Sistem infomasi puskesmas (Simpus) Dinas Kesehatan Kab.Serang Banten : laporan kerja praktek

(1)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Biodata Mahasiswa

NIM : 1.09.09.010

Nama : Gizna Suyoga

Jurusan : Manajemen Informatika Fakultas : Teknik dan Ilmu Komputer Tempat/Tanggal Lahir : Serang, 14 Oktober 1991 Jenis Kelamin : Laki – Laki

Agama : Islam

Alamat : Jl.Cisirung No.029 Ciguriang Hilir, Dayeuhkolot

No Ponsel : 087823386233

E-mail : suyoga77@yahoo.com

Pendidikan

1. 1997 - 2003 SDN 3 Baros

2. 2003 – 2006 SMP Negeri 2 Serang

3. 2006 - 2009 SMA Negri 1 Baros


(2)

SISTEM INFORMASI PUSKESMAS (SIMPUS)

DINAS KESEHATAN KAB. SERANG

BANTEN

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah kerja praktek Jenjang diploma tiga Program Studi Manajemen Informatika

Oleh :

Gizna Suyoga NIM. 10909010

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan kasih sayang yang diberikan-Nya, akhirnya saya dapat menyelesaikan program Kerja Praktek Lapangan saya di Bagian Evaluasi & Program Dinas Kesehatan Kab. Serang, dan menyusun laporan Kerja Praktek Lapangan yang berjudul “Laporan Pengoperasian Sistem Informasi Puskesmas di Bagian Evaluasi & Program Dinas Kesehatan Kab. Serang.

Penyusunan laporan ini merupakan salah satu syarat dalam memenuhi salah satu tugas program mata kuliah Kerja Praktek di Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA Bandung dan dibuat berdasarkan kegiatan saya selama melaksanakan Kerja Praktek di Bagian Evaluasi & Program Dinas Kesehatan Kab. Serang

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna, baik dalam sisi pengetahuan maupun kemampuan yang dimiliki oleh saya. Namun dengan ketekunan akhirnya laporan Kerja Praktek ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Saya berharap mudah-mudahan laporan ini berguna bagi perusahaan dan khususnya bagi saya. Dan saya juga berharap agar adanya saran dan kritik bagi saya, agar saya dapat lebih baik dalam pembuatan laporan selanjutnya.

Bandung, Juli 2011


(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...ii

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...iv

DAFTAR TABEL...vii

DAFTAR GAMBAR...viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan………..1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah………..1

1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan……….2

1.4.Batasan masalah ………..3

1.5. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan ……….3

BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Pengertian Sistem ...4

2.1.1.Elemen Sistem ...5

2.1.2.Karakterisitik Sistem ...6


(5)

2.2.Pengertian Informasi ...9

2.3.Pengertian Sistem Informasi ...10

2.4.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ...10

2.4.1. Metode Pendekatan Sistem ...12

2.4.2. Alat Bantu Analisis ...12

1) Diagram Kontek ...12

2) Data Flow Diagram ...13

3) Aliran Data ...14

2.5 Pengertian Simpus ...15

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1.Tinjauan Umum Perusahaan ...16


(6)

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1.Analisis Sistem Yang Berjalan...24

4.1.1.Analisis Jabatan ...24

4.1.2.Analisis Uraian Tugas ...25

4.1.3.Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan...26

4.1.3.1. Alur Diagram ...26

4.1.3.2. Diagram Konteks ...27

4.1.3.3. DFD ...27

4.1.3.4. Kamus Data ...28

4.4Evaluasi Sistem yang berjalan ...29

4.4.1 Kekuatan sistem ………..29

4.4.2 Kelemahan system ………..30

4.4.3 Kesempatan ……….30

4.4.4 Tantangan ………30

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan ……….31

5.2.Saran ………31

Daftar Pustaka Lampiran


(7)

DAFTAR TABEL


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinkes Kab. Serang………..….23

Gambar 4.1 Alur Data Simpus ……….26

Gambar 4.2 Alur Diagram Simpus ………...27

Gambar 4.3 Diagram Konteks Simpus ………...27


(9)

DAFTAR PUSTAKA

1. http://yasaelfath.blogspot.com/2010/01/data-flow-diagram-dan-flowmap.html September 2010

2. Murdick, G, Robert, 1993, Sistem Informasi untuk manajemen modern, Jakarta

3.

Susanto, Azhar, 2000, Sistem Indormasi Manajemen, Lingga Jaya, Bandung


(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan disebutkan bahwa Pemerintah bertanggung jawab merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat.

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan SDM yang produktif secara social dan ekonomis.

