Young Adult Pertimbangan Normatif Kajian tentang illustrasi

13 Sebentuk dengan picture books, namun dilengkapi sedemikian rupa untuk anak usia di akhir 6 hingga 8 tahun. Cerita sederhana dan berisi kurang dari 1.500 kata. Banyak buku dengan karakter ini dicetak ulang dalam bentuk board book untuk melebarkan jangkauan pembacanya.

d. Transition Books

Disebut juga sebagai “chapter books tahap awal”, untuk anak usia 6-9 tahun. Merupakan jembatan penghubung antara jenis picture books dan chapter books. Naskah biasa sebanyak 20 halaman dan dibagi menjadi 2-3 bab.

e. Chapter Books

Untuk usia 7-10 tahun. Terdiri dari naskah setebal 30-50 halaman yang dibagi dalam 3-4 halaman untuk tiap bab. Kisahnya lebih padat dari pada jenis transition books, dan banyak memakai aksi petualangan. Kalimatnya mulai sedikit kompleks, tapi paragraph yang dipakai pendek.

f. Middle Grade

Untuk usia 8-12 tahun, merupakan usia emas anak dalam membaca. Naskahnya berkisar 100-150 halaman, ceritanya mulai kompleks dengan adanya sub-plot dan karakter pendukung yang berperan dalam jalinan cerita, dan tema-temanya cukup modern.

g. Young Adult

Naskahnya antara 130-200 halaman, genre ini untuk usia 12 tahun ke atas. Plot ceritanya bisa cukup kompleks dengan banyak karakter utama, meskipun memiliki satu karakter yang difokuskan. Berkaitan dengan jenis buku bergambar tersebut, serta target pengguna dari perancangan ini, maka studi dibatasi pada jenis buku Picture Books yakni pada usia 3-6 tahun. Berikut beberapa ciri dari Picture Books, yaitu : Untuk usia 3-6 tahun. Ukuran buku kurang lebih 6 inci x 9 inci. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 14 Menggunakan kisah sederhana dan memakai satu karakter utama sebagai alat penyentuh emosi anak. Peranan illustrasi sama besar dengan peranan teks sebagai penyampaian cerita. Tipikal dari genre ini adalah cerita di setiap bab dibuat dengan berpetualang sehingga anak tetap bersemangat dan selalu merasa ingin tau pada awal hingga akhir cerita. 2.2 Kajian Mengenai Kriteria Buku Untuk Anak 2.2.1 Kriteria Secara Fisik Jenis Kertas dan Penjilidan Ketika membaca anak - anak bisa saja membalik tiap halaman buku dengan cukup keras dan tidak jarang pula mereka membawa buku dengan tidak hati-hati, seperti membawa secara sembarangan serta menaruhnya pada tempat- tempat yang rawan sehingga dapat merusak kertas yang ada pada halaman buku. Dengan mempertimbangkan masalah itu maka kertas yang digunakan pun dianjurkan menggunakan kertas dengan gramatur yang cukup tebal karena selain kertas tidak mudah sobek buku akan lebih awettahan lama untuk disimpan. Pencantuman Target Pembaca Pencantuman target pembaca akan lebih mudah sebagai pemilihan buku, tertuju langsung ke target tepat pembaca yaitu anak-anak, atau dengan mudah bagi pendamping yaitu orangtua untuk memilih buku itu dengan lugas yang ditujukan kepada anak. Warna Banyak dijumpai buku yang tidak berwarna atau hanya berwarna di bagian sampul saja, hal ini dapat menjadikan kebosanan pada anak untuk menggali minat bacanya. Pembuatan buku berwarna dari cover beserta isinya membuat anak selalu tertarik melihat bahkan membaca buku karena juga dengan mudah untuk menggali imajinasinya, Niliandari, Ary. Jurnal : Bagaimana Buku Anak Yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 15 Baik Menurut Orang Tua. Sumber : http:penulisbacaananak.blogspot.com, diakses tanggal 171113

