73
b. Consumer Insight
Konsumen sangat senang bermain, tertarik dengan hal yang belum pernah dia ketahui sebelumnya. Tetapi dia kurang tertarik dengan buku pelajaran yang
sebagian besar hanya terdapat tulisan saja. Dari hasil story telling yang sudah dilakukan kepada target audien dapat disimpulkan bahwa target audien adalah
seseorang yang selalu ingin tahu. Dilihat dari kesehariannya yang senang bermain game, menunjukkan dia ingin sekali memecahkan permasalahan yang ada di game
tersebut. Selain itu menunjukkan dia sangat berempati dengan lingkungannya seperti bermain dengan kucing kesayangannya, bersepeda dengan teman-
temannya, serta bermain dengan adiknya. Maka perancangan buku visual pengenalan hewan dalam Al-Quran untuk anak usia dini ini akan menjadi media
yang cocok bagi anak usia 3- 6 tahun yaitu sebagai media pembelajaran tentang sains dan agama yang dapat menjadi pendamping belajar oleh anak sebagai target
audien perancangan ini.
c. Point of contact
1. Bangun tidur : kasur, bantal, guling, selimut. 2. Kamar tidur : mainan, lampu, meja, kalender, televisi, lemari, tas,
3. Ruang makan : piring, sendok, garpu, lauk pauk, sayur-sayuran, meja
makan, kursi
4. Sekolah : rak sepatu, sepatu, kelas, buku, poster, tas, botol minum, tepak
makan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
74
4.3. Bagan Konsep
Keyword : Islamic Cheerful Education
Gambar 4.3. Diagram penentuan keyword
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
75
4.3.1 Makna Denotatif
Menurut kamus oxforddictionaries.com, kata islamic memiliki arti dalam bahasa indonesia berarti islam;muslim, suatu keyakinan atau agama. Kemudian
kata cheerful memiliki arti happy and optimistic atau dalam bahasa Indonesia berarti perasaan riang gembira. Kemudian “Education” memiliki arti the process
of receiving or giving systematic instruction, especially at a school or university atau dalam bahasa Indonesia proses mendidik atau mengajarkan sesuatu yang
sistematis.
4.3.2 Makna Konotatif
Makna dari keyword “Islamic Cheerful Education” adalah bahwa melalui
konsep ini, perancangan buku visual pengenalan hewan dalam Al-Quran akan dibuat layaknya sebuah buku untuk anak-anak yang sesuai dengan karakteristik
mereka, ceria dan juga menyenangkan. Makna „ceria dan menyenangkan‟ disini berarti bahwa buku visual
pengenalan hewan dalam Al-Quran Visual yang akan dibuat selain efektif dalam menyampaiakan materi, anak dapat merasa tertarik dan menjadi benar-benar
serasa belajar sambil bermain dengan karakter visual yang disesuaikan dengan karakter anak dan cerita dongeng islami yang disukai anak-anak dengan
melibatkan interaksi mereka dengan buku. Makna kata “Islamic Cheerful Education disini memiliki maksud
bahwa nantinya anak-anak akan belajar dengan ceria dan menyenangkan sesuai menggunakan kaidah agama islam. Gabungan dari keseluruhan kata yang
digunakan sebagai konsep tersebut di atas adalah berarti bahwa buku visual pengenalan hewan dalam Al-Quran akan dibuat sebagai alternatif pembelajaran
antara sains dan agama yang menyenangkan, interaktif, melibatkan motorik anak dengan serangkaian aktivitas pembelajaran di dalam buku, yang dilengkapi materi
pengetahuan tentang kehidupan hewan dibarengi dengan penyampaian cerita dongeng islami tentang hewan tersebut, sehingga dapat menambah wawasan sains
dan agama mereka secara bersamaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
76
4.4. Analisa Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mencari data faktual tentang motivasi persepsi, dan karakteristik dari target audiens buku visual pengenalan hewan menurut Al-
Quran. Narasumber yang diwawancarai adalah seorang guru TK swasta dan seorang pihak dari publisher. Hasil wawancara ini akan memberikan gambaran
visual yang sesuai bagi proses perancangan berikutnya. Berikut sintesa wawancara:
Kesimpulan wawancara Bu anis Faridah Guru TK Semen Gresik
Gambar 4.4.
