Tahapan Penelitian LAPORAN KERJA PRAKTEK RATU INAYAH ILAHI ( FISIKA UNSRI )

 Pipet Tetes, fungsinya untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes.  Furnace, fungsinya sebagai tempat pembakaran.  Crucible, fungsinya untuk menampung senyawa kimia pada proses pemanasan yang menggunakan temperatur yang sangat tinggi.  Saringan ayakan, fungsinya untuk mendapatkan ukuran partikel yang diinginkan.  Tabung Kuarsa, fungsinya sebagai tempat pembakaran sekaligus tempat mengalirnya nitrogen dan Amoniak untuk pembuatan karbon.  Batang besi, fungsinya untuk mengambil karbon didalam Tabung Kuarsa.  Kantong plastik bening, fungsinya sebagai wadah sampel bahan serbuk. 4.2.2 Bahan Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut:  Serat Sabut Kelapa, fungsinya sebagai bahan baku.  Karbon, fungsinya sebagai bahan baku.  Serbuk karbon, fungsinya sebagai bahan baku.  Aquades, fungsinya sebagai pelarut.  Kerosene, fungsinya sebagai bahan bakar.  Alkohol, fungsinya sebagai pengering alat percobaan.  Gas Nitrogen N 2 dan Gas Ammonia NH 3  Larutan HF, fungsinya sebagai pembersih kotoran.

4.3 Tahapan Penelitian

Pada Kerja Praktek ini meliputi berbagai macam tahapan-tahapan adalah sebagai berikut: 4.3.1 Proses pencucian tabung kuarsa Tahapan yang dilakukan untuk mencuci tabung kuarsa adalah sebagai berikut:  Siapkan larutan HF, sunlight, pasir, batang penggosok.  Bersihkan tabung kuarsa bagian dalam dengan menggunakan air, pasir dan larutan HF dengan memakai batang penggosok.  Setelah itu tambahkan sunlight kemudian gosok kembali, lalu bilas dengan air.  Kemudian keringkan tabung kuarsa dengan menggunakan alkohol dan kaintissu. Lapoan Kerja Praktek Page 25 4.3.2 Proses karbonisasi dan pemanasan Tahapan-tahapan yang dilakukan meliputi sebagai berikut:  Memilih serat sabut kelapa yang sudah ada. lalu menghitung massa dengan menggunakan neraca digital kemudian selanjutnya dilakukan pembakaran.  Pada tahap pembakaran terlebih dahulu masukkan tabung kuarsa ke dalam furnace, lalu masukkan serat sabut kelapa ke dalam tabung kuarsa.  Lalu cek nitrogen yang terhubung dengan selang menggunakan air jika air terdapat gelembung lalu masukkan ujung selang ke dalam tabung kuarsa.  Kemudian atur suhu dan lamanya waktu pemanasan pada furnace.  Untuk sampel 1 pirolisis dilakukan pertama-tama dengan mengatur suhu pada suhu ruang, kemudian naikkan suhu sampai 450 C dengan diberi gas nitrogenN 2 dan ketika temperature telah mencapai 450 C ditahan selama 30 menit lalu dinaikkan lagi suhunya sampai 800 C. Pada saat suhu 800 C ditahan selama 0,5 jam dengan diberi gas amoniak NH 3 . Dilakukan perulangan 3kali dengan variasi waktu 0,5jam, 1jam, dan 2jam pada saat suhu 800 C. Kemudian setelah ditahan dengan variasi waktu 0,5jam, 1jam, dan 2jam suhu akan menurun dengan diberi gas nitrogen N 2 .  Untuk sampel 2 pirolisis dilakukan pertama-tama dengan mengatur suhu pada suhu ruang, kemudian naikkan suhu sampai 450 C dengan diberi gas Nitrogen N 2 dan ketika temperature telah mencapai 450 C ditahan selama 30 menit. Kemudian dinaikkan lagi suhunya sampai 800 C dengan diberi gas amoniak NH 3 pada saat suhu 800 C ditahan selama 0,5 jam. Dilakukan perulangan 3kali dengan variasi waktu 0,5jam, 1jam, dan 2jam pada saat suhu 800 C. Kemudian setelah ditahan dengan variasi waktu 0,5jam, 1jam, dan 2jam suhu akan menurun dengan diberi gas nitrogen N 2 . 4.3.3 Karakterisasi Sampel karbon yang telah berbentuk serbuk kemudian dikarakterisasi. Karakterisasi yang dilakukan yaitu karakterisasi sifat fisis. Untuk karakterisasi sifat fisis meliputi pengukuran densitas. Caranya dengan melakukan pengukuran terhadap massa dan melakukan perhitungan dengan metode Archimedes.

4.4 Alur Penelitian