Didalam Dinas Kesehatan ini terdapat bagian-bagian diantaranya adalah bagian Evaluasi & Program. Salah satu program dibagian ini ditugaskan untuk mengoperasikan Sstem Informasi Puskesmas.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah A. Identifikasi

a. Belum optimalnya pegawai yang menggunakan software yang digunakan karena keterbatasan mereka dalam mengoperasikan komputer.

b. Keamanan software yang digunakan kurang efisien karena tidak adanya password untuk login sehingga datanya bisa terintimidasi.


(11)

2

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana sistem pembuatan laporan kerja yang berjalan? b. Bagaimana penggunaan software yang efisien?

1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Maksud dilaksanakan Praktek Kerja Lapangan adalah untuk mengimplementasikan ilimu pengetahuan yang telah didapat selama di bangku perkuliahan dengan kenyataan yang sesungguhnya dilapangan. Berikut adalah maksud permasalahan yang akan diselesaikan :

a. Mengoptimalkan penggunaan komputer sebagai alat pembuatan laporan kerja.

b. Merubah prossedur sistem informasi puskesmas (SIMPUS) agar lebih efektik dan efisien.

Sedangkan tujuan Praktek Kerja Lapangan adalah untuk mengetahui sistem informasi yang berjalan di bagian Evaluasi dan Program di Dinas Kesehatan Kabupaten Serang. Berikut adalah tujuan-tujuan yang ingin dicapai :

a. Membantu mempercepat kinerja pegawai di Bagian Evaluasi dan Program. b. Melakukan sosialisasi kepada pegawai SIMPUS di puskesmas yang berada


(12)

3

1.4. Batasan masalah

Pembatasan Ruang lingkup kerja praktek terkait sistem informasi mengenai pembuatan laporan sistem informasi puskesmas (SIMPUS) dan hubungannya dengan karyawan yang ada. Hal ini agar isi laporan tidak keluar dari pembahasan yang dituju.

1.5. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Dinas Kesehatan Kab. Serang. Waktu Kerja Praktek Lapangan berlangsung di bulan Juli 2010 selama satu bulan.

No Aktivitas Waktu (minggu)

1 2 3 4

1 Mempelajari Sistem Informasi

Puskesmas X

2 Penyuluhan SIMPUS ke

Puskesmas X X X

3 Menginput Data ke Software

SIMPUS X X X

4 Evaluasi Laporan Bulanan X


(13)

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu kegiatan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub-sistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem menurut SUS[4] mengatakan bahwa: “ Sistem adalah sebagai kumpulan atau group dari bagian atau komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Sistem menurut MUR[3] mengatakan bahwa :

“Sistem adalah suatu kumpulan dari komponen-komponen yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Pada dasarnya suatu sistem mempunyai komposisi-komposisi sistem yang terdiri dari : 1. Input (masukan)

Merupakan masukan variable yang nilai-nilainya mempengaruhi sistem dan berasal dari lingkungan atau sistem lain.

2. Output (keluaran)

Merupakan variabel yang keluar dari sistem dan kembali ke lingkungannya atau sistem lain. Sebagai keluaran ini adalah kriteria yang merupakan objek yang mewakili state sistem, atau efensiensi pelaksanaan fungsi yang dilakukan sistem tersebut.


(14)

5

2.1.1. Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.


(15)

6

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.1.2. Karakterisitik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik/sifat-sifat tertentu yaitu mempunyai : a. Penghubung (interface)

Meupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.

b. Masukan (input)

Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat b erupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan : energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sdangkan maukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer,


(16)

7

program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menajdi informasi.

c. Keluaran (output)

Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan hasil sisa pembuangan sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

d. Pengolah (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

e. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujaun/sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran/tujuannya.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

a. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (phyisical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran/ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Contoh : sistem teologia.


(17)

8

b. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system)

Sistem alamiah : sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat manusia. Contoh : sistem perputaran bumi.

Sistem buatan manusia : sistem yang dirancang oleh manusia dan melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin. Contoh : sistem informasi

c. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Contoh : sistem komputer melalui program.

Sistem tak tentu : sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)

Sistem tertutup : sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya (kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup) yang ada hanyalah relatively closed system.

Sistem terbuka : sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya, sehingga harus memiliki sistem pengendalian yang baik.

2.2. Pengertian Informasi

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah


(18)

9

perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.

pengertian informasi :

Menurut Gordon B.Davis : menyebutkan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya dimana akan menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dandapat digunakan sebagi alat bantu untuk pengambilan keputusan.

