan – visi dan misi tidak rumit / penggunaan bahasa sederhana.
Continuity and Consistency – kesinambungan dan konsisten –
merupakan proses tanpa akhir.
Channels – saluran – pemilihan media penyampaian visi dan misi organisasi.
Capability of the audience – kemampuan khalayak - identifikasi atas khalayak / publik sasaran serta mengukur / memperkirakan kemampuan mereka dalam menerima visi dan misi organisasi PR.
Dari penjelasan di atas strategi secara umum dapat didefinisikan bahwa strategi itu adalah rencana tentang serangkaian manuver, yang mencakup seluruh elemen yang kasat mata maupun yang tak-kasat mata, untuk menjamin keberhasilan mencapai tujuan.
(52)
2.5.2 Langkah-langkah Dalam Menyusun Strategi
Seperti telah dijelaskan seebelumnya, bahwa MPR merupakan kolaborasi dari konsep PR dengan pemasaran. Sehingga diperlukan langkah yang tepat dalam menyusun strategi untuk kegiatan barter promo ini. Langkah-langkah tersebut antara lain:
Mengidentifikasi Target Pendengar
Komunikator pemasaran harus memiliki target pendengar yang jelas. Pendengar (audience) dapat terdiri dari calon pembeli potensial dari produk perusahaan, pemakai produk, pengambil keputusan atau pemberi pengaruh. Audience bisa terdiri dari individu, kelompok, atau masyarakat khusus atau umum. Target audience ini akan berpengaruh terhadap keputusan yang diambil komunikator tentang apa , bagaimana, kapan, dimana dan kepada siapa harus bicara.
Komunikator harus mengetahui pula karakteristik dari audiencenya. Dengan melakukan audience analysis yang dikenal dengan Image analysis yaitu menilai image audience saat ini mengenai perusahaan, produknya dan para pesaingnya. Ini penting karena sikap tindakan seseorang terhadap suatu objek tergantung dari keyakinannya (belief) akan objek tersebut. Image adalah kesatuan keyakinan, ide, kesan yang dipegang seseorang terhadap suatu objek.
Menentukan Tujuan Komunikasi
Respon akhir yang diinginkan dari target audience tentunya "membeli" dan "puas". Namun tindakan membeli adalah hasil akhir dari proses
(53)
47
yang panjang dalam pengambilan keputusan oleh konsumen. Komunikator pemasaran perlu mengetahui bagaimana target audience bergerak dalam tahap-tahap menuju kesiapan untuk membeli.
Merancang Pesan yang akan Disampaikan Dalam merancang bentuk pesan
Ada 4 hal yang harus diperhatikan yaitu Apa yang harus dikatakan (isi pesan), Bagaimana mengatakannya secara logis (struktur pesan), Bagaimana mengatakannya lewat simbol-simbol (bentuk pesan) dan Siapa yang akan mengatakannya (sumber pesan).
Isi pesan bisa terdiri dari 3 jenis yang berbeda, yaitu : o Rational
Pesan berisi tentang keunggulan produk dalam memberikan manfaat tertentu. Misalnya pesan yang berisi demo tentang kualitas produk, kehematan, value atau performance.
o Emotional
Isi pesan berusaha membangkitkan emosi negatif atau positif yang akan memberikan dorongan untuk membeli. Emosi negatif seperti rasa bersalah, takut, dan malu akan mendorong orang untuk melakukan sesuatu (menggosok gigi, periksa gigi, check up) atau berhenti melakukan sesuatu, misalnya merokok dan minum minuman keras. Emosi yang positif seperti rasa humor, sayang , bangga dan nyaman untuk mendorong orang untuk membeli produk yang ditawarkan.
(54)
o Moral
Isi pesan mengarahkan pikiran para konsumen tentang apa yang benar dan apa yang patut. Pemasar dapat memberikan dorongan-dorongan agar konsumen peduli dan mendukung terhadap maslah-masalah sosial, seperti kebersihan lingkungan, persamaan hak untuk wanita dan bantuan untuk yang kurang mampu. Pesan yang bertemakan tentang moral sangat jarang digunakan untuk produk kebutuhansehari-hari.
