Peranan Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung Melalui Get Togethers Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan

(1)

v ABSTRACT

THE ROLE OF PUBLIC RELATIONS PARIJZ VAN TELEVISION BANDUNG JAVA GET THROUGH ACTIVITIES TOGETHERS

EMPLOYEES WORKING IN INCREASING MOTIVATION Written By:

Dian Prasesti 43308014 Guided by:

Sangra Juliano Prakasa, S.I.Kom

The aim of this research to determine The role of Public Pelations Parijz Television Van Java Bandung Increase Motivation In Employees Work through Messaging, Media, and Activities.

The approach used in this study was qualitative approach, and the method was descriptive method, the data collection technique was interview, study litteratu, and internet searching and browsing. The subject of this research was the members of Publlic Relations and the staff of Technology Research Development of Parijz Van Java Televisi Bandung. Research choose those members as informants by using purposive sampling.

The results of this research the messege conveyed by Public Relations of Parijz Van Java Televisi are in the form of informative and persuasive messege. The media used are the print media through memos and banners as well as media presentations and outdoor media. Activities undertaken by the Public relations Parijz Televsisi Van Java Bandung is covering outbound activities, interactive games, the best employee award and documenting the interests of corporate records.

From these results, researchers can conclude that the role of Public Relations Parijz Van Java Television in increasing employee motivation to work is important because it increases employee productivity then the greater the contribution given to company employees. Suggestion that researchers are saying is to add activities that can improve employee morale building activities such as emotional intelligence of employees and activities that can strengthen the closeness of all employees and Get Togethers improvement activities.


(2)

iv Oleh : Dian Prasesti NIM : 43308014 Di bawah bimbingan : Sangra Juliano Prakasa S.IKom

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peranan Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawannya melalui Pesan, Media, dan Kegiatan yang dilakukan.

.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah dengan wawancara, studi pustaka dan penelusuran data online. Objek penelitian ini adalah Stasiun Televisi Parijz Van Java Televisi Bandung dan subjek penelitian adalah Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung. Peneliti memilih Public Relations dan staff karyawan Technology Research Development Parijz Van Java Televisi Bandung sebagai informan penelitian dengan menggunakan teknik Purposive sampling.

Hasil penelitian adalah Pesan yang disampaikan oleh Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung berupa pesan informatif dan persuasif. Media yang digunakan adalah media internal yaitu memo serta media presentasi dan mega phone. Kegiatan yang dilakukan oleh Public relations Parijz Van Java Televsisi Bandung adalah meliputi kegiatan outbond, games interaktif, penghargaan karyawan terbaik dan mendokumentasikannya sebagai kepentingan arsip perusahaan.

Dari hasil tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa Peranan Public Relations Parijz Van Java Televisi sudah efektif dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya karena dengan meningkatnya produktifitas kerja karyawan maka besar pula kontribusi karyawan yang diberikan kepada perusahaan.

Saran yang peneliti sampaikan adalah menambah kegiatan yang dapat meningkatkan semangat kerja karyawan seperti kegiatan peningkatan kecerdasan emosional karyawan dan kegiatan yang dapat mempererat kedekatan seluruh karyawan serta melakukan perbaikan seperti melakukan pemindaan lokasi kegiatan.


(3)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan industri di Indonesia terbilang sangat pesat terbukti dengan adanya berbagai macam industri yang telah berdiri dan maju . Industri di Indonesia sangat beragam, mulai dari industri rumah tangga, industi tekstil, industri kimia serta industri transportasi hingga industri hiburan. Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki peranan aktif dalam industri hiburan, terlihat dari keproduktifannya dalam menghasilkan karya, baik karya seni maupun prestasi dalam bidang seni. Dalam industri hiburan itu sendiri terdiri dari berbagi macam industry, ada yang dinamakan indutri pertelevisian dan industri perfilman. Industri tersebut tidak lepas dari sebuah media massa, dimana media masa adalah media penyebar informasi. Media massa itu sendiri terdiri dari media cetak dan media elektronik. Media elektronik berupa radio, televisi dan film. Televisi bagi kehidupan umat manusia yang sering disebut sebagai kotak ajaib, telah memberi pengaruh negatif dan positif. Televisi dengan kekuatannya menciptakan dunia yang tidak berjarak. Televisi juga menjadi tutor yang handal dalam membentuk watak dan perilaku manusia.

Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision, yang mempunyai arti masing-masing jauh dan tampak (wikipedia.org). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi'


(4)

secara tidak formal disebut dengan TV. televisi merupakan salah satu sumber informasi yang bersifat satu arah, linier communication. Televisi selain dapat digunakan sebagai media edukasi, informasi juga dapat berperan sebagai media entertainment bagi para pemirsanya. Peran televisi sebagai media massa adalah hal yang melekat, dan merupakan media massa yang dapat dipublikasikan secara cepat.

Pertelevisian Indonesia saat ini tengah berkembang pesat pula seiring berdirinya stasiun televisi negeri dan swasta, dimana stasiun televisi negeri dikelola oleh pemerintah sedangkan stasiun televisi swasta yaitu stasiun televisi yang dikelola oleh para pemilik modal media tersebut. Stasiun televisi swasta terdiri dari stasiun televisi nasional dan stasiun televisi lokal. Banyak sekali stasiun televisi yang sukses mengudara hingga saat ini. Stasiun televisi nasional memiliki jangkauan yang sangat sangat luas yakni bisa diakses diseluruh penjuru tanah air Indonesia sedangkan televisi lokal hanya memiliki jangkauan yang kecil yaitu hanya bisa dijangkau oleh beberapa kota.

Masing-masing kota di Indonesia kini memiliki kemampuan mencipatakan saluran stasiun televisi sendiri, dimana stasiun televisi tersebut sepenuhnya dikelola oleh sumber daya dari masing-masing kota tersebut. Stasiun televisi lokal biasanya menayangkan program-program seputar ciri khas dan kebudayaan dari masing-masing kota tersebut, serta menjelaska lebih dalam apa yang terjadi dalam kota tersebut.

Stasiun televisi lokal biasanya memiliki ciri khas dari stasiun televisi yang didirikan. Stasiun televisi lokal biasanya lebih spesifik dalam menayangkan


(5)

3

program acara, ada televisi lokal yang menayangkan khusus seputar kebudayaan kota tersebut saja, ada yang menayangkan khusus seputar berita dan informasi adapula yang hanya menayangkan tentang pendidikan dan hiburan. Dikota-kota besar di Indonesi kini banyak mengudara stasiun-stasiun televisi lokal, contohnya di kota Jakarta, kota semarang dan kota bandung. Di kota bandung sendiri banyak berdiri stasiun televisi lokal. Stasiun televisi lokal kota Bandung yang berhasil mengudara hingga saat ini yakni STV Bandung, MQ TV, IMTV, Space toon, dan PJTV.

Persaingan antar stasiun televisi terlihat jelas dari kualitas program acara yang ditayagkan. Masing-masing dari stasiun televisi tersebut mecoba memberikan warna tersendiri pada stasiun televisi mereka. Mencoba menarik perhatian khalayak penonton.

Citra dari masing-masing stasiun televisi merupakan hal yang sangat penting karena disanalah kepercayaan masyarakat untuk bersedia menyaksikan program acara yang disiarkan, apakah layak untuk ditonton serta apakah memiliki keakurasian yang tepat dalam hal menyampaikan informasi. Dalam pembentukan citra sangat berperan seorang Public Relations, dimana perusahaan televisi juga sangat penting memiliki seorang public relations.

Seorang public relations memiliki tanggung jawab dalam menjaga hubungan baik antara pihak internal perusahaan dan eksternal perusahaan. Dalam internal perusahaan seorang Public Relations harus mampu mencipatkan keharmonisan karyawan perusahaan serta dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan dengan menciptakan kegiatan-kegiatan yang dapat memperat tali


(6)

persahabatan antar karyawan serta memacu semangat kerja karyawan. Karyawan merupakan salah satu bagian penting bagi perushaan, karena keberhasilan perusahaan dapat terlihat baik apabila memiliki kaaryawan yang produktif dan memiliki kontribusi untuk perusahaannya.

Setiap perusahaan memiliki banyak kegiatan baik kegiatan yang bertujuan untuk para pihak publik intern maupun bentuk kegiatan untuk pihak publik ekstern perusahaan, yang bertujuan untuk menunjukan eksistensi perusahaan tersebut. Kegiatan-kegiatan tersebut telah dirancang bahkan telah ada yang sukses dilaksanakan. Kegiatan bisa berupa kegiatan rutin maupun kegiatan insidentil.

Parijz Van Java Televisi merupakan salah satu stasiun televisi yang telah berhasil mengudara di kota Bandung. Parijz Van Java Televisi memiliki public relations yang dinamakan Content Program, PR & Promotion Manager. Divisi public relations dalam Parijz Van Java Televisi menyatu dengan divisi lain yaitu Content Program, PR & Promotion Manager. Akan tetapi Public Relations pada Parijz Van Java Televisi tetap memiliki peran yang aktif dalam pembentukan citra perusahaan, menjaga hubungan baik internal dan eksternal perusahaan serta membuat program-program yang berhubungan dengan internal dan eksternal perusahaan. Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh Parijz Van java Telivisi baik kegiatan yang bersifat intern maupun kegiatan yang bersifat ekstern selalu tidak lepas dari peranan seorang Public Relations dengan tujuan untuk tetap unggul dalam jangka waktu yang lama.