2.3. Pengertian Sistem Informasi Dapat didefinisikan sebagai :

a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi

c. Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. 2.4. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

2.4.1. Metode Pendekatan Sistem


(19)

10

a. Prosedur

Yaitu :”Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Prosedur adalah “Rangkaian operasi klerikal (tulis menulis), yang melibatkan beberapa

orang di dalam satu/lebih departemen yang digunakan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi yang terjadi serta untuk menyelesaikan suatu

kegiatan tertentu”

Urutan kegiatan digunakan untuk menjelaskan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya.

b. Komponen/elemen

Yaitu “Kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai

suatu tujuan tertentu”

Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa sub-sub sistem dan sub-sub sistem tersebut dapat pula terdiri dari beberapa sub-sub-sub sistem yang lebih kecil.

Teori sistem umum terutama menekankan perlunya memeriksa seluruh bagian sistem. Seringkali seorang analis terlalu memusatkan perhatian hanya pada satu komponen sistem, yang berarti dia telah mengambil tindakan yang mungkin tidak efektif, karena beberapa komponen yang penting diabaikan.

Suatu sistem terdiri dari komponen-komponen, yaitu pekerjaan, kegiatan, misi atau bagian-bagian sistem yang dibentuk untuk mewujudkan tujuan. Untuk komponen misi/tujuan,


(20)

11

seringkali sukar untuk dilihat. Manajemen suatu sistem terdiri dari kegiatan-kegiatan yang diarahkan pada perencanaan dan pengendalian (feedback).

Tujuan suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) atau mencapai suatu sasaran (objectives). Goal meliputi ruang lingkup yang luas, sedangkan objectives meliputi ruang lingkup yang sempit.

2.4.2. Alat Bantu Analisis 1) Diagram Kontek

Context Diagram adalah bagian dari Data Flow Diagram (DF) yang berfungsi memetakan model lingkungan, yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. CD menyoroti sejumlah karakteristik penting sistem, yaitu :

1. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem melakukan komunikasi (sebagai terminator).

2. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus diproses dengan cara tertentu.

3. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia luar.

4. Penyimpanan data (storage), yaitu digunakan secara bersama antara sistem dengan terminator. Data ini dapat dibuat oleh sistem dan digunakan oleh lingkungan atau sebaliknya dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh sistem. Hal ini berarti pembuatan simbol data storage dalam CD dibenarkan, dengan syarat simbol tersebut merupakan bagian dari dunia diluar sistem.

5. Batasan, antara sistem dan lingkungan.


(21)

12

a. Persegi panjang (terminator)

Untuk berkomunikasi langsung dengan sistem melalui aliran data. Antara terminator tidak diperbolehkan komunikasi langsung.

b. Lingkaran

Untuk menunjukkan adanya kegiatian proses dalam sistem. 2) Data Flow Diagram

DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Model ini berfungsi untuk menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. DFD pada dasarnya sebuah diagram yang menjelaskan bagaimana hubungan bersama dari bagian file, laporan, sumber dokumen dan sebagainya. DFD termasuk alat komunikasi mediun yang baik antara designer dan pemakai karena mudah dipahami (hanya berisi 4 simbol). Tujuan dari DFD adalah membuat/mengetahui aliran (track) aliran data seluruhnya dari sistem. Data dan proses adalah hal yang kritis untuk dipahami. DFD berbeda dengan flow sistem (systems flowcharts) dan flow program (program flowcharts) karena keduanya lebih mengarah ke hasil (orientation). System flowcharts adalah device-specific flowchart yang melacak (track)urutan pengolahan data dan mengidentifikasikan komponen fisik sebagai auxiliary storage devices.

Program flowcharts menyangkut primitive level logic dari sebuah program. Level yang rinci sangat baik untuk system oriented view. Programmer dan analis yang menggunakan program

flowcharts sering memiliki kesulitan membuat peralihan (transition) ke DFD. Namun kedua alat tersebut memiliki kesamaan, yaitu penggunaan simbol proses dan flow lines, tetapi


(22)

masing-13

masing memiliki tujuan yang sangat berbeda. Rancangan (blueprint) mencakup satu atau lebih DFD yang menunjukkan hubungan antara file, input dokumen, output dokumen dan laporan. Empat komponen dalam DFD :

1. Proses (fungsi)

Dipresentasikan dalam bentuk lingkaran (circle) atau bujursangkar dengan sudut melengkung (a rounded rectangle). Setiap proses ditandai dengan nomor. Nomor berfungsi menjelaskan tingkatan proses dari hierarchy chat. Setiap proses dinamai dengan sepasang kata kerja yang simple, contoh : screen customer-order, record customer-order. Dalam physical DFD, lokasi atau program yang memproses seringkali dituliskan dibagian bawah simbol, tetapi dalam logical DFD tidak perlu disebutkan. Untuk menunjukkan transformasi dari masukan menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran ataupun sebaliknya. Proses umumnya didefinisikan dengan kata tunggal, atau kalimat sederhana. Fokus simbol ini adalah apa yang dikerjakan atau tindakan yang dilakukan (proses), bukan orang atau melakukan kegiatan apa.