SumberPesan
Pesan yang disampaikan melalui sumber-sumber yang menarik untuk mendapat perhatian dan berkesan. Pembuat iklan dapat menggunakan selebritis sebagai juru bicara seperti artis, olahragawan, atau model. Pesan yang disampaikan melalui sumber pesan yang terpercaya akan lebih bersifatpersuasif. Faktor-faktor yang mendasari kredibilitas sumber pesan adalah keahliannya (expertise), kepercayaan (trustworthiness) dan mempunyai sifat menyenangkan (likability). Memilih Saluran/media Komunikasi Komunikator pemasaran harus memilih saluran yang efektif untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi terdiri dari 2 jenis seperti yang telah dijelaskan pada tinjauan tentang media yaitu :
1. Personal 2. Non personal
(55)
49
Membuat Anggaran Total untuk Promosi
Tahapan ini adalah tahapan yang paling sulit. Terdapat 4 metode yang bisa dipakai dalam menyusun anggaran promosi.
Menetapkan Bauran Promosi
Total anggaran promosi yang telah disusun, kemudian dialokasikan untuk penggunaan alat promosi seperti iklan, promosi penjualan, direct marketing, public relation dan sales force. Dalam industri yang sama, tiap perusahaan dapat mempunyai alokasi anggaran yang berbeda. Perusahaan selalu mencari cara untuk mendapatkan efisiensi dengan menggantikan alat yang satu dengan yang lain karena lebih hemat dan efektif. Salah satu nya dengan melakukan barter promo.
2.6 Tinjauan Tentang Barter Promo 2.6.1 Definisi Barter Promo
Barter Promo atau promosi barter terdiri dari dua kata yang memiliki arti masing-masing. Barter berasal dari bahasa Inggris yang berarti kegiatan tukar-menukar barang atau jasa yang terjadi tanpa perantaraan uang. Sedangkan Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dari kedua definisi tersebut, penulis dapat mendefinisikan promosi barter adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik
(56)
untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya.
2.6.2 Tujuan Barter Promo
Kegiatan barter promo bertujuan agar dapat memperoleh kesuksesan serta keuntungan yang maksimal dalam menjalankan usaha menuju perusahaan besar dan maju dengan menciptakan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan. Dengan melakukan barter promo, perusahaan tidak harus mengeluaran anggaran biaya yang terlalu besar seperti untuk membuat iklan promosi.
Selain itu, barter promo juga bisa digunakan sebagai alat untuk melebarkan kekuatan perusahaan dengan cara bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang berpengaruh di masyarakat.
2.7 Tinjauan Tentang Loyalitas
Perilaku konsumen sebagai bagian dari kegiatan manusia yang selalu berubah sesuai dengan pengaruh lingkungan dan sosial di mana dia berada. Namun perilaku konsumen yang diharapkan tetap terus ada bagi perusahaan adalah loyalitas. Loyalitas berarti pelanggan terus melakukan pembelian secara berkala. Namun terdapat beberapa definisi dari loyal ini menurut pakar marketing, antara lain sebagai berikut :
Menurut Lovelock, "Loyalitas sebagai kemauan pelanggan untuk terus mendukung sebuah perusahaan dalam jangka panjang, membeli dan menggunakan
(57)
51
produk dan jasanya atas dasar rasa suka yang ekslusif dan secara sukarela merekomendasikan produk perusahaan pada para kerabatnya."
Menurut Aaker, ”Loyalitas merek merupakan satu ukuran keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah merek.” Aaker menambahkan, suatu cara
langsung untuk menetapkan loyalitas, terutama untuk perilaku kebiasaan (habitual behavior), adalah memperhitungkan pola-pola pembelian aktual. Diantara ukuran-ukuran yang digunakan adalah : laju pembelian ulang, persentase pembelian dan jumlah merek yang dibeli.
