Mendaftar Nama-Nama Tokoh dan Menuliskan Wataknya Menceritakan Kembali Isi Cerita secara Runtut Menanggapi Isi Cerita

19 Kegiatan Bermanfaat ”Kami tak peduli Pak Garam pandai atau tidak, tetapi tolong keluarga kami yang meninggal itu dimandikan dan disembahyangkan,” tutur salah seorang utusan tersebut. Setelah berpikir panjang dan tak ragu lagi, Pak Garam akhirnya menyutujui. Sesampainya di rumah orang yang meninggal itu, Pak Garam langsung memandikan mayat. Namun, Pak Garam menjadi terkejut ketika melihat batu di ketiak mayat yang dimandikan. Diam-diam Pak Garam menyimpan batu itu. Konon, batu itu bernama buntat manusia atau disebut juga ”barang keramat”. Kegunaannya sangat luar biasa dan termasuk barang antik yang tak ternilai harganya. Setelah upacara jenazah selesai, Pak Garam segera pulang. Sesampainya di rumah, Pak Garam menceritakan semua kejadian yang dialami saat ia memandikan mayat kepada isterinya. ”Tapi, saya tidak tahu apa nama batu ini dan apa pula kegunaannya,” lanjut Pak garam. ”Kita simpan sajalah batu ini,” saran istri Pak Garam. Ternyata, pembicaraan Pak Garam itu didengar oleh Bujang Selamat pesuruh kerajaan yang sedang memikat burung puyuh tak jauh dari rumahnya. Bujang Selamat bergegas pulang ke kerajaan dan melaporkan apa yang baru dia dengar kepada raja. Raja tahu kegunaan batu tersebut. Raja segera memerintah prajuritnya untuk meminta batu itu kepada Pak Garam. Semula Pak Garam ragu, tetapi akhirnya Pak Garam menyerahkan benda itu kepada utusan kerajaan. Pak Garam dan isterinya kemudian diundang ke kerajaan untuk menerima hadiah. Pak Garam dan isterinya diberi kekayaan, rumah, pakaian, emas, dan sebagainya. Dari kejadian tersebut, barulah terjawab apa yang dipikirkan Pak Garam mengenai manfaat dan guna batu tersebut. Dari kejadian itu, Pak Garam membuat petuah, yang kemudian oleh masyarakat Sakai dikenal sebagai Petuah Pak Garam. Isi petuah itu adalah pertama, rahasia jangan dibuka sebelum berjuntai di pintu kubur. Kedua, harapan orang jangan diputuskan, dan ketiga, orang besar jangan dibohongi. Maksudnya, orang kaya seperti raja dapat membuktikan pembicaraannya dalam sekejap saja. Sumber: http:www.bengkalis.go.id, diakses 30 Agustus 2007, dengan pengubahan seperlunya Cerita yang cukup menarik, bukan? Siapa saja tokoh dalam cerita di atas? Bagaimana watak mereka? Di mana, kapan, dan dalam suasana bagaimana peristiwa itu terjadi? Ayo, kita pelajari bersama

1. Mendaftar Nama-Nama Tokoh dan Menuliskan Wataknya

Tokoh cerita adalah orang yang berperan dalam cerita. Tokoh yang menggerak- kan cerita dari awal hingga akhir disebut tokoh utama. Selain tokoh utama, terdapat tokoh pendamping. Tokoh pendamping peranannya lebih kecil daripada tokoh utama. Setiap tokoh dalam cerita mempunyai sifat atau watak, seperti manusia di dunia ini. Ayo, kita lihat salah satu tokoh di atas, yaitu Pak Garam Di unduh dari : Bukupaket.com 20 Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia V Pak Garam adalah tokoh utama cerita di atas. Dia adalah orang yang baik hati dan jujur. Dia selalu bersedia menolong sesama dengan kemampuan yang dimilikinya. Watak Pak Garam yang lain adalah patuh kepada rajanya. Saat Raja meminta batu ajaib yang ditemukan Pak Garam, Pak Garam menyerahkan batu tersebut. Oleh karena itu, Raja memberikan harta untuknya. Akhirnya, Pak Garam menjadi orang kaya. Selain Pak Garam, masih ada tokoh yang lain. Siapa sajakah tokoh itu? Coba daftarlah nama-nama tokoh itu dan sebutkan watak mereka

2. Menuliskan Latar Cerita

Latar atau setting adalah segala keterangan mengenai, tempat, waktu, dan suasana dalam cerita. Jadi, latar dapat dibagi menjadi tiga, yaitu latar tempat, waktu, dan suasana.

a. Latar Tempat

Latar tempat adalah segala sesuatu yang menjelaskan tentang tempat terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar tempat pada cerita Petuah Pak Garam adalah kampung Pak Garam, kampung tetangga, rumah, dan kerajaan.

b. Latar Waktu

Latar waktu adalah waktu terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar waktu pada cerita Petuah Pak Garam adalah siang hari. Namun, penentuan waktu siang hari ini hanya berdasarkan keumuman. Misalnya, upacara jenazah umumnya siang hari. Berburu burung puyuh yang dilakukan oleh Bujang Selamat umumnya juga siang hari.

c. Latar Suasana

Latar suasana adalah penjelasan mengenai suasana pada saat peristiwa terjadi. Suasana cerita Petuah Pak Garam adalah menyedihkan dan menye- nangkan. Suasana menyedihkan menyangkut keadaan Pak Garam yang miskin. Pak Garam yang kurus dan hitam legam tersebut setiap hari membawa tas berisi garam untuk dijajakan di kampung dan pasar. Suasana menggembirakan terlihat pada akhir cerita, yaitu ketika Pak Garam dan isterinya diundang ke kerajaan untuk menerima hadiah dari sang Raja. Meskipun tidak diceritakan secara detail, kita dapat memperkirakan bahwa mendapatkan hadiah dari raja berupa rumah, perhiasan, dan lain-lain pasti menyenangkan.