3) Aliran data (data arrow).

Dipresentasikan delam bentuk anak panah yang menuju ke atau dari proses. Digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari satu bagian ke bagian lain dari sistem dimana penyimpanan mewakili lokasi penyimpanan data. Nama berfungsi untuk mendefinisikan arti dari aliran dan ditulis untuk mengidentifikasi aliran tersebut. Ujung panah menunjukkan kemana data bergerak ke atau dari proses, penyimpanan ataupun terminator atau keduanya. Aliran yang digambarkan sebagai panah dengan dua ujung menggambarkan terjadinya dialog. Aliran dapat juga menyebar atau menyatu, misalnya sejumlah atribut dapat membentuk satu aliran, atau satu aliran menyebar menjadi sejumlah atribut. Atribut dalam hal ini dapat


(23)

14

merupakan bagian atau duplikasi dari aliran. Nama data yang digambarkan dalam aliran disebut

data packet dan dituliskan diatas garis panah. 2.5 Pengertian SIMPUS

SIMPUS (Sistem Informasi Puskesmas) program sistem informasi kesehatan daerah yang memberikan tentang segala keadaan kesehatan masyarakat di tingkat puskesmas mulai dari data diri pasien, keterseediaan obat, dan tindakan-tindakan kesehatan yang lainnya. Solusi digitalisasi pelayanan masyarakat di puskesmas ini diharapkan menjadi lebih efektif dan efisien dengan standar pelaporan data Departemen Kesehatan Republik Indonesia.


(24)

16

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan

Dinas Kesehatan Kabupaten Serang - Banten yang terletak di Jalan Ki Mas Jong No. 11 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan SDM yang produktif secara social dan ekonomis. Guna mempertegas rumusan Visi Indonesia Sehat 2010 telah ditetapkan indikator-indikatornya, yang digolongkan ke dalam:

1. Indikator derajat kesehatan yang terdiri dari indikator-indikator untuk Mortalitas, Morbiditas, dan Status Gizi.

2. Indikator hasil antara yang terdiri atas Indikator-indikator keadaan lingkungan, perilaku hidup masyarakat, serta indikator akses dan mutu pelayanan kesehatan.

3. Indikator proses dan masukan, yang terdiri atas Indikator-indikator pelayanan kesehatan, Sumber Daya Kesehatan, manajemen kesehatan, dan kontribusi sektor-sektor terkait.

Pembangunan kesehatan yang di lakukan sejak desentralisasi sampai saat ini telah banyak memberikan kontribusi terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Serang.


(25)

17

PROGRAM PEMBANGUNAN DINAS KESEHATAN A. Visi

Visi yang ingin dicapai melalui pembangunan Kesehatan di Kabupaten Serang di rumuskan sebagai berikut ”Terwujudnya Masyarakat yang Mandiri untuk Hidup Sehat Menuju Kabupaten Serang Yang Islami, Berkeadilan dan Sejahtera” Melalui visi tersebut di harapkan gambaran masyarakat Serang di masa depan ditandai dengan penduduknya yang hidup dalam lingkungan yang kondusif dan berperilaku hidup bersih dan sehat, memiliki kemampuan yang menjangkau pelayanan Kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat Kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh Wilayah Kabupaten Serang.

B. MISI

Untuk mewujudkan Visi Kabupaten Serang di Bidang Kesehatan tersebut, maka ditetapkan 5 Misi pembangunan Kesehatan sebagai berikut:

1.MENGGERAKAN PEMBANGUNAN BERWAWASAN KESEHATAN

Keberhasilan pembangunan Kesehatan tidak semata hasil kerja keras sektor Kesehatan, namun sangat dipengaruhi juga oleh konstribusi positif berbagai sektor lainnya. Untuk optimalisasi konstribusi positif tersebut, perlu di upayakan masuknya wawasan Kesehatan sebagai asas pokok program pembangunan di Wilayah Kesehatan Kabupaten Serang.

