Membangun aplikasi e-learning pembantu kegiatan belajar mengajar di SMA Angkasa Lanud Sulaiman Bandung

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Nama

Jenis Kelamin

: :

Lakedia Wiji Kemi Rayna Laki-Laki

Tempat, tanggal lahir Agama

: :

Bandung, 08 Maret 1990 Islam

Jenis kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan Status

: :

Indonesia Belum menikah

Alamat : Jl. Trs. Sauyunan I No.10 Bandung 40235

Telepon : 085725672726

Email : lakediarayna@gmail.com

2. RIWAYAT PENDIDIKAN

Sekolah Dasar : SDN Babakan Tarogong Bandung Sekolah Menengah Pertama : SMP 11 Bandung

Sekolah Menengah Atas Perguruan Tinggi

: :

SMAN Angkasa Lanud Sulaiman Bandung IF Unikom Bandung tahun ajaran 2008-2013

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.

Bandung, (Lakedia Wiji Kemi Rayna)


(6)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi S1 Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh :

LAKEDIA WIJI KEMI RAYNA

10108037

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(7)

iii Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, serta hidayah-Nya sehingga Skripsi dengan judul “MEMBANGUN APLIKASI E-LEARNING PEMBATU KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SMA ANGKASA LANUD SULAIMAN BANDUNG” dapat terselesaikan dengan baik, untuk menyelesaikan program sarjana strata-1 (S-1) pada Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

Atas semua bantuan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung selama penyusunan skripsi ini hingga selesai, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan juga atas semua keindahan, kemudahan, dan berjuta hikmah yang melahirkan semangat jiwa. 2. Ayah dan ibu penulis yang telah membesarkan dan mendidik, serta

memberikan dukungan dan doa kepada penulis.

3. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

4. Bapak Prof. Dr. Ir Denny Kurniadie, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.


(8)

Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

6. Ibu Rani Susanto, S.Kom selaku dosen wali yang telah mengajarkan ilmunya selama penulis kuliah di Universitas Komputer Indonesia.

7. Ibu Riani Lubis, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing dan penguji 2 yang telah memberikan bimbingan dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini. 8. Ibu Utami Dewi, S.Kom selaku reviewer dan penguji 1 yang telah banyak

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

9. Bapak Eko Budi Setiawan, S.Kom selaku penguji 3 yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

10.Seluruh dosen dan karyawan Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia, atas ilmu, bimbingan dan bantuannya hingga penulis selesai menyusun skripsi ini.

11.Saudara, adik dan teman-teman yang telah membantu, memberi dukungan dan doa kepada penulis.

12.Alisiana Ulfah yang telah membantu, memberikan dukungan dan do’a kepada

penulis.

13.Risnandar dan Rismandi Yanto yang telah membantu dalam pengerjaan dokumentasi.

14.Rekan-rekan seperjuangan di Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia, khususnya IF-1 Angkatan 2008 yang telah banyak membantu penulis.


(9)

materi maupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam penyempurnaan skripsi ini.

Terakhir penulis berharap, semoga skripsi ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Penulis


(10)

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR SIMBOL ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 2

I.3 Maksud dan Tujuan ... 3

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Metodologi Penelitian ... 5

I.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

II.1 Profil SMA Angkasa ... 9

II.1.1 Sejarah SMA Angkasa ... 9

II.1.2 Visi dan Misi SMA Angkasa ... 10

II.1.3 Profil SMA Angkasa Lanud Sulaiman ... 11

II.1.4 Struktur Organisasi SMA Angkasa ... 13


(11)

II.2.1 Data dan Informasi ... 15

II.2.2 E-Learning ... 17

II.2.3 Database Management System (DBMS)... 21

II.2.4 Dasboard... 22

II.2.5 Multi Factor Evaluation Process (MFEP) ... 22

II.2.6 Internet ... 22

II.2.7 Website ... 23

II.2.8 Flow Map ... 23

II.2.9 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 24

II.2.10 Diagram Konteks dan Data Flow Diagram (DFD) ... 24

II.2.11 Kamus Data ... 24

II.2.12 Hypertext preprocessor (PHP) ... 25

II.2.13 MySQL ... 26

II.2.14 Adobe Dreamweaver ... 27

II.2.15 XAMPP ... 28

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 31

III.1 Analisis Sistem ... 31

III.2 Analisis Masalah ... 31

III.2.1 Prosedur yang Berjalan ... 32

III.2.1.1 Prosedur Pemberian Materi Saat Guru Hadir ... 33

III.2.1.2 Prosedur Pemberian Materi Saat Guru Tidak Hadir ... 35

III.2.1.3 Prosedur Pemberian Tugas Saat Guru Hadir... 37

III.2.1.4 Prosedur Pemberian Tugas Saat Guru Tidak Hadir ... 39

III.2.1.5 Prosedur Latihan Ujian Akhir ... 41


(12)

III.4 Analisis Metode MFEP Terhadap Monitoring Nilai ... 43

III.5 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 52

III.5.1 Analisis Pengguna Sistem ... 52

III.5.2 Analisis Pengkodean ... 55

III.5.2.1 Pengkodean Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan UPTK) .. 56

III.5.2.2 Pengkodean Nomor Induk Siswa (NIS) ... 56

III.5.2.3 Pengkodean Kelas/Tingkat ... 57

III.5.3 Analisis Perangkat Keras ... 58

III.5.4 Analisis Perangkat Lunak... 59

III.6 Analisis Basis Data... 60

III.7 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 62

III.7.1 Diagram Konteks... 63

III.7.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 64

III.7.2.1 DFD Level 1 ... 64

III.7.2.2 DFD Level 2 ... 66

III.7.2.3 DFD Level 3 ... 73

III.7.2.4 Spesifikasi Proses ... 81

III.7.2.5 Kamus Data ... 100

III.7.3 Perancangan Sistem... 105

III.7.3.1 Diagram Relasi ... 105

III.7.3.2 Struktur Tabel ... 106

III.7.3.3 Perancangan Struktur Menu ... 121

III.7.3.4 Perancangan Antarmuka ... 124

III.7.3.5 Perancangan Pesan ... 175


(13)

III.7.3.7 Prosedural ... 180

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 185

IV.1 Implementasi ... 185

IV.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 185

IV.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 186

IV.1.3 Implementasi Basis Data ... 186

IV.1.4 Implementasi Antarmuka ... 194

IV.2 Pengujian ... 198

IV.2.1 Pengujian Alpha ... 198

IV.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 200

IV.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 217

IV.3 Pengujian Betha... 217

IV.3.1 Skenario Pengujian Betha ... 218

IV.3.2 Kesimpulan Hasil Pengujian Betha ... 235

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 237

V.1 Kesimpulan... 237

V.2 Saran ... 238


(14)

[1] Effendy, Empy.(2005).E-Learning Konsep Dan Aplikasi. Jakarta : ANDI. [2] Jogianto, HM.(1989).Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi

Offset.

[3] Kadir, abdul.(2008).Belajar Database Menggunakan MySQL. Yogyakarta : ANDI.

[4] Ladjamudin, bin Al-Bahra.(2005).Analisis dan Desain Sistem Informasi. Tangerang : Graha Ilmu.

[5] Peranginangin, Kasiman.(2006).Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta : ANDI

[6] Pressman, Roger S.(2001).Software Engineering – Fifth Edition. New York : McGrawHill.

[7] Turban, Efraim.(1995).Decision Support System And Expert System. Prentice Hall.


(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Pesatnya perkembangan teknologi khususnya teknologi internet telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Bidang pendidikan memanfaatkan teknologi internet sebagai sarana penyampaian informasi dan membantu pelaksanaan proses belajar mengajar. Keunggulan teknologi informasi yang diperankan oleh internet dalam menyediakan informasi apa saja, yang ditayangkan secara multimedia, telah membawa perubahan dalam budaya khususnya dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Pemanfaatan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat membuat proses pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan.

Sekolah Menegah Atas Angkasa Bandung adalah sekolah yang terletak di jalan kopo km 10 yang berada di kawasan lapangan udara sulaiman. SMA Angkasa Lanud Sulaiman Bandung telah lama memanfaatkan bidang teknologi informasi seperti tersedianya laboratorium komputer yang memadai di area sekolah, tetapi karena kurangnya sumber daya manusia yang memiliki keahlian untuk mengakses data akademik di SMA Angkasa, maka sistem informasi akademik yang digunakan masih bersifat manual menggunakan Microsoft excel dalam media penyimpanan data akademik.

Proses pembelajaran di SMA Angkasa Lanud Sulaiman tidak jauh berbeda dengan proses pembelajaran dengan sekolah pada umumnya, tapi didalam proses pembelajaran itu masih ada permasalahan yang sering muncul dimana siswa/i merasa jenuh dengan proses pembelajaran saat ini, sehingga proses penyampaian materi tidak maksimal tersampaikan terhadap siswa/i. Komunikasi antar guru dan siswa pun sering menjadi kendala dalam proses pembelajaran dimana siswa merasa malu untuk


(16)

bertanya kepada gurunya, lalu siswa/i yang berhalangan mengikuti kegiatan belajar mengajar juga sering merasa kesulitan untuk mendapatkan materi.

Adapun masalah yang miliki oleh kepala sekolah seperti sulitnya kepala sekolah melihat perkembangan nilai siswa/i SMA Angkasa apabila berhalangan hadir, oleh karena itu diperlukan fasilitas pendukung demi membantu proses kegiatan belajar mengajar. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan internet untuk sistem pembelajaran jarak jauh atau disebut juga e-learning. Media pembelajaran secara e-learning dapat memberikan fasilitas pembelajaran dimana pelajar dapat mendapatkan materi pelajaran, tugas, dan berinteraksi dengan guru serta informasi lainya yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka terdapat beberapa masalah dalam proses pembelajaran secara konvesional, adalah diantaranya sebagai berikut :

1. Siswa/i merasa jenuh terhadap proses pembelajaran di dalam kelas yang menyebabkan siswa/i tidak konsentrasi terhadap materi yang di berikan oleh guru.