3. Menceritakan Kembali Isi Cerita secara Runtut

Hal penting yang harus kamu perhatikan ketika menceritakan kembali isi cerita adalah penggunaan bahasa yang baik dan benar. Selain itu, kamu perlu menjiwai isi cerita dengan baik sehingga dapat menceritakan kembali sesuai dengan suasana cerita. Di unduh dari : Bukupaket.com 21 Kegiatan Bermanfaat

4. Menanggapi Isi Cerita

Isi cerita mengandung pesan atau amanat yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Menanggapi isi cerita berarti memberikan penilaian terhadap pesan atau amanat yang ada di dalam cerita itu. Dalam memberikan tanggapan terhadap isi cerita, kita harus objektif. Artinya, tanggapan yang kita berikan harus berdasarkan alasan yang masuk akal. Jika kita perhatikan, isi cerita Petuah Pak Garam adalah seperti petuah yang dikemukakan Pak Garam itu sendiri, yakni sebagai berikut. a. Rahasia jangan dibuka sebelum berjuntai di pintu kubur. Artinya, kalau memiliki rahasia janganlah dibuka sebelum kamu mati. Jadi, kita harus pandai-pandai menyimpan rahasia. b. Harapan orang jangan diputuskan. Artinya, jika ada orang lain mengharapkan pertolongan- mu, janganlah ditolak, agar yang minta tolong tidak kecewa. c. Orang besar jangan dibohongi, karena orang kaya seperti raja dapat membuktikan pembicaraannya dalam sekejap saja . Artinya, kita tidak boleh membohongi atau melawan orang ”besar” atau raja penguasa. Hal itu karena seorang penguasa memiliki banyak cara untuk membuktikan perkataannya dalam waktu singkat. Misalnya, dengan kekuasaannya, penguasa dapat menghukum orang yang dianggapnya bersalah, meskipun orang itu belum tentu bersalah. Berdasarkan isi cerita di atas, kamu dapat memberikan tanggapan, seperti contoh berikut. Isi cerita Petuah Pak Garam berupa nasihat petuah kepada pembacanya. Nasihat tersebut sangat baik diterapkan dalam hidup sehari-hari. Terutama nasihat untuk menyimpan rahasia orang lain, menolong sesama, jujur, dan tidak berbohong atau menentang orang yang berkuasa. Jika kita menuruti perintah penguasa, kita dapat hidup lebih baik. Sebaliknya, jika kita menentang penguasa, kita dapat sengsara. Namun demikian, ada yang harus digarisbawahi. Jika penguasa bertindak salah, kita harus meluruskan dan tidak boleh mengikuti. Demikianlah tanggapan saya ter- hadap cerita berjudul Petuah Pak Garam. Sekarang, coba kerjakan pelatihan berikut ini Ayo, perhatikan isi cerita ini Di unduh dari : Bukupaket.com 22 Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia V Berlatih Kelompok Coba kerjakan bersama kelompokmu 1. Carilah cerita rakyat pada buku kumpulan cerita rakyat di perpustakaan 2. Pilihlah satu cerita yang menurut kelompokmu paling menarik 3. Mintalah salah seorang anggota kelompok membacakannya dengan jelas Anggota yang lain harus mendengarkan dengan baik. 4. Berdiskusilah dengan teman sekelompok untuk mengerjakan kegiatan berikut a. Sebutkan nama-nama tokoh cerita beserta wataknya b. Jelaskan latar tempat, waktu, dan suasana dalam cerita tersebut c. Tulislah secara singkat isi ceritanya 5. Buatlah tanggapan terhadap isi cerita rakyat tersebut secara tertulis 6. Jika sudah selesai, bacakan atau laporkan pekerjaanmu di depan kelas melalui perwakilan kelompok 7. Sesudah dibaca, kumpulkan laporanmu kepada guru untuk dinilai Guru akan memilih laporan terbaik untuk dipajang di papan pajang. Pernahkah kamu melakukan pengamatan? Jika pernah, apa yang kamu peroleh setelah melakukan pengamatan itu? Ya, tentu kamu memperoleh pengalaman yang banyak. Kali ini kamu diajak melakukan pengamatan. Setelah melakukan pengamatan, kamu diminta menceritakan hasil pengamatanmu. Ikutilah dengan baik Kata Kunci: Mengamati Objek – Mencatat – Menceritakan 1. Menuliskan pokok-pokok hasil pengamatan. 2. Menceritakan hasil pengamatan dengan bahasa yang runtut, baik, dan benar. Menceritakan Hasil Pengamatan Gambar 2.3 Hasil pengamatan dapat kita ceritakan kepada teman-teman. Di unduh dari : Bukupaket.com 23 Kegiatan Bermanfaat

1. Menentukan Pokok-Pokok Hasil Pengamatan