52
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia V
Pernahkah kamu mendengarkan dialog? Dialog adalah percakapan antara dua orang atau lebih. Dialog juga dapat ditulis. Misalnya, pada teks wawancara. Dalam teks itu kamu dapat
menemukan dialog antara pewawancara dengan narasumber. Dalam cerita pendek dan naskah drama kamu juga dapat menemukan dialog antartokoh.
Kata Kunci: Menentukan Topik dan Tokoh – Menyusun dan Mengembangkan Butir-Butir Dialog
Pada pembelajaran kali ini kamu diajak belajar menulis dialog. Ayo, pelajari penjelasan berikut ini
1. Menentukan Topik
Dialog atau percakapan akan terarah jika topik atau pokok pembicaraan sudah kamu tentukan lebih dahulu. Selain itu, agar dialog menarik, topik yang diangkat
juga harus menarik dan aktual. Artinya, topik itu masih baru dan menyangkut kepen- tingan orang banyak, misalnya, pendidikan, kesehatan, dan olahraga. Kamu juga
harus menguasai topik yang kamu tentukan. Jika kamu tidak menguasai topik tersebut, kamu tidak dapat menuliskannya menjadi bentuk dialog yang menarik.
2. Menentukan Tokoh dan Karakternya
Tokoh sangat penting dalam dialog. Tokoh harus dapat menghidupkan dialog. Artinya, tokoh-tokoh itu dapat saling menanggapi pembicaraan. Dalam menentukan
tokoh cerpen atau drama, usahakan ada tokoh yang bertentangan wataknya. Tokoh tersebut jika bertemu selalu bertentangan sehingga menimbulkan konflik perten-
tangan. Agar pertentangan itu tidak berlarut-larut, perlu dimunculkan tokoh penengah. Kamu juga dapat menentukan tokoh yang lucu, penakut, atau yang lain. Dengan
demikian, dialog akan menjadi semakin menarik.
Menulis Dialog
1. Menentukan topik dialog. 2. Menentukan tokoh dan karakter dalam
dialog. 3. Menyusun butir-butir dialog.
4. Mengembangkan butir-butir dialog.
Gambar 3.8 Karakter tokoh harus sesuai dengan dialog yang dibawakan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
53
Usaha
Tokoh-tokoh tersebut dapat diberi nama sesuai dengan watak atau karakternya. Agar lebih menarik, berikan penjelasan deskripsi mengenai keadaan fisik, keahlian,
atau kebiasaan tokoh Perhatikan contoh berikut
Karakter tokoh tersebut harus dipertahankan sampai akhir cerita. Tujuannya agar pembaca menyukai tokoh yang identik dengan dirinya. Atau pembaca akan
antipati kepada tokoh yang bertolak belakang dengan hati nuraninya. Dengan demikian, dialog akan hidup dan menarik untuk dibaca.
3. Menyusun Butir-Butir Dialog