2. Sulitnya siswa/i berkomunikasi terhadap guru menjadi kendala siswa/i dalam memahami materi yang di berikan oleh guru.

3. Sulitnya siswa/i mendapatkan materi bagi siswa/i yang berhalangan hadir yang menyebabkan siswa/i kurang memahami dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar untuk pertemuan selanjutnya.

4. Sulitnya Kepala sekolah untuk melihat perkembangan nilai siswa/i SMA Angkasa.


(17)

I.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari tugas akhir ini adalah membangun aplikasi e-learning pembantu kegiatan belajar mengajar di sma Angkasa Lanud Sulaiman Bandung.

Sedangkan tujuannya adalah sebagai berikut :

1. Memberikan siswa/i materi pembelajaran yang menarik seperti suara dan

video agar siswa/i tidak cepat merasa jenuh sehingga lebih mudah di pahami.

2. Menyediakan sebuah media berupa forum diskusi untuk mengatasi masalah komunikasi antara guru dan siswa/i dalam memahami materi. 3. Mempermudah siswa/i untuk mendapatkan materi dikarenakan

ketertinggalannya dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

4. Menyediakan fasilitas dashboard untuk mempermudah kepala sekolah dalam melihat perkembangan nilai siswa/i SMA Angkasa ketika kepala sekolah berhalangan hadir.

I.4 Batasan Masalah

Tahap ini adalah tujuan dari apa yang telah diungkapkan, maka diperlukan adanya batasan masalah agar pembahasan tidak menyimpang dari objek yang dibahas sebagai berikut :

1. Aplikasi ini hanya digunakan oleh admin, kepala sekolah, guru, dan siswa/i SMA Angkasa Lanud Sulaiman.

2. Data yang digunakan berupa data kepala sekolah, data guru, data siswa, data kelas, data mata pelajaran, data tahun ajaran. Data tersebut diambil dari sistem informasi akademik yang dikembangkan diluar penelitian, tetapi aplikasi e-learning hanya bisa mengambil data dari sistem informasi akademik tidak bisa menambah, mengubah, atau mengahapus. Data yang dipakai dalam aplikasi e-learning ini adalah data admin, data kepala sekolah, data guru, data siswa, data mata pelajaran, data kelas, data tahun ajaran, dan data semester.


(18)

Data yang dikelola dalam e-learning ini adalah data materi, data tugas, data nilai, dan data soal latihan ujian.

3. Fitur dari aplikasi e-learning ini adalah :

a. Upload dan download materi sesuai kurikulum berupa text dengan tipe (doc, xlsx, ppt, pdf), gambar (jpg, png), video (flv).

b. Latihan soal-soal ujian yang berguna untuk mengasah kemampuan siswa/i untuk menghadapi ujian, tetapi tidak semua mata pelajaran ada didalam fitur ini. Mata pelajaran yang ada dalam latihan soal ini hanya mata pelajaran yang ada didalam Ujian Akhir Nasional (UAN) seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, dan IPS. Latihan ini tidak berpengaruh terhadap nilai siswa/i.

c. Forum diskusi sebagai komunikasi antara siswa/i dengan guru untuk membahas materi sesuai topik.

d. Dashboard untuk kepala sekolah berguna untuk memonitor perkembangan rata-rata nilai perkelas secara berkala dengan menggunakan metode MFEP (Multifactor Evaluation process).

4. Output internal yang dihasilkan dari aplikasi e-learning ini yaitu laporan nilai siswa/i selama satu semester.

5. Model analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis terstruktur. Alat pemodelan yang digunakan adalah flowmap, ERD ( Entity-Relationship Diagram) dan DFD (Data Flow Diagram).


(19)

I.5 Metodologi Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah Metode Deskriptif Analisis yang merupakan metode penelitian dengan cara mengumpulkan data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada. Penelitian ini terdiri dari 2 tahap, yaitu :

1. Tahap pengumpulan data

Tahap ini merupakan tahap pengumpulan data yang digunakan dalam suatu penelitian, metodenya adalah sebagai berikut :

1. Studi literatur

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.

2. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.

3. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak perusahaan terhadap permasalahan yang diteliti.

2. Tahap Pengembangan Perangkat Lunak

Tahap ini merupakam tahap pengembangan dalam pembuatan perangkat lunak ini menggunakan model waterfall, yang meliputi beberapa tahap diantaranya :

1. System Engineering

Merupakan tahapan awal dalam pembangunan system yaitu tahap pengumpulan data sebagai pendukung pembangunan system serta menetapkan arah pembangunan sistem.


(20)

2. System Analisis

Setelah data terkumpul, dilakukan analisis yang berkaitan dengan proses dan data yang diperlukan oleh sistem.

3. System Design

Pada tahap ini diberikan gambaran umum yang jelas dan rancangan yang lengkap tentang system yang akan dibangun.

4. System Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemograman tertentu. Pada tahap ini dilakukan pembuatan komponen-komponen system yang meliputi implementasi modul-modul program, antarmuka, dan basisdata.

5. System Testing

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang akan dibangun apakah sudah sesuai dengan kebutuhan.

6. System Maintenance

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubaha-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan

user.


(21)

I.6 Sistematika Penulisan

Secara sistematika penyusunan tugas akhir ini, penulis membagi dalam beberapa bab dengan pokok-pokok permasalahannya. Sistematika secara umum adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, asumsi, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang telah pernah dilakukan sebelumnya termasuk sintesisnya. Membahas tentang tinjauan perusahaan dan konsep dasar serta teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian membangun aplikasi e-learning pembantu kegiatan belajar mengajar di sma angkasa lanud sulaiman bandung.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Membahas tentang analisis sistem, pengguna, pengumpulan data, analisis pengkodean, analisis metode multifactor evaluation process (MFEP), serta perancangan sistem untuk membangun aplikasi e-learning pembantu kegiatan belajar mengajar di sma angkasa lanud sulaiman bandung.


(22)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Membahas tentang implementasi dan pengujian sistem yang telah dikerjakan serta menerapkan kegiatan implementasi dan pengujian pada pembangunan aplikasi e-learning pembantu kegiatan belajar mengajar di sma angkasa lanud sulaiman bandung.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penulisan skripsi.


(23)

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN ... 1 I.1 Latar Belakang Masalah ... 1 I.2 Identifikasi Masalah ... 2 I.3 Maksud dan Tujuan ... 3 I.4 Batasan Masalah ... 3 I.5 Metodologi Penelitian ... 5 I.6 Sistematika Penulisan ... 7


(24)

II.1 Profil SMA Angkasa

Profil SMA Angkasa berisi penjelasan yang memaparkan tentang sejarah, visi, misi, tujuan, indentitas dan struktur organisasi SMA Angkasa.

II.1.1 Sejarah SMA Angkasa

SMA Angkasa Lanud Sulaiman awalnya berdiri pada tanggal 17 juli 1985 yang bernaung di bawah yayasan Ardhya Gharini badan pengurus cabang Lanud Sulaiman, yang merupakan yayasan dibawah pengelolaan TNI AU, sekolah berada di lingkungan komplek Lanud Sulaiman berada di pinggir jalan raya provinsi sehingga mudah di akses oleh masyarakat luas yang beralamat di jl. Terusan Kopo Km.10 Margahayu Kabupaten Bandung.

SMA Angkasa pada tahun 1985 dipimpin oleh Drs.Sembodo, dibawah pimpinan sekolah tersebut SMA Angkasa statusnya masih diakui, lambat laun status SMA Angkasa berubah statusnya menjadi disamakan dan akhirnya tahun 2007 dibawah kepala sekolah Bapak Sutrisno,S.pd. SMA Angkasa statusnya menjadi terakreditasi A (Amat Baik).

Pada tahun 2008 SMA Angkasa Lanud Sulaiman dipercaya oleh Dinas Provinsi Jawa Barat untuk menjadi Rintisan Sekolah Kategori Mandiri (RSKM) dan akhirnya menjadi Sekolah Kategori Mandiri (SKM).


(25)

1. Menjadi sekolah yang tetap menjadi kepercayaan masyarakat.

2. Menjadi sekolah yang disegani dan diperhitungkan oleh sekolah lain karena prestasi dan kedisiplinanya.

3. 50% lulusanya dapat di terima di perguruan tinggi negri. 4. Terpenuhi 8 standar nasional pendidikan.

5. Alumni yang memilih bekerja dapat diserap oleh dunia usaha. 6. Berprestasi dalam bidang non akademik.

Berikut ini beberapa pergantian kepala SMA Angkasa Lanud Sulaiman Pada tahun 1985 sampai dengan sekarang :

1. Tahun 1985 – 1987 dipimpin oleh Drs. Sembodo. 2. Tahun 1987 – 1989 dipimpin oleh Drs. Simanjuntak 3. Tahun 1989 – 1993 dipimpin oleh Mayor Lek.Rispandi 4. Tahun 1993 – 2000 dipimpin oleh H.M. Pamudji Bc.Hk. 5. Tahun 2000 – 2006 dipimpin oleh Kapten Joko Nugroho,S.Pd. 6. Tahun 2006 – 2012 dipimpin oleh Kapten Sutrisno,S.Pd,.M.M.Pd. 7. Tahun 2012 – Sekarang dipimpin oleh Peltu Wijayanto,M.Pd. II.1.2 Visi dan Misi SMA Angkasa

Berikut adalah penjabaran visi dan misi SMA Angkasa Lanud Sulaiman adalah :

1. Visi

Mewujudkan SMA Angkasa Lanud Sulaiman menjadi sekolah standar nasional yang unggul dalam prestasi, kedisiplinan dengan menjunjung nilai budaya bangsa, indikatornya yaitu :

1. Terwujudnya lulusan yang unggul dalam bidang akademik. 2. 50% alumni diterima di perguruan tinggi.


(26)

4. Terwujudnya peserta didik yang disiplin tinggi sebagai bekal hidup dalam masyarakat.

5. Memelihara nilai-nilai luhur budaya bangsa.

2. Misi

Misi merupakan strategi yang harus ditempuh dalam mewujudkan visi, adapun misi SMA Angkasa Lanud Sulaiman yaitu :

1. Mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien.

2. Mewujudkan tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan yang professional.

3. Mewujudkan pelaksanaan pengembangan diri yang berkualitas. 4. Menjuarai perlombaan-perlombaan dalam kegiatan ekstrakurikuler. 5. Melaksanakan dan memperingati hari besar nasional sebagai upaya

mewujudkan kesadaran nasional. II.1.3 Profil SMA Angkasa Lanud Sulaiman

Berikut adalah identitas sekolah SMA Angkasa Lanud Sulaiman Bandung :

1. Nama Sekolah : SMA ANGKASA LANUD

SULAIMAN

2. Provinsi : Jawa Barat

3. Kabupaten/Kota : Bandung

4. Kecamatan : Margahayu

5. Kelurahan : Sulaiman

6. Status : Swasta

7. NSS : 302020826042

8. Status akreditasi : A


(27)

2012

10.Alamat : Jl. Terusan Kopo km 10 margahayu Bandung

11.Telepon : 0225416638

12.Kode pos : 40229

13.E-mail : sma_angkasa_slm@yahoo.com

14.Website : www.sma-angkasa-slm.sch.id

15.Kurikulum : KTSP

Berikut ini adalah identitas kepala sekolah SMA Angkasa Lanud Sulaiman bandung :

1. Nama : Wijayanto Hidayat,M.pd.

2. NIP : -

3. Pendidikan terakhir : Strata 2

4. Jurusan ijasah : Magister Manajemen Pendidikan 5. Izin memimpin : Nomor : Skep/9/IX/2012

6. Alamat : Komplek margahayu kencana blok G3 No.8

7. Kode pos : 40226

8. Telepon : 08122248863


(28)

II.1.4 Struktur Organisasi SMA Angkasa

Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari hubungan yang menjelaskan kegiatan untuk mencapai suatu sasaran. Struktur organisasi yang berada di SMA Angkasa saat ini adalah sebagai berikut :


(29)

Tugas - tugasnya sebagai berikut : Kepala Sekolah

1. Mengawasi pelaksanaan program kerja Tata Usaha.

2. Memperhatikan dan mengusahakan fasilitas yang dibutuhkan. 3. Bertanggung Jawab secara keseluruhan

4. Mengorganisasikan kegiatan

5. Mengarahkan / mengendalikan kegiatan 6. Mengkoordinasi nilai siswa

7. Melaksanakan pengawasan

8. Mengadakan rapat mengambil keputusan 9. Mengatur proses belajar mengajar

Kepala Tata Usaha

Bertangung jawab dalam bidang ketatausahaan administrasi kepegawaian, administrasi kesiswaan, administrasi persuratan, administrasi sarana prasarana serta membantu administrasi keuangan serta membantu kepala sekolah dalam mengurusi penerimaan siswa baru dan mutasi

Wakil Kepala Sekolah Kurikulum

a. Menyusun dan menjabarkan Kalender Pendidikan b. Menyusun Pembagian Tugas Guru dan Jadwal Pelajaran

c. Mengatur Penyusunan Program Pengajaran (Program Semester, Program Satuan Pelajaran, dan Persiapan Mengajar, Penjabaran dan Penyesuaian Kurikulum)

d. Mengatur pelaksanaan program penilaian Kriteria Kenaikan Kelas, Kriteria Kelulusan dan Laporan Kemajuan Belajar Siswa serta pembagian Raport dan STTB

e. Mengatur Mutasi Siswa


(30)

Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan a. Buku keadaan siswa

b. Buku mutasi Keluar dan Masuk

c. Menyelesaikan Mutasi baik masuk maupun keluar

d. Memberikan Nomor Induk Siswa kelas VII Baru dan Siswa Mutasi yang masuk

Wakil Kepala Sekolah Sarana & Prasarana

a. Merencanakan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar

b. Merencanakan program pengadaan

c. Mengatur pemanfaatan Sarana Prasarana sekolah d. Mengelola perawatan, perbaikan dan pengisian Wakil Kepala Sekolah Hubungan Masyarakat

a. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite dan peran komite

b. Menyelenggarakan bakti sosial, karyawisata

c. Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah

II.2 Landasan Teori

Landasan teori merupakan kumpulan teori-teori yang menjadi dasar pembangunan aplikasi ini yang diambil dari berbagai sumber seperti buku dan internet.

II.2.1 Data dan Informasi

Dalam dunia IT yang menjadi permasalahan adalah kasus-kasus yang sering terjadi dan untuk penyelesaiannya masih dengan prosedur yang manual. Beberapa contoh kasus yang terjadi, seperti pengelolaan data administrasi, pengelompokan data perpustakaan, dan lain-lain. Untuk mengatasi beberapa contoh kasus diatas diperlukan data dan informasi.


(31)

II.2.1.1 Definisi Data dan Sistem Informasi

Data mengarah pada penjelasan dasar atas segala sesuatu, peristiwa, aktivitas, dan transaksi yang dicatat, diklasifikasi, serta disimpan, tetapi tidak diatur untuk mengungkapkan makna tertentu dan dapat bersifat numerik, alfanumerik, figur, suara, atau gambar.

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.

II.2.1.2 Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

1. Sistem abstrak atau sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ideide yang tidak tampak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem secara fisik, misalnya sistem komputer.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasis internet merupakan contoh human


(32)

machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem deterministik dan sistem probabilistik

Sistem deterministik adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sistem probabilistik dalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

4. Sistem terbuka dan sistem tertutup

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan di pengaruhi oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terhubung dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar.

II.2.2 E-Learning

Di dunia pendidikan dan pelatihan sekarang, banyak sekali praktik yang disebut e-learning. Sampai saat ini, pemakaian kata e-learning sering digunakan semua kegiatan pendidikan yang menggunakan media komputer dan atu internet. Banyak pula pengguna terminologi yang memiliki arti hampir sama dengan e-learning. Web-based learning, online learning, computer-based training/learning,

distance learning, computer-aided instruction, dan lain sebagainya, adalah terminilogi yang sering digunakan untuk menggantikan e-learning. Terminilogi yang sering digunakan untuk menggantikan e-learning. Terminilogi e-learning sendiri dapat mengacu pada sebuah kegiatan pelatihan yang menggunakan media elektronik atau teknologi informasi.

Karena ada bermacam pengguna e-learning saat ini, maka ada pembagian atau pembedaan e-learning. Pada dasarnya, e-learning mempunyai dua tipe, yaitu


(33)

1. Synchronous Training

Synchronous berarti “pada waktu yang sama”. Jadi, synchronous training

adalah tipe pelatihan, di mana proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama ketika pengajar sedang mengajar dan murid sedang belajar. Hal tersebut memungkinkannya interaksi langsung antara guru dan murid, baik melalui

internet maupun intranet. Synchronous training sifatnya mirip pelatihan di ruang kelas. Namun, kelasnya bersifatnya maya (virtual) dan peserta tersebar di seluruh dunia dan terhubung melalui internet oleh karena itu, sysnchronous training

sering pula dinamakan virtual classroom.

2. Asynchronous Training

Asynchronous berarti “tidak pada waktu yang bersamaan”. Jadi, seseorang

dapat mengambil pelatihan pada waktu yang berbeda dengan pengajar memberikan pelatihan. Pelatihan ini lebih populer di dunia e-learning karena memberikan keuntungan lebih bagi peserta pelatihan karena dapat mengakses pelatihan kapanpun dan di manapun.

Ada pelatihan asynchronous training yang terpimpin, di mana pengajar memberikan materi pelajaran lewat internet dan peserta pelatihan mengakses materi pada waktu yang berlainan. Pengajar dapat pula memberikan tugas atau latihan dan peserta mengumpulkan tugas lewat email. Peserta dapat berdiskusi atau berkomentar dan bertanya melalui bulletin board.

3. Media

E-learning umumnya selalu diidentifikasikan dengan pengguna internet

untuk menyampaikan pelatihan. Namun, saat ini, media penyampaian e-learning

sangat beragam.

Apabila ada situasi, di mana network komputer tidak tersedia, e-learning

dapat diberikan dalam media CD-ROM. Jadi, peserta dapat membawa CD-ROM dan memainkanya di komputer rumah maupun komputer di meja kantor. [1]


(34)

E-learning dapat diterima oleh berbagai perusahaan karena dimotivasi oleh kelebihan dan keuntungannya. Keuntungan yang ditawarkan oleh e-lerning, antara lain : [1]

1. Biaya

Kelebihan pertama e-learning adalah ia mampu mengurangi biaya pelatihan. Dengan adanya e-learning, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menyewa pelatihan dan ruang kelas serta transportasi peserta pelatihan atu pelatih. Perusahaan tidak perlu menyediakan makan siang, kopi, maupun peralatan kelas, seperti papan tulis, proyektor dan alat tulis.

2. Fleksibilitas Waktu

E-learning membuat karyawan dan pelajar dapat menyesuaikan waktu belajar. Mereka dapat menyisipkan waktu belajar setelah makan siang, setelah kantor selesai dan menunggu jemputan, atau ketika sedang menunggu laporan rekan dan tidak ada pekerjaan mendesak.

3. Fleksibilitas Tempat

Di sekolah-sekolah, para pelajar tidak perlu pergi jauh ke ruang kelas lain (misalnya tempat bimbingan belajar). Mereka hanya perlu ke labotarium komputer sekolah, di mana e-learning tersebut diinstal, untuk mengikuti tambahan pelajaran.

4. Fleksibilitas Kecepatan Pembelajaran

E-learning dapat disesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing siswa. Siswa mengatur sendiri kecepatan pelajaran yang diikuti. Apabila belum mengerti, ia dapat tetap mempelajari modul tertentu dan mengulanginya nanti. Apabila seseorang siswa mengerti dengan cepat, ia dapat menyelesaikan pelajaran lebih cepat dan mengisi waktu denan belajar topik lain. Hal ini berbeda sekali dengan pelatihan di kelas karena semua pelajar mulai dan berhenti di waktu yang sama.


(35)

5. Standarisasi Pengajaran

Guru atau pelatih favorit, yang terasa dapat mengajar dngan baik sehingga materi sesulit apapun mudah diserap. Sebaliknya, penjelasan guru bukan favorit terasa sulit dimengerti.

E-learning dapat menghapuskan perbedaan tersebut. Pelajaran e-learning selalau memiliki kualitas sama setiap kali diakses dan tidak tergantung suasana hati pengajar.