Kegiatan yang bersifat intern yang telah dilakukan Parijz Van Java Televisi yaitu kegiatan Community Social Responsibility, perayaan hari ulang


(7)

5

tahun Parijz Van Java Televisi yang diadakan setiap tahunnya, sedangkan kegiatan yang rutin dilakukan adalah dengan menjalin hubungan baik dengan para instansi-instansi yang saling berhubungan dengan melakukan pertemuan yang bersifat non formal untuk selalu menjaga hubungan baik diantara pihak-pihak yang berkepentingan, karena itu seorang humas harus peka terhadap publik internal dan publik eksternalnya, serta dapat menciptakan harmonisasi di antara pihak manapun. Maka rancangan sebuah kegiatan itu sangat perlu dipikirkan dan dirancang dengan matang, karena dalam setiap penyusunan rencana atau dalam setiap penyusunan rancangan pada setiap kegiatan yang akan berlangsung akan sangat berpengaruh bagi image perusahaan dalam setiap acara yang diselenggarakan oleh Parijz Van Java Televisi tentunya diharapkan dapat selalu berlangsung dengan baik dan sukses serta dapat meningkatkan citra pada perusahaan Parijz Van Java Televisi dalam menyiasati setiap langkah dalam penyusunan rancangan sebuah kegiatan.

Seperti kegiatan yang diadakan khusus untuk para staf dan karyawan Parijz Van java Televisi Bandung dalam kegiatan yang bersifat insidentil dan khusus dilaksanakan untuk memacu semangat kerja serta dapat meningkatkan kualitas kerja karyawan berupa kegiatan Get Togethers. Pada kegiatan ini Parijz Van java Televisi Bandung telah beberapa kali mengadakan kegiatan Get Togethers yang dilaksanakan pada beberapa lokasi yang sama.

Kegiatan Get Togethers pada perusahaan Parijz Van Java televisi sudah menjadi sebuah tradisi pada perusahaan ini, sehingga kegiatan ini dinamakan “PJTV’s Family Gathering”. Kegiatan Get Togethers tersebut sudah berlangsung


(8)

sejak tahun pertama perusahaan berdiri pada bulan maret 2005. Kegiatan Get Togethers dilaksanakan pertama kali pada bulan februari 2006 lalu kegiatan selanjutnya dilaksanakan pada bulan agustus. Kegiatan Get Togethers tersebut diagendakan menjadi kegiatan rutin yang selalu dilakukan pada bulan februari dan agustus. Kegiatan Get Togethers pada perusahaan Parijz Van Java Bandung sudah terlaksanan sebanyak sebelas kali. Lokasi Get Togethers yang dipilih yaitu selalu di Ciwangun Inda Camp Cisarua Bogor. Public Relations Parijz Van Java Televisi memiliki alasan sendiri mengapa Get Togethers selalu dilaksanakan ditempat tersebut berdasarkan kekurangan dan kelebihan lokasi.

Kegiatan yang dilakukan Public Relations Parijz Van Java Televisi ini adalah untuk memacu kembali semangat keja para karyawan dengan memberikan penyegaran serta membangun kebersamaan dan keakraban para karyawan perusahaan. Dalam hal ini jelas sekali fungsi sebuah Public Relations yaitu memiliki peran dalam menentukan sukses atau tidaknya misi dan visi perusahaan atau organisasi tersebut, fungsi Public Relations dalam sebuah perusahaan adalah untuk mewakili publik manajemen dan manajemen pada publik sehingga tercipta kaminikasi dua arah (Two way communications) karena publik adalah sasaran dari sebuah kegiatan Public Relations manajemen perusahaan.

Pada kegiatan internal karyawan merupakan salah satu bagian dari sasaran dalam kegiatan Public Relations dalam sebuah perusahaan, sehingga usaha-usaha Public Relations diarahkan untuk menciptakan harmonisasi pada setiap karyawan. Pada kegiatan Get Togethers ini diharapkan dapat memberikan motivasi dan semangat yang baru pada karyawan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Public


(9)

7

Relations merupakan implementasi dari tugas seorang Public Relations. Dengan demikian, kegiatan Public Relations harus dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara menyeluruh, baik dalam melakukan perannya dalam setiap kegiatan maupun dalam melakukan kerjasamanya dengan berbagai pihak yang berkepentingan. Kegiatan Public Relations pada hakikatnya adalah kegiatan berkomunikasi dengan berbagai komunikasi verbal maupun non verbal, maka dari itu tujuan dari kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations merupakan bentuk penimbulan perilaku yang positif dari publik intern perusahaan maupun ekstern perusahaan.

Sebuah organisasi atau perusahaan selalu ada pihak intern perusahaan dan ekstern perusahaan. Intern dalam perusahaan merupakan pihak-pihak yang ada di dalam perusahaan, karyawan-karyawan yang terlibat dalam kegiatan ataupun para pihak yang terlibat dalam perkembangan perusahaan. Ekstern dalam perusahaan merupakan pihak-pihak yang berada diluar perusahaan, pemegang saham dan pihak-pihak yang bekerjasama dengan organisasi perusahaan. Peranan Public Relations sebuah perusahaan harus dapat menjalin hubungan baik dan mampu bekerjasama dalam kondisi apapun, dan harus dapat mengetahui hal apa saja yang perusahaan butuhkan, serta bagaimana Public Relations mampu melakukan komunikasi dengan baik. Setiap perusahaan memiliki caranya masing-masing dalam menjalankan peranan-peranannya. Public Relations dalam sebuah perusahaan harus dapat membina dan menjalin hubungan baik dengan semua pihak dalam perusahaan dan luar perusahaan, seperti hubungan bawahan dengan


(10)

atasan, hubungan antara karyawan dengan karyawan lainnya. Seperti yang dikatan oleh ahli humas.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana Peranan Humas Parijz Van Java Televisi Bandung melalui Kegiatan Get Togethers dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawannya”

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka permasalahan dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Bagaimana kegiatan yang dilaksanakan oleh Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung melalui Get Togethers dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya?

2. Bagaimana pesan yang disampaikan oleh Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung melalui Get Togethers dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya?

3. Bagaimana media yang digunakan oleh Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung melalui Get Togethers dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya?

4. Bagaimana peranan Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung melalui Get Togethers dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya?


(11)

9

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud pada penelitian ini yaitu untuk mengkaji, serta memberikan gambaran jelas tentang bagaimana peranan Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya melalui kegiatan Get Togethers yang berguna bagi perusahaan untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal dari karyawan perusahaannya.

1.3.2 Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui kegiatan yang dilaksanakan oleh Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung melalui Get Togethers dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya.

2. Untuk mengetahui pesan yang disampaikan oleh Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung melalui Get Togethers dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya.

3. Untuk mengetahui media yang digunakan oleh Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung melalui Get Togethers dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya.

4. Untuk mengetahui peranan Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung melalui Get Togethers dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya.


(12)

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian in diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan di bidang kehumasan mengenai peran seorang Public Relations dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya, juga sebagai sarana untuk menambah wawasan dan mengembangkan ilmu dalam mengaplikasikan kemampuan yang didapat secara teori dalam perkuliahan. Serta menjadi referensi mengenai kegiatan internal Public Relations khususnya pada kegiatan Get Togethers.

1.4.2 Kegunaan Praktis A. Untuk peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat membuat peneliti lebih menguasai materi peranan public relations lebih mendalam, serta untuk menambah pengetahuan peneliti sebagai aplikasi dai keilmuan Public Relations yang di peroleh, khususnya tentang peranan Public Relations dalam meningkatkan semangat kerja karyawannya melalui kegiatan Get Togethers.

B. Untuk Akademisi

Berguna bagi mahasiswa Unikom secara umum dan bagi mahasiswa Public Relations secara khusus sebagai literature atau referensi bagi yang akan melaksnakan penelitian pada kajian yang sama.

C. Untuk Lembaga Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi perusahaan Parijz van Java Televisi Bandung sebagai bahan masukan dan evaluasi terutama untuk


(13)

11

divisi Public Relations dalam melaksanakan tugasnya maupun dalam menyusun sebuah kegiatan Get Togethers selanjutnya. Serta dapat berguna dalam mengkomunikasikan pesan kepada publik internal maupun eksternalnya.

1.5 Kerangka Pemikiran 1.5.1 Kerangka Teoritis

Kerangka pemikiran merupakan alur pikir peneliti yang dijadikan sebagai skema pemikiran yang melatar belakangi penelitian ini. Mengingat fungsinya sangat penting dalam penelitian ini, penulis mengemukakan kerangka pemikiran tersebut sebagai berikut:

Salah satu tugas seorang Public Relations adalah membina serta menjaga dan menciptakan hubungan baik di antara pihak intern dan ekstern dalam sebuah organisasi atau perusahaan atau khalayak yang menjadi sasaran dari kegiatan Public Relations. Pihak-pihak atau public yang berada diluar perusahaan maupun yang berada didalam perusahaan. Pada penelitian ini yang akan di teliti adalah bagaimana peranan Public Relations Parijz Van JavaTelevisi Bandung dalam menjalankan kegiatan internal perushaan.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia arti peranan adalah “Tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa.”(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:751).