Loyalitas pelanggan tidak terbentuk dalam waktu yang singkat, tetapi melalui proses belajar atau proses pencarian informasi dan berdasarkan pengalaman nasabah dari pembelian yang konsisten sepanjang waktu. Orang yang setia terhadap merek (brand loyalist) memiliki ikatan perasaan (afektif) yang kuat kepada merek favorit yang biasa mereka beli.
2.8 Tinjauan Tentang Klien
Klien atau rekan bisnis dalam public relations termasuk kedalam publik eksternal perusahaan. Hal ini berarti klien merupakan salah satu publik sasaran penting bagi setiap perusahaan. Untuk itu menjaga hubungan baik dengan klien adalah hal penting untuk mempertahankan kelanggengan kerjasama. Selain menjaga kualitas produk dan level of service, cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan entertain them, menjalin kedekatan dengan mereka di luar suasana formal kantor dan bisnis. Entertain client and business partner adalah hal yang biasa dilakukan oleh pelaku bisnis. Jika usaha ini mengesankan dimata mereka,
(1)
105
4. Pesan yang disampaikan oleh PR PJTV dalam kegiatan barter promo berbentuk pesan persuasive yang berupa ajakan atau bujukan. Pesan yang dibuat PR PJTVdinilai sudah cukup efektif, terlihat dari banyaknya khalayak yang antusias untuk terlibat dalam program tayangan yang dibuat oleh PJTV. Dengan demikian, semakin banyak publik yang tertarik, akan sangat berpengaruh pula terhadap klien barter promo PJTV. Klien akan ikut diuntungkan dengan semakin bertambahnya publik sasaran mereka yang akan berimbas pada loyalitas khalayak untuk menggunakan produk perusahaannya (dalam hal ini media ceak dan elektronik). Maka klien pun akan semakin loyal kepada PJTV karena hubungan kerja sama barter promo yang dilakukan sangat menguntungkan kedua belah pihak.
5. Media yang digunakan oleh PR PJTV dalam kegiatan barter promo ini yaitu media personal. Mulai dari Surat penawaran kerja sama barter promo yang dikirimkan ke pihak klien yang disertai dengan identitas perusahaan seperti cap/logo sebagai bentuk legalitas dari kerja sama yang ditawarkan. Selanjutnya penggunaan telepon untuk berkomunikasi langsung dengan klien (membuat janji bertemu). Bagi calon klien yang dianggap sudah dekat, PR PJTV juga biasa menggunakan memo untuk meninggalkan pesan. Selain itu media visual/audio visual juga digunakan bagi klien yang ingin dibuatkan konsep tayangannya,Efektifitas media tersebut berkaitan dengan pesan yang disampaikan oleh PR PJTV. Sehingga semakin efektif media yang digunakan, maka semakin meningkat pula kepercayaan dan loyalitas dari klien PJTV.
(2)
6. Strategi PR PJTV melalui barter promo dalam meningkatkan loyalitas kliennya menggunakan strategi komunikasi dan srategi Marketing PR. Karena kegiatan promosi merupakan salah satu tugas tim marketing, maka dalam kegiatan barter promo ini PR PJTV berkolaborasi dengan tim marketing. Referensi tentang klien dari tim marketing akan berpengaruh terhadap strategi dan langkah apa yang akan dipilih untuk melakukan pendekatan hingga memperoleh kepercayaan dari klien. Loyalitas klien sangat dipengaruhi oleh strategi apa yang digunakan oleh PR PJTV. Sejauh ini strategi yang dijalankan oleh PR PJTV dinilai sudah dapat memenuhi tujuan perusahaan, terbukti dengan hubungan kerja sama yang berkelanjutan dengan pihak kliennya.
5.2 Saran – Saran
Dalam usaha meningkatkan loyalitas klien sekaligus memperbesar jangkauan khalayak stasiun televisi lokal, penulis ingin memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat bagi perusahaan dan peneliti berikutnya sebagi berikut:
5.2.1 Saran Penulis Untuk Perusahaan
1. Kegiatan barter promo yang dilakukan Public Relations PJTV Bandung sebaiknya didukung dengan media penunjang lainnya dalam melakukan pendekatan dan presentasi di hadapan klien. Bantuan alat peraga seperti Laptop sebagai alat untuk membantu proses presentasi, akan menjadi point plus tersendiri bagi klien.