6. Efektivitas Pengajar

Karena e-learning merupakan teknologi baru, karyawan dan pelajar dapat tertarik dan mencobanya sehingga jumlah peserta pelatihan meningkat. E-learning yang didesain mutakhir membuat karyawan atau pelajar lebih mengerti isi pelajaran. Penyampaian pelajaran e-learning dapat berupa simulasi dan kasus-kasus, menggunakan bentuk permainan dan menerapkan teknologi animasi canggih. Bentuk-bentuk pembelajaran tersebut dapat membantu proses pembelajaran dan mempertahankan minat belajar.

7. Kecepatan Distribusi

Kemajuan teknologi yang pesat menuntut suatu pelatihan teknologi baru dilaksanakan secepatnya dan menjangkau area luas secara singkat. Apabila ada perubahan materi pelatihan, administrator hanya perlu mengubah di server e-learning, tanpa mendatangi semua kantor cabang.

8. Ketersediaan On-Demand

Karena e-learning dapat sewaktu-waktu diakses, e-learning dapat

dianggap sebagai “buku saku” yang membantu pekerjaan setiap saat. Pengguna

dapat dengan mudah dan cepat untuk menyelesaikan pekerjaannya maupun tugasnya dengan waktu dan tempat yang terbatas.

9. Otomasi Proses Administrasi

E-learning menggunakan suatu Learning Management System (LMS) yang berfungsi sebagai platform pelajaran-pelajaran e-learning. LMS berfungsi pula menyimpan data-data pelajar, pelajaran, dan proses pembelajaran yang


(36)

berlangsung. Sehingga, pelatih atau guru yang memiliki akses ke LMS dapat setiap saat mencetak sendiri laporan dengan otomatis untuk memonitor kemajuan belajar siswanya, tanpa harus menunggu administrator. [1]

E-learning dirasa sangat berguna bagi siswa yang memiliki kejenuhan pada pembelajran didalam kelas. Dengan adanya e-learing dapat memberikan warna baru dalam pendidikan sehingga menjadi lebih dan ketertarikan khusus bagi siswa untuk mengetahui mata pelajaran lebih luas dan mereka dapat mengembangkan suatu mata pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Keterampilan siswa menjadikan suatu kemandirian mereka dalam melakukan kegiatan belajar mereka, maka dengan adanya e-learning mungkin dapat membangkitkan rasa ingin tahu seorang siswa menjadi meledak dan menghasilakan siswa yang minimal berguna bagi dirinya sendiri.

II.2.3 Database Management System (DBMS)

Basis data adalah kumpulan data, yang dapat digambarkan sebagai aktifitas dari satu atau lebih organisasi yang berelasi dan dapat digunakan oleh banyak pengguna.

Database management system adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar. Perangkat lunak inilah yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil. Ia juga menerapkan mekanisme pengaman data, pemakaian data secara bersama, keakuratan data dan sebagainya. [2]. Perangkat lunak yang termasuk DBMS seperti dBase III+, dBase IV, FoxBase, MS Acces, Borland – Paradoks, MS – SQLServer, Oracle Borland – Interbase. Salah satu tujuan DBMS adalah untuk menyediakan fasilitas / antar muka (interface) dalam melihat data (yang lebih ramah /


(37)

II.2.4 Dasboard

Dashboard adalah tahap dimana dilakukan analisis terhadap data nilai rata-rata siswa yang ada di e-learning untuk dikelola dan disajikan dalam bentuk grafik/dashboard dengan efektif dan efisien, sehingga memudahkan dalam melihat perkembangan. Data yang kelola adalah nilai rata-rata siswa sebagai monitoring. II.2.5 Multi Factor Evaluation Process (MFEP)

Multi Factor Evaluation Process (MFEP) merupakan model pengambilan keputusan yang menggunakan pendekaan kolektif dari proses pengambilan keputusannya [7]. Dalam pengambilan keputusan multi faktor, pengambil keputusan secara subyektif dan intuitif menimbang berbagai faktor yang mempunyai pengaruh penting terhadap alternatif pilihan mereka. Keputusan yang berpengaruh secara strategis, lebih dianjurkan menggunakan sebuah pendekatan kuantitatif seperti MFEP. Oleh karena itu untuk mempermudah dalam penggunaan model MFEP ini, akan dibuat suatu sistem pendukung keputusan yang diterapkan dalam suatu sistem informasi dengan Proses pemilihan alternatif terbaik menggunakan weighting system, dimana metode tersebut merupakan metode kuantitatif yang sering di gunakan oleh

Multifactor Evaluation Process (MFEP).

Konsep perhitungan MFEP yang diawali dengan tahap pemberian bobot (factor weight) dalam bentuk nilai dari 0 sampai 1. Tahap selanjutnya dengan memasukan nilai untuk setiap faktor (factor evaluation), nilai yang dimasukan adalah nilai yang objektif yaitu sudah pasti. Tahap terakhir adalah tahap evaluasi (Evaluation) adalah hasil perkalian antara bobot (factor weight) dan nilai faktor (factor evaluatiaon).

II.2.6 Internet

Internet adalah kelompok atau kumpulan dari jutaan komputer. penggunaan internet memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi dari komputer yang ada di dalam kelompok tersebut dengan asumsi bahwa pemilik komputer memberikan izin akses. untuk mendapatkan sebuah informasi, sekumpulan protokol harus digunakan,


(38)

yaitu sekumpulan aturan yang menetapkan ngmenetapkan bagaimana suatu informasi dapat dikirim dan diterima.

Salah satu unsur yang paling umum digunakan dari internet selain email adalah world wibe web. Dewasa ini www atau yang seing juga disebut sebagai "web" saja merupakan aplikasi internet yang paling populer.

II.2.7 Website

Website atau situs merupakan kumpulan halaman yang menampilkan informasi data, teks, gambar, data animasi, suara dan gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun yang bersifat dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).

Secara terminologi, pengertian website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs/link, yang biasanya berada di dalam world wide web (WWW) di

internet. Website pertama kali ditemukan oleh Sir Timothy John, Tim Berners Lee. Pada tahun 1991 website terhubung dengan jaringan. Tujuan dari dibuatnya website

pada saat itu diyakini untuk mempermudah tukar menukar dan memperbaharui informasi kepada sesama peneliti di tempat mereka bekerja.

Ada 2 macam website, yakni website statis dan website dinamis. Website

statis, yakni website yang informasinya merupakan informasi satu arah yakni hanya berasal dari pemilik software saja. Sementara itu, website dinamis merupakan website

yang mempunyai arus informasi dua arah, yakni yang berasal dari pengguna dan pemilik.

II.2.8 Flow Map

Flow map adalah penggambaran secara grafik dari langkah – langkah dan urutan prosedur dari suatu program. Flow map berguna untuk membantu analis dan programer untuk memecahkan masalah kedalam segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif pengoperasian. Biasanya flow map


(39)

mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

II.2.9 Entity Relationship Diagram (ERD)

Diagram E-R (Entity Relationship Diagram) adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Diagram hubungan entiras atau yang lebih dikenal dengan sebutan E-R diagram, adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan (storage data) dalam sistem secara abstrak. Diagram hubungan entitas tidak menyatakan bagaimana memanfaatkan data, membuat data, mengibah data dan menghapus data. [4]

II.2.10 Diagram Konteks dan Data Flow Diagram (DFD)

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks. [4] Diagram konteks menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan terhubung dengan entitas luar., lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem.

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.

II.2.11 Kamus Data

Kamus data atau data dictionary adalah catalog fakta tentang data dan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Selama penyusunan suatu sistem informasi, kamus data digunakan sebagai alat untuk mendefinisikan aliran data yang


(40)

mengalir di sistem, merancang input, merancang laporan-laporan dan merancang

database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di Data Flow Diagram. Struktur dari suatu arus data di Data Flow Diagram dapat dilihat secara lebih terinci di kamus data.

II.2.12 Hypertext preprocessor (PHP)

PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan Web yang disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan Web dapat dibuat dinamis sehingga

maintenance situs Web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP merupakan

software Open-Source yang disediakan dan lisensikan secara gratis serta dapat

di-download secara bebas dari situs resminya. [5] Dengan penggunaan bahasa ini memungkinkan perancangan web menulis halaman web dinamik secara cepat. Kode-kode PHP dapat berdiri sendiri atapun disispkan diantara Kode-kode-Kode-kode HTML sehingga dapat langsung ditampilkan secara bersama dengan kode-kode HTML tersebut.

PHP memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa script

sejenis. PHP memfokuskan pada pembuatan script server-side, yang bisa melakukan apa saja yang dapat dilakukan oleh CGI, seperti mengumpulkan data dari form, menghasilkan isi halaman web dinamis, dan kemampuan mengirim serta menerima

cookies, bahkan lebih daripada kemampuan CGI.

PHP dapat digunakan pada semua sistem operasi, antara lain Linux, Unix, Microsoft Windows, Mac OS X dan RISC OS. PHP juga mendukung banyak Web Server, seperti Apache, Microsoft Internet Information Server (MIIS), Personal Web Server (PWS), Netscape and iPlanet Servers, dan masih banyak lagi lainnya, bahkan PHP dapat bekerja ssebagai suatu CGI processor.

PHP tidak terbatas pada hasil HTML (HyperText Markup Languages). PHP juga memiliki kemampuan untuk mengolah keluaran gambar, file PDF, dan movies Flash. PHP juga dapat menghasilkan teks seperti XHTML dan file XML lainnya.


(41)

Salah satu fitur yang dapat diandalkan oleh PHP adalah dukunganya terhadap banyak database yang dapat didukung PHP adalah Adabas D, dBase, Direct MS-SQL, Empress, FilePro(read only), FrontBase, Hyperwave, IBM DB2, Infomix, MySql, ODBC, Oracle dan lainnya. [5]

II.2.13 MySQL

MySQL (baca : mai-se-kyu-el) merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat Open Source. Open Source

menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai utnuk membuat MySQL), selain tentu saja bentuk executable-nya atau kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam sistem operasi, dan bisa diperoleh dengan cara men-download di internet secara gratis.