Pengertian peranan menurut Soerjono Soekanto (2002:243) adalah sebagai berikut :


(14)

”Peranan adalah merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaukan hak dan kewajiabnnya sesuai dengan kedudukannya, maka ia melakukan suatu peranan”. (Soekanto, 2002:243)

Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki kedudukan atau status. Sedangkan peranan menurut Rhenald Khasali adalah “untuk mencapai tujuan yang diinginkan perlu membuat kegiatan, apa pesannya, dan media apa yang digunakan”. (Khasali,2006 : 31)

Menurut Onong Uchjana Efendy dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek:

“Istilah hubungan masyarakat yang disingkat “humas” sebagai

terjemahan dari istilah Public Relations. Public dari Public Relations adalah orang-orang yang mempunyaikaitan kepentingan dengan suatu organisasi yang melancarkan kegiatan public relations itu, maka public di klasifikasikan menjadi internal publik yang jelas mempunyai kepentingan dengan organisasi kepentingan eksternal publik, yaitu orang-orang diluar organisasi yang jelas-jelas mempunyai kaitan kepentingan dan yang diharapkan memiliki kaitan kepentingan.”(Effendy, 2009 : 131)

Jika hubungan masyarakat memang terjemahan dari Public Relations, maka ciri-ciri Public Relations harus ada pada hubungan masyarakat dan dilaksanakan oleh kepala humas beserta staffnya. Adapun ciri-ciri nya sebagai berikut:

1. Komunikasi yang dilancarkan bersifat dua arah sebagai timbal balik 2. Kegiatan yang dilakukan terdiri dari penyebaran informasi, penggiatan


(15)

13

3. Tujuan yang hendak dicapai adalah tujuan organisasi tempat humas menginduk

4. Sasran yang dituju adalah khalayak didalam organisasi dan khalayak luar organisasi

5. Efek yang diharapkan adalah terbinannya hubungan yang harmonis antara organisasi dan khalayak

Kebanyakan organisasi atau perusahaan kini mengakui peranan Public Relations cukup menonjol dalam pengambilan keputusan manajemen. “Peranan adalah setiap proses identifikasi atau menjadi peserta suatu proses komunikasi atau kegiatan bersama dalam situasi tertentu”. Selain dari itu “Peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan untuk mencapai suatu kesatuan tujuan”. (Soekanto Poerwadarminta, 1985 : 415)

Tujuan dari terbentuknya kegiatan, pesan dan media yang digunakan yaitu tercapainya sebuah motivasi kerja. Menurut Dr Singgih Dirgagunarsa Motif adalah dorongan atau kehendak menjadi yang menyebabkan timbulnya semacam kekuatan agar seseorang berbuat atau bertindak, dengan perkataan lain bertingkah laku karena tingkah laku tersebut dilatar belakangi oleh adanya motif, maka disebut tingkah laku bermotivasi.

1.5.2 Kerangka Konseptual

Dalam uraian tentang peranan, fungsi serta tugas seorang Public Relations dalam kegiatan internal perusahaan, penulis mengaplikasikan kedalam penelitian ini.


(16)

Mengutip dari penelitian sebelumnya “untuk mencapai tujuan yang diinginkan perlu membuat kegiatan, apa pesannya dan media apa yangdigunakan”. Dalam hal ini Parijz Van Java Televisi selaku komunikator ingin mencapai tujuan perusahaan yaitu menghasilkan sumber daya yang kreatif dan produktif, memiliki sumber daya yang selalu inovatif dan aktif. Dari tujuan tersebut maka Public Relations Parijz Van Java Televisi mengadakan kegiatan internal yang ditujukan kepada seluruh karyawan perusahaan. Dengan menentukann jenis kegiatan, isi kegiatan yang dilaksanakan, serta menyusun isi pesan dan media yang digunakan pada kegiatan tersebut. Kegiatan yang akan dilakukan yaitu berupa kegiatanm Get Togethers dimana pesan yang ingin dusampaikan yaitu berupa peningkatan motivasi kerja karyawan perusahaan Parijz Van Java Televisi, dan menggunakan media yang tepat dalam penyaluran pesan dan informasi. Media yang dugunakan diharapkan dapat diserap dengan baik oleh seluruh karyawan perusahaan pada kegiatan Get Togethers ini. Dalam prakteknya Public Relations Parijz Van Java TV berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan perusahaannya dengan membuat kegiatan yang dapat merangsang daya kreatif karyawan perusahaan.

1.6 Pertanyaan Penelitian

Pada dasarnya, manusia selalu ingin tahu dan ini mendorong manusia untuk bertanya dan mencari jawaban atas pertanyaan itu. Salah satu cara untuk mencari jawaban adalah dengan mengadakan penelitian. Pengertian penelitian


(17)

15

sering di campur adukan dengan pengumpulan data atau informasi, studi pustaka, kajian dokumentasi, penulisan makalah, perubahan kecil pada produk dan sebagainya.

Pengertian penelitian disrankan oleh Leedy (1997 : 3) sebagai berikut : “Penelitian (riset) adalah proses yang sistematis meliputi pengumpulan dan analisis informasi (data) dalam rangka meningkatkan pengertian kita tentangfenomena yang kita minati atau menjadi perhatian kita”.

Penelitian ini menggunakan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang bertujuan sapat memberikan sebuah arahan pada penelitian, sebagai berikut : Kegiatan

Bagaimana kegiatan yang dilaksanakan oleh Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung melalui Get Togethers dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya?

1. Apa saja kegiatan pada saat dilaksanakan Get Together? 2. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan Get Togethers?

3. Apakah kegiatan Get Togethers tersebut dilakukan secara rutin? 4. Berapa kali kegiatan Get Together dilaksanakan dalam 1 tahun? 5. Dimana kegiatan Get Togethers tersebut dilaksanakan?

6. Bagaimana antusiasme karyawan saat kegiatan Get Togethers dilaksanakan?

7. Apa tujuan dari dilakukannya kegiatan Get Togethers? 8. Sejak kapan kegiatan Get Togethers dilaksanakan?


(18)

Pesan

Bagaimana pesan yang akan disampaikan oleh Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung melalui Get Togethers dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya?

1. Pesan apa yang disampaikan dalam kegiatan Get Togethers?

2. Dalam bentuk apa pesan yang disampaikan pada kegiatan Get Togethers? 3. Apakah yang menjadi daya tarik pesan yang di sampaikan pada kegiatan

Get Togethers?

4. Apakah pesan yang disampaikan dapat diserap dengan baik oleh karyawan pada saat dilaksanakanny kegiatan Get Togethers?

5. Siapa yang membuat pesan dalam kegiatan Get Togethers? Media

Bagaimana media yang digunakan oleh Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung melalui Get Togethers dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya?

1. Media apa yang digunakan untuk menyampaikan kegiatan Get Togethers? 2. Siapa yang merancang media tersebut untuk kegiatan Get Togethers? 3. Media cetak apa yang digunakan dalam kegiatan Get Togethers?

4. Apa alasan menggunakan media tersebut dalam kegiatan Get Togethers? 5. Dimana media tersebut diletakan?


(19)

17

1.7 Subjek dan Informan Penelitian 1.7.1 Subjek Penelitian

Penelitian adalah kenyataan bahwa kegiatan menduga sifat-sifat suatu kumpulan objek penelitian hanya dengan mempelajari dan mengamati sebagian dari kumpulan itu. Yang dimaksud subjek penelitian menurut Sanapiah Faisal (2001 : 109), menunjuk pada orang atau individu atau kelompok yang dijadikan unit atau satuan (kasus) yang diteliti. Bagian yang di amati disebut informan.

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah divisi Public Relations perusahaan Parijz Van Java Televisi yaitu bapak Andri Hardiansyah.

1.7.2 Infoman Penelitian

Informan penelitian adalah seseorang yang memiliki informasi (data) banyak mengenai objek yang sedang diteliti, dimintai informasi mengenai objek penelitian tersebut. Lazimnya informan atau narasumber penelitian ini ada dalam penelitian yang subjek penelitiannya berupa “kasus” (satu kesatuan unit), antara lain yaitu berupa lembaga atau organisasi atau institusi (pranata) sosial. Peneliti menggunakan teknik pengambilan sampling yang menggunakan teknik purposive sampling.

Dalam hal ini peneliti membagi dua informan sebagai sumber data dalam penelitian yaitu divisi Public Relations itu sendiri sebagai seseorang yang mengetahui jelas mengenai informasi data dan seorang karyawan yang mengikuti kegiatan yang diteliti oleh penelioti dalam penelitian.


(20)

Tabel 1.1 Informan

No Nama Jabatan

1 Andri Hardiansyah Divisi Public Relations

2 Wikki Faizal Divisi TRD (Technology Research Development)

Sumber : Public Relations Parijz Van Java Televisi tahun 2011

1.8 Metode Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan yaitu metode deskriptif denagn pendekatan kualitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau krakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. (Rakhmat, 1991 : 24)

Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

Menurut Jalaludin Rakhmat Penelitian deskriptif bertujuan untuk:

1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada

2. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi atau praktek-praktek yang berlaku

3. Membuat perbandingan dan evaluasi

4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan dating. (Rakhmat, 1997 : 24)


(21)

19

Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu hanya menggambarkan fenomena yang terjadi dari objek yang di teliti, dalam hal ini adalah Peranan public realtions Parijz Van Java Televisi Bandung dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya. Penelitan ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan untuk membangun pernyataan pengetahuan berdasarkan perspektif-konstruktif (misalnya, makna-makna yang bersumber dari pengalaman individu, nilai-nilai sosial dan sejarah, dengan tujuan untuk membangun teori atau pola pengetahuan tertentu), atau berdasarkan perspektif partisipatori (Cresswell)

1.9 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data 1.9.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara yaitu Tanya jawab langsung untu pencarian dan pengumpulan data dan informasi kepada semua pihak yang ada kaitannya dengan proses penelitian. Wawancara menurut Moh. Nazir dalam buku Metode Penelitiannya, menyatakan :

“Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan wawancara”. (Nazir,


(22)

1999). Wawancara dilakukan pada karyawan Parijz Van Java Televisi Bandung yang berjumlah dua orang yaitu divisi public relations dan divisi Technology Research Development.

2. Studi Pustaka

Dalam studi pustaka ini, penulis menganut system kepustakaan terbuka dimana dengan mengumpulkan data atau keterangan melalui bahan bacaan mengenai masalah yang diteliti. Dengan teknik kepustakaan ini diharapkan mendapat dukungan teori dalam pembahasan masalah, yaitu dengan mengutip pendapat-pendapat para ahli, hal ini diharapkan akan memperjelas dan memperkuat pembahasan yang akan diuraikan.

3. Internet Searching

Peneliti juga menggunakan internet searching untuk melengkapi sebagai referensi dalam tugas akhir ini.