dokumentasi wawancara Daya tarik anak dalam pembelajaran :
Pembelajaran secara formal dan menggunakan kalimat baku pada anak TK tidak dapat diterapkan, dikarenakan pada usia 3-6 tahun adalah masa
dimana daya tarik anak dalam belajar harus dibarengi dengan bermain. Pada saat anak memasuki usia 3-6 tahun masih belum dapat memilah
mana yang baik dan buruk, sehingga peranan pendamping, seperti peranan guru pada saat di sekolah dan peranan orang tua pada saat di rumah belajar
sangat dibutuhkan untuk perkembangan edukasi anak agar lebih berkualitas. Disitulah pendamping dapat memperhatikan perkembangan
anak dan minat belajar mereka sehingga kebutuhan belajar dapat terpenuhi secara baik sesuai kebutuhan mereka.
Dengan menggunakan metode pembelajaran secara bercerita anak-anak lebih cepat memahami maksud dari bacaan atau pembelajaran yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
77
disampaikan, dengan menceritakan kisah-kisah lampau, cerita-cerita lucu yang menarik, serta dapat juga diselingi bernyanyi agar anak tidak bosan.
Sangat baik bagi anak usia 3-6 tahun memotivasinya untuk semangat belajar seperti membaca buku. Agar tidak cepat bosan buku tersebut
haruslah memiliki warna yang menarik dan cerah, kertasnya tebal dan bagus, dan memiliki cerita yang menarik agar anak selalu tertarik dari
awal hingga akhir cerita. Materi pembelajaran :
Anak lebih menyukai buku 2 dimensi atau 3 dimensi pop up karena disitulah
mereka bisa
berinteraksi dengan
munculnya tokoh-
tokoh,tumbuhan,dan binatang yang mereka sukai pada saat buku tersebut dibuka, adanya interaksi antara anak dan buku sangat penting dimana anak
dapat belajar sambil bermain,sehingga anak tidak merasa digurui. Lebih baik bagi anak untuk sedini mungkin mengajarkan benda atau
situasi yang nyata seperti melalui berkebun dan berinteraksi langsung dengan hewan, dengan penerapan belajar seperti itu anak dapat memiliki
masa depan dengan berpengalaman langsung dan juga belajar sejak dini untuk menyayangi makhluk hidup lain di sekelilingnya.
Pengenalan materi agama sejak dini sangat dibutuhkan anak, mereka dapat belajar saling menghargai antar sesama teman mereka yang beragama lain,
dan juga anak dapat memahami keyakinan dirinya sehingga dapat memenuhi kebutuhan agamanya sendiri.
Pemberian materi pada buku buku visual pengenalan hewan dalam Al- Quran selain mengajarkan edukasi sains, pembelajarnya seperti
mengajarkan kebaikan, mengejarkan saling tolong menolong, dan juga dari segi agama juga mengajarkan kita menyayangi hewan adalah
termasuk kebaikan dan termasuk ciptaan Tuhan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
78
Kesimpulan wawancara Bu Aning Rahmawati Supervisor sahabat sygma di PT SYGMA DAYA INSANI
Teknis Material : Pada anak usia 3-6 tahun buku adalah dengan buku cerita bergambar
memakai font tulisan besar, berisikan cerita atau kisah yang tidak terlalu panjang.
Penggunaan warna cerah yang sesuai dunia anak, memiliki gambar yang menarik dan mencolok, serta sampul atau cover yang menggugah rasa
menarik. Penyampaian buku yang tepat pada anak usia 3-6 tahun :
Penyampaian dengan menggunakan dongeng sangat disukai anak, diimbangi dengan pendamping pada saat menyampaiakan cerita
mengguanakan intonasi keras, mimik yang menjiwai dan menggunakan kata-kata yang jelas.
Penggunaan buku bertemakan religi sangat bisa bagi anak usia 3-6 tahun asalkan dikemas dengan kemasan menarik, dengan menyampaiakan buku
edukasi berunsur religi sangat dapat diterima karena sebagian besar masyarakat indonesia adalah religius.
Buku dapat disebut edukatif apabila kisah atau isi yang diadopsi sesuai dengan keadaan nyata dan tidak menyimpang dari ajaran agama atau sains
sedikitpun baik dari sisi gambar, kata-kata, dan substansi atau isi. Penyampaian yang baik pada saat anak usia 3-6 tahun adalah pada saat
sebelum dan sesudah bangun tidur dengan tetap bertemakan dongeng.
4.5. Analisa Kuisioner