Sebagai software DBMS, MySQL memiliki sejumlah fitur seperti yang dijelaskan di bawah ini[3].

1. Multiplatform

MySQL tersedia pada beberapa platform (Windows, Linux, Unix, dan lain-lain). 2. Andal, cepat, dan mudah digunakan

MySQL tergolong sebagai database server (server yang melayani permintaan terhadap database) yang andal, dapat menangani database yang besar dengan kecepatan tinggi, mendukung banyak sekali fungsi untuk mengakses database, dan sekaligus mudah untuk digunakan.

3. Jaminan keamanan akses

MySQL mendukung pengamanan database dengan berbagai kriteria pengaksesan. Sebagai gambaran, dimungkinkan untuk mengatur user tertentu agar bisa mengakses data yang bersifat rahasia (misalnya gaji pegawai), sedangkan user lain tidak boleh. MySQL juga mendukung konektivitas ke berbagai software.


(42)

4. Dukungan SQL

Seperti tersirat dalam namanya, MySQL mendukung perintah SQL (Structured Query Language). Sebagaimana diketahui, SQL merupakan standar dalam pengaksesan database relasional.

II.2.14 Adobe Dreamweaver

Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web dari Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver dari Macromedia. Program ini banyak digunakan oleh pengembang web karena fitur-fiturnya yang lengkap serta kemudahan dalam penggunaannya. Versi terakhir Macromedia Dreamweaver sebelum Macromedia dibeli oleh Adobe Systems yaitu versi 8. Kemudian setelah dibeli oleh Adobe Systems berkembang ke Versi selanjutnya yakni versi 9 (CS3) versi 10 yang ada dalam Adobe Creative Suite 4 (CS4) dan versi terbarunya yaitu CS5.

Sebagai editor web yang handal, Adobe Dreamweaver tentunya dilengkapi dengan kemampuan manajemen situs, yang memudahkan kita mengelola keseluruhan elemen yang ada dalam sebuah situs. Kita juga dapat melakukan evaluasi situs dengan melakukan pengecekan broken link, kompatibilitas browser, termasuk validasi tag-tag HTML dan CSS yang tidak sesuai dengan pedoman secara otomatis serta perkiraan waktu download pada sebuah halaman web.

Adobe Dreamweaver memiliki banyak tool-tool yang memudahkan seorang

web design untuk mengrubah dan membuat kode-kode dalam halaman web. Fasilitas yang terdapat didalamnya antara lain: Referensi HTML, CSS dan Javascript, Javascript debugger, dan editor kode ( tampilan kode dan Code inspector) yang mengizinkan kita merubah kode Javascript, XML, HTML, CSS, TEMPLATING dan dokumen teks lain secara langsung. Teknologi Roundtrip HTML yang dimilikinya mampu memasukan dokumen HTML tanpa perlu menghapus kode tersebut dan kita


(43)

dapat menggunakan Dreamweaver pula untuk membersihkan dan menghapus ulang HTML tanpa susah payah.

Dengan fitur yang lengkap, kemudahan penggunaan, dukungan extention dan

Plug-In yang banyak, Adobe Dreamweaver dapat membantu seorang web design

bekerja lebih cepat dan efisien tanpa kesulitan yang berarti, bahkan untuk seorang pemula sekalipun yang belum banyak mengenal seputar coding HTML dan CSS. II.2.15 XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program, Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP

Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU

General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.

XAMPP adalah singkatan berdasarkan huruf, yaitu :

1. X : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi,seperti Windows, Linux, Mac OS, dan Solaris.

2. A : Apache, merupakan aplikasi web server. Tugas utama Apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web. jika diperlukan juga berdasarkan kode PHP yang dituliskan,maka dapat saja suatu database diakses terlebih dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk mendukung halaman web yang dihasilkan.


(44)

3. M : MySQL, merupakan aplikasi database server. Perkembangannya disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah database.

MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus data yang berada dalam database.

4. P : PHP, bahasa pemrograman web. Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting. PHP memungkinkan kita untuk membuat halaman web yang bersifat dinamis. Sistem manajemen basis data yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQl, namun PHP juga mendukung sistem manajement database Oracle, Microsoft Access, Interbase, d-base, PostgreSQL, dan sebagainya.


(45)

(46)

Daftar isi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

II.1 Profil SMA Angkasa ... 9 II.1.1 Sejarah SMA Angkasa ... 9 II.1.2 Visi dan Misi SMA Angkasa ... 10 II.1.3 Profil SMA Angkasa Lanud Sulaiman ... 11 II.1.4 Struktur Organisasi SMA Angkasa ... 13 II.2 Landasan Teori ... 15 II.2.1 Data dan Informasi ... 15 II.2.2 E-Learning ... 17 II.2.3 Database Management System (DBMS)... 21 II.2.4 Dasboard ... 22 II.2.5 Multi Factor Evaluation Process (MFEP) ... 22 II.2.6 Internet ... 22 II.2.7 Website ... 23 II.2.8 Flow Map ... 23 II.2.9 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 24 II.2.10 Diagram Konteks dan Data Flow Diagram (DFD) ... 24 II.2.11 Kamus Data ... 24 II.2.12 Hypertext preprocessor (PHP) ... 25 II.2.13 MySQL ... 26 II.2.14 Adobe Dreamweaver ... 27 II.2.15 XAMPP ... 28


(47)

Daftar gambar


(48)

III.1 Analisis Sistem

Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan. Hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kelemahan, permasalahan, kebutuhan dan hambatan yang terdapat pada pembelajaran konvensional yang kini digunakan oleh SMA Angkasa Lanud Sulaiman, Bandung. Hasil analisis ini akan dapat menghasilkan berbagai saran berupa perbaikan terhadap sistem yang dapat dijadikan dasar dalam perancangan sistem informasi yang akan dibangun.

III.2 Analisis Masalah

Pada SMA Angkasa Lanud Sulaiman, sistem pembelajaran yang digunakan masih berjalan secara tatap muka dengan metode pembelajaran konvensional. Metode pembelajaran tersebut dirasa masih memiliki kelemahan dalam penguasaan dan pemberdayaan materi seorang siswa. Sehingga timbul harapan agar siswa dapat bersifat kreatif dan mandiri dalam pembelajarannya. Metode tersebut juga memiliki keterbatasan terhadap waktu dan tempat, maka diperlukannya sebuah sistem untuk membantu proses belajar mengajar tersebut. Salah satunya adalah sistem e-learning

berbasis web, dimana sistem ini dapat diakses kapan saja dan dimana saja, selama pengguna terhubung dengan jaringan internet.

Lalu munculah beberapa masalah, yang kemudian diharapkan dapat terpecahkan masalah tersebut dengan dibangunnya sistem tersebut. Diantaranya :


(49)

1. Siswa yang kurang aktif dan kurang memperhatikan guru saat menerangkan suatu materi dikelas sering merasa jenuh, dan konsentrasi teralihkan terhadap proses pembelajaran dikelas karena siswa merasa tidak paham terhadap materi yang diterangkan oleh guru.

2. Komunikasi dengan siswa dirasa kurang oleh sebagian guru, contohnya komunikasi didalam kelas. Pada saat seorang guru menyampaikan materinya didalam kelas dan memberikan kesempatan seorang siswa untuk bertanya terhadap materi yang sedang diajarkan pada suatu waktu tentang pemahaman siswa tersebut. Menurut para guru, siswa yang bertanya merupakan siswa yang paham terhadap materi yang diajarkan sedangkan siswa yang diam adalah dia yang kurang memahami materi tetapi enggan untuk bertanya, entah dia malu ataupun memang tidak tahu harus bertanya apa dan seperti apa.

3. Seorang siswa yang berhalangan hadir untuk belajar dengan keterangan tertentu, mengalami kesulitan untuk mendapatkan materi yang seharusnya didapatkan didalam kelas. Sehingga seorang siswa akan mengalami kesulitan dalam pemahaman materi yang diajarkan untuk pertemuan selanjutnya.

4. Kepala sekolah yang ingin melihat perkembangan nilai siswa/i dimanapun dan kapanpun, bila kepala sekolah berhalangan hadir masih bisa melihat perkembangan nilai

III.2.1 Prosedur yang Berjalan

Dari data-data yang dikumpulkan, dapat disimpulkan mengenai prosedur sistem pembelajaran konvensional yang sedang berjalan. Secara garis besar, terdapat 4 prosedur yang sedang berjalan dan ingin diperbaiki, yaitu antara lain :

1. Prosedur pemberian materi saat guru hadir,

2. Prosedur pemberian materi pembelajaran saat guru tidak hadir, 3. Prosedur pemberian tugas siswa saat guru hadir,

4. Prosedur pemberian tugas siswa saat guru tidak hadir, 5. Prosedur pemberian latihan soal ujian akhir.


(50)

Seluruh prosedur yang sedang berjalan tersebut, dapat digambarkan menggunakan

flowmap.

III.2.1.1 Prosedur Pemberian Materi Saat Guru Hadir

Prosedur pemberian materi mata pelajaran yang sedang berjalan ini dilakukan oleh guru dan siswa. Pemberian materi tersebut dilakukan oleh guru kepada siswanya pada saat di dalam kelas. Adapun alur prosedurnya adalah sebagai berikut :

1. Guru memiliki buku ajar yang akan dijadikan ringkasan materi pelajaran.

2. Guru membuat ringkasan dari materi yang akan diajarkan sebagai bahan pembelajaran di dalam kelas.

3. Guru menyimpan ringkasan buku ajar sebagai arsip materi yang telah di ringkas dari buku ajar.

4. Ringkasan materi pelajaran disampaikan oleh guru tersebut kepada siswa di dalam kelas.

5. Siswa mencatat materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

6. Catatan materi yang telah dibuat oleh siswa, lalu disimpan oleh siswa sebagai arsip catatan materi.

7. Ringkasan materi yang telah dibuat oleh guru tersebut, akan dijadikan arsip sebagai pengembangan materi untuk bahan mengajar selanjutnya.