Internet Searching memiliki pengertian yaitu “ Suatu pencarian data melalui website guna melengkapi data penelitian yang saling terhubung ke seluruh dunia dan merupakan sumber daya informasi suatu database atau perpustakaan multimedia yang sangat besar dan lengkap”. ( Lani Sidharta, 1996,10 )

1.9.2 Teknik Analisis Data

Menurut Moleong (2007 : 280) analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja. Analisis kualitatif pada dasarnya mempergunakan pemikiran logis,


(23)

21

analisis dengan logika, dengan induksi, deduksi, analogi, dan komparasi (amirin, 2000). Data kualitatif merupakan sumber dari deskripsi yang luas dan berlandaskan kokoh, serta memuat penjelasan tentang proses-proses yang terjadi dalam lingkup setempat. Dengan data kualitatif kita dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab akibatdalam lingkup penelitian. Data kualitatif dapat membimbing peneliti untuk memperoleh temuan yang tak terduga sebelumnya serta untuk membentuk kerangka teori baru. Data kualitatif membantu peneliti untuk melangkah lebih jauh dari kerangka kerja awal (Miles, 1992)

Dalam penelitian tindakan dengan pendekatan kualitatif, data yang muncul lebih banyak berwujud kata-kata, bukan rangkaian angka. Data kualitatif dikumpulkan dalam berbagai cara misalnya; observasi, wawancara, intisari dokumen, rekaman kemudian diproses melalui pencatatan, pengetikan, dan penyuntingan selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Karena penelitian ini merupakan kualitatif, sehingga pada tahap penganalisaan data, peneliti dituntut untuk mampu memberikan makna pada data yang telah diperoleh.

1. Data yang dihasilkan adalah data yang didapat pada saat melakukan wawancara yakni data yang dapat dikumpulkan dan diolah.

2. Klasifikasi data, yaitu proses penelitian. Pemusatan penelitian pada penyederhanaan data mentah dari catatan lapngan atau penelitian, membuat ringkasan, kualifikasi jawaban atau informan penelitian.


(24)

Klasifikasi data ini digunakan agar peneliti benar-benar memilih data-data yang dianggap valid.

3. Proses akhir analisis data dan pembahasan yang didasarkan pada rujukan sebagai teori yang duigunakan dimana didalamnya ditentukan suatu kepastian mengenai aspek teori dan kesesuaian dengan fakta hasil penelitian dilapangan.

1.10 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.10.1 Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian dilaksanakan di Alamat : PJTV OFFICE yang berada di BEE Mall (Bandung E-letronical Mall) Blok A Lantai 1 Jl. Naripan No.89 Bandung.

Telp. : (022) 84467740 Fax : (022) 84467741

1.10.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan, dimulai dari bulan februari hingga bulan juli tahun 2011..

Waktu kegiatan penelitian, mulai dari studi pendahuluan sampai dengan pembuatan tugas akhir.


(25)

23

Tabel 1.2 Waktu Penelitian

No. Kegiatan

Waktu Penjualan

Februari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Tahap Persiapan

Studi Pendahuluan Pengajuan Judul Persetujuan Judul Wawancara

2. Tahap Pelaksanaan

Pengajuan Bab I Pengajuan Bab II Pengajuan Bab III Pengumpulan Data Penulisan Laporan Bimbingan

3. Tahap Analisa Data

Pengolahan dan Analisa Data Pengajuan Bab IV

Menympulkan Hasil Penelitian Pengajuan Bab V

4. Tahap Pengujian

Pendaftaran Sidang Sidang Tugas Akhir Wisuda

Sumber : Data Penelitian 2011

1.11 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan terdiri atas latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, pertanyaan penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data, subjek penelitian dan informan penelitian, lokasi dan waktu penelitian.


(26)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan mengenai tinjauan tentang humas, tinjauan tentang peranan, tinjauan tentang penerangan, tinjauan tentang pesan, tinjauan tentang kegiatan.

BAB III OBJEK PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang sejarah lembaga, visi dan misi, tugas pokok dan fungsi, logo perusahaan, moto perusahaan, serta struktur organisasi perusahaan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang terdiri dari deskripsi informan, deskripsi hasil penelitian dan pembahasan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Terdiri dari kesimpulan hasil penelitian maupun jawaban atas identifikasi yang telah ditentukan di awal dan juga saran yang di tujukan pada dua pihak, yaitu pemanfaatan penelitian dan kepada peneliti.


(27)

25 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Public Relations 2.1.1 Definisi Public Relations

Definisi pertama dari Cutlip, Center dan Broom dalam bukunya Effective Public Relations yang menyatakan bahwa:

“Public Relations is the management function which evaluates public attitudes, identifies the policies and procedures of an individual or an organizational with the public interest, and plans and executes a program of action to earn public understanding and acceptance” (Cutlip, Center & Broom, 1985:3).

Dari definisi diatas public relations memiliki kedudukan yang strategis untuk menciptakan pengertian dan memperoleh dukungan publik melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi kebijakan untuk kepentingan publik. Lain halnya dengan definisi dari Frank Jefkins (1996) yang menyatakan bahwa humas adalah “sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi terencana, baik itu kedalam maupun keluar Dari definisi Frank Jefkins ini mencakup tujuan PR yang lebih luas, tidak hanya terbatas saling pengertian saja, namun melainkan juga berbagai tujuan spesifik yang berkaitan dengan saling pengertian itu.

Tujuan-tujuan lain itu biasanya adalah penanggulangan masalah-masalah komunikasi yang memerlukan perubahan tertentu, misalnya perubahan yang negatif menjadi positif. Dari definisi ini juga didapat bahwa


(28)

PR dalam melaksanakan tujuannya harus berdasarkan metode manajemen berdasarkan tujuan. Dalam mengejar tujuannya PR harus mengukur semua yang telah diperoleh melalui teknik-teknik riset tertentu.

PR juga membantu organisasi untuk mengantisipasi dan merespon persepsi dan opini, merespon nilai dan gaya hidup yang baru, merespon pergeseran di antara direktorat dan di dalam lembaga legislatif, dan merespon perubahan-perubahan lain yang terjadi dalam lingkungan karena tanpa PR yang efektif, organisasi akan cenderung menjadi tidak peka terhadap perubahan yang terjadi di sekitarnya dan menjadi tidak peduli dengan lingkungannya (Cutlip, Center, dan Broom, 2006 : 29)

Definisi Public Relations oleh Frank Jefkins mengemukakan bahwa Public Relations merupakan keseluruhan bentuk komunikasi yang terencana, baik itu keluar maupun kedalam, yakni antara suatu organisasi dengan publiknya dalam rangka mencapai tujuan yang spesifik atas dasar adanya saling penegertian.

Definisi sederhana dari Philip Lesly seperti yang dikutip oleh Leonald Mogel (1993 : 7), PR is a management function as helping an organization (or group) and its publics adapt mutually to each other. Proses tersebut bertujuan agar perusahaan atau organisasi tersebut dapat menjalin hubungan baik dengan publicnya. Public ini yang nantinya akan menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan dari perusahaan tersebut (Kasali, 2003 : 63).

Selain membantu perusahaan dalam mengantisipasi dan merespon perubahan – perubahan yang terjadi di sekitar perusahaan tersebut, menurut


(29)

27

Leonard Mogel (1993 : 18), PR mempunyai beberapa komponen penting, yaitu :media relations, publications, employee relations, speechwriting, issues communications, public affairs and lobbying, crisis communications, corporate advertising, entertainment PR, advocacy PR, personal PR, financial PR, personal PR, image building, strategic corporate PR and integrated communications, corporate contributions and public service, dan community relations.

Dengan adanya komponen terakhir di atas dari Public Relations, fungsi PR yang dapat diterapkan dalam sebuah organisasi atau perusahaan adalah membantu organisasi atau perusahaan tersebut untuk menjalin komunikasi yang efektif dengan komunitasnya. Selain itu didukung dengan pendapat Rex F. Harlow seperti yang dikutip oleh Cutlip, Center, dan Broom (2006 : 5) yang menyatakan bahwa Public Relations merupakan fungsi manajemen tertentu yang membantu membangun dan menjaga lini komunikasi, pemahaman bersama, penerimaan mutual dan kerja sama antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya.

Public adalah kelompok atau orang – orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik secara internal, maupun eksternal (Jefkins, 1996; 71). Pengertian public yang dikemukakan oleh Jefkins di atas merupakan pokok tujuan dari Public Relations itu sendiri adalah mengembangkan goodwill dan memperoleh opini public yang favorable atau menciptakan kerja sama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan berbagai publik, kegiatan Public Relations harus dikerahkan ke dalam


(30)

(internal) dan keluar (eksternal). Dan pernyataan tersebut sesuai dengan pengertian Public Relations itu sendiri yaitu :

“Sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara sesuatu organisasi dengan semua khalayak dalam rangka mencapai tujuan – tujuan yang spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian”(Jefkins, 1996; 9)

Publik dalam sebuah perusahaan merupakan setiap kelompok yang berada di dalam, maupun di luar perusahaan, yang mempunyai peran untuk menentukan keberhasilan perusahaan. Para pihak ini menurut Wheelen dan Hunger, seperti yang dikutip Yosal Iriantara (1995 : 61) adalah kelompok – kelompok yang berkepentingan dengan aktivitas organisasi, dan lantaran berkepentingan, maka kelompok – kelompok tersebut mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pencapaian tujuan perusahaan

Oleh karena itu di antara organisasi dan publik ini sebaiknya terjadi hubungan yang saling mempengaruhi, sehingga terjadinya perubahan pada salah satu pihak akan mendorong terjadinya perubahan pada pihak yang lain (Kasali, 1994 : 63).

Public yang dimaksud di sini adalah a group of people who share a common problem or goal and recognize their common interest (Baskin, Aronoff, and Lattimore, 1997: 11), atau yang juga dapat disebut sebagai stakeholders perusahaan. The Institute of Public Relations, seperti yang dikutip oleh M. E. K. Munshi (1995:16) mendefinisikan publik sebagai, “certain specific group of people who form subdivisions within the community or general public.”