(3)
107
2. Untuk meningkatkan loyalitas kliennya sebaiknya PJTV juga membuat acara tertentu yang dapat meciptakan hubungan kekerabatan. Contohnya dengan mengadakan Gathering dengan pihak-pihak klien. Karena dengan terciptanya hubungan baik, maka kepercayaan serta loyalitas klien akan semakin meningkat.
5.2.2 Saran Penulis Untuk Peneliti selanjutnya
1. Sebaiknya mahasiswa ketika memulai praktek kerja (job training), sudah memiliki judul dan mengetahui variable-variabel yang mendukung judul penelitian. Sehingga dari awal sudah mulai mencari data. Hal ini memudahkan karena masih bekerja di tempat tsb, dan waktu lebih panjang.
2. Sebaiknya Mahasiswa yang akan melaksanakan Penelitian selanjutnya melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu ke perusahaan yang bersedia menerima mahasiswa yang akan melaksanan Penelitian sebelum waktu Penelitian tiba, agar masih memiliki waktu dan prediksi apabila seandainya tidak diterima di perusahaan tersebut untuk mencari perusahaan lain dan mengurus surat-surat yang dibutuhkan perusahaan.
3. Sebaiknya Mahasiswa Peneliti bersikap proaktif selama pelaksanaan Penelitian apabila ada informasi yang belum didapatkan atau kurang dimengerti dari Pembimbing penelitian di perusahaan yang bersangkutan
(4)
108 Simbiosa Rekatama.
Effendy, Onong. 1993. Human Relations & Public Relations. Bandung : Mandar Maju.
_____________2002. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung : Citra Aditya Bakti.
Eisy, Ridlo. 2007. Peranan Media dalam Masyarakat. Jakarta : Dewan Pers. Jefkins, Frank., Daniel Yadin. (2004). Public Relations. Jakarta : Erlangga. Kotler, Philip., Kevin Lane Keller. (2007). Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT.
Indeks
Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung : Rosdakarya.
Ruslan, Rosady. 2003. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
___________. 2004. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
___________. 2004. Marketing Public Relations. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Suprapto, Tommy. 2006. Pengantar Teori Komunikasi. Yogjakarta : Media Pressindo.
(5)
109
Sumber Lain :
Data Inventaris PJTV, September 2010
Wawancara dengan Divisi Content Program, Public Relations & Promotion Manager
Agenda Penulis selama melaksanakan PKL, Agustus 2010
Penelusuran Online :
www.pjtv.com www.google.com
http://prelations.wordpress.com/2007/02/21/15/#comments http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-marketing-public-relations-mpr.html
http://id.shvoong.com/business-management/management/1638542-marketing-public-relations/
http://oeconomicus.files.wordpress.com/2007/07/marketing-public-relations.pdf
(6)
125
I. Identitas Diri
Nama Lengkap : Innri Tri Utari Nama Panggilan : Innri
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 21 Juli 1989
Alamat : Jl. Tubaguss Ismail Dalam No. 42 B Hobi : Menyanyi, nonton, jalan-jalan
Agama : Islam
II. Pendidikan Formal
SDN Babakan Tarogong Bandung Tahun 1994-2000 SLTP Pahlawan Toha Bandung Tahun 2000-2003
SMAN 18 Bandung Tahun 2003-2006
Public Relations UNIKOM Bandung Tahun 2008-Sekarang
III. Pelatihan
Beauty Class Sariayu di UNISBA 31 Okt 2008
Pelatihan Table Manner di Hotel Jayakarta Bandung 28 Jan 2009 Pelatihan Melejitkan Potensi dan Pengembangan Diri di 31 Mar 2009 Auditorium UNIKOM
Study Tour Keprotokoleran di Istana Kepresidenan Bogor 07 Apr 2009 Mentoring Agama Islam di Auditorium UNIKOM 28 Apr 2009 Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Apabila terdapat kesalahan, saya bersedia untuk mempertanggung jawabkannya.
Hormat Saya,