2.2.2 Kriteria Secara Ilustrasi Daya tarik

Ilustrasi adalah hal utama yang dilihat orang tua dan anak pada saat membaca buku. Ilustrasi pada buku harusnya berpihak kepada anak dari gaya, media, serta prosesnya hal ini untuk merangsang kecerdasan dan menambah pengalaman visual mereka. Sehingga menumbuhkan daya imajinasi dan kreativitas mereka dengan mudah. Pertimbangan normatif Ilustrasi harusnya tidak menyajikan hal-hal yang tidak selazimnya dipertontonkan kepada anak, seperti merokok, berpakaian seksi, adegan berciuman, adegan kekerasan serta penggambaran tokoh yang mengerikan secara berlebihan. Ilustrasi harus disesuaikan dengan target pembaca dan kebutuhannya. Bercerita Ilustrasi dibuat untuk ikut bercerita, bukan hanya sekedar pelengkap gambar tetapi juga memvisualisasikan adegan yang terjadi pada cerita tersebut. Ilustrator bekerja sama dengan penulis untuk membuat pengayaan visual yang tidak terdapat pada teks.

2.2.3 Kriteria Secara Isi a. Penyampaian

Penyampaian yang menganggap anak bodoh atau tidak mengerti apapun seringkali membuat bosan dan kesal anak, selain itu anak menjadi kurang interaktif dengan buku. Penggunaan kalimat atau kata – kata yang terlalu boros akan menyebabkan kurang efektifnya materi yang tersampaikan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 16

b. Pertimbangan Normatif

Penggambaran orang tua sebagai sosok yang sangat berkuasa masih diperbolehkan untuk sebatas agar anak tidak berani kepada orangtua dan menghormati orangtua. Tidak ada unsure SARA pada isi buku. Cerita mendukung hal-hal yang bertentangan dengan norma-norma kehidupan dan agama.

2.3 Kajian tentang illustrasi

Adanya illustrasi ditujukan untuk membantu mengkomunikasikan pesan dengan cepat, tepat, tegas dan merupakan terjemahan dari sebuah konsep yang telah ada. Ilustrasi adalah suatu gambar yang berfungsi untuk membantu menerangkan informasi yang berada pada sebuah buku, karangan, dan lain sebagainya. Ilutrasi ini jika diterjemahkan secara harafiah merupakan gambar yang menerangkan suatu hal berkaitan dengan informasi yang ada. Ilustrasi sendiri memiliki 6 corak atau bentuk, Tanudjaja,Bedjo, Bing. Jurnal Bentuk – bentuk Kartunal Sebagai Penyampai Pesan Pada Iklan Corak ilustrasi realistis, yaitu corak ilustrasi yang menggambarkan secara nyata wujud obyek yang ditangkap oleh indra penglihatan, serta menggambarkan secara nyata cerita isi suatu naskah yang disertainya. Gambar 2.1 : Contoh ilustrasi dengan corak realistis images.google.com, behance.netdesignspiration Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 17 Corak ilustrasi dekoratif, yaitu ilustrasi yang bentuk-bentuk visualnya terletak pada permainan unsur-unsur garis, bidang, warna dan komposisi yang dalam hasil keseluruhannya tetap bersifat datar flat. Gambar 2.2 : Contoh ilustrasi dengan corak dekoratif images.google.com, behance.netAustralian-Parrots Corak ilustrasi kartunal, adalah ilustrasi yang menggunakan bentuk-bentuk jenaka atau bentuk-bentuk realis yang mengalami perubahan atau distorsi. Gambar 2.3 : Contoh ilustrasi dengan corak kartunal salah satu halaman dari buku Super A-35 Sumber Amierza Puspaningrum Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 18 Corak ilustrasi ekspresionistis, yaitu jenis ilustrasi yang mengutamakan kebebasan berekspresi dalam membuat karya ilustrasi, dari sifat bebas tersebut menimbulkan obyek-obyek yang bebas pula. Gambar 2.4 : Contoh ilustrasi dengan corak ekspresionistis images.google.com, bloodyloud.comcecillia sanchez Corak ilustrasi surealistis, yaitu corak ilustrasi yang menggambarkan khayalan atau mimpi, tidak jelas batas antara kenyataan dengan angan- angan. Gambar 2.5 : Contoh ilustrasi dengan corak surealistis images.google.com, linesandcolors.com20060913jacek-yerka Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 19 Corak ilustrasi absurd, yaitu corak ilustrasi yang menggambarkan wujud-wujud yang tidak masuk akal atau aneh untuk kepentingan naskah yang disertainya. Gambar 2.6: Contoh ilustrasi dengan corak absurd images.google.com, 50watts.comThe-Children-s-Theater-of-the-Absurd

2.4 Psikologi warna