(31)

29

M. E. K. Munshi (1995 : 16 – 17) mengelompokkan publik dalam 8 kelompok, yaitu : community, potential staff, present staff, suppliers or services and materials, investors, distributors, consumers and users, and opinion leaders. Dengan adanya beberapa publik ini, maka perusahaan perlu menjalin hubungan baik dengan setiap publiknya. Menurut Kasali (2003 : 65), setiap perusahaan perlu membina hubungan baik dengan setiap media karena setiap perusahaan yang tumbuh dan berkembang di dalam suatu masyarakat akan selalu menghadapi tekanan, baik yang berasal dari luar perusahaan itu sendiri, maupun yang berasal dari dalam.

Aktivitas Public Relations sehari-hari adalah menyelenggaraka komunikasi timbal balik (two way traffic) antara pihak lembaga dan pihak publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan-kegiatan demi kemajuan lembaga atau citra positif lembaga bersangkutan

2.1.2 Internal Public Relations

Publik internal humas adalah salah satu bentuk dari PR yang menitik beratkan ke dalam perusahaan itu. Istilah ke “dalam” maksudnya, publik tersebut berlaku kepada hubungan publik yang ada didalam instansi atau perusahaan.

Publik internal mempunyai tugas menjalin hubungan baik dan harmonis antara manajemen perusahaan dengan karyawannya. Menurut Griswold, “mencapai karyawan yang mempunyai kegairahan kerja adalah tujuan internal publik” (Abdulrachman, 1993;34). Seperti :


(32)

1. Hubungan dengan karyawan (Employe Relations). 2. Hubungan manusiawi (Human Relations).

3. Hubungan dengan buruh (Labour Relations). 4. Hubungan dengan pemegang saham (Stockholder). 2.1.3 Eksternal Public Relations

Eksternal Public Relations bertugas untuk membina hubungan dengan orang – orang di luar perusahaan dan juga harus dapat menciptakan citra positif perusahaan. Publik eksternal terbagi kepada beberapa bentuk, yaitu :

1. Hubungan dengan pres (Press Relations). 2. Hubungan dengan Media

3. Hubungan dengan pelanggan (Coustemer Relations). 4. Hubungan dengan masyarakat (Community Relations).

Bagi suatu perusahaan, hubungan dengan publik eksternal merupakan suatu keharusan dalam usahanya untuk :

1. Memperluas langganan. 2. Memperkenalkan produk.

3. Mencari modal dan hubungan baik.

4. Memperbaiki hubungan dengan serikat – serikat buruh, mencegah pemogokan dan mempertahankan karyawan yang cakap, efektif, dan produktif dalam kerjanya.

5. Mencegah persoalan – persoalan yang sedang dihadapi.

Berdasarkan hal – hal yang telah disebutkan di atas, tugas penting humas eksternal adalah mengadakan komunikasi yang efektif, yang bersifat


(33)

31

informatif dan persuasif yang ditujukan kepada publik di luar preusahaan atau publik eksternal (Abdurachman, 1995; 38).

Perhatian yang besar terhadap kepentingan publik dan bertindak sesuai dengan kepentingan mereka akan membangkitkan simpati dan salah satu tugas PR adalah memikirkan serta memperhatikan kepentingan publiknya.

Tujuan yang ingin dicapai dalam eksternal relations adalah untuk memperoleh dukungan, kepentingan kepercayaan, serta menciptakan kesediaan kerja sama dari pihk luar.

Terciptanya opini public yang favorable terhadap suatu organisasi merupakan suatu awal dari kerja Public Relations, dan semua angggota organisasi harus dapat menjaga serta meningkatkan citra positif perusahaan maupun opini publik mengenai perusahaa yang sudah terbetuk dengan baik sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan.

Dengan sudah terbentuknya opini publik yang baik dan publik luar yang menaruh simpati pada suatu organisasi maupun perusahaan, kerjasama pun akan berjalan karena kerjasama itu sudah didasari oleh kepercayaan dan saling mendukung satu sama lainnya.

2.1.4 Tujuan Public Relation

Menurut Rosady Ruslan (2001,246) tujuan public relation adalah sebagai berikut:

a. Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.


(34)

b. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.

c. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation. d. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek. e. Mendukung bauran pemasaran.

Jefkins (2003:54) mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan public relation sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan. b. Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.

c. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.

d. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru.

e. Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.

f. Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.


(35)

33

g. Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.

h. Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.

i. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain.

j. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.

k. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.

l. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.

m. Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.

n. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.

Secara keseluruhan tujuan dari public relation adalah untuk menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan (Mulyana, 2007).


(36)

Tujuan Public Relations yang dikemukakan Charles S Steinberg dan Lesly sejalan dengan pengertian Public Relations yang dikemukakan oleh Yosal Irintara.

“Public Relations adalah proses komunikasi maupun sebagian kegiatan yang dijalankan organisasi. Sebagai proses komunikasi, PR merupakan kegiatan yang terorganisir dan bertujuan sehingga bisa dibedakan dengan kegiatan komunikasi yang dilakukan begitu saja dan tidak memiliki yang jelas. Sedangkan sebagai kegiatan, PR bertujuan untuk membantu Publik memahami organisasi dan produk organisasi tersebut”. (Iriantara, Yosal, 2004; 06)”.

2.1.5 Fungsi Public Relation

Kegiatan Humas sebenarnya tidak selalu dilaksanakan oleh humas aja yang terpenting adalah fungsi humas, yaitu untuk membina hubungan yang harmonis antara perusahaan, terutama dengan public internalnya.

Menurut Cuplip dan Carter serta Canfield, fungsi humas adalah :. 1. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan

public baik publik internal maupun public eksternal.

2. Menunjang kegiatan manajemem dalam mencapai tujuan organisasi.

3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyebarkan opini public kepada organisasi.

4. Melayani publik dan menasihati organisasi demi kepentingan umum.

(Suhandang, Kustadi, 2004;236)

Dalam pelaksanaanya, humas harus selalu memperhatikkan kepentingan masyarakat secara keseluruhan, baik yang berada di lingkungan sekitar perusahaan maupun yang berada di luar lingkungan perusahaan, serta menyesuaikan kepentingan perusahaan dengan kebutuhan masyarakatnya sehingga mendapatkan dukungan dan pengertian dari masyarakat tersebut.


(37)

35

Fungsi humas dilakukan ke dalam (internal) maupun ke luar (eksternal), selain dilakukan kepada pimpinan perusahaan, juga melakukan publikasi dan promosi kepada publik eksternalnya sehingga perusahaan disukai oleh publiknya. Hal tersebut sesuai dengan pengertian humas menurut Kasali yaitu : Public Relations adalah seni untuk membuat perusahaan disukai dan dihormati oleh para karyawan, Konsumen, dan para penyalur. 2.1.6 Tugas Public Relation

Tugas-tugas Inti Seorang Public Relation, berikut beberapa job description PR yang disebut juga sebagai “nature of work”:

1. Reputasi, keberuntungan, bahkan eksistensi lanjutan dari sebuah perusahaan, dapat bergantung dari keberhasilan PR menafsirkan target publik untuk mendukung tujuan dan kebijakan dari perusahaan yang bersangkutan. Seorang PR spesialis menyajikan hal tersebut sebagaimana halnya seorang penasihat dalam bidang bisnis, asosiasi non-profit, universitas, rumah sakit dan organisasi lain. Selain itu, mereka juga membangun dan memelihara hubungan positif dengan publik.

2. Seorang PR mengurus fungsi-fungsi organisasi, seperti menghadapi media, komunitas dan konsumen. Dalam hubungannya dengan pemerintah, mereka mengurus kampanye politik, representasi para interest-group, sebagai conflict-mediation, atau mengurus hubungan antara perusahaan tempat mereka bekerja dengan para investor. Seorang PR tidak hanya berfungsi untuk “mengatakan sejarah


(38)

organisasi”, tapi mereka juga dituntut untuk mengerti tingkah-laku dan memperhatikan konsumen, karyawan dan kelompok lain yang juga merupakan bagian dari deskripsi kerjanya.

2.1.7 Tugas Public Relations

Tugas public relations sehari-hari adalah sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui tampilan visual kepada publik. 2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat

umum (publik).

3. Memperbaiki citra atau image organisasi.

4. Tanggung jawab sosial, dimana Public Relations merupakan instrumen untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut.

5. Melaksanakan komunikasi persuasif yang timbal balik kepada publik. 2.1.8 Kegiatan Public Relations

Kegiatan Public Relations adalah kegiatan yang ditujukan untuk publiknya. Berdasarkan jenis publiknya kegiatan Public Relations terbagi menjadi dua yaitu :

1. Internal Public Relations.

Kegiatan Internal Public Relations merupakan kegiatan yang ditujukan untuk publik internal organisasi/perusahaan. Publik internal adalah keseluruhan elemen yang berpengaruh secara langsung dalam


(39)

37

keberhasilan perusahaan, seperti karyawan, manajer, supervisor, pemegang saham, dewan direksi perusahaan dan sebagainya

Melalui kegiatan Internal Public Relations diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik internal dari organisasi/perusahaan. Dengan hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan maka akan tercipta iklim kerja yang baik. Dengan begitu kegiatan operasional perusahaan akan berjalan dengan lancar.

Kegiatan hubungan internal yang dilakukan oleh seorang Public Relations Officers antara lain :

a. Hubungan dengan karyawan (employee relations)

Seorang PR harus mampu berkomunikasi dengan segala lapisan karyawan baik secara formal maupun informal untuk mengetahui kritik dan saran mereka sehingga bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dalam organisasi/perusahaan. Seorang PR harus mampu menjembatani komunikasi antara pimpinan dan karyawan. Karena dengan diadakan program employee relations diharapkan akan menimbulkan hasil yang positif yaitu karyawan merasa dihargai dan diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Sehingga dapat menciptakan rasa memilki (sense of belonging), motivasi, kreativitas dan ingin mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin.