Aliran dokumen pemberian materi saat guru hadir digambarkan dalam bentuk


(51)

Pemberian Materi Saat Guru Hadir

Siswa Guru

Buku ajar

Membuat ringkasan materi pelajaran

buku ajar Ringkasan materi pelajaran

Ringkasan materi pelajaran

Mencatat materi pelajaran

Ringkasan materi pelajaran

Catatan materi pelajaran Ringkasan materi

pelajaran A1

A3 A2

A1 = Ringkasan Buku ajar A2 = Catatan Materi Pelajaran A3 = Ringkasan Materi Pelajaran


(52)

III.2.1.2 Prosedur Pemberian Materi Saat Guru Tidak Hadir

Prosedur pemberian materi saat guru tidak dapat hadir untuk mengajar diantaranya dilakukan oleh guru, guru piket dan siswa. Adapun alur prosedurnya adalah sebagai berikut :

1. Guru memiliki buku ajar yang akan dijadikan ringkasan materi pelajaran.

2. Guru membuat ringkasan dari materi yang akan diajarkan ke dalam sebuah dokumen.

3. Guru menyimpan ringkasan buku ajar sebagai arsip materi yang telah di ringkas dari buku ajar.

4. Ringkasan materi pelajaran yang telah dibuat oleh guru tersebut, akan diberikan kepada guru piket yang sedang menjaga disekolah.

5. Guru piket akan menyampaikan ringkasan tersebut kepada siswa untuk dipelajari didalam kelas.

6. Siswa melakukan pencatatan materi yang berada pada ringkasan yang diberikan oleh guru piket tersebut.

7. Catatan materi yang telah dibuat oleh siswa, lalu disimpan oleh siswa sebagai arsip catatan materi.

8. Dokumen yang telah dicatat oleh siswa tersebut dikembalikan kembali kepada guru piket untuk diberikan kembali kepada guru yang bersangkutan.

9. Ringkasan materi yang telah dibuat oleh guru tersebut, akan dijadikan arsip sebagai pengembangan materi untuk bahan mengajar selanjutnya.

Prosedur proses pemberian materi saat guru tidak hadir untuk mengajar, digambarkan dalam bentuk flowmap seperti gambar III.2.


(53)

Pemberian Materi Saat Guru Tidak Hadir

Piket Siswa

Guru

A3 A1

A2 Ringkasan materi

pelajaran Ringkasan materi

pelajaran Ringkasan materi

pelajaran

Ringkasan materi pelajaran

Ringkasan materi pelajaran

Ringkasan materi pelajaran Buku ajar

Mencatat materi pelajaran

Catatan materi pelajaran Buku ajar

Membuat ringkasan materi pelajaran

A1 = Ringkasan buku ajar A2 = Catatan materi pelajaran A3 = Ringkasan materi pelajaran


(54)

III.2.1.3 Prosedur Pemberian Tugas Saat Guru Hadir

Prosedur pemeberian tugas saat guru hadir ini dilakukan oleh guru dan siswa. Prosedur pemberian tugas ini biasanya dilakukan oleh guru kepada siswa saat setelah guru menyampaikan materi pembelajaran. Pemberian tugas ini sebagai bentuk evaluasi atau monitoring dalam pemahaman seorang siswa terhadap pembelajaran yang diberikan oleh guru tersebut. Adapun alur prosedurnya adalah sebagai berikut :

1. Guru memiliki ringkasan materi pelajaran sebelumnya.

2. Guru membuat soal tugas rangkap dua untuk siswa kerjakan dan untuk dijadikan arsip guru, serta membuat jawaban untuk dicocokan dengan jawaban tugas siswa. 3. Soal tugas tersebut akan diberikan kepada siswa di dalam kelas, yang

sebelumnya siswa telah mendapatkan materi pembelajaran.

4. Siswa mendapatkan soal tugas yang diberikan oleh guru tersebut untuk diselesaikan.

5. Jawaban tugas yang telah dijawab akan diberikan kepada guru di dalam kelas pada waktu pembelajaran berlangsung, dan soal tugas disimpan sebagai arsip. 6. Guru melakukan penilaian pada tugas yang telah dikerjakan oleh para siswa

dengan mencocokan jawaban yang telah dibuat oleh guru.

7. Jawaban tugas yang telah dinilai oleh guru akan dimasukkan kedalam arsip daftar nilai siswa.

8. Jawaban tugas yang telah dinilai oleh guru tersebut, akan dikembalikan kepada siswa yang bersangkutan sebagai arsip siswa tersebut. Prosedur proses pemberian tugas saat guru hadir untuk mengajar digambarkan dalam bentuk flowmap seperti gambar III.3.


(55)

Pemberian Tugas Saat Guru Hadir Siswa Guru Ringkasan materi pelajaran Pembuatan soal tugas serta jawabanya 2 Mengerjakan soal tugas

A3 = Ringkasan materi pelajaran A4 = Soal tugas (rangkap1) A5 = Soal tugas (rangkap2)

A3 1 Soal tugas 2 Soal tugas 2 Soal tugas Jawaban soal tugas Jawaban soal tugas Jawaban soal tugas Penilaian soal tugas Jawaban soal tugas yang telah

dinilai

Memasukan nilai kedalam daftar nilai

Daftar nilai tugas

Jawaban soal tugas yang telah

dinilai

Jawaban soal tugas yang telah

dinilai

A6

A5

A7

A6 = Daftar nilai tugas

A7 = Jawaban soal yang telah dinilai A4


(56)

III.2.1.4 Prosedur Pemberian Tugas Saat Guru Tidak Hadir

Prosedur pemberian tugas saat guru tidak dapat hadir untuk mengajar diantaranya dilakukan oleh guru, guru piket dan siswa. Adapun alur prosedurnya adalah sebagai berikut :

1. Guru memiliki ringkasan materi pelajaran sebelumnya.

2. Guru membuat soal tugas rangkap dua untuk siswa kerjakan dan untuk dijadikan arsip guru, serta membuat jawaban untuk dicocokan dengan jawaban tugas siswa.

3. Soal tugas yang telah dibuat oleh guru tersebut, akan diberikan kepada guru piket yang sedang menjaga di sekolah.

4. Guru piket akan menyampaikan soal tugas tersebut kepada siswa untuk diselesaikan sesuai dengan amanat yang diberikan guru tersebut.

5. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru tersebut.

6. Jawaban tugas yang telah dikerjakan dikumpulkan kepada guru piket untuk diberikan kepada guru yang bersangkutan, lalu soal tugas disimpan siswa untuk dijadikan arsip.

7. Guru melakukan penilaian pada tugas yang telah dikerjakan oleh para siswa dengan mencocokan jawaban yang telah dibuat oleh guru. Setelah itu, guru akan memasukkan ke dalam arsip daftar nilai siswa.

8. Jawaban tugas yang telah dinilai guru tersebut, akan dikembalikan kepada guru piket, dan diberikan kepada siswa yang bersangkutan sebagai arsip siswa tersebut.

Prosedur proses pemberian tugas saat guru tidak hadir untuk mengajar, digambarkan dalam bentuk flowmap seperti gambar III.4.


(57)

Pemberian Tugas Saat Guru Tidak Hadir

Piket Siswa

Guru A3 A4 Ringkasan materi pelajaran Jawaban soal tugas Jawaban soal tugas Pembuatan soal tugas serta jawabanya 2 1 Soal tugas 2 Soal tugas A5 2 Soal tugas Jawaban soal tugas Mengerjakan soal tugas 2 Soal tugas Jawaban soal tugas A6 Jawaban soal tugas yang telah

dinilai Jawaban soal tugas yang telah

dinilai

Memasukan nilai kedalam daftar nilai

Daftar nilai tugas Penilaian soal tugas

Jawaban soal tugas yang telah

dinilai

Jawaban soal tugas yang telah

dinilai

A7

A3 = Ringkasan materi pelajaran A4 = Soal tugas (rangkap 1) A5 = Soal tugas (rangkap 2)

A6 = Daftar nilai tugas

A7 = Jawaban soal yang telah dinilai


(58)

III.2.1.5 Prosedur Latihan Ujian Akhir

Prosedur pelaksanaan latihan ujian diantaranya dilakukan oleh guru dan siswa. Adapun alur prosedurnya adalah sebagai berikut :

1. Guru memiliki ringkasan materi pelajaran sebelumnya.

2. Guru membuat latihan ujian rangkap dua untuk siswa kerjakan dan untuk dijadikan arsip guru, serta membuat jawaban untuk dicocokan dengan jawaban latihan ujian siswa.

3. Latihan ujian tersebut akan diberikan kepada siswa di dalam kelas, yang sebelumnya siswa telah mendapatkan materi pembelajaran.

4. Siswa mendapatkan latihan ujian yang diberikan oleh guru tersebut untuk diselesaikan.

5. Jawaban latihan ujian yang telah diselesaikan akan diberikan kepada guru di dalam kelas pada waktu pembelajaran berlangsung, lalu latihan ujian akan disimpan siswa untuk dijadikan arsip.

6. Guru melakukan penilaian pada latihan ujian yang telah dikerjakan oleh para siswa dengan mencocokan jawaban yang telah dibuat oleh guru.

7. Jawaban latihan ujian yang telah dinilai oleh guru tersebut, akan dikembalikan kepada siswa yang bersangkutan sebagai arsip siswa tersbut. Prosedur proses pelaksanaan ujian, digambarkan dalam bentuk flowmap


(59)

Pemberian Latihan Ujian Akhir

Siswa Guru

Ringkasan materi pelajaran

Pembuatan latihan ujian serta

jawabanya

2

Mengerjakan soal tugas

A3 = Ringkasan materi pelajaran A8 = Latihan ujian (rangkap 1) A9 = Latihan ujian (rangkap 2)

A10 = Jawaban latihan ujian yang telah dinilai A3

1 Latihan ujian

2 Latihan ujian

Jawaban latihan ujian

Penilaian latihan

ujjian

Jawaban latihan ujian yang telah

dinilai

A9

A10 A8

2 Latihan ujian Jawaban latihan

ujian Jawaban latihan

ujian

Jawaban latihan ujian yang telah

dinilai


(60)

III.3 Analisis Aturan Bisnis

Aturan bisnis yang akan diterapkan pada sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

1. Data guru, data siswa, data kelas, data tahun ajar dan data mata pelajaran, data kepala sekolah, dan data kelas ajar diambil dari sistem informasi akademik (SIA).