2. MEWUJUDKAN PELAYANAN MASYARAKAT DI BIDANG KESEHATAN YANG MERATA, BERMUTU DAN TERJANGKAU

Salah satu tanggung jawab sektor Kesehatan adalah menjamin tersedianya pelayanan Kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat. Namun dalam penyelenggaraannya bukan hanya ditangan pemerintah saja, melainkan mengikut


(26)

18

sertakan sebesar-besarnya peran aktif segenap anggota masyarakat dan berbagai potensi swasta.

3. MENDORONG KEMANDIRIAN MASYARAKAT UNTUK HIDUP SEHAT

Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, masyarakat, pemerintah dan swasta. Adapun peran yang dimainkan oleh pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk mandiri menjaga Kesehatan, maka tujuan pembangunan Kesehatan tidak akan tercapai.

4. MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN KESEHATAN INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT BESERTA LINGKUNGANNYA

Untuk dapat memelihara dan meningkatkan Kesehatan individu, keluarga dan masyarakat diperlukan juga terciptanya lingkungan yang sehat, oleh karena itu kegiatan-kegiatan penyehatan lingkungan harus lebih di prioritaskan.

5. MEMBEBASKAN MASYARAKAT DARI MASALAH PENYAKIT DAN MEMBERI PERLINDUNGAN KESEHATAN KEPADA KELOMPOK ATAU GOLONGAN MASYARAKAT YANG BERESIKO.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan yang antara lain salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Maka dalam hal ini upaya kesehatan harus selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus agar masyarakat yang sehat sebagai investasi dalam pembangunan dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

C. STRATEGI

Untuk dapat mewujudkan Visi da Misi diperlukan stategi yang tepat melalui pemikiran dan konsep yang dapat mendukung program dan kegiatan yang dilaksanakan secara komprehensif.


(27)

19

1. Menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat.

2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. 3. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan sistem informasi kesehatan (SIK). 4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan.

D. PROGRAM

Program merupakan kumpulan kegiatan-kegiatan nyata yang sistematis dan terpadu, dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat guna mencapai sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang telah ditetapkan. Keberhasilan suatu program akan dapat memberikan kontribusi besar pada pencapaian sasaran.

Berikut ini merupakan program kerja dinas Kesehatan Kabupaten Serang yang merupakan bagian dari program kerja yang dicanangkan oleh pemerintah Kabupaten Serang : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

7. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 8. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

9. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

10.Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 11.Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

12.Program Kesehatan Penduduk Miskin

13.Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

14.Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan 15.Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 16.Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia


(28)

20

1. TUJUAN

Berdasarkan Misi, tugas pokok serta fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, maka rumusan tujuan khusus adalah sebagai berikut:

1. Menurunkan angka kematian bayi (AKB) 2. Menurunkan angka kematian ibu (AKI) 3. Menurunkan angka kematian balita (AKABA) 4. Menurunkan kasus gizi buruk

5. Mencegah terjadinya kejadian luar biasa(KLB)

6. Meningkatkan peran serta masyarakat dan kepeduliannya terhadap kesehatan 7. Memberikan pelayanan kesehatan bagi gakin

8. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi tenaga medis dan non medis 9. Meningkatkan sistim rujukan yang cepat, tepat, aman, efisien dan efektif

10.Menyediakan sistem informasi kesehatan yang mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat yang membutuhkan

2. SASARAN

Dalam upaya mencapai Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten serang, maka ditetapkan sasaran utama yang akan dicapai pada akhir tahun 2011 yaitu:

1. Menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat a. Seluruh desa menjadi desa siaga

b. Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat c. Seluruh keluarga sadar gizi

2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas a. Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu

b. Setiap bayi, anak, bumil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi dari penyakit

c. Disetiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten

d. Disetiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar

e. Setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh masyarakat di wilayah kerjanya


(29)

21

f. Pelayanan kesehatan disetiap rumah sakit dan puskesmas serta jaringannya memenuhi standar mutu

3. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan

a. Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desa untuk kemudia diteruskan ke instansi kesehatan terdekat

b. Setiap KLB dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan tepat sehingga tidak menimbulkan dampak terhadap kesehatan masyarakat

c. Ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang memenuhi syarat d. Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan standar kesehatan

e. Berfungsinya sistem informasi kesehatan (SIK) dan sistem kesehatan kabupaten (SKK)

4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan

a. Pembangunan kesehatan menempati peringkat ke 2 setelah pembangunan pendidikan, karena itu memperoleh prioritas dalam penganggaran di dalam APBD b. Anggaran kesehatan daerah kabupaten serang diutamakan untuk upaya

pencegahan dan promosi kesehatan

c. Terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan dengan sistem asuransi (JPKM) yang mandiri.