(40)

b. Hubungan dengan pemegang saham (stockholder relations) Seorang PR juga harus mampu membina hubungan yang baik dengan pemegang saham, serta mampu mengkomunikasikan apa yang terjadi dalam organisasi/perusahaan. Karena sebagai penyandang dana, mereka harus selalu tahu perkembangan perusahaan secara transparan agar dapat meningkatkan kepercayaan mereka terhadap perusahaan. Dengan demikian akan menghilangkan kesalahpahaman dan kecurigaan terhadap perusahaan.

2. Eksternal Public Relations

Kegiatan Eksternal Public Relations ini ditujukan untuk publik eksternal organisasi/perusahaan, yaitu keseluruhan elemen yang berada di luar perusahaan yang tidak berkaitan secara langsung dengan perusahaan, seperti masyarakat sekitar perusahaan, pers, pemerintah, konsumen, pesaing dan lain sebagainya

Melalui kegiatan eksternal ini, diharapkan dapat menciptakan kedekatan dan kepercayaan publik eksternal kepada perusahaan. Dengan begitu maka akan tercipta hubungan yang harmonis antara organisasi/ perusahaan dengan publik eksternalnya, sehingga dapat menimbulkan citra baik atas perusahaan dimata publiknya.

Kegiatan hubungan eksternal yang dilakukan oleh seorang Public Relations Officer, yaitu :


(41)

39

a. Hubungan dengan komunitas (community relations)

Membina hubungan dengan komunitas merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan disekitar perusahaan. Ini juga dapat diartikan sebagai tanda terima kasih perusahaan kepada komunitas. Dengan begitu menunjukan bahwa perusahaan tidak hanya sekedar mengambil keuntungan dari mereka, melainkan ikut peduli dan mau berbagi apa yang diperoleh perusahaan dari lingkungan yang merupakan milik bersama. Hubungan dengan komunitas ini seringkali diwujudkan dalam program Corporate Social Responsibility.

b. Hubungan dengan pelanggan (costumer relations)

Membina hubungan baik dengan pelanggan, dilakukan agar dapat meningkatkan loyalitas dan kepercayaan pelanggan terhadap produk dan perusahaan itu sendiri. Menurut Seitel (2001:455) tujuan hubungan konsumen antara lain :

(1) mempertahankan pelanggan lama, (2) menarik pelanggan baru,

(3) memasarkan/memperkenalkan produk atau jasa baru, (4) memudahkan penanganan keluhan pelanggan

(5) mengurangi biaya. Costumer relations dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain plant tour, iklan, film, pameran, publisitas, brosur, dan special events.


(42)

c. Hubungan dengan media massa dan pers (media & press relations)

Hubungan dengan media dan pers merupakan sebagai alat, pendukung atau media kerja sama untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai kegiatan program kerja atau untuk kelancaran aktivitas komunikasi humas dengan pihak publik. Dengan hubungan baik dengan media dan pers, perusahaan bisa mengontrol, mencegah, dan meminimalisir pemberitaan-pemberitaan negatif atau salah tentang perusahaan di media massa. Hubungan dengan pers dapat dilakukan melalui kontak formal dan kontak informal. Bentuk hubungan melalui kontak formal antara lain konfrensi pers, wisata pers (press tour), taklimat pers (press briefing), dan resepsi pers. Sedangkan bentuk hubungan melalui kontak informal antara lain keterangan pers, wawancara pers, dan jumpa pers (press gathering).

d. Hubungan dengan pemerintah (government relations)

Hubungan yang baik dengan pemerintah bisa memudahkan perusahaan dalam menyesuaikan kebijakan yang akan diambil dengan kebijakan-kebijakan pemerintah, sehingga kebijakan tersebut terwujud sesuai dengan aturan pemerintah dan tidak melanggar hukum.


(43)

41

2.2 Tinjauan Tentang Internal Public Relation 2.2.1 Definisi Public Relation Internal

Pada dasarnya humas internal (internal Public Relations) itu mempunyai andil yang sama pentingnya dengan humas eksternal. Sebagai suatu gambaran, jika yang menjadi ukurannya itu adalah uang mak humas internal mampu memberi kontribusi profitabilitas perusahaan yang sama besarnya dengan yang diberikan oleh humas eksternal.

Humas internal atau dalam istilah perhumasan sering disebut dengan istilah komunikasi pegawai telah berkembang begitu pesat sehingga pada saat ini wahananya tidak hanya sebatas pada jurnal internal saja, melainkan sebagai kegiatan sampingan untuk pertanda bahwa pihak manajemen senantiasa memberi perhatian kepada segenap jajaran perusahaan atau organisasi.

Pemikiran bahwa wujud komunikasi dalam jurnal internal selalu dikatakan sebagai komunikasi ke bawah, artinya hanya berisi pesan dan instruksi dari atasan kepada bawahan saja itu ternyata sudah ketinggalan. Jurnal internal kini makin bersifat independent, dimana setiap para pembaca diundang untuk menyampaikan pendapatnya secara jujur meskipun berupa kecaman terhadap organisasi atau perusahaan itu sendiri. Hal ini disebabkan dengan adanya ketentuan hukum yang mengharuskan pihak manajemen untuk lebih bersifat terbuka dan informatif kepada semua pegawainya. Ketentuan tersebut diberlakukan salah satunya disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa sebagian besar terjadinya kasus pemogokan dan unjuk rasa para pegawai


(44)

bersumber dari desus-desus yang berkembang sebagai akibat dari ketertutupan pihak manajemen.

2.2.2 Tujuan dan Kegiatan Public Relations Internal

Target kegiatan PR dalam konteks ini adalah menjaga suasana diantara para karyawan di dalam badan atau perusahaan. Bagaimana menciptakan komunikasi efektif, keserasian hubungan antara pimpinan dan bawahan, baik secara horisontal maupun vertikal, sehingga dapat memperkuat tim kerja perusahaan.

Tiap anggota dari badan atau perusahaan itu, dari tingkat pimpinan sampai pesuruh, merupakan Public Relations Officer yang tidak resmi. Dimana segala perilaku mereka mendapat sorotan dari publik dan dapat mempengaruhi nama baik perusahaan. Keluarga karyawan juga mempunyai andil besar dalam menciptakan hubungan baik. Karena ketentraman keluarga akan berpengaruh pada ketentraman bekerja pegawai. Usaha yang bisa ditempuh Internal Public Relations yaitu :

a. Pengumuman-pengumuman, mengumumkan program kerja serta hasil-hasil yang telah atau masih harus dicapai perusahaan. Biasanya bersifat insidental seperti rapat kerja.

b. Buku pegangan pegawai, memuat program kerja secara rinci, tujuan perusahaan serta hak dan kewajiban pimpinan dan karyawan.

c. Kontak pribadi, menciptakan komunikasi yang akrab antara pimpinan dengan bawahan dan bawahan dengan bawahan.


(45)

43

d. Pertemuan-pertemuan berkala, dimana pimpinan dan karyawan bisa saling berbagi tentang kegiatan kerja dan mencari solusi atas kendala-kendala yang dihadapi dan mengemukakan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai.

e. Kotak suara, menampung pendapat karyawan yang tidak berani mengemukakannya secara terbuka. Sehingga segala keputusan pimpinan bisa obyektif.

f. Laporan kepada pemegang saham, pertemuan antara pimpinan perusahaan dan pemegang saham untuk pertanggungjawaban dalam bidang keuangan. Sehingga para pemegang saham tetap menaruh kepercayaan karena merasa ikut serta membina perusahaan dan mengetahui kegunaan uangnya.

g. Hiburan dan darmawisata, untuk meredakan ketegangan selama bekerja dan memupuk keakraban serta setia kawan.

h. Olahraga, penyaluran minat dan bakat yang bersifat rekreasi seperti olahraga dengan membentuk tim-tim, akan mampu menggugah para pegawai untuk lebih mencintai perusahaannya dan bekerja lebih baik. Hal tersebut sebagai imbalan diperhatikannya minat mereka. Selain itu juga bisa sebagai alat promosi dan menambah publik ekstern bagi perusahaan melalui pertandingan persahabatan misalnya.

i. Study tour dan pelatihan, untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan para pegawai.


(46)

j. Hadiah-hadiah dan penghargaan, memotivasi pegawai yang mendapat penghargaan untuk mempertahankannya dan memotivasi pegawai yang lain untuk bekerja lebih baik.

k. Klinik dan apotek kesehatan, perusahaan hendaknya dilengkapi klinik atau apotek kesehatan untuk kesejahteraan karyawannya. Selain untuk karyawan dan keluarga, bisa juga dikembangkan untuk umum sehingga menambah keuntungan tersendiri bagi perusahaan.

l. Tempat-tempat ibadah, untuk membangun moral dan mental yang baik pada karyawan.

m. Tempat-tempat pendidikan, pendidikan untuk keluarga karyawan sangat penting sebagai bentuk perhatian dari perusahaan.

Internal Public Relations juga harus melakukan upaya-upaya untuk dapat memecahkan permasalahan dalam lingkungan intern perusahaan, seperti bagaimana memelihara hubungan baik antara pimpinan dengan bawahan serta antara buruh dengan pegawainya dengan rekan-rekan sekerja, mempertinggi produktivitas sumber daya manusia (SDM) dalam perusahaan, menggerakkan para pegawai agar memberikan pelayanan maksimal kepada publik, mengadakan komunikasi teratur dan tepat guna dalam perusahaan secara vertikal dan horisontal, mempertinggi kecakapan dan pengetahuan SDM perusahaan, memberikan hiburan dan kesempatan bersantai bagi pegawai, meningkatkan kebersihan, ketertiban, serta keindahan perusahaan dan lingkungannya, mengintegrasikan keluarga pegawai ke dalam kehidupan


(47)

45

perusahaan, memelihara kesejahteraan pegawai atas usaha sendiri. Dalam hal pelaksanaan tergantung pada besar kecil perusahaan serta skala prioritas.