2. Jumlah kelas di SMA Angkasa Lanud Sulaiman untuk tahun ajaran 2012/2013 yaitu kelas X berjumlah 5 kelas, kelas XI berjumlah 5 kelas dan kelas XII berjumlah 6 kelas.

3. Jadwal mengajar guru yang ada di e-learning ini di sesuaikan dengan jadwal mengajar yang sudah ada di SMA Angkasa Lanud Sulaiman.

4. Materi pelajaran di sesuaikan dengan jadwal.

5. Tugas dan latihan soal diberikan berdasarkan materi pelajaran.

6. Siswa kelas X, XI, dan XII memperoleh materi pelajaran berdasarkan kelas dari masing-masing guru yang bersangkutan.

7. Penilaian nilai akhir dan soal menggunakan angka.

8. Pembuatan forum untuk guru di sesuikan dengan jabatan gurunya sedangan untuk siswa bebas membuat forum sesuai dengan mata pelajaran.

III.4 Analisis Metode MFEP Terhadap Monitoring Nilai

Membuat dashboard dengan hasil akhir sebuah nilai rata-rata per-kelas dengan perhitungan menggunakan metode multifactor evaluation process (MFEP) harus memerlukan data-data dari nilai-nilai seluruh mata pelajaran siswa selama satu semester. Nilai tersebut adalah nilai yang diambil dari nilai kegiatan belajar mengajar, pengetahuan, dan praktek. Nilai kegiatan belajar mengajar didapat dari tugas, ulangan dan ujian, lalu nilai pengetahuan didapat dari keaktifan siswa/i selama kegiatan


(61)

belajar mengajar berlangsung dan nilai praktek didapat dari praktek-praktek yang dilakukan siswa/i didalam kegiatan belajar mengajar. Setiap tingakatan kelas memiliki perbedaan mata pelajaran. Daftar mata pelajaran bisa dilihat pada tabel III.1

Tabel III.1Tabel Mata Pelajaran

Mata Pelajaran Kelas

Kelas X Kelas IPA Kelas IPS

Pendidikan agama   

Bahasa indonesia   

Bahasa inggris   

Matematika   

Kewarganegaraan   

Kesenian   

Pendidikan jasmani   

Sejarah   

Geografi   

Ekonomi  - 

Sosiologi  - 

Fisika   -

Kimia   -

Biologi   -

TIK   

Bahasa jepang   

Keterangan : ( - ) Mata pelajaran yang tidak termasuk dalam tingkatan kelas

Analisis perhitungan metode multifactor evaluation process ini memiliki tiga tahap yaitu tahap menentukan bobot, tahap pemberian nilai evaluasi, dan tahap perhitungan. Tahap menentukan bobot adalah tahap awal dari perhitungan MFEP, setelah nilai bobot didapat selanjutnya memberikan nilai evaluasi sesuai dengan mata


(62)

pelajaran sesuai tingkatan kelas, lalu tahap akhir adalah perhitungan bobot evaluasi untuk mendapatkan suatu nilai dari perkalian antara nilai bobot dan nilai evaluasi.

1. Tahap menentukan bobot mata pelajaran (Factor Weight)

Tahap ini adalah tahap menentukan bobot nilai mata pelajaran, pemberian nilai bobot didapat dalam bentuk nilai 0 sampai 1. Nilai pembobotan didapat dari hasil kesepakatan berdasarkan wawancara dengan pihak sekolah. Nilai mata pelajaran diambil berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Nilai pembobotan tersebut tidak langsung dipakai berdasarkan KTSP tetapi telah disesuaikan dengan pembobotan yang ada pada metode MFEP. Bobot untuk masing-masing kelas berbeda seperti pada contoh mengambil dari kelas X-1, kelas XI IPA 1 dan XII IPS 1 bisa dilihat pada tabel III.2 samapai III.4.

Tabel III.2Bobot Mata Pelajaran kelas X(Sepuluh)

Mata pelajaran kelas X-1 Nilai bobot tiap mata pelajaran

Pendidikan agama 0,0325

Bahasa Indonesia 0,1285

Bahasa inggris 0,1285

Matematika 0,1285

Sejarah 0,1285

Pendidikan kewarganegaraan 0,1285

Kesenian 0,0325

Pendidikan jasmani 0,0325

Geografi 0,0325

Ekonomi 0,0325

Sosiologi 0,0325

Fisika 0,0325

Kimia 0,0325

Biologi 0,0325


(63)

Bahasa jepang 0,0325

Tabel III.3Bobot Mata Pelajaran kelas IPA

Mata pelajaran kelas XI IPA 1 Nilai bobot tiap mata pelajaran

Pendidikan agama 0.045

Bahasa Indonesia 0.106

Bahasa inggris 0.106

Matematika 0.106

Pendidikan kewarganegaraan 0.045

Kesenian 0.045

Pendidikan jasmani 0.045

Sejarah 0.045

Geografi 0.045

Fisika 0.106

Kimia 0.106

Biologi 0.106

Teknologi informasi dan komunikasi 0.045

Bahasa jepang 0.045

Tabel III.4Bobot Mata Pelajaran kelas IPS

Mata pelajaran kelas XI IPS 1 Nilai bobot tiap mata pelajaran

Pendidikan agama 0.055

Bahasa Indonesia 0.1025

Bahasa inggris 0.1025

Matematika 0.1025

Pendidikan kewarganegaraan 0.055

Kesenian 0.055

Pendidikan jasmani 0.055

Sejarah 0.055


(64)

Ekonomi 0.1025

Sosiologi 0.1025

Teknologi informasi dan komunikasi 0.055

Bahasa jepang 0.055

2. Tahap pemberian nilai evaluasi (Factor Evaluation)

Tahap ini adalah tahap pemberian nilai evaluasi kelas, semua rata-rata nilai kelas X-1, XI IPA 1 dan XI IPS 1 yang didapat dari nilai kegiatan belajar mengajar, nilai pengetahuan, dan nilai praktek. Nilai tersebut dimasukan kedalam tabel untuk dilihat nilai rata-rata tiap kelasnya dan bisa dilihat pada tabel III.5

Tabel III.5Nilai Evaluasi Faktor

Mata Pelajaran Nilai rata-rata

Kelas X – 1 Kelas XI IPA – 1 Kelas XI IPS – 1

Pendidikan agama 14.1 15.2 14.8

Bahasa indonesia 23.1 24.1 24.2

Bahasa inggris 22.2 24.3 24.2

Matematika 12.1 15.4 13.1

Kewarganegaraan 14.8 14.6 14.4

Kesenian 23.4 24.4 23.1

Pendidikan jasmani 25.2 25.5 25.3

Sejarah 13.3 14.8 14.2

Geografi 13.2 13.6 13.4

Ekonomi 24.2 - 24.4

Sosiologi 15.1 - 16.3

Fisika 12.2 13.2 -

Kimia 21.2 23.1 -

Biologi 22.3 24.5 -

TIK 24.2 24.8 24.3


(65)

3. Tahap Perhitungan (Weighted Evaluation)

Tahap ini adalah tahap perhitungan perkalian antara nilai bobot weight

dengan nilai bobot evaluation kelas X-1, XI IPA 1, XI IPS 1. Hasil akhir bobot evaluasi dari perhitungan tersebut akan menjadi nilai yang dipakai kedalam

dashboard untuk melihat perkembangan nilai siswa/i dan bisa dilihat pada tabel III.6 sampai III.8


(66)

Tabel III.6Perhitungan Hasil Evaluasi Mata Pelajaran Kelas X-1 Mata pelajaran Bobot Faktor Evaluasi Faktor Bobot Evaluasi

Pendidikan agama 0.0325 * 14.1 = 0.45825

Bahasa Indonesia 0.1285 * 23.1 = 2.96835

Bahasa inggris 0.1285 * 22.2 = 2.8527

Matematika 0.1285 * 12.1 = 1.55485

Pendidikan

kewarganegaraan 0.1285 *

14.8

=

1.9018

Kesenian 0.0325 * 23.4 = 3.0069

Pendidikan jasmani 0.0325 * 25.2 = 0.819

Sejarah 0.1285 * 13.3 = 0.43225

Geografi 0.0325 * 13.2 = 0.429

Ekonomi 0.0325 * 24.2 = 0.7865

Sosiologi 0.0325 * 15.1 = 0.49075

Fisika 0.0325 * 12.2 = 0.3965

Kimia 0.0325 * 21.2 = 0.689

Biologi 0.0325 * 22.3 = 0.72475

TIK 0.0325 * 24.2 = 0.7865

Bahasa jepang 0.0325 * 22.6 = 0.7345


(67)

Tabel III.7Perhitungan Hasil Evaluasi Mata Pelajaran Kelas XI IPA 1 Mata pelajaran Bobot Faktor Evaluasi Faktor Bobot Evaluasi

Pendidikan agama 0.045 * 15.2 = 0.684

Bahasa Indonesia 0.106 * 24.1 = 2.5546

Bahasa inggris 0.106 * 24.3 = 2.5758

Matematika 0.106 * 15.4 = 1.6324

Pendidikan

kewarganegaraan 0.045 *

14.6

=

0.657

Kesenian 0.045 * 24.4 = 1.098

Pendidikan jasmani 0.045 * 25.5 = 1.1475

Sejarah 0.045 * 14.8 = 0.666

Geografi 0.045 * 13.6 = 0.612

Fisika 0.106 * 13.2 = 1.3992

Kimia 0.106 * 23.1 = 2.4486

Biologi 0.106 * 24.5 = 2.597

TIK 0.045 * 24.8 = 1.116

Bahasa jepang 0.045 * 22.1 = 0.9945


(68)

Tabel III.8Perhitungan Hasil Evaluasi Mata Pelajaran Kelas XI IPS 1 Mata pelajaran Bobot Faktor Evaluasi Faktor Bobot Evaluasi

Pendidikan agama 0.055 * 14.8 = 0.814

Bahasa Indonesia 0.1025 * 24.2 = 2.4805

Bahasa inggris 0.1025 * 24.2 = 2.4805

Matematika 0.1025 * 13.1 = 1.34275

Pendidikan

kewarganegaraan 0.055 *

14.4

=

0.792

Kesenian 0.055 * 23.1 = 1.2705

Pendidikan jasmani 0.055 * 25.3 = 1.3915

Sejarah 0.055 * 14.2 = 0.781

Geografi 0.1025 * 13.4 = 1.3735

Ekonomi 0.1025 * 24.4 = 2.501

Sosiologi 0.1025 * 16.3 = 1.67075

TIK 0.055 * 24.3 = 1.3365

Bahasa jepang 0.055 * 22.8 = 1.254


(69)

III.5 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional

Analisis kebutuhan non-fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menentukan spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi ini juga meliputi elemen atau komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sampai sistem tersebut dapat diimplementasikan. Analisis kebutuhan ini juga menentukan spesifikasi masukan yang diperlukan sistem, keluaran yang akan dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan untuk mengolah masukan sehingga menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan. Kebutuhan non-fungsional yang diajukan adalah terdapatnya komputer yang terhubung dengan jaringan internet agar kinerjanya dapat berjalan secara maksimal serta memudahkan dalam hal pengolahan

database.