(30)

24 BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan

Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS) di Di Bagian Evaluasi dan Program Di Dinas Kesehatan Kabupaten Serang adalah sebuah kumpulan data yang diolah oleh Bagian Evaluasi Dan Program untuk memperoleh data progress setiap proyek dalam bentuk Laporan Proses dan Pelayanan Puskesmas..

Adapun pegawai yang terlibat langsung dalam menangani program SIMPUS, yaitu yang menginput data dari semua puskesmas se-Kabupaten Serang ke komputer server dan membuat laporan tentang penyebaran penyakit terbanyak untuk dianalisa agar bias meminimalisir penyebarannya. Pegawai yang terlibat diantaranya :

1. Pegawai SIMPUS Puskesmas 2. Pegawai Bagian Tekhnisi 3. Pegawai Bagian Operasi

4. Kepala Bidang Evaluasi & Program 4.1.1 Analisis Jabatan

Jabatan-jabatan yang berkaitan dengan Analisis Sistem Informasi Puskesmas di Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Bagian Evaluasi & Program termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan menganalisa data-data dari puskesmas dan membuat laporan hasil analisa penyebaran penyakit terbanyak yang ada di lingkungan masyarakat.


(31)

25

4.1.2 Analisis Uraian Tugas

Uraian tugas dari masing-masing jabatan tersebut dengan kesesuaian pembagian tugas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pegawai SIMPUS Puskesmas

Bertugas sebagai menginput data pasien, obat dan pelayanan puskesmas lainnya ke software SIMPUS.

2. Pegawai Bagian Tekhnisi

Bertugas memperbaiki komputer yang rusak dan mengupdate program terbaru. 3. Pegawai Bagian Operasi

Bertugas menginputkan data-data kesehatan dari puskesmas ke komputer server agar nantinya bisa dianalisa jenis penyakit apa saja yang paling banyak di derita oleh pasien. Biasanya 20 penyakit terbesarlah yang dianalisa agar nantinya bisa diminimalisir pengembangan penyakitnya. Setelah di analisa barulah menyimpulkan bagaimana cara meminimalirnya dan kemudian barulah dibuat laporan 20 jenis penyakit terbesar dan data-data tebesar penyebab kematian pasien yang selanjutnya mencetak laporannya yang hasilnya akan diserahkan kepada Kepala Bagian Bidang Evaluasi dan Program untuk mengambil keputusan.

4. Kepala Bidang Bagian Evaluasi & Program

Kepala Bidang bertugas sebagai pengambil keputusan atas data-data yang telah diberikan oleh puskesmas untuk mengambil tindakan cepat terkait dengan cara penanggulan 20 besar wabah penyakit yang diderita oleh pasien dan berapa jumlah obat yang harus diberikan ke puskesmas agar efektif dan efisien. Serta membuat profil kesehatan satu tahun sekali untuk dijadikan arsip di Dinas Kesehatan.


(32)

26

4.1.3 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Pengoperasian program SIMPUS merupakan pekerjaan penting di Bidang Evaluasi & Program sebagai sistem pencatatan dan pelaporan puskesmas sebagai dasar pengambilan keputusan dan kebijakan kesehatan masyarakat.

4.1.3.1 Alur Diagram

Proses sistem yang berjalan di puskesmas yang menjelaskan bagaimana pertama pasien masuk ke puskesmas lalu keluar dari puskesmas.

Gambar 4.1 Alur Data Simpus


(33)

27

4.1.3.2 Diagram Konteks

Diagram konteks berikut ini menggambarkan mengenai alur data pembuatan laporan Simpus di bagian Evaluasi & Program DINKES Kab. Serang

Gambar 4.3 Diagram konteks Simpus

4.1.3.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) dibawah ini menggambarkan lebih rinci lagi mengenai alur data laporan bulanan dari puskesmas :

Gambar 4.4 DFD Pembuatan Laporan Simpus

Input data pasien

SI Manajemen

Puskesmas Pegawai Dinas

Kesehatan Pegawai


(34)

28

4.1.3.4 Kamus Data

4.1.3.5 Data Laporan Simpus

a) Nama arus Data : Input Data Pasien b) Sumber : Pegawai Simpus

c) Tujuan : Proses 1.0, Storage Laporan Bulanan, proses 2.0 d) Bentuk : variabel / field

e) Periode : harian f) Volume : 100

g) Penjelasan : Jumlah pasien yang menderita penyakit 4.1.3.6 Data Laporan Simpus

a) Nama arus Data : Laporan Bulanan b) Sumber : Storage Laporan Bulanan c) Tujuan : Server Simpus

d) Bentuk : variabel / field e) Periode : bulanan f) Volume : 1

g) Penjelasan : Laporan bulanan dari puskesmas 4.1.3.7 Data Laporan Simpus

h) Nama arus Data : Evaluasi Kesehatan Bulanan i) Sumber : Storage Data Simpus Dinkes Kab.Serang j) Tujuan : Pegawai Dinkes

k) Bentuk : variabel / field l) Periode : bulanan


(35)