2.3 Tinjauan Tentang Get Togethers 2.3.1 Definisi Get Togethers

Dalam handout matakuliah Dasar-dasar Public Relations Dra. Nuri Siti Nurachmah Kegiatan Get Togethers adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka membentuk keterikantan diantara seluruh public internal, dalam hal ini public internal yang dimaksud adalah karayawan. Biasanya pada kegiatan get togethers public relations perusahaan lah yang berperan penting. Seluruh program dan perencanaan dibuat matang oleh divisi Public Relations.

Berbeda dengan definisi kegiatan Get Togethers pada umumnya, pada stasiun telvisi Parijz Van Java Televisi Bandung memiliki pengertian Get Togethers tersendiri yakni menurut Public relations Parijz Van Java Televisi Bandung bapak Andri Hardiansyah Get Togeters merupakan kegiatan dimana dilakukannya pemanfaatan waktu yang baik dalam kegiatan meningkatkan produktifitas karyawan guna mencipaakan hubungan yang lebih kompak dan dekat antara seluruh public internal perusahaan dengan menyisipkan kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung terciptanya timbal balik yang baik antara karyawan dan perusahaan.

Dalam kegiatan ini tidak hanya karyawan yang ikut serta akan tetapi atasan pun harus ikut serta pada kegiatan ini. Get togethers seperti bisa dilihat


(48)

dalam maknanya, bersama. Kebersamaan dapat dijalin apabila adanya peluang yang baik bagi karyawan dan atasan perusahaan. Macam-macam kegiatan Get Togethers yaitu Out Bond pada pada alam terbuka, program rekreasi seluruh karyawan dan lain-lain.

2.3.2 Fungsi dan Tujuan Get Togethers

Kegiatan get togethers ini sangat penting untuk semua perusahaan. Dalam kegiatan ini partisipasi seluruh karyawan sangat dibutuhkan, dimana seluruh karyawan dapat bekerjasama dalam melakukan kegiatan ini. Fungsi dari kegiatan ini yaitu memepersatukan seluruh karyawan perusahaan, menciptakan kelancaran komunikasi. Tujuan dari kegiatan ini yaitu terciptanya hubungan yang baik antara karyawan dengan karyawan lainnya. saling mengenalnya karyawan antara satu divisi dengan divisi lain, hubungan baik dan keakraban tidak hanya tercipta antar karyawan satu dengan karyawan lainnya tapi antara karyawan dengan atasannya. Disinilah peran seorang Public Relations yaitu menjembatani hubungan yang harmonis antara karyawan dan atasan, sebagi penyalur aspirasi dan insiprasi antar seluruh karyawan dan karyawan dengan atasannya.

2.3.3 Proses Get Togethers

Membuat kegiatan Get Togethers harus dengan persiapan yang matang, kegiatan ini harus bersumber dari ide kreatif Public Relations perusahaan dengan melihat kebutuhan karyawan.


(49)

47

Proses yang dilakukan haruslah matang dan sistematis agar acara dapat terselenggara dengan lancar, awalnya divisi Public Relations melakukan rapat untuk merumuskan kegiatan seperti apa yang akan dilakukan dan tujuan dari diadakannya kegiatan Get Togethers tersebut. setelah itu Public Relations mengundang seluruh divisi untuk ikut serta dalam pemberian ide lebih lanjut mengenai Get Togethers tersebut.

Dalam pertemuan semua divisi diraptkan mengenai lokasi tempat yang akan dituju untuk kegiatan Get Togethers lalu menentukan waktu pelaksanaan serta merancang angaran dana yang dikeluarkan dalam kegiatan Get Togethers tersebut. Semua divisi yang hadir wajib memberikan saran guna mendukung kegiatan Get Togethers tersebut. Setelah keputusan didapat dan kegiatan telah tersusun baik maka dibuatlah proposal acara yang diajukan kepada pemimpin perusahaan untuk mendapatkan persetujuan kegiatan. Setelah perizinan telah didapat dari pemimpin perusahaan maka Public Relations menjalin komunikasi dengan pihak tempat lokasi yang dituju dan mengurus bagian-bagian yang menjadi tangggung jawab Public Relations. Setelah itu Public Relations mengumukan pada seluruh karyawan perusahaan dengan menggunakan berbagi macam media, media yang digunakan tentunya media internal bisa berupa jurnal internal, mengumukan pada papan pengumuman, menyiarkan pada saluran televisi perusahaan bagi perusahaan yang sudah memiliki saluran televisi perusahaan sendiri, menggunakan selebaran yang diberikan kepada seluruh karyawan dan lain-lain. Maka sudah


(50)

dapat diperkirakan kegiatan Get Togethers dapat berjalan baik karena menggunakan perencanaan yang matang dan penyebaran informasi yang baik.

2.4 Tinjauan Tentang Motivasi 2.4.1 Definisi Motivasi

Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Menurut Woodworth motivasi ialah alasan-alasan atau dorongaan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu untuk mencapai tujuannya.

Menurut Sardiman Am, motivasi adalah Daya penggerak (daya) yang telah menjadi aktif dimana ini akan menjadi aktif apabila kebutuhan untuk mencapai tujuan dirasakan sangat mendesak.

Menurut Dr Singgih Dirgagunarsa Motif adalah dorongan atau kehendak menjadi yang menyebabkan timbulnya semacam kekuatan agar seseorang berbuat atau bertindak, dengan perkataan lain bertingkah laku karena tingkah laku tersebut dilatar belakangi oleh adanya motif, maka disebut: tingkah laku bermotivasi.

Sedangkan menurut WS. Winkel.S.J. MSc ss Motif adalah daya penggerak dari dalam dan dalam subyek untuk melakukan akvitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Motif merupakan suatu kondisi intern/ disposisi (kesiap siagaan).


(51)

49

Menurut Nico Syukur Dister, motivasi adalah Penyebab psikologi yang merupakan sumber serta tujuan dari tindakan dan perbuatan yang dilakukan manusia.

Menurut Mc Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan

Teori Motivasi

Banyak orang yang mencoba menjelaskan bagaimana semua motivasi bekerja. Berikut adalah beberapa diantaranya:

a. Teori Insentif Yaitu teori yang mengatakan bahwa seseorang akan bergerak atau mengambil tindakan karena ada insentif yang akan dia dapatkan. Misalnya, Anda mau bekerja dari pada sampai sore karena Anda tahu bahwa Anda akan mendapatkan intensif berupa gaji. Jika Anda tahu akan mendapatkan penghargaan, maka Anda pun akan bekerja lebih giat lagi. Yang dimaksud insentif bisa tangible atau intangible. Seringkali sebuah pengakuan dan penghargaan, menjadi sebuah motivasi yang besar.

b. Dorongan Bilogis. Termasuk didalamnya dorongan makan dan minum. Saat ada sebuah pemicu atau rangsangan, tubuh kita akan bereaksi. Sebagai contoh, saat kita sedang haus, kita akan lebih haus lagi saat melihat segelas sirup dingin kesukaan Anda. Perut kita akan menjadi lapar saat mencipum bau masakan favorit Anda. Bisa


(52)

dikatakan ini adalah dorongan fitrah atau bawaan kita sejak lahir untuk mempertahankan hidup dan keberlangsungan hidup.

c. Teori Hirarki Kebutuhan Teori ini dikenalkan oleh Maslow sehingga kita mengenal hirarki kebutuhan Maslow. Teori ini menyajikan alasan lebih lengkap dan bertingkat. Mulai dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan kemanan, kebutuhan akan pengakuan sosial, kebutuhan penghargaan, sampai kebutuhan akan aktualisasi diri. d. Takut Kehilangan vs Kepuasan. Teori ini mengatakan bahwa pada

dasarnya ada dua faktor yang memotivasi manusia, yaitu takut kehilangan dan demi kepuasan (terpenuhinya kebutuhan). Takut kehilangan adalah adalah ketakutan akan kehilangan yang sudah dimiliki. Misalnya seseorang yang termotivasi berangkat kerja karena takut kehilangan gaji. Ada juga orang yang giat bekerja demi menjawab sebuah tantangan, dan ini termasuk faktor kepuasan. Konon, faktor takut kehilangan lebih kuat dibanding meraih kepuasan, meskipun pada sebagian orang terjadi sebaliknya.

e. Kejelasan Tujuan Teori ini mengatakan bahwa kita akan bergerak jika kita memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dari teori ini muncul bahwa seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi jika dia memiliki tujuan yang jelas. Sehingga muncullah apa yang disebut dengan Goal Setting (penetapan tujuan)


(53)

51

2.4.2 Tujuan Motivasi

Tujuan motivasi adalah untuk menggerakan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.

2.4.3 Motivasi Kerja Karyawan

Setiap tindakan manusia mempunyai tujuan atau motivasi baik itu disadari maupun tidak disadari. Demikian pula pekerjaan atau kegiatan karyawan mempunyai motivasi misalnya dia mengharapkan gaji atau upah yang layak, kepuasan pribadi dari apa yang dikerjakannya, promosi atau kenaikan jabatan dan lain sebagainya. Karyawan sebagai makhluk sosial dalam bekerja tidak hanya mengejar penghasilan saja tetapi juga mengharapkan selama bekerja dia juga dapat diterima dan dihargai sesama karyawan dan dia pun akan merasa bahagia juga dapat membantu karyawan lain.

Motivasi kerja adalah kemauan kerja suatu karyawan atau pegawai yang timbulnya karena adanya dorongan dari dalam pribadi karyawan yang bersangkutan sebagai hasil integrasi keseluruhan daripada kebutuhan pribadi, pengaruh lingkungan fisik dan pengaruh lingkungan sosial dimana kekuatannya tergantung pada proses pengintegrasian tersebut. Dengan demikian motivasi kerja merupakan gejala kejiwaan yang bersifat dinamis, majemuk dna spesifik untuk masing-masing karyawan. Karena sifatnya tersebut, maka untuk memberikan motivasi yang positif seorang supervisor


(54)

atau pemimpin harus mengetahui dan bersifat peka terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja individu karyawanannya.