III.5.1 Analisis Pengguna Sistem

Analisis pengguna dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja pengguna yang terlibat dalam proses pembelajaran sehingga dapat diketahui tingkat pengalaman dan pemahaman pengguna komputer.

Pengguna yang terlibat di SMA Angkasa ada 2 yaitu guru dan siswa. Spesifikasi pengguna dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Guru adalah pengguna yang memberikan pelajaran kepada siswa. Tabel III.9 Klasifikasi Pengguna Guru

Pengguna Guru

Jabatan Guru bidang studi Taggung Jawab Mengelola pembelajaran Tingkat Pendidikan Min D3

Tingkat Keterampilan

Menguasai Microsoft Office dan terbiasa menggunakan internet untuk mengakses informasi.


(70)

2. Siswa adalah pengguna yang mendapatkan pelajaran dari guru Tabel III.10 Klasifikasi Pengguna Siswa

Pengguna Siswa

Jabatan Siswa

Tanggung Jawab Mengakses data pembelajaran Tingkat Pendidikan Min SMP atau sederajat Tingkat

Keterampilan

Menguasai Microsoft Office dan terbiasa menggunakan internet untuk mengakses informasi

Pengalaman Sering menggunakan internet untuk mendapatkan informasi

Pengguna yang terlibat dalam aplikasi ini ada empat klasifikasi pengguna yaitu admin, kepala sekolah, guru, dan siswa. Spesifikasi pengguna dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Admin adalah pengguna yang melakukan pengolahan secara keseluruhan pada aplikasi media pembelajaran ini.

Tabel III.11 Klasifikasi Pengguna Admin

Pengguna Admin

Jabatan Guru Komputer

Hak Akses Mengelola data master Tingkat Pendidikan Min SMA atau sederajat Tingkat

Keterampilan

Menguasai Microsoft Office dan menguasai pengolahan data berbasis web seperti create, update dan delete data Pengalaman Pernah mengelola dan mampu maintenance website


(71)

2. Kepala sekolah adalah pengguna yang melakukan monitoring terhadap kegiatan yang berlangsung di sekolah.

Tabel III.12 Klasifikasi Pengguna Kepala Sekolah

Pengguna Kepala Sekolah

Jabatan Kepala Sekolah

Hak Akses Melihat data nilai siswa Tingkat Pendidikan Min S1

Tingkat Keterampilan

Menguasai cara mengakses website menggunakan internet dan menguasai penggunaan Microsoft Office

Pengalaman Sering menggunakan internet dan memahami cara penggunaanya

3. Guru adalah pengguna yang memberikan pelajaran kepada siswa. Tabel III.13 Klasifikasi Pengguna Guru

Pengguna Guru

Jabatan Guru bidang studi

Hak Akses Mengelola data materi pelajaran, tugas, latihan ujian, pengumuman, forum

Tingkat Pendidikan Min SMA atau sederajat Tingkat

Keterampilan

Menguasai Microsoft Office dan menguasai pengolahan data berbasis web seperti create, update dan delete data Pengalaman Sering menggunakan internet dan mengelola data


(72)

4. Siswa adalah pengguna yang akan memperolah informasi nilai dan materi pelajaran dari guru.

Tabel III.14 Klasifikasi Pengguna Siswa

Pengguna Siswa

Jabatan Siswa

Hak Akses Mengakses materi, tugas, latiahan soal ujian, nilai, forum Tingkat Pendidikan Min SMP atau sederajat

Tingkat Keterampilan

Menguasai Microsoft Office dan terbiasa menggunakan internet untuk mengakses informasi

Pengalaman Sering menggunakan internet untuk mendapatkan informasi

Kesimpulan yang dapat dilihat dari klasifikasi pengguna yang terlibat yang telah dijelaskan diatas dan kalsifikasi pengguna dalam sistem yang telah dijelaskan diatas, setiap pengguna telah memiliki kemampuan yang cukup dalam mengoprasikan

web e-learning yang akan dibangun. Namun agar pengoprasiannya berjalan dengan baik setiap pengguna dapat diberikan pelatihan penggunaan web e-learning sehingga fungsi web e-learning ini tercapai dengan baik.

III.5.2 Analisis Pengkodean

Kode merupakan penyajian dalam mengklasifikasikan data sehingga mudah dalam proses masukan ke dalam sistem. Penggunaan kode biasanya digunakan untuk mengidentifikasikan data, kode digunakan hampir pada semua proses yang ada kaitannya dengan data.


(73)

III.5.2.1 Pengkodean Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK)

SMA Angkasa Lanud Sulaiman tidak semua memiliki nomor induk pegawai (NIP) karena guru-gurunya sebagian ada yang berstatus honorer, untuk itu digunakan NUPTK sebagai pengkodean guru-guru di SMA Angkasa Lanud Sulaiman. NUPTK semua guru memilikinya, baik PNS maupun Non-PNS. NUPTK diberikan oleh dinas Peningkatan Mutu Pendidikan Tenaga Kependidikan (PMPTK).

NUPTK adalah singkatan dari Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang merupakan Nomor Induk bagi seorang Pendidik atau Tenaga Kependidikan. NUPTK diberikan kepada seluruh PTK baik PNS maupun Non-PNS sebagai Nomor Identitas yang resmi untuk keperluan identifikasi dalam berbagai pelaksanaan program dan kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan dalam rangka peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.

III.5.2.2 Pengkodean Nomor Induk Siswa (NIS)

Nomor induk siswa ditetapkan oleh pihak sekolah yang diberikan kepada siswa setelah siswa dinyatakan resmi menjadi siswa tetap di SMA Angkasa Lanud Sulaiman. Nomor induk siswa digunakan selama siswa tersebut masih aktif sebagai siswa dalam kegiatan belajar mengajar di SMA Angkasa Lanud Sulaiman. Nomor induk siswa pada SMA Angkasa Lanud Sulaiman terdiri dari Sembilan (9) digit angka. Berikut ini format dan contoh Pengkodean Nomor Induk Siswa (NIS). Pengkodean NIS terdiri dari 9 digit, bisa dilihat pada gambar III.6


(1)

Spesifikasi Perangkat Keras

Perangkat Keras Yang dibutuhkan

Processor 1.0 GHz

Memory (RAM) 256 MB

Harddisk 40 GB

VGA 128 MB


(2)

Kesimpulan Pengujian Alpha

1.

Jika data yang dimasukkan benar maka

sistem secara fungsional akan

mengeluarkan keluaran sesuai dengan

harapan.

2.

Jika data yang dimasukkan salah maka

sistem akan menunjukkan data yang

salah maka akan diberkan informasi

kesalahan masukkan.


(3)

Kesimpulan Pengujian Betha

1. Aplikasi pembelajaran ini mudah digunakan untuk seluruh pengguna. 2. Aplikasi pembelajaran ini memiliki tampilan yang menarik untuk seluruh

pengguna.

3. Aplikasi pembelajaran ini membantu dalam proses belajar mengajar

siswa dan guru.

4. Aplikasi ini menampilkan informasi pembelajaran yang dibutuhkan

untuk seluruh pengguna.

5. Aplikasi pembelajaran ini memberikan kemudahan komunikasi antara

siswa dan guru.

6. Membantu guru dan siswa dalam pendistribusian tugas, materi dan

latihan soal.

7. Membantu siswa dalam mendapatkan materi pelajaran, tugas, dan

pengumpulan tugas.

8. Aplikasi pembelajaran ini dapat mengeola data mengajar dengan baik

untuk pengguna admin kurikulum.

9. Aplikasi pembelajaran ini dapat ata guru, data siswa, data kelas dan data

naik kelasuntuk pengguna admin tata usaha.


(4)

Kesimpulan

1.

Mengoptimalkan

proses

belajar

mengajar

sehingga

pelaksanaan pembelajaran tidak hanya dilakukan didalam

kelas saja tetapi bisa dilakukan diluar kelas.

2.

Memudahkan penyampaian materi pelajaran ketika guru

berhalangan hadir sehingga proses belajar mengajar tetap

terlaksanakan dan materi pelajaran tersampaikan serta

memudahkan siswa menerima materi pelajaran ketika

berhalangan hadir.

3.

Memudahkan guru menyampaikan materi pelajaran yang

sangat banyak dalam waktu yang telah disediakan sehingga

komunikasi antara siswa/i dan guru tidak terhambat karena

banyaknya materi yang harus disampaikan.

4.

Memberikan kemudahan untuk kepala sekolah dalam

memonitoring nilai siswa dan dapat diakses dimanapun dan

kapanpun.


(5)

Saran

1.

Menambahkan

fasilitas

dengan

metode

Synchronous Training

yaitu dengan menciptakan

kelas

virtual

, sehingga pembelajaran guru dan

siswa dapat berinteraksi langsung selama

terhubung dengan koneksi

internet

.

2.

Menambahkan fasilitas RSS

Feed

. RSS

Feed

memudahkan pengguna agar selalu dapat

mengetahui ringkasan konten terbaru dari situs

tertentu

tanpa

harus

terlebih

dahulu

mengunjungi situs tersebut.

3.

Menambahkan

fasilitas

chatting

untuk


(6)