29

m)Volume : 1

n) Penjelasan : Evaluasi Kesehatan dari data kesehatan seluruh puskesmas 4.2 Evaluasi Sistem yang Berjalan

1.2.1 Kekuatan sistem

1. Terdapat software yang dapat memanjakan penggunanya, yaitu Wamp Server. 2. Standarisasi pelaporan Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan

kemudahan akses informasi dengan waktu penyelesaian laporan yang singkat. 3. Dual sistem, yaitu offline untuk modul puskesmas dan online untuk modul

reporting 1.2.2 Kelemahan sistem

1. Kurang cepatnya akses ke internet dan bandwith masih sangat terbatas. 2. Sistem menggunakan perangkat komputer yang tergolong usang.

3. Software yang digunakan kurang efisien, karena fitur yang digunakan untuk mengolah data dan membuat laporan hanya sedikit.

1.2.3 Kesempatan

1. Dengan tersedianya SDM yang berpengalaman dalam komputerisasi, memungkinkan penggunaan software-software lain yang lebih efisien.

2. Dengan adanya server lokal yang besar memungkinkan SI berkembang lebih efektif.

1.2.4 Tantangan

Tantangan yang akan dihadapi adalah memungkinkannya keamanan dalam sistem informasi bisa berkurang karena sistem yg diterapkan masih sederhana, dan belum mempunyai sistem proteksi yang terlalu kuat.


(36)

31 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil analisa dalam laporan ini maka dapat diambil kesimpulan dan saran seperti yang dijelaskan sebagai berikut :

5.1Kesimpulan

Sistem Informasi Puskesmas ini sebenarnya sudah sangat baik. Dengan didukung oleh aplikasi Warm Server, dengan dual sistem offline dan online tingkat kenyamanan dan kemudahan untuk membuat laporan bulanan lebih baik. Dengan aplikasi ini dapat memberikan kemudahan bagi pengambil keputusan (Kepala Dinas Kabupaten/Kota/Provinsi) untuk mengambil tindakan cepat terkait dengan penanganan wabah penyakit, relokasi obat, dan yang lainnya. Hanya saja pegawai SIMPUS masih belum optimal untuk mengoperasikannya. Sebagian dari mereka masih mempunyai keterbatasan dalam teknologi informasi. Hal ini mengakibatkan pegawai seringkali melalaikan tugasnya dan laporan bulanan pun sedikit terhambat.

5.2Saran

Untuk menunjang agar sistem yang berjalan menjadi lebih efektif dan efisien itu seharusnya Dinas Kesehatan menambah pegawai bagian tekhnisi. Menurut saya, hanya ada satu orang saja dibagian tekhnisi itu tidak cukup untuk menangani sekitar 30 puskesmas yang letaknya cukup berjauhan. Jadi apabila ada salah satu komputer atau software SIMPUS yang terkena masalah di tiap-tiap Puskesmas bisa langsung ditangani langsung sehingga pekerjaan tidak akan terhambat. Selain itu, pegawai SIMPUS seharusnya memiliki rasa tanggung jawab penuh terhadap pekerjaannya. Dia seharusnya menguasai benar bagaimana cara pengoperasian software SIMPUS. Terkadang mereka masih banyak yang kurang paham atas


(37)

32

32

fitur-fitur yang tersedia didalam software SIMPUS akibat keterbatasan ilmu teknologi informasi sehingga tersendatnya laporan bulanan.


(1)

4.1.3 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Pengoperasian program SIMPUS merupakan pekerjaan penting di Bidang Evaluasi & Program sebagai sistem pencatatan dan pelaporan puskesmas sebagai dasar pengambilan keputusan dan kebijakan kesehatan masyarakat.

4.1.3.1 Alur Diagram

Proses sistem yang berjalan di puskesmas yang menjelaskan bagaimana pertama pasien masuk ke puskesmas lalu keluar dari puskesmas.