Seorang pemimpin haruslah peka terhadap kenyataan adanya hubungan dan pengelompokan dengan karyawan secara informil berdasarkan identifikasi, kualifikasi masing-masing yang tidak dapat dicegah. Selama tujuan daripada kelompok informil itu hanya untuk menyalurkan kebutuhan sosial, hal ini tidak perlu dikhawatirkan bahkan perlu dibina dan dapat diharapkan dan adanya kerja sama serta kekompakan dalam berprestasi kerja sehingga produktifitas kerja dapat diharapkan meningkat. disamping itu pula hal-hal yang bersifat formil seperti struktur organisasi, birokrasi kerja, peraturan-peraturan dibidang kepegawaian jelas mempengaruhi terhadap masing-masing individu yang berbeda dalam kepribadiannya.

Pemimpin hendaknya mengetahui sifat universal manusia biasanya tidak senang diperintah. Karyawan pada dasanya bersedia dengan senang hati jika perintah itu dilakukan dengan cara persuasif dan didasarkan atas kecakapan dan kebanggaan atas keahlian pekerjaan. Karyawan setelah menyelesaikan tugas pekerjaan tentunya menginginkan pemberitahuan atas hasil kerja mereka apa sudah benar atau masih perlu diadakan perbaikan. Penyederhanaan dalam birokrasi misalnya dengan memperpendek arus pekerjaan juga merupakan usaha untuk perbaikan struktrur organisasi yang tentunya akan meningkatkan efisiensi dan motivasi kerja bagi para karyawan.


(55)

53

Adalah penting untuk disadari bahwa faktor manusia berperan penting dalam meningkatkan peran dan motivasi kerja para karyawanannya, dimana orang itu tentu saja adalah sang pemimpin.

Juga perlu ditumbuhkan dedikasi, loyalitas dan semangat memiliki suatu kantor atau perusahaan juga adalah upaya-upaya terkait dengan hal ini.

Dengan era persaingan sekarang, peran manajer atau pemimpin untuk meningkatkan motivasi kerja para karyawannya adalah sesuatu yang sangat esensial dan tidak bisa ditawar-tawar lagi.

2.5 Tinjauan Tentang Peranan

Peranan didalam Kamus Bahasa Indonesia adalah”tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa” (Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002:75).

Menurut Onong Uchana Effendy, dalam kamus komunikasi peranan adalaha suatu yang menjadi bagian atau yang memegang pimpinan secara menonjol dalam suatu peristiwa (Effendy 1986:135). Peranan Public Relations dalam suatu organisasi menurut Dozier & Broom (1995:531) dibagi menjadi 4 kategori, yaitu :

1. Expert Prescribert

Ahli public relation yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu untuk mencari solusi dalam menyelesaikan masalah dengan publiknya (public relationship)


(1)

127

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Diri

Nama : Dian Prasesti

Nama Panggilan : Dian

Lahir : Tangerang, 19 November 1990

Alamat : Jl. Cipedes Atas Gang Bpk. Ujun No. 40 RT 002 RW 02 Kel. Sukarasa Kec. Sukasari Bandung

Telepon : 085793003093

Email : Prasestidian@yahoo.co.id

Agama : Islam

Hobi : Nonton

Jenis Kelamin : Perempuan

Nama Ayah : Piktario Sapari (Alm.) Pekerjaan : -

Nama Ibu : Mas Upen Pekerjaan : Pegawai Swasta


(2)

128

II. Pendidikan Formal

1995-1996 : TK Ibnu Rusyd Tangerang (lulus/berijazah) 1996-2002 : SD Yayasan Binong Permai (lulus/berijazah) 2002-2005 : SMP Negeri 6 Tangerang (lulus/berijazah) 2005-2008 : SMA Negeri 5 Tangerang (lulus/berijazah) 2008-sekarang : Jurusan Public Relation UNIKOM Bandung

III. Pengalaman Organisasi

2003-2007 : Ketua dan anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah IV. Pelatihan

Tahun 2009 : Peserta mentoring agama islam (Bersertifikat) Tahun 2009 : Peserta Workshop pembuatan program TV

(Bersertifikat)

Tahun 2009 : Peserta workshop penyiaran radio (Bersertifikat) Tahun 2009 : Peserta table manner (Bersertifikat)

Tahun 2009 : Peserta pelatihan melejitkan potensi dan pengembangan diri (Bersertifikat)

Tahuin 2008 : Peserta Beauty Class Sari Ayu Martha Tilaar (Bersertifikat)

Tahun 2009 : Study Tour Keprotokoleran Di Istana Kepresidenan Bogor (Bersertifikat)


(3)

vi

KATA PENGANTAR

Bissmillahirrohmanirrohim,

Dengan memanjatkan Puji dan syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir yangyang berjudul ”Peranan Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung melalui Get Togethers Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawannya.

Tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang dialami peneliti dalam mengerjakan Tugas Akhir ini. Namun, peneliti mengharapkan dengan adanya Tugas Akhir ini diharapkan agar lebih menguasai dan memahami mengenai apa yang telah didapat selam perkuliah serta dapat dijadikan sebagai bahan acuan peneliti. Untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini penulis mengharapkan saran, kritik dan masukan kepada penulis, yang tiada lain bertujuan untuk kebaikan bagi penulis di masa yang akan datang serta dapat menyempurnakan penelitian.

Selama penyusunan Tugas Akhir ini, peneliti banyak melibatkan pihak yang mendukung serta membantu selama penyusunan Tugas Akhir dibuat. Melalui kesempatan ini dengan segala kerendahan hati peneliti ingin menyampaikan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua tercinta Alm. Ayahanda Piktario Sapari dan Ibunda Mas Upen yang senantiasa memberikan doa tiada henti kepada peneliti serta senantiasa memberikan semangat dan dukungan baik berupa dukungan moril maupun materil serta pengorbanan demi keberhasilan peneliti


(4)

vii

sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir. Peneliti juga ingin mengucapkan Terimakasih yang sangat khusus untuk ”My Everlasting”, suamiku tercinta Zidni Irham Akhpani yang begitu setia menamani, memberikan masukan, dukunagn dan semangat kepada peneliti selama proses pengerjaan penelitian hingga akhir, terimakasih untuk ananda tersayang yang sangat luar biasa Nisrina Azalia Akhpani yang memilki pengertian begitu besar terhadap peneliti selama melakukan penelitian, dengan tawanya peneliti selalu terdorong untuk harus bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Dan dalam kesempatan ini pula peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih atas semua bimbingan dan bantuannya, kepada :

1. Yth. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Yth. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs. MA selaku Dekan Faultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

3. Yth. Bapak Drs. Manap Solihat M. Si. Selaku ketua Program Studi Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik serta sebagai Dosen wali kelas Public Relations angkatan 2008 yang telah membatu dan memberikan ilmu bermanfaat selama perkuliahan berlangsung.

4. Yth. Sangra Juliano Prakasa, S.IKom selaku pembimbing yang telah memberikan masukan, motivasi, serta koreksi kepadapeneliti dalam menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini.


(5)

viii

5. Staff Dosen Program Studi Public Relations, Ibu Rismawaty S.Sos M. Si, Ibu Melly Maulin S.Sos, M. Si, Ibu Desayu Eka Surya S.Sos, M. Si, Bapak Inggar Prayoga S.IKom, dan staff dosen Public Relations lainnya yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu. Terimakasih atas ilmu dan kesabaran dalam mengajar peneliti selama perkuliahan.

6. Staff sekertaris Progra Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations, Ibu Astri dan Ibu Intan, terimaksih untuk kerjasama dan segala bantuan dalam segala hal yang berhubungan dengan perkuliahan selama perkuliahan hingga sekarang.

7. Stasiun Televisi Parijz Van Java Televisi Bandung yang telah memberiak izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian pada divisi Public relations. 8. Terimakasih kepada Public Relations Parijz van Java Televisi Bandung Bapak

Andri Hardiansyah dan Bapak Wikki Faizal yang telah memberikan informasi dan batuan sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini,.

9. Terimakasih Ibu mertuaku Dewi Rucita dan Kakak iparku Zahara Rizkia Akhpani yang selalu mendoakan dan banyak memberikan motivasi dukungan yang sangat bermanfaat bagi peneliti.

10.Kepada Adikku tersayang Rio Mas Agung dan Putri Apriliani yang menjadi salah satu semangat peneliti untuk bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini.

11.Untuk keluarga besarku pamanku,bibiku,sepupu dan keponakanku di Serang, Tangerang dan Cianjur yang telah memberikan doa dan dukungan kepada peneliti.


(6)

ix

12.Kepada sahabat setiaku Innri Tri Utari, Winda Wulandari, Anne Moerdiany, Lisa Rostika Sari yang selama ini selalu menemani peneliti dalam suka maupun duka. Terimakasih telah menjadi tempat berbagi dan menjadi pengingat. Semua canda, tangis, harapan, doa dan kenangan kita tidak akan pernah terlupakan.

13.Kepada seluruh teman-teman Public Relations UNIKOM angkatan 2007 dan 2008 Nandini, Aniel, Latho, Badrul, Hero, Eko, Aldi, Ucup, Berdhan, Reynold, Rian terimakasih telah mengisi hari-hariku.

14.Kepada seluruh pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu mengucapkan trerimakasih banyak.

Peneliti mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang memberikan bantuan dan dukungan sehingga Tugas Akhir dapat diselesiakkan peneliti dengan baik. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan berguna.

Akhir kata, semoga dukungan yang telah diberikan kepada peneliti senantiasa mendapat limpahan rahmat dan kasih karunia dariNya.

Amin...

Bandung, Agustus 2011