Gambar 4.1 Alur Data Simpus


(2)

27

4.1.3.2 Diagram Konteks

Diagram konteks berikut ini menggambarkan mengenai alur data pembuatan laporan Simpus di bagian Evaluasi & Program DINKES Kab. Serang

Gambar 4.3 Diagram konteks Simpus

4.1.3.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) dibawah ini menggambarkan lebih rinci lagi mengenai alur data laporan bulanan dari puskesmas :

Gambar 4.4 DFD Pembuatan Laporan Simpus

Input data pasien

SI Manajemen

Puskesmas Pegawai Dinas

Kesehatan Pegawai


(3)

4.1.3.4 Kamus Data

4.1.3.5 Data Laporan Simpus

a) Nama arus Data : Input Data Pasien b) Sumber : Pegawai Simpus

c) Tujuan : Proses 1.0, Storage Laporan Bulanan, proses 2.0 d) Bentuk : variabel / field

e) Periode : harian f) Volume : 100

g) Penjelasan : Jumlah pasien yang menderita penyakit 4.1.3.6 Data Laporan Simpus

a) Nama arus Data : Laporan Bulanan b) Sumber : Storage Laporan Bulanan c) Tujuan : Server Simpus

d) Bentuk : variabel / field e) Periode : bulanan f) Volume : 1

g) Penjelasan : Laporan bulanan dari puskesmas 4.1.3.7 Data Laporan Simpus

h) Nama arus Data : Evaluasi Kesehatan Bulanan i) Sumber : Storage Data Simpus Dinkes Kab.Serang j) Tujuan : Pegawai Dinkes

k) Bentuk : variabel / field l) Periode : bulanan


(4)

29

m)Volume : 1

n) Penjelasan : Evaluasi Kesehatan dari data kesehatan seluruh puskesmas 4.2 Evaluasi Sistem yang Berjalan

1.2.1 Kekuatan sistem

1. Terdapat software yang dapat memanjakan penggunanya, yaitu Wamp Server. 2. Standarisasi pelaporan Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan

kemudahan akses informasi dengan waktu penyelesaian laporan yang singkat. 3. Dual sistem, yaitu offline untuk modul puskesmas dan online untuk modul

reporting 1.2.2 Kelemahan sistem

1. Kurang cepatnya akses ke internet dan bandwith masih sangat terbatas. 2. Sistem menggunakan perangkat komputer yang tergolong usang.

3. Software yang digunakan kurang efisien, karena fitur yang digunakan untuk mengolah data dan membuat laporan hanya sedikit.

1.2.3 Kesempatan

1. Dengan tersedianya SDM yang berpengalaman dalam komputerisasi, memungkinkan penggunaan software-software lain yang lebih efisien.

2. Dengan adanya server lokal yang besar memungkinkan SI berkembang lebih efektif.

1.2.4 Tantangan

Tantangan yang akan dihadapi adalah memungkinkannya keamanan dalam sistem informasi bisa berkurang karena sistem yg diterapkan masih sederhana, dan belum mempunyai sistem proteksi yang terlalu kuat.


(5)

31 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil analisa dalam laporan ini maka dapat diambil kesimpulan dan saran seperti yang dijelaskan sebagai berikut :

5.1Kesimpulan

Sistem Informasi Puskesmas ini sebenarnya sudah sangat baik. Dengan didukung oleh aplikasi Warm Server, dengan dual sistem offline dan online tingkat kenyamanan dan kemudahan untuk membuat laporan bulanan lebih baik. Dengan aplikasi ini dapat memberikan kemudahan bagi pengambil keputusan (Kepala Dinas Kabupaten/Kota/Provinsi) untuk mengambil tindakan cepat terkait dengan penanganan wabah penyakit, relokasi obat, dan yang lainnya. Hanya saja pegawai SIMPUS masih belum optimal untuk mengoperasikannya. Sebagian dari mereka masih mempunyai keterbatasan dalam teknologi informasi. Hal ini mengakibatkan pegawai seringkali melalaikan tugasnya dan laporan bulanan pun sedikit terhambat.

5.2Saran

Untuk menunjang agar sistem yang berjalan menjadi lebih efektif dan efisien itu seharusnya Dinas Kesehatan menambah pegawai bagian tekhnisi. Menurut saya, hanya ada satu orang saja dibagian tekhnisi itu tidak cukup untuk menangani sekitar 30 puskesmas yang letaknya cukup berjauhan. Jadi apabila ada salah satu komputer atau software SIMPUS yang terkena masalah di tiap-tiap Puskesmas bisa langsung ditangani langsung sehingga pekerjaan tidak akan terhambat. Selain itu, pegawai SIMPUS seharusnya memiliki rasa tanggung jawab penuh terhadap pekerjaannya. Dia seharusnya menguasai benar bagaimana cara pengoperasian software SIMPUS. Terkadang mereka masih banyak yang kurang paham atas


(6)

32

32

fitur-fitur yang tersedia didalam software SIMPUS akibat keterbatasan ilmu teknologi informasi sehingga tersendatnya laporan bulanan.